You are on page 1of 44

Bahan makanan

lainnya dan
makanan
tambahan bukan
nutrisi
KELOMPOK 3

Delima Eka Pratiwi (Ketua)


1610612034
Ikhwan Hidayatullah (Anggota)
1610612055
Eni Andayani (Anggota)
1610612038
Shintya Emhan (Anggota)
1610612197
Mhd.Ali Ma’sum (Anggota)
1610612061
Delima

Pendahuluan
Selain bahan nabati dan hewani yang biasa diberikan kepada
unggas , ada beberapa bahan makanan lainnya baik yang
berasal dari tanaman , hewan ataupun bahan sintetis yang dapat
diberikan kepada unggas.

Selain itu juga ada yang disebut dengan bahan makanan


tambahan bukan nutrisi

Bahan makanan tambahan bukan nutrisi (non nutritive feed


additive) adalah zat – zat yang biasa digunakan dalam ransum
unggas dengan bermacam-macam tujuan , sehingga menjamin
bahwa makanan dan zat-zat makanan bisa ditelan , dicerna ,
dilindungi dari kerusakan , diserap dan ditranspor keseluruh tubuh
untuk keperluan hidup pokok dan produksi ternak unggas.

Tujuan dari diberikannya non-nutritive feed additive ialah supaya


ayam dapat mempergunakannya untuk meningkatkan
metabolisme sebagai usaha dalam menghasilkan pertumbuhan
yang diinginkan .
Delima

Bahan Makanan Lainnya


Delima

Hasil sampingan
makanan berbutir

Hasil sampingan
produks susu

Jenis umbi-umbian

Bahan mankanan Jenis hijauan


lainnya
Hasil sampingan
fermentasi

Lemak atau
minyak

Asam amino
sintesis

Mineral
Delima

A. Hasil sampingan makanan berbutir


1. Dedak Jagung, yaitu bagian kulit ari dari jagung yang
telah dipisahkan dari bijinya

2. Lembaga jagung, yaitu lembaga jagung yang telah


diambil minyaknya

3. Hominy, yaitu campuran dedak jagung , lembaga jagung


dan sebagian pati jagung. Kandungan lemaknya 4,3 –
7,8% dengan ME = 2618 – 3366 kkal/kg

4. Dedak gandum, yaitu kulit yang membungkus biji gandum


, mengandung serat kasar yang tinggi (10%) , PK (15%) ,
dan ME = 1.300 kkal/kg

5. Short , merupakan hasil sampingan dari proses


pengambilan tepung , dedak ,dan lembaga dari
gandum.

6. Dedak padi , yaitu kulit ari dari beras yang mengandung


sekitar 13 % PK, 6-10% lemak, dan 13,6% SK.
Delima

Dedak Hominy
Jagung

Dedak
gandum Dedak
padi
Delima

Hasil sampingan produk susu


 Whey merupakan hasil sampingan dari
pembuatan keju yang banyak
mengandung laktosa dan mineral , tetapi
protein sangan rendah (0,6-0,9%).

 Produk protein susu , yang terbagi


menjadi 4 macam yaitu : 1)dried milk
protein , 2)dried milk albumin , 3)casein ,
4)dried hydrolized casein
Delima

Jenis Umbi-umbian
1. Ubi kayu
Merupakan bahan makanan yang banyak
mengandung karbohidrat yang mudah dicerna. PK
rendah (1,8%) , BETN sangat tinggi (85%) , ME = 3.720
kkal/kg.(Scott , 1982)
Namun mengandung antinutrisi yaitu “linamarin”
yang akan menghasilkan HCN.

2. Ubi jalar
Juga bahan makanan yang kaya akan
karbohidrat mudah dicerna. Kandungan ME = 3810
kkal/kg. pemberian ubi jalar menghasilkan
pertumbuhan yang lebih bagus pada ayam broiler
dibandingkan dengan ubi kayu.
Delima

Jenis hijauan
 Alfaalfa , merupakan jenis legum yang tumbuh
didaerah subtropis. Protein berkisar antara 13-20%,
ME berkisar antar 660 – 1630 kkal/kg. (Scott , 1982)
Kandungan protein kasarnya antara 17-
20%.(NRC,1984)
Alfalafa mengandung lutein yang merupakan zat
pigmen yang membuat warna kaki dan teur
menjadi kuning.

 Daun ubi kayu, merupakan hijauan dengan


kandungan PK berkisar antara 23 – 30%
tergantung umurnya. Namun mengandung
antinutrisi linimarin yang dapat menurunkan
pertumbuhan dan produksi telur.
Ikhwan

Hasil Fermentasi
1. Ragi , merupakan hasil sampingan dari
pembuatan beer dan alkohol dari bahan
makanan berbutir menggunakan jenis ragi
Saccaromyces. Kandungan PK antara 40-47%
dan Vit. B kompleks sangat tinggi.

2. Molasse , merupakan hasil sampingan dlam


pembuatan gula tebu atau dari beet.
Kandungan mineralnya tinggi terutama kalium
(2,5-3,5%). Kandungan PK molasse beet = 6,5%
sedangkan molasse tebu = 3%. Kandungan gula
molasse 46-48%. ME dari beet = 1980 kkal/kg dan
ME dari tebu = 1960 kkal/kg.

3. Protein Sel Tunggal , dibuat dari ragi atau bakteri


yang dibiarkan dengan macam – macam
bahan seperti molasse , hasil sampingan lilin,
metil alkohol dan garam – garam amonium atau
kotoran ayam sebagai sumber N.
Ikhwan

Lemak atau Minyak


 Lemak hewan , merupakan hasil sampingan
pemotongan hewan. Jenis yang biasa dipakai
yaitu lard ,tallow , grease , minyak ikan dsb.

 Lemak tumbuh – tumbuhan , merupakan produk


dari tanaman penghasil minyak seperti : minyak
kelapa , minyak kelapa sawit , minyak jagung ,
minyak kedelai , minyak biji bunga matahari dsb.

(semua ini diberikan pada unggas sebagai sumber


energi tambahan bagi unggas)
Ikhwan

Asam amino sintetis


Asam amino sintetis yang sering ditambahkan pada
ransum unggas ialah methionin dan lisin , sedangkan
triptophan dan threonin merupakan asam – asam
yang digunakan sintetis diperlukan apabila ransum
unggas menggunakan tepung daging dan poultry-
byproduct meal sebagai sumber protein utama.

Methionin tersedia dalam berbagai bentuk termasuk


dalam bentuk analognya. Lisin diproduksi dalam
bentuk lisin-HCL , sehingga lisin hanya aktif 79% dari
total berat lisin-HCL.
Ikhwan

Mineral
Bermacam – macam sumber mineral dapat
diberikan pada ternak untuk menjamin ketersediaan
mineral dalam tubuh untuk keperluan hidup pokok
dan produksi.

 Kalsium (Ca) , ditambahkan dalam ransum


unggasterutama yang sedang bereproduksi.
Dalam pemberian Ca , hal yang penting
diperhatikan adlah ukuran partikelnya. Karna
akan berpengaruh terhadap proses pergerakan
dalam saluran cerna dan menghambat
pembentukkan kerabang telur. Sumber Ca yang
biasa digunakan : batu kapur , kulit kerang dan
tepung tulang

 Fosfor (P) , mineral penting bagi unggas yang


berproduksi. Sumber P ialah dikalsium fosfat,
guano fosfat , dan tepung tulang.
Ikhwan

 Natrium(Na) , penambahannya dalam


bentuk NaCl (garam dapur) atau dlam
bentuk Na2CO3 (natrium bikarbonat).

 Mineral
mikro , yang sering ditambahkan
dalam ransum yaitu ZnSO4 , MnSO4 ,
NaSeO3 , FeSO4 , dan CuSO4.
Delima

Bahan Makanan Tambahan


Bukan Nutrisi
Delima

5 macam pertimbangan saat akan


menggunakan non- nutritive feed additive
1. Untuk tujuan apa feed additive ini
digunakan
2. Apakah dalam penggunaan feed additive
ini ada waktu penghentian pemakaian
3. Bisakah feed additive tertentu digabungkan
pemakaiannya dengan feed additive
lainnya
4. Dalam bentuk apa feed additive tertentu
digunakan
5. Apakah metode pencampuran dan
penyimpanan perlu diperhatikan
Delima

Makanan tambahan
pelengkap bukan nutrisi
Membantu
banyaknya konsumsi

Membantu
pencernaan
Secara garis besar
Memenuhi keinginan
konsumen

Meningkatkan
metabolisme
Eni

A. Makanan Tambahan Pelengkap Yang membantu


Banyaknya Konsumsi
a.1 Pengikat Pellet
Beberapa ransum yang halus sering berdebu. Sifat ini
dapat diperbaiki dengan jalan dibuat pellet dengan
menambahkan 3% lemak dan zat pengikat pellet (agar tahan
pecah dalam waktu lama). Senyawa yang biasa digunakan
sebagai pengikat pellet ialah

 colloidal clay(bentonit) , dapat diberikan < 2,5 % dari ransum


tidak menyebabkan akibat yang merugikan tetapi dapat
memperbaiki pertumbuhan dan efisiensi penggunaan
makanan pada anak ayam
 Lignosulfonate / hasil ikutan dari pabrik kayu , mengandung
hemiselulosa atau komnasi dari hemiselulosa dan lignin, dan
penggunaan nya didalam ransum 2,5% namun lignin tidak
mempunyai nilai gizi bagi ayam.
 Guar meal, lebih memperlihatkan sebagai sumber protein
dan energi dapat digunakan sampai tingkat 1,5-5% dalam
ransum yang seimbang
Eni

Guar
meal

Sumber gambar: Google


Eni

a.2 Flavoring Agent(zat pemberi bau harum)


Beberapa bahan makanan alam diperkirakan
mempunyai sifat meningkatkan palatabilitas untuk
ayam.penelitian yang telah dilakukan oleh Jacobs dan
Scott menunjukkan bahwa ayam dapat membedakan
antara cairan-cairan sukrosa yang lebih disenangi
daripada cairan saccarin ketika cairan ini dicampur
dengan air.
Dengan demikian berkemungkinan selera makan
unggas dapat ditingkatkan melalui penambahan zat-
zat flavor tertentu.
Eni

B. Makanan Tambahan Pelengkap Yang Membantu


Pencernaan

b.1 Enzim
Tujuannya ialah untuk membantu dalam mencerna
zat – zat makanan yang tiddak bisa dicerna unggas atau
membantu kerja enzim yang sudah ada. Dari 3000 macam
enzim yang ada dalam tubuh unggas hanya 30-35
macam saja yang diproduksi untuk membantu
pencernaan zat – zat makanan. Enzim – enzim tersebut
termasuk kedalam golongan protease , lipase ,
karbohidrase. Enzim –enzim ini biasanya diberikan ada
unggas yang masih muda karena produksi enzim pada
unggas yang masih muda belum mencukupi untuk
mencerna zat-zat makanan yang dikonsumsi .
Contohnya adalah penambahan enzim phytase dalam
ransum dedak padi.
Eni

b.2 Antibiotik
Pada umumnya penggunaan antibiotik dalam
ransum unggas ditujukan untuk meningkatkan
pertumbuhan ternak unggas. Proses peningkatan
pertumbuhan unggas ini terjadi melalui berbagai
mekanisme sesuai dengan model aksi dari antibiotik.
Ada 2 jenis antibiotik yang digunakan berdasarkan
penyerapannya :
 Antibiotik tidak dapat diserap
 Antibiotik dapat diserap
Eni

b.3 Senyawa – senyawa arsen


Penggunaan senyawa – senyawa arsen
sebagai stimulasi pertumbuhan bergantung
pada faktor lingkungan dan jenis ransum.
Contohnya pada penelitian oleh Morrison,
Hunsaker dan Aitken bahwa pebicilin dan asam
3-nitro-4-Hydroxyphenylarsonat mengakibatkan
stimulasi pertumbuhan pada lingkungan yang
sanitasinya jelek dan kandang lama. Namum
belum tercemar bibit – bibit penyakit.
Shintya

b.4 Antifungal (pencegah jamur)


Zat organik yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan jamur dan
cendawan misalnyaasam propionat dan asam
asetat. Pemberian 0,25% asam organik ini bisa
menurunkan pertumbuhan jamur.

Selain itu juga pemberian arang dengan dosis


200 g/ton makanan juga cukup efektif untuk
menghancurkan racun alfatoksin.
Shintya

Penambahan 0,5 – 1,2% aluminosilikat aatu


tanah liat dapat menurunkan toksisitas
3ppm alfatoksin dan 8-10 ppm toksin T2
tricothecene.

Infeksi karena cendawan pada unggas bisa


diobati dengan pemberian nystatin atau
copper sulfate (CuSO4).
Shintya

b.5 Senyawa Antihelminthic


Ayam yang dipelihara dilapangan terbuka
sering diserang oleh parasit cacing untuk mengatasi
hal itu diberikanlah zat antihelminthic. Beberapa zat
antighelminthic yang dapat digunakan ialah:
 Hygromycin B pada tingkat 8-12 gram/ton
makanan

 Polystat acetyl (p-nitrophenyl) sulfanilamid 0,03%

 Dibutyltin dilaurat 0,02%

 Dinitrodiphenylsulfonylethylenediamin 0,02%

 3-nitro-4-hydrodiphenyl asam arsenat 0,0075%


Shintya

Contoh obat cacing


Shintya

b.6 Antioksidan
antioksidan ditambahkan pada bahan
pakan yang mengandung kadar lemak yang tinggi
dengan tujuan mencegah oksidasi terhadap lipid
dan vitamin-vitamin yang larut didalamnya(A,D,E,K
dan beta-karoten). Beberapa zat yang sering
dipakai dalam ransum unggas yaitu :
 Ethoxyquine
 Butylated Hydroxy Annisol (BHA)
 Butylated Hydroxy Toluene (BHT)
 Propylgalat
Shintya
Ali

C. Makanan Tambahan Pelngkap Untuk Memenuhi


Keinginan Konsumen
c.1 Karotenoid
Pigmen ini berguna untuk membuat warna kulit
menjadi kuning dan warna produk unggas seperti telur
menjadi lebih kuning kemerahan. Pigmen yang biasa
diberikan adalah xantophyll. Zat karotenoid lainnya
yang biasa digunakan ialah :
 Cryptoxanthin
 Zeaxanthin
 Lutein
 Cantaxanthin 2-10 gram/ton makanan.
 Beta apo -8-carotenoic acid 2-8 gram/ton makanan
 Carophyl jellow dari Roch , 40 mg/kg ransum petelur
Ali

D. Makanan Tambahan Pelengkap Untuk


Meningkatkan Metabolisme

d.1 Kasein
kasein yang diberikan iodium dalam ransum
dapat meningkatkan kecepatan metabolisme pada
unggas dan dapat bernilai bila digunakan untuk
kecepatan pertumbuhan bulu atau penurunan kadar
lemak pada karkas.
Ali

d.2 Diethyletibestrol (DES)


digunakan ddengan suntikan
dibawah kulit untuk memberikan
keseimbangan hormonal didalam tubuh
broiler sehingga menimbulkan peniimbunan
lemak yang dikehendaki dan karkas
menjadi lebih baik dan empuk.
Dafar Pustaka
Kare,M.R dan M.L.Scott.1962.NUTRITIONAL VALUE AND FEED ACCEPTABILITY
POULTRY Sci.41:276

Lillie,R.J,J.R.Sizemore dan C.A. Denton.1957.Effect of an arsenical,feed and


antibiotic upon the reproductive performance of chickens.Pultry Sci.36:755

Morrison,A.B.W.G Hunzaker dan J.R. Aitgen.1954.Influence environment on the


respons of chicks to growth stimulans. Poultry Sci.333:491

NRC.1984.Nutrient Requirements of Poultry.Eight Revised Ed.National Academi


Press,Washington,DC

NRC.1994.Nutrient Requirements of Poultry.Ninth Revised Ed.National Academi


Press,Washington,DC

Rizal,Yose.2006.ILMU NUTRISI TERNAK UNGGAS.Padang:Andalas University Press.

Wahju,Juju.1991.ILMU NUTRISI UNGGAS.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.


PENGARUH PENAMBAHAN FEED ADITIF DALAM RANSUM DENGAN
DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP BOBOT TELUR DAN NILAI HAUGH
UNIT (HU) TELUR AYAM RAS
The Effect of Using Feed Additive on ration with Different Doses for
Egg Weight and Haugh Unit Value of Layer Egg

Destama Rendy Saputraa, Tintin Kurtinib, dan Erwantob

a.The Student of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture


Lampung University
b.The Lecture of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture

Lampung University Departement of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture


Lampung University Soemantri Bojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar
Lampung 35145
e-mail : rendysaputra733@ymail.com
 Jurnal ini bertujuan untuk 1)mempelajari pengaruh
dari penggunaan feed additive pada ukuran
tertentu terhadap bobot telur dan menentukan
kualitas isi telur (HU);2) mempelajari dosis
pemberian feed additive yang sesuai pada fase
layer. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan
mei – juni 2016 di peternakan ayam petelur
Sumber Sari , kampung Tamansari , Pesawaran ,
laboratorium analisa politeknik Lampung ,
Laboratorium nutrisi dan pakan ternak , dan
laboratorium produksi dan reproduksi ternak
departemen peternakan , Fakultas Agrikultur ,
Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan
desain acak lengkap dengan 4 perlakuan dosis
aditif pakan (0; 0,15; 0,25; dan 0,35%)
ditambahkan pada pakan dengan 5 ulangan.
Setiap pengulangan menggunakan 4 ayam
petelur. Data dianalisis menggunakan analisis
ANOVA dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil yang
jauh berbeda diuji lebih lanjut oleh polinomial
ortogonal.
 Feed aditif yang digunakan adalah premix dengan merk masamix dengan
kandungan asam amino, vitamin dan mineral dengan kandungan sebagai
berikut : Tabel 3. Kandungan masamix Bahan Jumlah (dalam 2,5 kg)
 Vitamin A 5.000.000 IU
 Vitamin D3 1.000.000 IU
 Vitamin E 7.500 IU
 Vitamin K 1.530 mg
 Vitamin B1 800 mg
 Vitamin B2 3.000 mg
 Vitamin B6 800 mg
 Vitamin B12 10.000 mg
 Vitamin C 5.000 mg
 Ca-d-Panthothenate 5.000 mg
 Niacin 7.530 mg
 Asam Folat 140 mg
 Choline chloride 100.000 mg
 DL –Methionine 100.000 mg
 Copper 2.200 mg
 Cobalt 240 mg
 Ferros 23.40 mg
 Iodium 1.200 mg
 Mangan 40.800 mg
 Zinc 30.000 mg
HASIL
 Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Telur
Ayam Ras Rata – rata bobot telur ayam ras
selama penelitian berkisar antara 57,14 g
sampai 61,41g (Tabel 4). Tabel 4. Rata – rata
bobot telur ayam ras
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
………….......g/butir………
1 64.25 56.45 61.8 63.65
2 60.50 57.75 56.2 61.45
3 59.60 54.40 58.55 61.15
4 61.05 66.10 54.70 56.50
5 61.65 58.45 54.45 60.00
Jumlah 307.05 293.15 285.7 302.75
Rataan 61.41 58.63 57.14 60.55
 Pengaruh Perlakuan terhadap Nilai Haugh
Unit (HU) Telur Ayam Ras Rata – rata nilai
haugh unit (HU) selama penelitian berkisar
antara 82,97 sampai 88,60 seperti yang
tertera pada Tabel 3. Tabel 5. Rata – rata nilai
Haugh Unit (HU) telur ayam ras
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 85,66 90.90 88.38 87.89
2 81,71 87.77 86.76 85.24
3 83,61 89.83 92.97 87.40
4 83,17 86.66 87.05 90.07
5 82,99 87.86 85.03 86.85
Jumlah 417,14 443.01 440.189 437.444
Rataan 83,428 88.60 88.04 87.48
Keterangan :
P0 : Ransum kontrol (tanpa penambahan
feed aditif)
P1 : P0 + feed aditif 0,15%
P2 : P0 + feed aditif 0,25%
P3 : P0 + feed aditif 0,35%
SIMPULAN
1. Penambahan feed aditif dengan dosis (0;
0,15; 0,25; 0,35%) dalam ransum
memberikan pengaruh yang tidak nyata
(P>0,05) terhadap bobot telur, tetapi
berpengaruh nyata (P<0,05) pada nilai
haugh unit telur ayam ras.

2. Penambahan feed aditif menunjukkan dosis


optimum sebesar 0,23% pada nilai haugh
unit telur ayam ras.
Daftar Pustaka
Saputra,Destama Rendy ., Tintin Kurtini., dan
Erwanto.2016.PENGARUH PENAMBAHAN FEED ADITIF DALAM
RANSUM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP BOBOT
TELUR DAN NILAI HAUGH UNIT (HU) TELUR AYAM RAS (The Effect
of Using Feed Additive on ration with Different Doses for Egg
Weight and Haugh Unit Value of Layer Egg). Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu Vol. 4(3): 230-236,
Sesi Tanya Jawab
Kelompok 4 (Depi Indrawati)
Keistimewaan feed additive untuk unggas sehingga layak diberikan?

Kelompok 5 (Fatma Kurnia)


Jenis antibotik yang dilarang penggunaannya untuk ternak?

Kelompok 6 (rhieke gempitama)


Efek pemberian ubi kayu yang berlebihan pada ternak dan cara
menghilangkan HCN

Jawaban : efek nya terjadi pengikatan protein

Kelompok 1 (wino rinanda putra)


Komposisi penggunaan dedak padi pada ayam broiler dan petelur
Dampak yang terjadi jika komposisi pemberian berlebih atau kurang

Kelompok 2 (Mega oktaviana)


Jelaskan apa fungsi penggunaan lemak pada pembuatan pellet
Penjawab
Kelompok 1:ikhwan
Kelompok 2 : eni
Kelompok 4: depi
Kelompok 5: ali
Kelompok 6 : delimazsweyu7u[[[ne

You might also like