You are on page 1of 23

SKENARIO 4 – BLOK 11

“BENJOLAN DI LEHER KIRI”


ANGGOTA KELOMPOK
• Ajeng Hardanti Novitasari : H1A016003
• Alfian Rahman Hadi : H1A016004
• Baiq Denda Putria Ningsih : H1A016012
• Dara Asyfiya Iyoega : H1A016021
• Izzatul Utami Yahya : H1A016044
• Mochamad Bagus Ferdiawan : H1A016053
• Muhammad Tenno Rahmawan : H1A016059
• Safira Salsabila Az-Zahro : H1A016076
• Shadiqa Rana Putri : H1A016079
• Eggi Dian Syafraini : H1A015019
SKENARIO IV
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dibawa oleh ibunya ke Poli Anak
RSUD Provinsi NTB dengan keluhan benjolan di leher kiri.
DIAGNOSIS BANDING
Limfadenopati :
• HIV • Limfadenitis
• TB Ekstra Paru • Tonsilitis
• Toxoplasmosis • Faringitis
• Cytomegalovirus • Hepatitis B
• Epstein-Barr Virus • Lupus
• Rheumatoid Arthritis
DATA ANAMNESIS
• Terdapat demam tinggi sejak 4 hari yang lalu.
• Nyeri telan sejak 3 hari yang lalu.
• Tidak ada riwayat keluarga.
• Faktor yang memperberat adalah saat menelan.
• Faktor yang memperingan ketika tidak menelan dan saat istirahat.
• Tidak terdapat penurunan BB.
• Pernah mengonsumsi obat batuk, pilek.
• Tidak memelihara hewan.
• Pola makan seperti biasa, tetapi menelan merasa sakit.
DATA ANAMNESIS
• Riwayat vaksinasi lengkap.
• Nafas dalam.
• Sering sakit (demam/batuk/pilek) sejak 3 hari yang lalu.
• Tidak ada keringat malam.
• Tidak ada nyeri sendi.
• Tidak ada ruam kulit.
• Terasa lemas.
DATA PEMERIKSAAN FISIK
• Kondisi Umum: Sedang.
• Tekanan Darah: 110/80 mmHg.
• Nadi: 100x/menit.
• RR: 24x/menit.
• Suhu: 38,20C.
• GCS dalam batas normal (compos mentis).
• Pembesaran tonsillar 1 buah.
• Pembesaran submandibular 2 buah.
• Batas tegas, mobile, konsistensi kenyal.
DATA PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri apabila ditekan. • Sinus paranasalis kemerahan.
• Sklera tidak ikterik. • Pharynx: Kemerahan.
• Didapatkan tonsil T2-T2. • Telinga dalam batas normal.
• Hiperemi tonsil (+).
• Detritus (+).
• Tidak ada konjungtivitis.
• Leher tidak ada hiperemi.
• Didapatkan faring kemerahan.
• Rhinore (+).
DIAGNOSIS BANDING
CURIGA : SUDAH GUGUR :
• Limfadenopati Faringitis Limfadenopati
• Limfadenopati Laringitis • HIV • Hepatitis B
• Limfadenitis cervical • TB Ekstra Paru • Rheumatoid Arthritis
• Toxoplasmosis • Lupus
• Cytomegalovirus
• Epstein-Barr Virus
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
• Pada awal anamnesis setelah didapatkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
terdapat beberapa diagnosis :
• Limfadenitis servikal
• Limfadenopati et causa tonsilitis
• Limfadenopati et causa faringitis

• Limfadenopati : bentuk kelainan dari kelenjar limfe, biasa ditandai dengan


pembesaran kel. Limfe > 1 cm
• Limfadenitis : inflamasi pada kelenjar limfe (bisa akut/kronis)
LIMFADENITIS CERVICAL
• Merupakan infeksi pada kel.limfe
• Sering terjadi pada anak-anak, biasa disebabkan infeksi seperti :
• Streptokokus Grup A
• EBV
• Bartonella henselae
• Mikobakteria non tuberkulosa

• Memiliki tanda dan gejala :


• Pembengkakan di kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau
• Kulit di sekitar kelenjar getah bening menjadi kemerahan.
• Munculnya abses atau nanah.
• Keluarnya cairan dari kelenjar getah bening yang membengkak.
• Demam
• Nafsu makan menurun
• Berkeringat pada malam hari
• Ada pilek dan nyeri menelan (gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas)
LIMFADENITIS CERVICAL
Analisis berdasarkan Anamnesis , Px Fisik , dan Px Lab :
• Didapatkan demam, dan pembengkakan
• Terdapat tanda inflamasi (Kalor ,dolor, rubor ,tumor) pada tonsil  hingga T2
• Namun pembengkakan kel. Limfe leher hanya pada colli sinistra  Tidak cocok diagnosis utk limfadenitis
servikal
Pasti terAnalisis berdasarkan Anamnesis , Px Fisik , dan Px Lab :
• Didapatkan demam, dan pembengkakan
• Terdapat tanda inflamasi (Kalor ,dolor, rubor ,tumor) pada tonsil  hingga T2
• Namun pembengkakan kel. Limfe leher hanya pada colli sinistra  Tidak cocok diagnosis utk limfadenitis
servikal
• Pasti terkena infeksi  karena hasil lab meunjukkan leukosit yang meningkat. Namun data ttg penyebab
infeksi tidak diketahui

• kena infeksi  karena hasil lab meunjukkan leukosit yang meningkat. Namun data ttg penyebab infeksi
tidak diketahui
LIMFADENOPATI
• Limfadenopati tonsilitis
• Peradangan pada tonsil  bisa menyebabkan
kel. Limfe membengkak

• Limfadenopati faringitis
• Peradangan pada faring  bisa menyebabkan kel.
Limfe sekitar faring membengkak
DIAGNOSIS
Limfadenitis colli regio sinistra
Tonsilofaringitis akut
DIAGNOSIS
Pertimbangan Lain :
• Terminologi penyakit menggunakan area anatomi yang terkena
• Sesuai tanda
• Anamnesis  benjolan muncul baru 3 hari sebelumnya, masih anak-anak (epidemiologi),
• Px Fisik  didapatkan benjolan, mobile, berjumlah 3 , mengumpul di regio colli sinistra
(limfadenopati lokal)
• Px Fisik  didapatkan tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor) pada tonsil hingga T2 ,dan
faring,  tonsilofaringitis akut

• Kemungkinan Dx : Tonsilofaringitis akut


DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Cek Darah Lengkap
Pemeriksaan Hasil
Hb 13 gr/dL
Leukosit 16.000 /mm3 Normal : 5.000-10.000/mm3
Hematokrit 310.000
Neutrofil 84% Normal : 54-62%
Limfosit 10% Normal : 25-30%
• Swap tenggorokan (Faringitis, Tonsilitis) • HIV Antibody (HIV)
• Biopsi (TB Ekstra-paru, Limfoma)
• Pemeriksaan IgM (Epstein-Barr Virus, Cytomegalovirus, Toxoplasmosis)
• Blood Smear (Leukimia)
EPIDEMIOLOGI
• Setiap tahunnya ± 40 juta orang mengunjungi pusat pelayanan kesehatan karena
faringitis. Anak-anak dan orang dewasa umumnya mengalami 3−5 kali infeksi virus
pada saluran pernafasan atas termasuk faringitis Frekuensi munculnya faringitis
lebih sering pada populasi anak-anak. Kira-kira 15−30% kasus faringitis 12
• pada anak-anak usia sekolah dan 10% kasus faringitis pada orang dewasa.
Biasanya terjadi pada musim dingin yaitu akibat dari infeksi Streptococcus ß
hemolyticus group A.
ETIOLOGI
• Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus
(40−60%), bakteri (5−40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun
bakteri.
ETIOLOGI
• Virus yaitu Rhinovirus, Adenovirus, Parainfluenza, Coxsackievirus, Epstein –Barr
virus, Herpes virus.
• Bakteri yaitu, Streptococcus ß hemolyticus group A, Chlamydia, Corynebacterium
diphtheriae, Hemophilus influenzae, Neisseria gonorrhoeae.
• Jamur yaitu Candida jarang terjadi kecuali pada penderita imunokompromis yaitu
mereka dengan HIV dan AIDS, Iritasi makanan yang merangsang sering
merupakan faktor pencetus atau yang memperberat
TATALAKSANA
• Sesuai penyebabnya
• Bakteri atau Virus
• Usia pasien (Asam Mefenamat tidak untuk anak-anak, lebih baik Ibuprofen)
• Berat ringannya gejala
• Berdasarkan data (leukosit tinggi, neutrofil tinggi) diketahui pasien pada skenario
mengalami limfadenitis akibat bakteri, sehingga dapat diberikan cephalosporin
generasi pertama (Antibiotik), Asam Mefenamat (Analgesik-Antipiretik NSAID),
Ibuprofen (Analgesik-Antipiretik NSAID)
• Eksisi total  limfadenitis servikal mikrobakteri non tuberkulosa
EDUKASI
• Biasakan perilaku hidup bersih

• Cuci tangan sebelum makan

• Menjaga kebersihan mulut

• Jaga daya tahan tubuh  makan makanan bergizi

• Makan makanan yang lunak

• Minum air hangat

• Minum obat yang diberikan sampai habis

• dll
THANK YOU
ANY QUESTION ?

You might also like