You are on page 1of 44

Menstruasi dan Kelainannya

Sucipta Merdeka Utama, S.Ked.

Pembimbing : dr. H. Armyn A. Oesman, Sp.OG(K)


Menstruasi
Menstruasi adalah keadaan fisiologik
dan siklik berupa pengeluaran sekret yang
terdiri dari darah dan jaringan mukosa dari
uterus non gravid melalui vagina. Menstruasi
dikendalikan oleh hormon dan pada keadaan
normal akan terjadi berulang sepanjang
periode reproduktif (pubertas sampai
menopause) kecuali selama kehamilan dan
laktasi.
 Panjang siklus : 28 ± 7 hari (21-35 hari)

 Lamanya : 3 – 7 hari
 Jumlah darah : 30 – 80 ml (2-5pembalut/hari)
Aspek Neuroendokrin Dalam Siklus Menstruasi
Siklus Mentruasi

Siklus Ovarium Siklus Uterus


Siklus Ovarium

Fase Fase
Folikuler Ovulasi

Fase Luteal
Fase Folikuler
Proses Oogenesis
a. Folikel Primordial

Pada usia kehamilan


16-20 minggu, janin
perempuan mempunyai
oosit 6-7 juta, semakin
menurun tinggal 1-2 juta
saat janin dilahirkan, 300 -
500 ribu saat menarke,
tinggal sangat sedikit saat
menopause.
b. Folikel Preantral
Sel granulosa folikel
preantral sudah mampu
menangkap stimulus
gonadotropin,
menghasilkan tiga
macam steroid seks,
estrogen, androgen,
dan progesteron.
c. Folikel Antral

Stimulus FSH dan


estrogen secara sinergi
menghasilkan sejumlah
cairan yang semakin
banyak, terkumpul dalam
ruangan antara sel
granulosa. Cairan yang
semakin banyak tersebut
membentuk
ruangan/rongga (antrum)
d. Folikel Preovulasi
Pada folikel preovulasi
tampak sel granulosa
membesar, terdapat
perlemakan, sel teka
mengandung vakuol, dan
banyak mengandung
pembuluh darah,
sehingga folikel tampak
hiperemi.
Fase Ovulasi
Ovulasi terjadi pada hari ke 14. Ovulasi
diperkirakan terjadi 24 - 36 jam pasca puncak
kadar estrogen (estradiol) dan 10 - 12 jam pasca
puncak LH.
Lonjakan LH yang memacu sekresi
prostaglandin, dan progesteron bersama
lonjakan FSH yang mengaktivasi enzim
proteolitik, menyebabkan dinding folikel
"pecah".
Fase Luteal

 Fase ini terjadi pada hari ke 15-28. Selama


beberapa jam pertama sesudah ovum
dikeluarkan dari folikel, sel-sel granulosa
dan teka interna yang tersisa berubah
dengan cepat menjadi sel lutein.
 Korpus luteum adalah organ yang sangat
sekretorik, yang mensekresi sejumlah besar
progesteron dan juga mensekresi estrogen.
Siklus Uterus

Fase Fase Fase


Proliferasi Sekresi Menstruasi
Fase Proliferasi

Pada awalnya kelenjar lurus pendek, ditutup oleh epitel


silindris pendek. Kemudian, epitel kelenjar mengalami
proliferasi dan pseudostratifikasi. Epitel penutup
permukaan kavum uteri yang rusak dan hilang saat haid
sebelumnya terbentuk kembali.
Fase Sekresi

Tampak kelenjar menjadi lebih berliku dan


menggembung, epitel permukaan tersusun seperti
gigi, dengan stroma endometrium menjadi lebih
edema dan arteria spiralis lebih terpilin lagi.
Fase Menstruasi
Bila tidak terjadi kehamilan maka usia
korpus luteum berakhir, diikuti kadar
estrogen dan progesteron semakin
berkurang. Kadar estrogen dan progesteron
yang sangat rendah akan menyebabkan
beberapa rangkaian peristiwa di
endometrium seperti reaksi vasomotor,
apoptosis, peIepasan jaringan endometrium,
dan diakhiri dengan haid.
Gangguan Menstruasi

Gangguan Lama Gangguan


dan Jumlah Haid Siklus Haid

Gangguan Gangguan
Lain yang
Perdarahan diluar berhubungan dengan
siklus haid
Parameter Klinis Haid pada Usia Reproduksi
Parameter Haid Definisi Klinis Batasan (persentil
ke 5-95)
Frekuensi Haid Normal 24-38
(hari) Sering <24
Jarang >38
Keteraturan Siklus Normal Variasi 2-20
(hari) dalam 12 Tidak teratur Variasi >20
bulan Tidak ada -
Durasi Haid (hari) Normal 4-8
Panjang >8
Pendek <4
Volume darah haid Normal 5-80
(ml) Banyak >80
Sedikit <5
Hipermenorea

Perdarahan haid dengan jumlah darah lebih


banyak dan atau durasi lebih lama dari normal
dengan siklus yang normal teratur.

Penyebab :
 Kelainan organik (tumor,infeksi)
 Kelainan darah (Von Willebrands dan
trombositopenia)
Hipomenorea

Hipomenorea adalah perdarahan haid dengan


jumlah darah lebih sedikit dan/atau durasi lebih
pendek dari normal
Penyebab :
 Gangguan organik misalnya pada uterus
pascaoperasi miomektomi
 Gangguan endokrin
Polimenorea
Haid dengan siklus yang lebih pendek dari
normal yaitu kurang dari 21 hari.

Penyebab :
 Gangguan endokrin yang menyebabkan
gangguan ovulasi,
 Fase luteal memendek, dan
 Kongesti ovarium karena peradangan.
Oligomenorea

Haid dengan siklus yang lebih panjang dari


normal yaitu lebih dari 35 hari.

Pada remaja oligomenorea dapat terjadi


karena imaturitas poros hipotalamus hipofisis
ovarium endometrium
Amenorea
 Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak
adanya pertumbuhan atau perkembangan tanda
kelamin sekunder.

 Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai


adanya pertumbuhan normal dan perkembangan
tanda kelamin sekunder.

 Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan


berturut-turut pada perempuan yang sebelumnya
pernah haid.
Amenorea

 Gangguan kompartemen I :
 Sindroma Asherman
 Endometritis Tuberkulosa
 Agenesis Duktus Mulleri
 Gangguan kompartemen II :
 Sindroma Turner
 Premature Ovarian Failure (POF)
 Gangguan kompartemen III :
 Adenoma Hipofisis Sekresi Prolaktin
 Empty Sella Syndrome
 Gangguan kompartemen IV :
 Amenorea Hipotalamus
 Anoreksia Nervosa
 Bulimia Nervosa
Menometroragia

Menometroragia adalah perdarahan yang


terjadi diluar masa siklus haid dengan interval
yang tidak teratur dan jumlah perdarahan
yang banyak. Pasien pada kasus
menometroragia akan datang dengan
keluhan mengalami perdarahan yang banyak
saat menstruasi yang berlangsung
terus/panjang
Dismenorea

Dismenore adalah nyeri saat haid, biasanya


dengan rasa kram dan terpusat di abdomen
bawah.

 Dismenore Primer
 Dismenore Sekunder
Penanganan Dismenore

 Obat antiinflamasi nonsteroid/NSAlD


NSAID mempunyai efek analgetika yang
secara langsung menghambat sintesis
prostaglandin.
Sindroma Pra Haid

Berbagai keluhan yang muncul sebelum


haid, yaitu antara lain cemas, lelah, susah
konsentrasi, susah tidur, hilang energi, sakit
kepala, sakit perut, dan sakit pada payudara.
Keluhan biasanya ditemukan 7-10 hari
menjelang haid.
Penyebab pasti belum diketahui.
Penanganan
 Medikamentosa
1. Kombinasi estogen progestin
Diberikan 2 x 1 tablet selama 5-7 hari
Dapat diberikan dengan dosis tappering
4 x 1 tab selama 4 hari
3 x 1 tab selama 3 hari
2 x 1 tab selama2 hari
1 x 1 tab selama 3 minggu
kemudian berhenti tanpa obat selama 1 minggu,
dilanjutkan pil kombinasi 1 x1 tab selama 3 siklus.
2. Estrogen
Estrogen konjugasi 1,25 mg setiap 6 jam
selama 24 jam.
setelah perdarahan berhenti dilanjutkan
dengan pemberian pil kontrasepsi kombinasi.
3. Progestin
Diberikan MPA 2 x 10mg, Noretisteron asetat
2 x 5 mg, Normegestrol asetat 2 x 5 mg.
4. Antifibrinolisis
Asam traneksamat mampu menurunkan
perdarahan 40-50%
 Dilatasi dan Kuretase
Tidak mutlak dilakukan, hanya bila ada
kecurigaan keganasan dan kegagalan dengan
terapi medikamentosa. Perdarahan uterus
abnormal dengan risiko keganasan yaitu bila
usia > 35 tahun, obesitas, dan siklus anovulasi
kronis.
Tinjauan Keislaman
Secara syar’i, haid adalah darah yang keluar
dari rahim perempuan dalam keadaan sehat dan
tidak karena melahirkan atau sakit pada waktu
tertentu.
Amalan Haram Dilakukan
1. Shalat
Hal ini berdasarkan hadits Abu Sa’id RA
beliau berkata, Nabi SAW bersabda :

“Bukankah wanita haid tidak shalat dan tidak


puasa? Demikianlah kekurangan agamanya.”
(HR. Bukhari No. 1951 dan Muslim No. 80)
2. Puasa
Berdasarkan hadits Aisyah RA beliau berkata,

“Dahulu kami mengalami haid. Kami


diperintahkan mengganti puasa dan tidak
diperintah mengganti shalat.” (HR. Muslim
No. 265)
3. Jima’ (Berhubungan Suami Istri)
Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 222;
Artinya :
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid.
Katakanlah, “Haid itu adalah kotoran.” Oleh
sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita diwaktu haid dan janganlah kamu
mendekati mereka sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah
mereka itu ditempat yang telah ditentukan
oleh Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang yang bertobat dan menyukai
orang yang menyucikan diri.”
4. Tawaf
Berdasarkan hadits Aisyah RA :

“Lakukanlah amalan seperti yang dilakukan


orang yang berhaji kecuali thawaf di ka’bah
sampai engkau suci.” (HR. Bukhari No. 1650)
Amalan Boleh Dilakukan
1. Membaca Al-Qur’an tanpa menyentuhnya
2. Do’a dan Dzikir
3. Menghadiri Shalat Ied
4. Mendatangi majelis ilmu yang diadakan di
tempat selain masjid.
5. Bercengkrama dengan suami selain jima’.
TERIMA KASIH

You might also like