You are on page 1of 41

Perancangan Storage Vessel /


Storage Tanks
Review Storage Vessel
 Jenis Bahan yang disimpan pada Storage Vessel:

1. Liquid (Non Volatile dan Volatile)

2. Gas (Atmospheric dan Under Pressure)

3. Liquified Gaseous atau Gas yang dicairkan


(Cryogenic atau disimpan pada T rendah dan Non
Cryogenic)
Bentuk dan Jenis Vessel
 Berdasarkan bentuk geometrik:

 a. Vessel berbentuk bola: pressure vessel yang digunakan


untuk menyimpan gas-gas yang dicairkan seperti LPG,
LNG, O2, N2 dan lain-lain. Tangki ini dapat menyimpan
gas cair tersebut hingga tekanan 75 psi. volume tangki
dapat mencapai 50.000 barrel.
Bentuk dan Jenis Vessel
 b. Vessel berbentuk silinder: digunakan untuk
menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar,
meledak, dan mudah menguap seperti gasoline.
Bahan disimpan dengan tekanan rendah 0,5 psi
sampai 15 psig.
Bentuk dan Jenis Vessel
 Jika didasarkan pada fungsi / penggunaan vessel, di industri
dijumpai ada vessel yang berfungsi untuk:
 a. Berlangsungnya suatu proses kimia (vessel proses mis.
Reaktor, menara pemisah / destilation tower dll.)
 b· Untuk melakukan penyimpanan bahan kimia. Secara umum
vessel yang pada penggunaannya sebagai tempat penyimpanan
(storage vessel), dikenal dengan sebutan tangki storage
 C. Baik vessel ataupun tangki storage pada pemakaian dapat
pada beban tekanan yang tinggi (pressure vessel, stoarage
vessel: tangki bola), ataupun pada beban tekanan yang rendah
(under vacuum pressure), bahkan pada tekanan atmospherik
(tang penyimpan silinder tegak )
Storage Tanks - Atmospheric Tanks

1. Open top (no roof)


- has no roof and may store or process non-volatile liquids such as water, brine,
etc.
2. Fixed roof
- Tengki jenis fixed roof adalah tengki silinder dengan konfigurasi atapnya bersatu
dengan dinding shellnya. dari bentuk roofnya dapat berbentuk cone (kerucut) atau
dome (kubah). Tengki ini biasanya digunakan untuk fuida bertekanan rendah.
- Generally used for gas oil, water, chemicals.
Storage Tanks - Atmospheric Tanks

3. Floating roof
- Atap pada flouting roof tidak menyatu dengan dinding (shell). Roof ini
dapat bergerak naik atau turun tergantung dari level fluida didalamnya. Fouting
ini akan berada diatasnya jika isi fluida didalamnya tinggi ( hight ) dan akan berada
dibawah ketika level fluida didalamnya rendah (low).

 Untuk zat cair yang sangat volatil, untuk meminimasi loss dan konsequences,
dipakai konstruksi floating roof.
- Generally used for crude oil, gasoline, napthas
Hard Top Fan Floating Roof Tank
General - Tanks/Vessels
 Horizontal vs. Vertical

 Vertical preferred when:


 small liquid load
 limited plot space
 ease of level control is desired
 Diletakan secara outdoor system

Horizontal preferred when:


large liquid loads are involved, consequently hold-up will set the size
indoor sistem dengan cara dikubur di bawah tanah

12
Perancangan Vessel
Komponen Vessel:
1. Kulit (Shell) merupakan bagian yang menyelimuti seluruh bagian dari bejana
tekan.
Kulit bejana tekan ini meliputi:
a. Kulit silinder (cylindrical shell)
 b. Kulit bulat (spherical shell)
2. Head merupakan bagian penutup akhir dari suatu pressure vessel yaitu;
1. Sphere and hemispherical head
2. 2:1 Ellipsoidal or semi elliptical head
3. Flanged and dished head (F&D Head)
4. Cone and conical section
Perancangan Vessel
Komponen Vessel:

3. Nozzle

 Pada umumnya terdiri dari potongan pendek sebuah pipa yang


dilas di kulit bejana tekan atau bagian head dengan sebua flange
sebagai penghubung akhir ke pipa dengan menggunakan baut.

4. Penyangga: Struktur penyangga vessel


The five principle methods of NDT used are:
1. Visual testing (VT)
2. Penetrant testing (PT)
3. Magnetic particle testing (MT)
4. Ultrasonic testing (UT)
5. Radiographic testing (RT)
 Selection Of The Type Of Vessel:

i. The operating temperature and pressure.

ii. Function and location of the vessel.

iii. Nature of fluid.

iv. Necessary volume for storage or capacity for processing

 Design Loads

 Materials

 Allowable Stress
Perancangan Storage Vessel
Kondisi Operasi:

Kondisi Desain:

 P desain = (1,10 – 1,2) P operasi

 T desain = T operasi + 50 F

Dimensi Dasar

 Low Pressure Tanks (50 – 75 psig): L/D = 3 sampai 4

 P > 100 psig : L/D = 4 sampai 6


Perancangan Storage Vessel
Bahan Konstruksi:

Pemilihan bahan didasarkan pada:

 Cukup kuat untuk menahan beban yang ada

 Tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrem

 Tahan terhadap bahan kimia yang berkontak

 Harga

Biasanya terbuat dari metal, alloy, bahan yang dilapisi bahan yang
sesuai dengan bahan yang disimpan.

Jika tidak korosif cukup dipilih bahan baja dengan C rendah.


Dimensi Storage Vessel
 Nilai D/H optimum

 Untuk Atmosferic storage vessel telah ada standar:


Dimensi Storage Vessel

Perancangan Pressure Vessel


PRESSURE VESSELS

 Pressure vessels are the containers for fluids


under high pressure.

 They are used in a variety of industries like

 Petroleum refining
 Chemical
 Power
 Food & beverage
 Pharmaceutical
PERANCANGAN PRESSURE VESSELS

 Bila sebuah bejana tekan yang dirancang tidak tepat


untuk menahan tekanan yang tinggi maka bahaya keamanan
akan mengancam.

 Oleh karena itu, standar rancangan dan sertifikasi bejana


tekan dibuat melalui beberapa design code seperti ASME
Boiler and Pressure Vessel di Amerika, Pressure Equipment
Directive of the EU (PED), Japanese Industrial Standard (JIS),
CSA B51 di Canada, AS1210 di Australia dan standar
internasional lain seperti Lloyd’s, Germanischer Lloyd
ASME Boiler and Pressure Vessel Code
 ASME BPV Code is the legally required standard for pressure
vessel design, fabrication, inspection and testing in North
America
Section
I Rules for construction of power boilers
II Materials Allowable stresses are given
III Nuclear power plant components in Sec. II
IV Rules for construction of heating boilers
V Nondestructive examination
VI Recommended rules for the care and operation of heating boilers
VII Recommended guidelines for the care of power boilers
VIII Rules for the construction of pressure vessels
Division 1 Most chemical plant vessels fall
Division 2 Alternative rules under Sec. VIII D.1 or D.2
Division 3 Alternative rules for the construction of high pressure vessels
IX Welding and brazing qualifications
X Fiber-reinforced plastic vessels Often used for bio-reactors
XI Rules for in service inspection of nuclear power plant components
XII Rules for construction and continued service of transport tanks
Advantages of Designing to Code

 The Code is a consensus best practice

 It is usually required by law


 Local requirements may vary (particularly overseas),
but ASME code is usually recognized as acceptable
 Always check for local regulations that may require
stricter standards

 Code rules are often applied even for vessels that


don’t require construction to code
 Savings of not following code rules are negligible as
vessel shops are set up to do everything to code
MAIN COMPONENTS OF
PRESSURE VESSEL

Following are the main components of pressure

Vessels in general

 Shell

 Head

 Nozzle

 Support
SHELL
 merupakan bagian yang menyelimuti seluruh bagian dari bejana
tekan.

 Kulit bejana tekan ini meliputi:

A. Kulit silinder (cylindrical shell)

B. Kulit bulat (spherical shell)

Untuk menghitung ketebalan pelat shell yang dibutuhkan pada sebuah


bejana tekan, maka dilakukan perhitungan dengan formula yang
sudah disediakan oleh ASME. Dalam perancangan bejana tekan
standar yang digunakan adalah Standar ASME Boiler and Pressure
Vessel Code Section VIII Division 1 Rules For Construction of
Pressure Vessels.
SHELL
 Untuk mendapatkan ketebalan pelat shell yang dibutuhkan, maka
formula yang akan dipergunakan berdasar pada tekanan dalam
bejana (internal pressure):
 t = ( PR / (SE- 0.6P) ) + CA
 Dimana :
 t = Tebal shell (inch)
 P = Design Pressure atau Allowable working pressure , psi
 S = Stress Value material, psi
 E = Joint efficiency (hal ini juga didasarkan pada jenis welding joint
yang dipergunakan. Harga dari joint efficiency yang dipergunakan
umumnya adalah 0.8 dan 1)
 R = Inside Radius, inches
 CA = Corrosion Allowance, inches (pada umumnya harga yang
dipakai adalah 0.125” atau 3 mm)
Perancangan Heads
Tutup tangki (head) adalah bagian tutup atas suatu tangki yang
penggunaanya disesuaikandengan tekanan operasi.

Tutup bejana tersebut terbagi menjadi 5 bentuk yaitu:

1. Hemispherical Head (Tutup Bejana bentuk Setengah Bola)

Bentuk hemispherical atau setengah bola adalah bentuk yang ideal


untuk head atau tutup bejana,

Hal ini disebabkan tekanan dalam bejana tersebut dibagi rata di


seluruh permukaan head.

Jari-jari (r)dari head sama dengan jari-jari bagian silinder bejana.


1. Hemispherical Head

Biasanya tutup atau head yang berbentuk setengah bola ini digunakan
untuk bejana yang menggunakan tekanan tinggi.

Suatu tutup bejana setengah bola adalah bentuk yang paling kuat,
mampu menahan tekan dua kali lebih banyak dari bentuk tutup
torisperikal dilihat dari ketebalan yang sama
1. Hemispherical Head

 Dari segi biaya, pembuatan suatu bejana setengah bola lebih tinggi
dibandingkan dengan pembuatan torispherical

 Karena tutup ini terdiri dari sejumlah kelopak bunga atau Gores. Jumlah
Gores tergantung pada ukuran kepala dan ketebalan pelat yang akan
digunakan.

 Aplikasi umum lainnya untuk stainless steel cooking kettles dengan steam
jackets.

 Dari berbagai macam pengujian didapat bahwa untuk tekanan sama di


bagian yang silindris dan tutup setengah bola dari suatu bejana, ketebalan
dari tutup yang diperlukan adalah separuh silinder tangkinya.

 Persyaratan Thicknessnya jika thickness pada Hemispherical Heads tidak


lebih 0.356 L atau P tidak lebih dari 0.665 SE
1. Hemispherical Head

 Adapun formula untuk perhitungan Thickness Required yaitu:

 P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel


uap (psi atau Pa)
 S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa)
 E = efisiensi dari pengelasan
 D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm)
 L = diameter bagian dalam dari tutup tipe Torishperical
 (inchi atau mm)
 t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)
2. Tutup bejana bentuk Elliptical (Bentuk Ellips)

 Tutup bejana bentuk Elliptical dihasilkan dengan perbandingan axis


mayor dan minor 2:1 sehingga kekuatan tutup mendekati sama
dengan kekuatan pipa shell silinder yang sesuai dengan diameter
dalam dan diameter luarnya.

 Karena alasan ini banyak perusahaan menstandarisasi pembuatan


elliptical dished dengan perbandingan axis 2: 1
2. Tutup bejana bentuk Elliptical (Bentuk Ellips)
2. Tutup bejana bentuk Elliptical (Bentuk Ellips)
2. Tutup bejana bentuk Elliptical (Bentuk
Ellips)
 Adapun formula untuk perhitungan Thickness Required yaitu:

 P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel


uap (psi atau Pa)
 S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa)
 E = efisiensi dari pengelasan
 D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm)
 L = diameter bagian dalam dari tutup tipe Torishperical
 (inchi atau mm)
 t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)
2. 3.

3. Conical Head ( Bejana Konis )

 Tutup bejana conis secara luas digunakan sebagai tutup bawah untuk jenis
peralatanproses seperti evaporator, spray dryer, kristalizer, dan settling
tank ( tangki pengendap).

 Selainitu biasanya digunakan sebagai penutup atas pada tangki slinder


tegak dengan alas flat bottom yang beroperasi pada tekanan atmosferik.
Keuntungan menggunakan tutup bejana conis bawah adalah dalam
akumulasi dan pembuangan padatan pada alat tersebut
2. 3.

3. Conical Head ( Bejana Konis )

 Besarnya sudut yang dibentuk tutup bejana conis atas tangki silinder
tegak dengan alas flat bottom adalah < 45 deg ( menurut Morris ),
tetapi menurut Buthod dan Megsey < 30 deg.
3. Conical Head ( Bejana Konis )
 Adapun formula untuk perhitungan Thickness Required yaitu

 α (sudut puncak tutup) ≤ 30°, jika lebih dari 30° maka ada
perhitungan khusus
 P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel
uap (psi atau Pa)
 S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa)
 E = efisiensi dari pengelasan
 D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm)
 L = diameter bagian dalam dari tutup tipe Torishperical
 (inchi atau mm)
 t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)
4. Tutup bejana datar (Flanged Head)

 Perancangan tutup bejana ini adalah yang paling ekonomis karena


gabungan antara flangedan flat plate.

 Aplikasi nya dapat digunakan sebagai tutup bejan penyimpan jenis


slinderhorizontal yanng beroperasi pada tekanan, P atm dan tutup
bawah pada tangki silinder tegak dengan tutup atas conical yang
berdiameter < 20 ft.

 Jenis ini dapat digunakan untuk menyimpanfuel oil, kerosen, minyak


solar, atau cairan yang mempunyai tekanan uap rendah
4. Tutup bejana datar (Flanged Head)

 Perancangan tutup bejana ini adalah yang paling ekonomis karena


gabungan antara flangedan flat plate.

 Aplikasi nya dapat digunakan sebagai tutup bejan penyimpan jenis


slinderhorizontal yanng beroperasi pada tekanan, P atm dan tutup
bawah pada tangki silinder tegak dengan tutup atas conical yang
berdiameter < 20 ft.

 Jenis ini dapat digunakan untuk menyimpanfuel oil, kerosen, minyak


solar, atau cairan yang mempunyai tekanan uap rendah
4. Tutup bejana datar (Flanged Head)
 Adapun formula untuk perhitungan Thickness Required yaitu

CP
th  d c
f
 P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel
uap (psi atau Pa)
 f = stress yang diijinkan (psi atau Pa)
 C = Konstanta
 d = diameter bagian dalam shell (inchi atau mm)
 c = faktor koreksi
 th= ketebalan head (inchi atau mm)

You might also like