You are on page 1of 77

BASIC TRAINING LIFTING/HOISTING & RIGGING

Oleh:

MASDA HILMI ADESYAPUTRA, SKM

FSK3 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


A. TUJUAN TRAINING

 Mampu memahami standar kerja aman dalam


operasional crane
 Mampu mengenali komponen safety devices
 Mampu memahami/ membaca load chart dan
Angle Chart Operasional Mobile Crane
 Mampu mengambil keputusan kapan aktivitas
harus dihentikan dan atau dilanjutkan
(berdasarkan analisa bahaya & risiko)
 Mampu memahami jenis-jenis ikatan (rigging)
yang aman
B. PERATURAN (LEGAL & STANDARD)
Indonesia:
1. Permenaker RI No. 05 Tahun 1985 ttg Pesawat Angkat dan Angkut
2. Permenakertrans RI No. 09 tahun 2010 ttg Operator dan Petugas
Pesawat Angkat dan Angkut

International standard:
1. ISO 4309: 2017, Cranes -- Wire ropes -- Care and maintenance, inspection and
discard
2. ASME B.30, Safety Standard for Cableways, Cranes, Derricks, Hoists, Hooks,
Jacks, and Slings (AMERICAN SOCIETY OF MECHANICAL ENGINEERS)
C.TIPE CRANE

Crane Types
• "Industrial cranes“
– Overhead
– Gantry
– Jib
• "Construction cranes“
– Mobile
– Tower
– Derricks

4
TIPE CRANE
Industrial Cranes

• Overhead Cranes
– Common in industrial facilities
– Supported by overhead rails
– Components
• Bridge
• Trolley
• Hoist
– Often pendant or remote operated
– Easy to use, little training required, no
stability problems
5
TIPE CRANE
Industrial Cranes

• Gantry cranes
– Similar to overhead
cranes, but supported by
a mobile frame which
travels on the ground

Small (1000 – 10,000 pound


capacity) gantry crane

Large (600 ton capacity)


gantry crane

6
TIPE CRANE
Industrial Cranes

• Jib cranes
– Pivot mounted
boom with trolley
and hoist

Floor-mounted
jib crane

Wall-mounted jib crane


7
TIPE CRANE
Industrial Cranes

• Power hoist
– Usually electric
or air operated
• Chain hoist (or
"chain fall")
– Hand operated

8
TIPE CRANE
Construction Cranes

• Tower
cranes
– Variable
height
“climbing
cranes”
– Used for
building
construction
9
TIPE CRANE
Construction Cranes

• Mobile cranes
– Crawler cranes
– Truck cranes
– Hydraulic cranes
• Boom telescopes
• May have jib
• Equipped with
outriggers for stability

10
TIPE CRANE
Hydraulic
Cranes

11
TIPE CRANE
Hydraulic Cranes

12
TIPE CRANE
Construction cranes

• Derricks
– Boom angle
changes to adjust
horizontal distance
– Often used in
shipyards, building
construction, etc.
• Gin pole
• Chicago boom
• Stiff-leg
• Etc. 13
TIPE CRANE

Mine-shaft rescue using a


gin pole derrick improvised
from an extension ladder
Stiff-leg construction derrick
14
TIPE CRANE

Hay derrick
15
C. JENIS MOBILE CRANE
1. ALL TERRAIN CRANE (MOBILE CRANE)

2. ROUGH TERRAIN CRANE 4. TRUCK CRANE

3. CRAWLER CRANE
D. JENIS RISIKO KECELAKAAN MOBILE CRANE
A. TERGULING /TUMBANG B. MENJATUHKAN BEBAN YANG C. KEGAGALAN
AKIBAT OVERLOAD (TOPPLING) DIANGKAT/DROPP OFF MEKANIS/MECHANIC FAILURE

D. TERTIMPAH MATERIAL E. KONTAK TEGANGAN TINGGI F. TERJATUH KARENA PONDASI/


(CAUGHT IN THE FALLING (CONTACT WITH POWER LINE) LOKASI TIDAK AMAN (FALLS)
MATERIAL)
D.1.1 OVERLOAD
D.1.2 OVERLOAD
D.1.3 OVERLOAD

APA PENYEBAB DASARNYA ???


D.1.4 OVERLOAD
D.2.1 PONDASI/ LOKASI TIDAK AMAN
D.2.2 PONDASI/ LOKASI TIDAK AMAN

OSHA Office of Training &


23
Education
D.2.3 PONDASI/ LOKASI TIDAK AMAN

IDENTIFIKASI KONDISI
LANDASAN! (PENGARUH CUACA,
KONTUR/JENIS TANAH, DLL)
D.3.1 KEGAGALAN MEKANIS

STRUKTUR CRANE YG RUSAK/DAMAGE (LATTICE BOOM) MERUPAKAN


SALAH SATU FAKTOR KEGAGALAN CRANE
D.4.1 KONTAK LISTRIK

26
E. KOMPONEN PADA CRANE
Crane Components
» Crawler Crane
E. KOMPONEN PADA CRANE, lanjut…
Crane Components
» Roughter Crane » Mobile Crane
E. KOMPONEN PADA CRANE, lanjut…
1. Maximum radius/ Radius maksimal
2. Total weight of load/ Berat total beban,
gabungan dari:
• Actual load weight/ total beban aktual
• Crane Hook Block
• Slings, Spreaders, Shackle
• An other lifting attachment
Totalnya tidak boleh melebihi kapasitas
angkat beban
Yang tertera pada daftar
3. Clearance height under ceiling (if any)/
Tingggi yang jelas jika di bawah ceiling
4. Allow distance from jib head to hook/ jarak
antara jib dan hook
5. Height of hook from ground/ tinggi hook dari
tanah
6. Height of obstructions between crane and
load/ Tingginya penghalang antara crane dan
beban
7. Allow for obstructions which may hinder the
counterweight when slewing
8. Allow for obstructions and their distance
from centre of rotation
9. Boom length
10.Make sure ground is firm
F. SAFETY DEVICE
SAFETY DEVICES
Mendeteksi panjang boom, serta Mencegah kecelakaan crane
menghubungkannya ke Moment yang disebabkan overload Mencegah/ menahan kenaikan
Limiter hook yang berlebih

Mendeteksi sudut boom, dan


menghubungkannya ke Moment
Limiter

Mendeteksi tekanan silinder


boom dan menghubungkannya
ke Moment Limiter
Menginformasikan secara visual
terhadap kondisi Moment Limiter

Mendeteksi panjang outrigger


(Kajima Standard Fully Outrigger) LOCK PIN
» Moment Limiter

Keterangan:

3
4
5

Kobelco CKS 900


Keterangan:
(1) Height of lift, (2) Moment limit, (3) Weight of Crawler Sumitomo 80 ton
load, (4) SWL, (5) Boom Angle, (6) Working radius
» Moment Limiter, lanjut…
Keterangan:

RUSAK REJECT

DON’T USE !!!


» Critical lifting at Moment Limiter Indicator

HINDARI PENGANGKATAN
> 80% DARI KAPASITAS
CRANE !!
» Lamp of Moment Limiter Indicator

PASTIKAN LAMPU INDIKATOR


MOMENT LIMIT DAN DISPLAY
INDIKATOR DI KABIN
BERFUNGSI !!!
» Boom angle and level indicator
» Lock pin of outrigger
» Lock pin of outrigger
G. PENGOPERASIAN
KONDISIKAN OUTRIGGER
Safety Device ON
HINGGA PENUH/FULL
(KAJIMA STANDARD) Sinyal
pengamat

Lock Pin
terpasang

Membatasi sudut
(40-80 derajat)

Set outrigger
tepat di tengah
plat pada elevasi
yang sama dan
pondasi keras
Pasang Plat/ Pad

Pasang Rambu

Pasang barikade di sekitar TENTUKAN PEKERJA YANG


mobile crane (radius aman) BERTUGAS MEMBERIKAN
KODE (SIGNALMAN/ RIGGER)
G. TAHAPAN MENGOPERASIKAN CRANE DENGAN AMAN
Steps to Safer Crane Operation
1. Have a valid certified operator and equipment license/
Operator dan Alat harus memiliki sertifikat (SIO/SILO),
ASLI bukan abal-abal
2. Inspect, inspect and inspect/ Pastikan inspeksi rutin
terlaksana dengan benar
3. Know what’s below and identification of load/ Landasan
kerja dalam kondisi yang aman serta identifikasi beban
yg akan diangkat (berat, dimensi, jenis beban, dll)
• Refer to shipping ticket or other documentation/
Termasuk surat jalan dan dokumentasi lainnya
• Ensure lift calculations are correct/ Pastikan
perhitungan pengangkatan sudah benar
• Ensure load is within load chart rating for boom
length and load radius of crane/ Pastikan beban
masih dalam standar load chart untuk panjang boom
dan radius beban crane
• Crane is rated by the maximum weight it will lift at a
minimum radius and minimum boom length /
Penggunaan crane pada beban maksimum berarti
radius dan panjang boomnya minimum
G. TAHAPAN MENGOPERASIKAN CRANE DENGAN AMAN, lanjut..
Steps to Safer Crane Operation

4. Plan for swing/ Pastikan radius swing boom


aman, area sekitar radius pengangkatan
telah dibarikade, bebas dari tabrakan
terhadap benda tertentu dan jarak jangkau
aman (load radius)

5. Use Crane Properly/ Crane hanya digunakan


untuk mengangkat benda ke atas, tidak
untuk menarik benda secara mendatar atau
mencabut benda tertanam, hal itu dapat
merusak komponen crane.
OSHA Office of
G. TAHAPAN MENGOPERASIKAN CRANE DENGAN AMAN, lanjut..
Steps to Safer Crane Operation
6. Stay in touch/ Rigger, Operator,
Signalman, dan pekerja yang
terlibat harus pada satu
komando komunikasi instruksi
pengangkatan.
7. Pay Attention/ Konsentrasi dan
pengawasan aktifitas
pengangkatan
8. Think twice about manbaskets/
Mengizinkan pekerja untuk
menaiki bucket, harus
dilakukan inspeksi dan tes
keamanan terhadap aktivitas
tersebut, atau pertimbangkan
alternatif lain agar pekerja
9. Don’t use crane
tidak menaiki for storage/
bucket saat Tidak menggunakan crane sebagai
penyimpanan
diangkat. yang aman untuk material tertentu, misal
menggantung compressor dsb.
10. Start with a plan/ Pekerja yang terlibat harus mengetahui
kesiapan alat, pengaruh angin, dan memperhatikan
penggunaan tag line, batas kapasitas angkat, stabilitas tanah
dan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan
H. KESTABILAN CRANE (1)

Salah satu penyebab utama


kecelakaan crane adalah crane
terguling.
Prinsip-prinsip yg mengatur
kestabilan crane harus
dipahami dengan jelas oleh
operator dan pihak terkait
proses lifting.
Penyebab utama terguling nya crane, yaitu:
• Kondisi tanah/landasan crane yg buruk
• Crane tidak di setting sesuai standar
• Lifting tidak mengikuti Load Chart crane
H. KESTABILAN CRANE (2)

‘C’ ‘B’
‘A’

PRINSIP DASAR KESTABILAN CRANE


H. KESTABILAN CRANE (2)

• Kestabilan crane didasarkan pada prinsip pengungkit. Crane


dapat dilihat seperti “jungkat jungkit”. Titik tumpu (A),
merupakan Outrigger atau ban crane dimana beban diangkat.
Ketika gaya pengungkit pada sisi (B) lebih besar dari sisi (C),
Crane akan tetap stabil. Namun, ketika sisi (C) jadi lebih besar
dari sisi (B), Crane akan terguling. Kestabilan crane akan jauh
lebih baik ketika bertumpu pada outrigger daripada ban
crane.

• Besarnya bukaan dari outrigger juga mempengaruhi dari


kestabilan crane secara keseluruhan.

• Besarnya gaya ungkit pada sisi (C) tergantung pada jarak


horizontal beban dari titik tumpu (point A) dan berat beban.
Semakin besar jarak beban dan semakin berat beban makan
semakin besar gaya ungkit sisi (C). Besarnya jarak horizontal
beban dari titik tumpu (A) dapat meningkat dengan
menurunkan dan atau memanjangkan boom crane.
H.1.1 SETTING CRANE (1)

Hal-hal yg dipertimbangkan ketika setting crane:


• Sesuaikan bukaan outrigger dengan SWL pada load chart
• Ketika outrigger terpasang, pastikan Roda-roda crane harus diatas tanah/landasan
• Outrigger pad harus disetting pada landasan yg kokoh
• Pastikan crane harus level sebelum digunakan
• Pastikan Berat beban dan radius beban harus diketahui dengan jelas
• Pastikan ketinggian angkat beban dan posisi penempatan beban yg dituju, diketahui dengan jelas
H.1.2 SETTING CRANE (2)

Hal-hal yg harus diperhatikan ketika setting outrigger :


1. Pertimbangan pertama adalah kualitas permukaan landasan untuk penempatan outrigger
2. Tanah dari lokasi konstruksi sering tidak padat dan mungkin terdapat pipa-pipa drainase, jalur kabel dll.
Hindari setting crane pada daerah tersebut atau tambahkan plat untuk mengurangi tekanan pada
tanah.
3. Semakin besar/lebar pada dudukan outrigger akan mengurangi tekanan pada landasan dan mencegah
potensi ambles pada outrigger.
4. Tidak boleh menambahkan balok-balok untuk membantu menyangga beam outrigger karena dapat
menyebabkan ketidakstabilan cranen dan meningkatkan potensi crane terguling.
5. SELALU Buka Maksimal semua outrigger.
How improper setup may result in an accident

Beberapa crane membolehkan outrigger keluar tidak


maksimal terbuka dan menyediakan load chart khusus
untuk kondisi tersebut. Kesalahan dalam penilaian SWL di
load chart terkait kapasitas angkat crane dengan berbagai
kondisi outrigger akan mengakibatkan crane terguling.
H.1.3 SETTING CRANE (3) outrigger pad

• Penggunaan tambahan bantalan berupa plat/balok pada


outrigger akan meningkatkan faktor safety pengoperasian
crane. Dengan semakin besarnya tapak dari outrigger maka
konsentrasi beban pada landasan serta potensi crane
terguling akan berkurang.

• Gunakan plat/balok yg kuat untuk digunakan sebagai


bantalan outrigger dan disusun dengan rapat.
H.2 LEVELING THE CRANE

Cara melakukan leveling pada crane


1. Leveling crane memang membutuhkan cukup waktu , tapi hal ini sangat penting
2. Roughter crane biasanya memiliki indikator level semacam waterpass di kabin
operator. Pastikan Crane sudah level kiri-kanan, depan-belakang, sebelum
digunakan.
3. Kalau tidak ada indikator level dikabin, leveling crane dapat menggunakan waterpass
yg sering digunakan pekerja di proyek.
4. Cara lain yg dapat digunakan adalah dengan mengukur tegak lurus nya wire rope
hoist crane dengan boom crane, baik untuk posisi depan-belakang dan sisi samping
kiri-kanan. Operator dapat menyesuaikan tinggi rendahnya outrigger untuk
mendapatkan posisi crane yg level.
H.3 TITIK-TITIK TEKANAN LANDASAN CRANE

Kestabilan beban berubah karena rotasi boom crane


• Proses swing/berputarnya boom crane menyebabkan tekanan pada
landasan outrigger juga berubah. Tekanan tumpu beban terbesar
dihasilkan ketika swing boom melewati/ditempatkan pada satu
outrigger. (lihat gambar yg tengah/posisi corner)
• Idealnya, sebelum menggunakan crane, lakukan uji coba swing 360
derajat untuk memastikan kondisi seluruh outrigger dalam keadaan
baik.
• Selalu periksa apakah ada rembesan/kebocoran oli di kaki-kaki
outrigger, karena dapat menyebabkan kegagalan tumpuan pada
outrigger dan crane bisa terguling. Segera perbaiki.
H.4 BERAT BEBAN

BERAT
BEBAN

TOTAL BEBAN = BERAT BEBAN+ PERALATAN RIGGING + BLOCK + WIRE ROPE + BOOM ATTACHMENTS

1. Load chart crane didasarkan pada semua beban yg digantung dari


ujung boom ke beban.
2. Pastikan semua beban sudah dihitung secara benar termasuk
peralatan rigging, packing material (jika pakai), block, wire rope, dlll
3. Total beban maksimal yg diizinkan untuk diangkat adalah 80% dari
Safe Working Load (SWL) yg tertera di load chart crane.
H.4.1 BEBAN DINAMIS

LOAD
STOPPED

1. Ketika beban dipindahkan, terdapat tekanan tambahan


pada struktur crane (Beban dinamis)

2. Hindari swing terlalu cepat dan menghentikan beban


secara mendadak  dapat menimbulkan beban ayun
dan beban kejut  Keluar dari radius aman dan
overload  crane terguling
H.4.2 HINDARI SWING OUT

Swing beban
sebaiknya dilakukan
dengan
halus/perlahan,
untuk mencegah
crane keluar dari
radius aman dan INCREASE
RADIUS DUE
menjaga kontrol TO SWING
beban OUT

- Ketika swing beban terlalu cepat  kemungkinan beban


mengayun menjauh dari crane  keluar dari radius aman 
potensi crane terguling
- Ketika swing beban terlalu cepat  beban mendadak
dihentikan  beban dinamis yg terjadi akan menyebabkan
crane tidak stabil dan terguling
H.4.3 HINDARI LIFTING DARI SAMPING

Crane hanya
digunakan untuk
mengangkat benda
ke atas, tidak untuk
menarik benda
secara mendatar
atau mencabut
benda tertanam, hal
itu dapat merusak
komponen crane.
I. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN PADA
MOBILE CRANE
MACAM-MACAM BAHAYA POTENSIAL DALAM PENGGUNAAN MOBILE CRANE :
1. Tidak ada SIO (operator) & SILO (alat)
2. Operator tidak bisa memahami SWL (Load
Chart, Radius dan Boom Angle Chart)
3. Penentuan Lokasi parkir jauh dari beban angkat Amblas
(radius kejauhan)
4. Landasan parkir tidak padat (menyebabkan
amblas)
5. Outrigger tidak full & tidak ada Tidak ada
bantalan
pad/bantalannya /plate
6. Pondasi outrigger tidak rata/ stabil/ level
7. Rigger & operator tidak mengetahui berat
beban yang diangkat
8. Safety devices tidak berfungsi/mati/ rusak
9. Teknik pengikatan/pengangkatan beban yang
salah
10. Kondisi Boom sudah berkarat atau di las tanpa
pengujian oleh Badan Uji (sertifikat)
J. KONTROL UMUM BAHAYA POTENSIAL
1. Operator memiliki SIO & Alat dilengkapi SILO dan
semua masih Valid
2. Operator sudah mampu memahami (Load Chart,
Radius/Boom Angle Chart)
3. Pastikan parkir crane dengan dengan beban
4. Pilih lokasi permukaan yang padat
5. Outrigger dipasang bantalan (plate)
6. Supervisor, Rigger & Operator harus mengetahui berat
beban yang diangkat
7. Memastikan SAFETY DEVICES berfungsi
8. Memasang barikade disekitar area operasi crane
dengan disertai rambu peringatan
9. Membungikan sirine (toa) ketika pengangkatan
material sedang berlangsung
10. Sertifikat pengetesan Boom (khusus yang terlihat
berkarat atau bekas di las) dari Pihak ke 3
MAJOR SAFETY DEVICES :
 Load detector
 Angle detector
 Boom Length detector
 Outrigger length detector

PESAN PENTING Pastikan outrigger terpasang full/penuh &


disupport bantalan/ pad.
*Jika tidak bisa diset full karena lokasi sempit, MAKA harus dihitung
Full Outrigger kapasitas SWL-nya dengan posisi outrigger aktual, konsultasikan
dengan Manager dan Safety
K.1 KONTROL UMUM BAHAYA POTENSIAL (HUMAN FACTOR)
1. Operatornya harus memiliki :
 SIO (Surat Ijin Operasi) Keahlian yang valid
 Pengalaman & Pengetahuan yang cukup
 Perilaku Keselamatan Kerja yang baik
 Lulus Uji SIMPER (internal perusahaan)

2. Inspectornya harus memiliki :


 Pengetahuan terkait safety devices
 Pengalaman dalam inspeksi mobile crane
 Analisa bahaya dan risiko kecelakaan kerja mobile crane
 Solusi / prosedur kerja aman pada mobile crane

3. Supervisor harus memiliki :


 Pengetahuan kerja aman mobile crane /Bisa menghitung berat beban
yang diangkat dan kapasitas mobile crane
 Kemampuan menentukan lokasi yang aman untuk parkir/operasi
mobile crane
 Komitmen untuk menghentikan aktivitas jika tidak aman (sementara
waktu)
K.2 KONTROL UMUM BAHAYA POTENSIAL (HUMAN FACTOR)
4. Riggernya harus :
 Memiliki pengetahuan teknik pengangkatan (litfing rigging)
yang aman
 Bisa menghitung berat beban yang diangkat dan kapasitas
mobile crane
 Mampu berkomunikasi dengan operator secara benar
(komunikasi sinyal)

5. Vendor Alat Berat harus :


 Memastikan SIO dan SILO ada dan masih valid
 Memeriksakan mobile crane-nya 1 tahun sekali ke Depnaker
 Melakukan maintenance (pemeliharaan) alat beratnya
sesuai peraturan dan manual alat
 Mengasuransikan Alat Beratnya*)

Proses Maintenance
K.3 MENENTUKAN KAPASITAS ANGKAT

1. TENTUKAN BERAT
TOTAL BEBAN

2. TENTUKAN RADIUS
MAKSIMAL

3. TENTUKAN
KETINGGIAN ANGKAT
MAKSIMAL

LIHAT
LOAD CHART CRANE

SAFE ??
K.5 FLOWCHART IJIN KERJA
PENGGUNAAN MOBILE CRANE
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN
MOBILE CRANE

SUBCONT / SUPERVISOR MEMBUAT


GENERAL PERMIT
(1 HARI SEBELUMNYA)

MENGISI FORM PERMOHONAN


PENGGUNAAN MOBILE CRANE*

MENDAPATKAN IJIN DARI SAFETY BUAT


PERHITUNGAN
COORD./INSPECTOR/MANAGER
BEBAN DAN SWL DI
KOLOM INI
PEKERJAAN DAPAT DILAKSANAKAN

KEMBALIKAN KUNCI MESIN


KE SAFETY DEPARTMENT
(PAKAI TANDA TERIMA)

 Copy form , Load Chart dan Boom Angle


Chart harus dipasang di lokasi kerja

*Akan dijelaskan lebih lanjut


LOAD CHART CRANE
MEMAHAMI LOAD CHART
1. Definis
• i Load Chart  Grafik yang digunakan sebagai
panduan beban kerja aman (safe working load) pada
crane.
• Load chart harus tersedia di dalam kabin dan dapat
dibaca dengan jelas.
2. Macam-macam Load
Chart

» Load Chart Crawler Crane


» Load Chart Rough Terrain
Crane
Load chart Uni-crane
MEMAHAMI LOAD CHART, lanjut…
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai load chart
a. SWL yang tertera pada load chart belum termasuk beban hook dan
lifting equipment (sling, eye bolt, shackle, chain sling, link, spreader
beam, dsb) oleh karena angka yang tertera pada load chart
tersebut harus dikurangi dengan beban hook dan lifting equipment

b. Membaca kolom outrigger dan jib pada load chart roughter


crane/mobile crane/truck crane, harus disesuaikan dengan kondisi
di lapangan (full atau tidaknya outrigger). Hati-hati kesalahan
membaca bisa berakibat fatal!!!

c. Perhatikan perbandingan panjang boom dengan radius angkatnya.


Tidak boleh melakukan pengangkatan jika SWL tidak tertera pada
load chart.

d. Boom tidak boleh di bawah sudut minimun yang ditunjukkan load


chart karena akan dapat menyebabkan crane terguling walaupun
tidak ada beban.
MEMAHAMI LOAD CHART, lanjut…
e. Pada saat hendak melakukan swing , sebaiknya tambah
kapasitas angkat dengan mengurangi radius angkat
(menaikkan/memendekkan boom).

f. Dalam hal memindahkan beban, harus bebas dari rintangan


dan usahakan serendah mungkin

g. Perhatikan konfigurasi wire rope (rope fall) pada pulley block,


harus sesuai dengan panjang boom dan radius angkatnya.
MA
X
BOOM ANGLE
80⁰

Pastikan Sudut
MIN angkat boom
40⁰ crane tetap berada
pada posisi aman

Minimal 40⁰
Maksimal 80⁰
Load Chart
• Load charts inside
the cab include
Structural
capacity and
tipping limits for the
crane

• Capacity is highest
for short radius
“over front” loads
with outriggers
extended.

70
CARA MENENTUKAN SWL (SAFE WORKING LOAD)
MOBILE CRANE DARI LOAD CHART

• Berapa besar SWL Roughter Crane Kato 45H-v


(45 Ton) pada radius angkat 18 meter dengan
panjang boom maksimal, outrigger crane full
extended?
Berapa besar SWL Roughter Crane Kato 45H-v (45 Ton) pada radius angkat 18 meter dengan, outrigger crane full extended,
panjang boom maksimal?
LANJUT YA……
Joni menggunakan Roughter
crane (45 Ton) untuk pengecoran
dengan radius 20 m
menggunakan bucket dengan
kapasitas 0.8 m3 (1 m3 = 2.4T)
berat bucket cor termasuk sling
0.7 ton, dan berat hook 0.27 ton.
(asumsi berat pekerja yg di
bucket cor 60 kg). Apakah
pengecoran dapat dilakukan
dengan aman?
Mari kita lihat…
Berat concrete 0.8 m3 = 0.8x2.4 ton = 1.92 t
berat bucket + sling 0.7 ton = 0.7 t
berat hook 0.27 ton = 0.27 t
berat pekerja 60 kg = 0.06 t +
Berat total = 2.95 ton

SWL crane? lihat load chart…


- Working Radius 20 m
- Outrigger maximum

SWL LOAD CHART 3.9 TON  3.9 x 0.8 (80% safety factor) = 3.12 ton
Dengan panjang boom 39 meter

SWL 3.12 TON > BEBAN 2.95 TON

SAFE
Berapa besar SWL Roughter Crane Kato 45H-v (45 Ton) pada radius angkat 20 meter dengan, outrigger crane full extended,
panjang boom maksimal?
CONTOH KALKULASI PADA AKTIVITAS PENGANGKATAN CRANE
“MOST CRANE INCIDENTS ARE EASILY PREVENTED,
DON’T BE THE NEXT ONE !! “

TERIMA KASIH

You might also like