You are on page 1of 24

Ella,afni,boer,anti

,wyn cantik
oma,almi,umi,
chia,ulie
yanti,munfail,
By : KELOMPOK I
PASAL 1313 KITAB UNDANG UNDANG
HUKUM PERDATA

Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana


satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih.
Menurut R.SUBEKTI perjanjian adalah suatu
peristiwa dimana dua orang itu berjanji melakukan
suatu hal.
Secara yuridis perjanjian therapeutik diartikan sebagai
hubungan hukum antara dokter dan pasien dalam
pelayanaan medis secara profesional didasari
kompetensi yang sesuai dengan keahlian dan
keterampilan tertentu tentang kesehatan.
 Menurut SALIM mengutip pendapat FRED ALMEN
Perjanjian therapeutik atau kontrak adalah kontrak
dimana pihak dokter berupaya maksimal
menyembuhkan pasien ( ispaningsverbintenis ), jarang
merupakan kontrak yang sudah pasti
( resultast verbintenis). Artinya kontrak ini dokter
hanya berusaha untuk menyembuhkan pasien dan
upaya yang dilakukan belum tentu berhasil.
 HARMIEN HADIATI KOSWADJI dan VERONICA
KOEMALAWATI mengemukakan hubungan dokter
dengan pasien dalam transaksi therapeutik /
perjanjian medis bertumpu pd 2 macam hak asasi
yang merupakan hak dasar manusia,yaitu:
1. Hak untuk menentukan nasip sendiri ( the right to
self determinations
2. Hak atas dasar informasi ( the right information)
• UU nomor 36 tahun 2009:
Tentang kesehatan menyatakan bahwa para pihak
dalam kontrak therapeutik adalah pasien dan tenaga
kesehatan.
• UU nomor 29 tahun 2004:
Tentang praktik kedokteran menyebutkan bahwa para
pihak dalam kontrak therapeutik adalah pasien dan
dokter/dokter gigi.
SALIM HS,menyempurnakan perjanjian therapeutik dapat
ditarik beberapa unsur yaitu:
1. Kontrak yang dibuat antara pasien dengan tenaga
kesehatan dan dokter /dokter gigi
2. Adanya objek perjanjian yaitu upaya maksimal untuk
melakukan penyembuhan terhadap pasien.
3. Kewajiban pasien membayar biaya penyembuhan.
tquuuuuuuu
tindakan melamun atau berkhayal untuk
melakukan pelarian dari kenyataan dengan
memperoleh kesenangan atau kepuasan
yang bersifat khayalan atau tidak nyata.
Contoh :Seseorang yang frustasi dan depresi
karena menjomblo kemudian ia berkhayal
sudah punya pasangan bahkan mungkin
maumenikahi pasangan yang tidak real
tersebut.
• dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan
mempolakan dirinya serupa dengan orang lain ( biasanya
seorang idola atau figur ). Kemudian berusaha menyamakan
penampilan, cara bicara, maupun logatnya. Mekanisme ini
bekerja dengan cara membawa kepribadian orang lain
masuk kedalam diri anda, karena dengan begitu anda dapat
menyelesaikan masalah perasaan yang mengganggu anda.
Misalnya seorang anak yang sering ditinggal sendirian oleh
orang tuanya yang sibuk, akan selalu mencoba menjadi
seorang ibu untuk menghilangkan rasa takut dan
kesepiannya. Anda dapat memergokinya sedang berbicara
pada bonekanya, seolah – seolah dia ibu, dan boneka itu
adalah bayinya. Sementara didalam diri anak – anak remaja,
kita dapati mereka sering mengidentifikasikan diri dengan
bintang – bintang favorit, musisi, artis, atlet, dan sebagainya,
untuk meneguhkan identitas mereka.
› proses dimana seseorang mengambil emosi
kedalam bentuk egonya sendiri, kemudian
dianggap sebagai unsur kepribadiannya
sendiri. contoh :seorang anak yang
membenci seseorang, kemudian ia kesal
tetapi ia memukul – mukul dirinya sendiri.

› yaitu proses perlawanan pasif maupun aktif
terhadap keharusan terhadap dirinya
dengan melakukan hal yang kebalikan
dengan seharusnya. Contoh Seorang anak
yang disekolahkan oleh orangtuanya di
sekolahan X. Namun karena si anak tidak
suka bersekolah di sekolahan tersebut entah
karena gurunya, teman barunya, atau
lingkungannya, maka ia kemudian sering
membolos.

• yaitu seseorang yang melindungi dirinya dari
tabiat - tabiat, sikap, dan karakternya sendiri,
ataupun perasaannya dengan melemparkan
atau menyalahkannya ke orang lain. Contoh
:Seorang mahasiswa yang tidak lolos mata
kuliah, lalu ia mengatakan bahwa dosennya
sentimen terhadap dirinya.
 seseorang yang mencari alasan - alasan
yang dibenarkan atau dapat diterima
oleh norma maupun orang lain
terhadap tindakannya atau pikirannya.
Contoh Seseorang yang diajak main
bulu tangkis menolak dengan beralasan
bahwa ia sedang saki tatau besok mau
ujian, padahal karena takut kalah.
• yaitu kehendak – kehendak atau pikiran –
pikiran atau tindakan – tindakan sadar yang
tidak dapat diterima oleh lingkungan atau
masyarakat disalurkan menjadi aktifitas yang
memiliki nilai sosial yang tinggi. Contoh
:Seseorang yang suka berkelahi kemudian
beralih menjadi atlet petinju.
Tahap Tahap Perkembangan
Freud
Tahap
Genital

Tahap Phalic

Tahap Anal

Tahap Oral
TAHAP ORAL

Tahap oral berlangsung dari usia 0 sampai 18


bulan. Titik kenikmatan terletak pada mulut,
dimana aktivitas paling utama adalah
menghisap dan menggigit
TAHAP PHALIC

berlangsung antara usia 3 sampai 5, 6 atau 7


tahun. pada tahap phallic , fokus utama dari
libido adalah pada alat kelamin. anak-anak
juga menemukan perbedaan antara pria dan
wanita.
TAHAP LATEN

berlangsung dari usia 5, 6 atau 7 sampai usia


pubertas (sekitar usia 12 tahun). Periode laten
adalah saat eksplorasi di mana energi seksual
tetap ada, tetapi diarahkan ke daerah lain
seperti pengejaran intelektual dan interaksi
sosial. Tahap ini sangat penting dalam
pengembangan keterampilan sosial dan
komunikasi dan kepercayaan diri.
TAHAP GENITAL
Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu
mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan
jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya
pada kebutuhan individu. kepentingan kesejahteraan
individu tumbuh selama tahap ini. Jika tahap lainnya
telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus
seimbang, hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini
adalah untuk menetapkan keseimbangan antara
berbagai bidang kehidupan.
 Kepribadian merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi motif individu, yang selanjutnya
mendorong individu dalam berperilaku dan
bertindak.
 Hakikat kepribadian:
 Integrasi semua sifat, kemampuandan motif
individu termasuk sifat dasar (temperamen,
karakter)
 Sikap
 Pendapat
 Kepercayaan
 Respon emosonal
 Gaya kognitif
 Moral

You might also like