You are on page 1of 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

ASOSIASI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN INDONESIA (ARSPI)


SYMPOSIUM AND TEACHING HOSPITAL EXPO 2019

PENGUATAN PERAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DALAM MENJAMIN MUTU


PESERTA DIDIK

PERAN STAKEHOLDER TERHADAP PENGUATAN INSTITUSI


PENDIDIKAN KEDOKTERAN DALAM PROSES PENDIDIKAN

ALI GHUFRON MUKTI


DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI
KEMENDIKBUD REPUBLIK INDONESIA
Sustainable Development Goals (SGDs)
How to produce: SMART HEALHTY WEALTY HIGH COMPETETIVE HUMAN RESOURCES
WITH INTEGRITY

Providing access of high quality of • Providing access of high quality of Providing basic needs of the people and
education to whole population health care with affordable cost to all empowering them to be able to
citizens (UHC) develop a self-sufficient income to
• Providing health services according to achieve better quality of life
the needs of society
• Implementing intervention program
that will solve health problems in the
society according to the evidence-
based research

Responsibility of The Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Ministry of Education),
Ministry of Health and Ministry of Prosperity (PMK) for
Improving Access of Quality Education, Health care and Prosperity
PRIORITIES IN HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

• Health of pregnant women, infants, toddlers (37%), 15 provinces>


40%, NTT 52%, school children
• The quality of education will continue to be improved including the
development of vocational training, the importance of vocational
schools including doctors, nurses and other health workers
• The government will establish an Indonesian Talent Management
institution.
• MORTHE have a responsibility to develop the students in Industrial
Revolution 4.0 era toward Society 5.0.
STRUKTUR STANDAR PENDIDIKAN TINGGI
Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Standar Nasional
Penelitian PKM
Standar Kompetensi Lulusan + Standar Hasil Penelitian + Standar Hasil PKM
Standar Isi Penelitian Standar Isi PKM
Standar Isi Pembelajaran
Standar Proses Penelitian Standar Proses PKM
Standar Proses Pembelajaran
Standar Penilaian PKM
SN-Dikti Standar Penilaian Penelitian
Permenristek dikti Standar Penilaian Standar Pelaksana PKM
No.44 Tahun 2015 Pembelajaran Standar Sarpras PKM
Standar Peneliti
Standar Dosen dan Tenaga
Standar Sarpras Penelitian Standar Pengelolaan PKM
Standar Kependidikan
Standar Sarana
Standar Saranadan
danPrasarana
Prasarana
Dikti Pembelajaran
Pembelajaran
Standar Pengelolaan
Penelitian
Standar Pendanaan &
Pembiayaan PKM
Standar Pengelolaan
Pembelajaran Standar Pendanaan &
(Pasal 54 Pembiayaan Penelitian
Standar Pembiayaan
UU Pembelajaran
No.12/2012
)
Standar
Ditetapkan
Dikti Standar
Standar
Kepada
Bidang
Pengabdian
Akademik
Masyarakat
dan Standar
StandarBidang Non-
Pengabdian
Akademik
Kepada Masyarakat
Standar Dikti
Perguruan
Ditetapkan (Memenuhi/
Melampaui SN Dikti) Tinggi
perguruan tinggi Standar…. Standar….
Permenristek-dikti
Standar …. Standar …. SN-Dikti No. 44 Tahun 2015
Dst Dst (Standar Minimal)

5
Keterkaitan SN-Dikti Dengan Sistem Penjaminan Mutu
(Harmonisasi Permenristekdikti No.44/2015 dan Permenristekdikti No.62/2016)

SPM Dikti

SPMI SPME/Akreditasi Budaya Mutu


P  Pola pikir
E  Pola sikap
P P  Pola perilaku
P P berdasarkan
P E Standar Dikti ( di
dalamnya ada SN Dikti

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi


(PD Dikti)

Penetapan Standar Dikti;


Pelaksanaan Standar Dikti;
Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti;
Evaluasi Data dan Informasi
Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan
Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Peningkatan Standar Dikti.
Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi

6
CHALLENGE : Harmonization of Health and Education System :
collaboration culture for Industrial Revolution 4.0

Challenges from Higher


Education Sector :
• Disparity quality of health higher
education institution
• Compliance to the national
standard of higher education
• Competency of graduates Collaborative
• Quantity & quality of lecturers Practice

Inter-professional Challenges from Health Sector


education • The double-burden of disease : more
complex healthcare
• Medical error
• Distribution of health professionals
• Competency of health professionals
• Healthcare cost

The Global Strategy on Human Resources for Health in 2030 (WHO, 2016) :
recommends a coordinated approach to link Human Resources for Health planning and education; and
encouraging IPE and collaborative practice (CP)
Academic Health Center/System Model in Indonesia
Benchmarking : AHS Model In other
countries
• Faculty of Medicine
• Other Faculty in Higher
UNIVERSITY Education Institution
COMMUNITY • Research Center
• Laboratory, etc

TEACHING
AHC/S
HOSPITAL
Center of Excellence • Health District (local
• University Hospital Continuum of Care PRACTICE government)
• Health facilities for TEACHING PLAN • Industry
health education HOSPITAL • Private sector

5 prospective AHS model in Indonesia


1. UNHAS (South Sulawesi region)
2. UI (Jabodetabek region)
3. UGM (DI Ygyakarta region)
4. UNAIR (East Java region)
5. UNPAD (West Java region)
KOMITE BERSAMA KEMENRISTEKDIKTI-KEMKES
The Implementation of Collaboration Values & Culture
in the National Policy Setting
Joint Committee of MorTHE and MoH for
Quality Improvement of Education, Research, and Healthcare Services

Stakeholders
Experts
Group
Group

Government Regulation
regarding Technical
Regulation for Act
No.20/2013 : Medical
Education

National Policy National Standard


Academic Health of Medical/Health
System to empower
Education
IPE implementation
(MoRTHE & MoH)
Accreditation IPE and CP as
Instruments for Health National Research
Study Programs & Agenda
Teaching Hospital
Komite Bersama Kemristekdikti dan Kemkes dalam
Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian,
dan Pelayanan Kesehatan

4 fokus program tahun 2017:


Pengembangan dan Pembinaan Rumah 1. Pemetaan kebutuhan
1
Sakit Pendidikan serta Wahana Pendidikan dokter/dr.spesialis, bidan dan
perawat
dan Penelitian 2. Penyusunan roadmap
pembinaan teknis dan
monitoring-evaluasi 24 RSPTN
Pengembangan, Implementasi dan 3. Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) RSPTN
2 Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang diharmonisasi dengan SIM RSP
Kesehatan 4. Pengembangan Academic
Health System (AHS)
Tugas Utama Komite Bersama (1)

1. Menyusun rumusan kebijakan untuk pengembangan dan pembinaan


Rumah Sakit Pendidikan serta wahana pendidikan dan penelitian; serta
pengembangan dan implementasi pendidikan tinggi kesehatan.

2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi implementasi kebijakan


pengembangan dan pembinaan Rumah Sakit Pendidikan serta wahana
pendidikan dan penelitian; serta pendidikan tinggi kesehatan
Tugas Utama Komite Bersama (2)
3. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam lingkup :
• pengembangan dan pembinaan Rumah Sakit Pendidikan serta wahana
pendidikan dan penelitian;
• pengembangan dan implementasi pendidikan tinggi kesehatan;
• pengembangan sistem data yang terintegrasi antara Pusdatin
Kemristedikti dengan Kemkes dan stakeholders terkait.
Tugas Utama Komite Bersama (3)
4.Berkenaan dengan Bidang Pengembangan, Implementasi dan Pembinaan
Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan, Komite Bersama memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam:
• Merumuskan kebijakan dan pembinaan tentang Dokter Layanan Primer.
• Merumuskan kebijakan dan pembinaan tentang Standar Nasional
Pendidikan Bidang Kesehatan.
• Merumuskan kebijakan dan pembinaan tentang Sistem Uji Kompetensi
Bidang Kesehatan.
Rapat Kerja Komite

1. Bidang Pengembangan dan Pembinaan RS Pendidikan


serta Wahana Pendidikan dan Penelitian

2. Bidang Pengembangan, Implementasi, dan


Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan
Program Unggulan
RS PTN sebagai Pilot Project RSP

Aktualisasi Academic Health System


RS PTN
SEBAGAI PILOT PROJECT RSP

KEMRISTEKDIKTI
SEKJEN
KEMRISTEKDIKTI

DITJEN SUMBER
DAYA IPTEK & ITJEN
DIKTI

KEMKES
RS
PTN
DIRJEN DIRJEN
BELMAWA KELEMBAGAAN

DIRJEN RISBANG
SOTK RS PTN – RSGMP DI PTN

Fak. Kedokteran
Gigi
Program KOMBERS
Bidang 1 :
• Percepatan penetapan RS PTN sebagai RSP oleh tim asistensi
(Ditjen Yankes dan tim pakar dari bidang 1) dengan penugasan
dari Menkes

• Harmonisasi regulasi implementasi tata kelola RS PTN dengan


RSP
Rancangan Permenristekdikti tata kelola RS PTN mengatur
kekhususan aturan RS PTN, utamanya :
- Kelembagaan RS PTN sesuai kelembagaan PT (PTN-BLU,
PTN-BH, dan Satker)
- Pengelolaan SDM RS PTN disesuaikan dengan peta
jabatan (harmonisasi dengan regulasi Kemenpan)
Vol 387 | February 27, 2016

Offline:
Indonesia—unravelling the mystery of a nation

Richard Horton
• A decade ago, its publication output was small. But in
2015, Eijkman could boast 50 publications in
respected international journals
• The first published Lancet research paper with
Indonesia in its title was in 1957—on homozygous
haemoglobin-E disease, by Lie-Injo Luan Eng and Oey
Hoey Giok at the University of Indonesia.
• But the footprint of Indonesia in the journal is, overall,
weak. If you search for the word “India” in the title of
Lancet publications, you will find 2098 entries. The
US: 1287. China: 841. Indonesia? 33
DOCUMENTS
Perlu peningkatan
kualitas/kuantitas publikasi Scopus
Okt 2015

PT 2009 2010 2011


PTN 1627 2132 2777
PTS 254 288 429
Publikasi di jurnal internasional dosen
tersertifikasi (DIKTI 2012)

72%
3197

Seminar Professorship 22
Publikasi Terindeks Scopus s/d 2014

Seminar Professorship 23
Peningkatan Publikasi Internasional
(Scopus, 2015-2017)
(Scopus.com, diakses 3 September 2017, 06:32 WIB)

Data Jan-Sep 2017


29,407
Malaysia 17.800
26,963

Singapore
20,619 12.637
19,971
17,800
Indonesia
14,446 10.793
12,911 12,637
11,897
10,793
9,350 Thailand
7,993 9.350

2,925
Philippines
2,583
1,798 1.798

2015 2016 2017


Philippines Indonesia Thailand Singapore Malaysia 24
Peningkatan Publikasi Internasional
(Scopus, 10 Oktober 2018)

Sumber Data Scopus 10 Oktober 2018


s
Terima kasih

DIREKTORAT SUMBERDAYA ILMU PENGETAHUAN,


TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
www.sumberdaya.ristekdikti.go.id

You might also like