Professional Documents
Culture Documents
Incinerator Gasification Pyrolysis
Incinerator Gasification Pyrolysis
Pyrolysis
Prepared by:
Emenda
WASTE AS FUEL
KEY ISSUES
• The successful outcome of a waste
incineration project first depends on fairly
accurate data on the future waste quantities
and characteristics that form the basis for the
design of the incineration plant.
WASTE AS FUEL
KEYS CRITERIA
• The average lower calorific value of the waste must be at least 6
MJ/kg throughout all seasons. The annual average lower calorific
value must not be less than 7 MJ/kg.
• Forecasts of waste generation and composition are established on
the basis of waste surveys in the collection area for the planned
incineration plant. This task must be carried out by an experienced
(and independent) institution.
• Assumptions on the delivery of combustible industrial and
commercial waste to an incineration plant should be founded on an
assessment of positive and negative incentives for the various
stakeholders to use the incineration facility.
• The annual amount of waste for incineration should not be less
than 50,000 metric tons and the weekly variations in the waste
supply to the plant should not exceed 20 percent
TANNER TRIANGLE
• W < 50 %, A < 60 %, and C > 25 %
Determination of Hawf
• 1. In a laboratory, the upper calorific value of the dry
sample Hsup,DS is determined according to DIN 51900.
2. Hawf is then determined according to the following
formula:
• Hawf = Hinf,DS / (1–A) * MCW * 2445 in kJ/kg,
where A is the ash content per kg dry sample and MCW is
the weight of the condensed water per kg dry sample.
• Hinf ≅ Hawf * C - 2445 * W in kJ/kg
INCINERATOR
incinerator
• The reductions are approximately 75 percent by
weight and 90 percent by volume
• Increase number of inert materials
• Solid waste incineration is a highly complex
technology, which involves large investments and
high operating costs. Income from sale of energy
makes an important (and necessary) contribution
to the total plant economy, and, consequently,the
energy market plays an important role in deciding
whether to establish a plant
Definisi Pirolisis
• Pirolisis adalah degradasi limbah organik secara
thermal dalam kondisi tanpa oksigen untuk
menghasilkan arang karbon, minyak dan gas
yang dapat dibakar.
• Besarnya produk yang akan dihasilkan
dipengaruhi kondisi proses, terutama temperatur
dan laju pemanasan.
• Perbedaan utama pirolisis, gasifikasi dan
insinerasi: jumlah oksigen yang disuplai ke
rekator thermal.
Definisi Pirolisis(2)
Proses Pirolisis
• Temparatur relatif rendah, yaitu dalam
rentang 400-800 oC.
• Kondisi proses yang bervariasi
mengakibatkan perbedaan produk arang, gas
atau minyak yang dihasilkan.
• Panas disuplai melalui pemanasan tidak
langsung, seperti pembakaran dari gas atau
minyak, atau pemanasan langsung
menggunakan transfer gas panas.
• Pirolisis memiliki kelebihkan dalam
menghasilkan gas atau produk minyak dari
limbah yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.
Proses Pirolisis(2)
Produk Pirolisis
• Pirolisis dari limbah domestik (sampah kota)
menghasilkan:
– 35% produk arang
– kadar abu hingga 37%
• Pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat
terhadap limbah ban akan menghasilkan:
– Arang hingga 50%
– kadar abu sekitar 10%.
• Pemanfaatan arang:
– Digunakan langsung sebagai bahan bakar
– Dipadatkan menjadi briket bahan bakar
– Digunakan sebagai bahan adsorpsi spt karbon aktif
– Dihancurkan dan dicampur dengan produk minyak
priolisis menghasilkan lumpur (slurry) untuk
pembakaran.
Produk Pirolisis(2)
• Nilai kalori arang relatif tinggi:
– Arang dari sampah kota sekitar 19 MJ/kg,
– Arang dari ban sekitar 29 KJ/kg
– Arang limbah kayu sekitar 33 MJ/kg
Nilai kalori batu bara 30 MJ/kg.
Arang dari limbah dapat digunakan sebagai bahan bakar kelas menengah.
• Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan dalam sistem
pembangkitan listrik secara konvensional, seperti mesin diesel dan turbin
gas.
• Karakteristik dari bahan bakar proses pirolisis tidak sama dengan bahan
bakar minyak alam
Memerlukan modifikasi sebagai pembangkit tenaga atau peningkatan
kualitas bahan bakar.
• Nilai kalor minyak dari pirolisis
– 25 MJ/kg untuk minyak dari limbah domestik (sampah)
– 42 MJ/kg untuk minyak dari limbah ban.
Minyak bahan bakar pertroleum memiliki nilai kalor 46 MJ/kg.
Produk Pirolisis(3)
Produk Pirolisis(4)
– Updraft (medium
mengalir keatas
Produk Gasifikasi
• Gasifikasi udara menghasilkan gas dengan nilai panas
yang rendah (5000–6000 kJ/kg atau 3–6 MJ/m3,
LHV), yang terdiri dari sekitar 50% nitrogen dan
dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin dan
furnace.
• Oksigen yang dialirkan bebas dari pencampur seperti
nitrogen akan menghasilkan LHV yang lebih tinggi
(15000 kJ/kg atau 10-12 MJ/m3).
Gas alam mempunyai LHV sekitar 50000 kJ/kg atau
40 MJ/m3.
Produk Gasifikasi(2)
Reaktor Gasifikasi
32
Gasification Technology Evaluation
33
Gasification Technology Evaluation
34
Simplified Block Flow Diagram
35
Aplikasi
37
Keekonomian
38