Professional Documents
Culture Documents
2 Psikiatriskizofrenia Dan Manajemen - Blok - 18
2 Psikiatriskizofrenia Dan Manajemen - Blok - 18
Blok 18
Fakultas K edokteran
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti kuliah ini, diharapkan
mahasiswa mampu untuk :
– Memahami etiologi skizofrenia
– Menjelaskan dan mendeteksi gejala skizofrenia
– Memahami manajemen skizofrenia
Topik
• Update tentang skizofrenia
• Epidemiologi skizofrenia
• Gejala skizofrenia
• Terapi Skizofrenia
Update etiologi
• Faktor neurobiologi hipotesa dopamin (hiperaktifitas
dopaminergik) dengan potensi obat antipsikotik sebagai
antagonis reseptor dopamin D2 dan antagonis seretonon –
dopamin pd reseptor 5-HT2
• Skizofrenia dan DNA (faktor genetik)
• Skizofrenia dan enzym (neurosupresi persisten pd uji supresi
deksametason)
• Skizofrenia dan abnormalitas struktur otak: patofisiologi pd
otak , termasukn sistim limbik, corteks frontal, serebellum dan
ganglia basalis
• Skizofrenia dan imunitas serta Skizofrenia dan retrovirus
(psikoneuroimunologi): efek virus neurotoksik atau gg
autoimun endogen
Epidemiology of Schizophrenia
• Lifetime prevalence of about 1per 1000
• No differences related to culture or race
• Onset in men is usually earlier (15-24) than in
women (25-34)
Global Burden of Disease 2000
(15-Disease-adjusted Life Years (DALYs)
Top 10 Causes of DALYS in Adults (15-44 years)
% % %
Both Sexes Total Male Total Female Total
HIV/AIDS 13.0 HIV/AIDS 12.1 HIV AIDS 13.9
Depressive disorders 8.6 Road traffic accidents 7.7 Depressive disorders 10.6
Road traffic accidents 4.9 Depressive disorders 6.7 Tuberculosis 3.2
Tuberculosis 3.9 Alcohol Use Disorders 5.1 Iron deficiency anemia 3.2
Alcohol Use Disorders 3.0 Tuberculosis 4.5 Schizophrenia 2.8
Self-inflicted Injuries 2.7 Violence 3.7 Obstructed labor 2.7
Iron-deficiency anemia 2.6 Self-inflicted Injuries 3.0 Bipolar disorder 2.5
Schizophrenia 2.6 Schizophrenia 2.5 Abortion 2.5
Bipolar disorder 2.5 Bipolar disorder 2.4 Self-inflicted injuries 2.4
Violence 2.3 Iron deficiency anemia 2.1 Maternal sepsis 2.1
DALY=Sum of years of life lost due to premature mortality and years lost due to disability
Function
Psycho-
pathology
*Anti insomnia
*Anti Mania/Mood stabilizer
NEUROLEPTIK /ANTI PSIKOTIK
(BERDASARKAN RUMUS KIMIA )
• PHENOTHIAZINE
• BUTYROPHENON
• THIOXANTHENE
• RAUWOLFIA (RESERPINE)
• DIPHENYL BUTYL PIPERIDINE (PIMOZINE)
• DIBENZODIAZEPINE (LOZAPINE)
• SUBSTITUTE BENZAMIDE (SULPIRIDE
DOGMATIL)
BERDASAR POTENSI RELATIF DAN LAMA
KERJA
• LOW DOSE, HIGH POTENCY
- TRIFLUOPERAZINE, PERPHENAZINE,
FLUOPHENAZINE, THIOTHIXENE, HALOPERIDOL,
PIMOZIDE
• MEDIUM DOSE, LOW POTENCY
- CHLORPROTHIXENE,
- LOXAPINE
• LONG ACTING INJECTABLE
- FLUPHENAZINE
- FLUPENTHIXOL
- Haloperidol
BERDASAR BEDA AFEK KLINIK YANG MENONJOL
Email : ronny3w@yahoo.com
Facebook : psikiater jogja
Skizofrenia Paranoid
kriteria diagnostik sebagai berikut :
• Preokupasi dengan satu atau lebih delusi atau
halusinasi dengar yang menonjol secara
berulang-ulang.
• Ditandai adanya waham kejar atau kebesaran.
• biasanya tegang, mudah curiga, berjaga-jaga,
berhati-hati, dan terkadang bersikap
bermusuhan atau agresif
Skizofrenia Hebefrenik/
Disorganized
• kriteria diagnostik sebagai berikut :
• Diagnosis hanya ditegakkan pada usia remaja
atau dewasa muda (onset 15-25 tahun)
• Gejala menonjol :
Pembicaraan yang tidak terorganisasi.
Perilaku yang tidak terorganisasi.
Afek yang datar atau tidak sesuai.
Tidak memenuhi kriteria untuk tipe katatonik.
Skizofrenia katatonik
• gambaran klinis sekurang-kurangnya dua hal
berikut ini :
– Imobilitas motorik, seperti ditunjukkan adanya
katalepsi (termasuk fleksibilitas ceria/lilin) atau
stupor.
– Aktivitas motorik yang berlebihan (tidak bertujuan
dan tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal).
– Negativisme (sebuah resistensi tampak tidak ada
motivasi terhadap semua bentuk perintah atau
mempertahankan postur yang kaku dan
menentang semua usaha untuk
menggerakkannya) atau mutism.
– Gerakan-gerakan sadar yang aneh, seperti
posturing (mengambil postur yang tidak lazim
atau aneh secara disengaja), gerakan stereotipik
yang berulang-ulang, manerism yang menonjol,
atau bermuka menyeringai secara menonjol.
– Ekolalia atau ekopraksia (mengikuti pembicaraan
atau gerakan yang tidak bermakna).
Schizophrenia Undifferentiated.
• Terpenuhi kriteria Skizofrenia, tetapi tidak
memenuhi kriteria untuk tipe paranoid,
terdisorganisasi, dan katatonik.
Depresi Pasca skizofren
• Menderita skizofrenia selama 1 thn terakhir
• Beberapa gejala skizofrenia masih ada
• Gejala-gejala depresif menonjol dan
mengganggu, memenuihi sedikitnya kriteria
untuk suatu episode depresif dan telah ada
paling sedikit dua minggu
Skizofrenia Residual
Kriteria diagnostik sebagai berikut :
• Tidak adanya gejala delusi, halusinasi,
pembicaraan yang tidak terorganisasi, dan
perilaku yang tidak terorganisasi atau
katatonik yang menonjol.
• Terdapat tanda-tanda gangguan, seperti
simtom negatif atau dua atau lebih simtom
yang terdapat dalam kriteria 1, dalam bentuk
yang lemah (misalnya, keyakinan yang aneh,
pengalaman persepsi yang tidak lazim).
Skizofrenia Simpleks
kriteria diagnostik sebagai berikut :
• Gejala “negatif” yang khas dari skizofrenia
residual tanpa adanya riwayat halusinasi,
waham atau manifestasi lain tentang adanya
suatu episode psikotik sebelumnya,
• Ada perubahan-perubahan yang bermakna
pada perilaku perorangan, bermanifestasi
sebagai kehilangan minat yang mencolok,
kemalasan, dan penarikan diri secara sosial.