You are on page 1of 44

Ganggua

n Mental
Organik

Nadya Michella Paramita


Tujuan Pembelajaran
1. Definisi dan Skema Gangguan Mental Organik
(GMO)
2. Klasifikasi
3. Etiologi
4. Patofisiologi
5. DD dan Pedoman Diagnostik 
6. Pemeriksaan Penunjang
78 AT
antaamal nkessainsa dan
. Status Mental
HIPOTESIS
 Ada hubungan antara sakit kepala dan RPS
(mengamuk, membanting barang) dengan
Gangguan Mental Organik.
DefinMisie dnaat nl

OSkgr eamnaki G  gn.


Definisi Gangguan Mental Organik (GMO)
Group of mental disturbances results from brain dysfunction
connected with brain disease, degeneration or damage.

-
 An organic mental disorder is a permanent or temporary dysfunction in the brain
that

is caused by physiological problems with the brain. The causes range from heredity
to an injury of the brain to a disease that affects brain tissue or changes the chemical
or hormonal levels of the brain
Skema GMO
Ggn. KMal esnitfaki l
aOsriganik 
Klasifikasi GMO

F.00 Dementia in Alzheimer disease

Penyakit Alzheimer adalah penyakit cerebral degeneratif primer dengan


karakteristik kelainan neuropatologi dan neurokimia. Gangguan ini biasanya
dengan onset yang tersembunyi dan berkembang lambat namun terus-

menerus selama beberapa tahun.


F00.0* Dementia in Alzheimer disease with early onset

Dementia in Alzheimer disease with onset before the age of 65, with a
relatively rapid deteriorating course and with marked multiple disorders of the
higher cortical functions.


 Alzheimer disease, type 2

Presenile dementia, Alzheimer type

Primary degenerative dementia of the Alzheimer type, presenile onset
F00.1*Dementia in Alzheimer disease with late onset

Demensia pada penyakit Alzheimer dengan serangan setelah usia 65 tahun, Dementia
in Alzheimer disease with onset after the age of 65, biasanya di akhir usia 70-an atau
setelahnya, dengan perkembangan yang lambat, dan dengan gangguan memori

sebagai fitur utama.


Penyakit Alzheimer, type 1

Primary degenerative dementia of the Alzheimer type, senile onset

Senile dementia, Alzheimer type

F00.2*Dementia in Alzheimer disease, atypical or mixed type


 Atypical dementia, Alzheimer type

F00.9*Dementia in Alzheimer disease, unspecified


Etiologi
Etiologi GMO
Organic Brain
Dysfunction

Primary Secondary


Brain disease ●
general medical

Brain condition
degeneration ●
substances (alcohol

Trauma
and drugs - not
classified here)
Patofisiologi
Patofisiologi Kasus
DifPf erdeonmtial nD
a
i g n o s i d a
D i a g n o st ki  n
DD dan Pedoman
Diagnostik

Halusinosis Organik.

Halusinosis organik merupakan kumpulan

gejala mental organik yang menyebabkan


halusinasi yang disebabkan oleh
masalah
fisik otak.

Berdasarkan
akar penyebab,tipehalusinasi
halusinosis organik
dapat dan
terbagi
menjadi auditorik, visual, olfaktorik, dan
halusinasi sensorik lain.
F.06


 Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau penyakit fisik sistemik yang
diketahui berhubungan dengan salah satu sindrom mental yang tercantum;

 Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu atau bulan) antara perkembangan
penyakit yang mendasari timbulnya sindrom mental;

Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau dihilangkannya penyebab

yang mendasarinya;

 Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari sindrom mental ini (seperti
pengaruh yang kuat dari riwayat keluarga atau pengaruh stress sebagai pencetus)
Pedoman Diagnostik Halusinosis Organik:


Kriteria umum tersebut diatas (F06)

 Adanya halusinasi dalam segala bentuk (biasanya visual atau auditorik), yang
menetap atau berulang;

Kesadaran yang jernih (tidak berkabut)

 Tidak ada penurunan fungsi intelek yang bermakna

 Tidak ada gangguan afektif yang menonjol

 Tidak jelas adanya waham (Seringkali “insight” masih utuh)
DD dan Pedoman
Diagnostik

Gangguan mental organik YTT

Psikosis organik YTT, psikosis simptomatik YTT 


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

Some of the tests include:


cranial CT scan: Menggunakan pencitraan X-
ray untuk membuat gambaran skull, otak,
sinus dan rongga mata. Untuk memeriksa
 jaringan lunak dalam otak.

head MRI scan: Tes pencitraan ini menggunakan magnet dan gelombang radio
yang kuat untuk menghasilkan gambar otak yang terperinci. Foto-foto ini
dapat
menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak.

positron emission tomography (PET) scan: Pemindaian PET menggunakan
pewarna khusus yang mengandung pelacak radioaktif. Pelacak ini disuntikkan
ke pembuluh darah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh, menyoroti
area

yang rusak.

electroencephalogram (EEG): EEG mengukur
aktivitas elektrik di otak. Sehingga dapat
mendeteksi masalah yang berhubungan
dengan aktivitas ini.


Cerebrospinal fluid markers untuk melihat
tanda - tanda infeksi, seperti meningitis
bakterialis.
 Anamnesis dan Status Mental
 Anamnesis dan Status
Mental
Identitas

N U PPPA A S
 Tatalaksana
Tatalaksana

 Terapi untuk Gangguan Mental Organik:


bed rest to give injuries time to heal

pain medications, such as indomethacin, to relieve headaches

antibiotics to clear remaining infections affecting the brain, such as meningitis

surgery to repair any severe brain damage

occupational therapy to help redevelop everyday skills

physical therapy to improve strength, coordination, balance, and flexibility
Indomethacin
Masuk ke dalam analgesik. Tergolong dalam golongan NSAID.

Indomethacin dapat digunakan sebagai pereda nyeri atau analgesik. Dapat


digunakan sebagai pengobatan untuk arthritis, demam, atau kondisi lain dimana
gejala yang ditimbulkan akibat peradangan.

Pilihan pertama untuk sakit kepala. Indomethacine juga berguna untuk sakit kepala yang berhubungan

dengan stress fisik. Studi menunjukkan bahwa indomethacine efektif untuk pencegahan dan pengobatan
migraine.
Efek samping:
 Tidak seperti steroid, efek samping indomethacin tidak terlalu sering terjadi atau
berat.

● Sakit perut

Pusing

Diare

Fatigue

Memperburuk ulkus lambung

Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal jika sering digunakan.
Pain fever and inflammation are caused by chemical signals called prostaglandins in our body.

Cycloxygenase is the enzyme responsible for prostaglandin production and it is of two forms:

COX-1 and COX-2. Although both enzymes are responsible for pain, fever and inflammation, only
COX-1 performs the protective function in the stomach lining and has a role in platelet

aggregation. By blocking these COX enzymes, NSAIDs can stop the processes of pain fever and

inflammation occurring in that area.


NSAIDs can also have an effect on your blood pressure. They reduce* the blood flow to your

kidney leading to fluid retention in the body and causing hypertension. It can eventually lead to

kidney failure by depriving the organ of its blood supply.


 THANK YOU

You might also like