You are on page 1of 51

PERAN DAN FUNGSI

INFECTION PREVENTION
CONTROL NURSE /INFECTION
PREVENTIONIST
YAYASAN CINTA KASIH SEJATI
(YCKS)

PELATIHAN ON LINE
INFETION PREVENTION CONTROL
NURSE
08-12 FEBRUARI 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan


tugas dan fungsi IPCN/IP yang baik dan benar sesuai
dengan standar
PENDAHULUAN

PENCEGAHAN Standar Pelayanan


DAN RS & Fasyankes
PENGENDALIAN
INFEKSI

PMK NO Pedoman PPI


Struktur Organisasi 27/2017 2007
PPI

Komite/Tim PPI IPCN


1:100 tt

Motor PPI
LATAR BELAKANG

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan


Organisasi PPI sudah dibentuk Tahun 2007 , kemudian di
revisi menjadi PMK no 27 tahun 2017, bahwa setiap
Rumah Sakit harus memiliki Infection Prevention Control
Nurse (IPCN) dengan perbandingan 1 : 100 tt
IPCN merupakan motor dalam Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, karena tanpa IPCN maka PPI tidak
jalan (Costy)
SEJARAH INFECTION PREVENTIONIST
Tahun UK US ASIA INDONESIA
1940 ICN      
1950   ICN    
Tidak melakukan
1970     ICN   Asuhan
Keperawatan tapi
1975     ICN   mengkontrol setiap
Individu penerapan
2000       ICN
tentang PPI
2008       IPCN
2012 IP mayority IP mayoriy IP sebagian  
2019       IP
Mencatat Infeksi Surveilans infeksi
Melihat prosedur Pengendalian infeksi
tindakan
Pendidikan & Pelatihan
medis/keperawatan
apakah sesuai prosedur

Pelatihan pengendalian
Pengalaman Klinik
infeksi
Berkomunikasi
Seminar/workshop
Personality
INFECTION PREVENTIONIST
The IP is a key person on the infection prevention team and in most cases
is designated as the person having responsibility for the program

The IP is responsible for dissemination of infection


prevention information, including surveillance data and
policy decisions

The IP typically comes from a nursing background, but the IP may come
from other disciplines such as medical technology, microbiology, and
public health

The IP should have a working familiarity of the IP position


description and should make recommendations to
administration for revisions as the profession evolves.
INFECTION PREVENTIONIST
The IP is responsible for the effective direction, management, and
operation of the infection prevention program, including the education of
facility staff members and independent practitioners, and consulting with
the country and state department of health
The IP is responsible for the facility’s activities aimed at preventing
healthcare-associated infections (HAIs) by ensuring that sources of
infections are isolated to limit the spread of infectious organisms. 
The IP systematically collects, analyzes, and interprets health data in order
to plan, implement, evaluate, and disseminate appropriate public health
practices
The IP conducts educational and training activities for healthcare workers
through instruction and dissemination of information on healthcare
practices.
Infection Preventionist (IP)

Infection Preventionist (IP)


 Adalah kunci/motor dalam pencegahan infeksi, dan dalam kebanyakan kasus
ditetapkan sebagai orang yang memiliki tanggung jawab untuk program pencegahan
infeksi
 IP bertanggung jawab untuk penyebaran informasi pencegahan infeksi, termasuk
data pengawasan dan keputusan kebijakan.
 IP biasanya berasal dari latar belakang keperawatan, tetapi IP dapat berasal dari
disiplin ilmu lain seperti teknologi medis, mikrobiologi, dan kesehatan masyarakat.
 IP harus memiliki keakraban kerja, IP posisi deskripsi dan harus membuat
rekomendasi kepada pemerintah untuk revisi sebagai berevolusi profesi.
Infection Preventionist (IP)

Keamanan pasien adalah prioritas nomor satu


untuk IP, sehingga IP memastikan apakah:
 Petugas kesehatan melakukan Kewaspadaan standar dan Transmisi
(HH, APD, Lingkungan, Limbah, Penyuntikan yang aman,
dekontaminasi, etika batuk, dlsb )
 Perlindungan kesehatan Petugas (mendapatkan vaksinasi yang
tepat)
 Dokter dan apoteker memberi antibiotik yang sesuai
 Perawatan pemakaian kateter urine menetap, vena central, vena
perifer, Ventilasi mekanik, tindakan operasi )
 Peugas memahami Pencegahan Infeksi (Pengetahuan PPI)
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

PERAWAT BERKEDUDUKAN SEBAGAI PELAKSANA TEKNIS FUNGSIONAL DI


BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN PADA FASYANKES ATAU FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan


Pelayanan Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan
pengelolaan keperawatan

Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Perawat yang dapat dinilai


Angka Kreditnya, yaitu Pelayanan Keperawatan, dengan sub-unsur
kegiatan meliputi
a. Asuhan Keperawatan; dan
b. Pengelolaan Keperawatan
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat


kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan
dalam butir kegiatan sebagai berikut: a. Perawat
Terampil, meliputi:
• melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;
• memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
serta bebas risiko penularan infeksi;
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Perawat Mahir, meliputi:


• Memfasilitasi penggunaan pelindung diri dari stressor pada kelompok dalam rangka melakukan upaya
preventif asuhan keperawatan;
• Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi;
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
• Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh
• Melakukan massage pada kulit tertekan yang berkaitan dengan kasus cedera;
- Melakukan perawatan luka;
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Perawat Penyelia, meliputi:


• melakukan isolasi pasien sesuai kondisinya dalam rangka upaya preventif pada individu
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan
suhu tubuh
• melakukan perawatan luka
• melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat
• Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori keahlian sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
• Perawat Ahli Pertama, meliputi:
• melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam
upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
• melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
• melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada pelayanan
kesehatan;
• mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

• Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori keahlian sesuai jenjang
jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
• Perawat Ahli Pertama, meliputi:
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
• melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
• melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
• melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
• melakukan perawatan luka
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat
Perawat Ahli Muda, meliputi:
• melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
• melakukan edukasi kesehatan pada keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarganya dalam upaya promotif;
• melaksanakan edukasi kesehatan pada masyarakat dalam upaya promotif;
• melakukan edukasi kesehatan pada individu pasien dalam rangka melakukan upaya
preventif
• melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok (pengunjung dan petugas)
• memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan
infeksi;
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Perawat Ahli Muda, meliputi:


• melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
• melakukan perawatan luka
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Perawat Ahli Madya, meliputi


• melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
• melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
• melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
• melakukan perawatan luka
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Perawat Ahli Madya, meliputi


• memfasilitasi dan memberikan dukungan pada keluarga dalam meningkatkan
kesehatan keluarga;
• melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
• melaksanakan advokasi program pengendalian faktor risiko dalam upaya preventif
pada masyarakat;
• melaksanakan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi
• melakukan pembinaan kelompok risiko tinggi dalam upaya preventif pada
kelompok
PERMENPAN RB Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan fungsional Perawat

Perawat Ahli Utama, meliputi


• melakukan diseminasi tentang masalah kesehatan dalam upaya
promotif pada masyarakat;
• melaksanakan surveillance pada masyarakat
• melakukan perawatan luka
• melakukan program manajemen risiko
• melaksanakan audit keperawatan
• melakukan pembinaan etik dan disiplin perawat
ACKNOWLEDGMENT
INFECTION CONTROL TEAM, SGH
EVALUATOR PROMOTOR PRAKSIONER

MOTIVATOR
SURVEIOR

ADVOKATOR
PENELITI

KOMUNIKATOR PERAN IPCN INVESTIGATOR

KOORDINATOR
Costy Pandjaitan FASILITATOR

MANAJER MEMBER

EDUKATOR KONSULTAN AUDITOR


TUGAS DAN FUNGSI
IPCN/IP
PRAKTISIONER

• Mengunjungi ruangan yang berisiko tinggi infeksi (biasanya ruang


intensif) setiap hari
• mengkaji, memonitor dan observasi adanya tanda/gejala infeksi pada pasien,
• memonitor dan observasi prosedur tindakan, penempatan pasien Infeksi trnamisi Kontak,droplet,
airborne, memonitor penggunaan antimikroba
• memberikan saran kepada staf sehubungan dengan adanya tanda dan gejala infeksi,
• menganjurkan melakukan teknik yang benar dalam rangka mencegah Infeksi pada tindakan
pemasangan alat dan tindakan operasi
• Mengidentifikasi penerapan bundlesHAIs
• mengidentifikasi pelaksanaan kewaspadaan standard
TUGAS DAN FUNGSI
IPCN/IP
EDUKATOR
 Mengkaji kebutuhan diklat kepada seluruh staf, pasien,pengunjung
dan masyarakat RS
 Mengembangkan tujuan, objektif dan rencana pembelajaran untuk
kebutuhan pendidikan dalam program PPI
 Memberikan diklat kepada semua staf RS
 Memberikan sosialisasi PPI kepada Pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat RS
 Memberikan sosialisasi kepada staf baru ,mahasiswa magang baik
perawat dokter atau petugas kesehatan lainnya
 Memberikan sosialisasi PPI kepada petugas kebersihan, petugas
keamanan, petugas parker,pedagang sekitar RS
DATA INFEKSI NOSOKOMIAL DI RS X

TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP


PERIODE TH 2001 - 2004

30
26.2
25
21.5
20.1 BSI

RATE INFEKSI
20
UTI
15 14.3 13.9
SSI

SURVEIOR
10
7.5 PNEUM O
6.5 6.3
5.2 5.4
5 4.2 4.5 4.4
3 3.2 3

0
2001 2002 2003 2004
TAHUN

 Membuat perencanaan surveilans setiap tahun bersama


komite PPI
 Mengumpulkan data numerator dan denumerator Setiap
hari
 Menganalisa data numerator dan denumerator Setiap
bulan dengan menggunakan statistic
 Menginterpretasikan insiden rate dan rekomendasikan
 Memdesiminasikan hasil insiden ke ruangan dan kepada
orang2 yang penting, direktur, PMKP
 Melakukan evaluasi proses dan hasil
TUGAS DAN FUNGSI
IPCN/IP
Manajer

 Merencanakan, membuat, memonitor dan mengevaluasi,


mengembangkan serta merevisi kebijakan, pedoman, program,
SOP PPI bersama Komite PPI,
 Mengajukan peralatan, personil dan sumber-suber untuk program
PPI,
 Menganjurkan teknik yang benar mengambil, mengirim dan
menyimpan specimen .
 Mengajukan kepada staf administratif tentang implikasi dalam
arsitektur dan renovasi atau pembangunan gedung,
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP

Manajer
 Menyiapkan laporan kegiatan bulanan, triwulan, tahunan
program PPI,
 Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga , pengunjung dalam usaha
PPI,
 Membangun kreatifitas dan inovasi di praktek PPI
 Memberikan rekomendasi tentang PPI dalam 24 jam
 Berpikir ekonomis dalam upaya PPI
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP
KONSULTAN
 Memberikan konsultasi kepada individu, staf,
pasien, pengunjung tentang PPI setiap saat
sesuai kebutuhan,
 Memberikan konsultasi tentang kompensasi staf
berhubungan dengan terpaparnya Infeksi
 Memberikan saran kepada semua staf terkait
manajemen infeksi pada pasien dan staf dan isu
pencegahan infeksi
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP

EVALUATOR
 Melakukan pengukuran pencapaian program PPI,
 Mengevaluasi lingkungan, produk, peralatan, renovasi gedung
dari segi PPI,
 Mengevaluasi efektifitas hasil pembelajaran PPI
 Mengevaluasi dan perbaikan dalam upaya PPI,
 Mengevaluasi penggunaan teknik baru dalam usaha
PPI,
 Mengevaluasi secara periodik keefektifan dari
surveilans dan modifikasi bila perlu
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP

KOMUNIKATOR
Mengkomunikasikan metode, teknologi
baru dalam PPI,
Mempromosikan program PPI dengan
institusi lain Mengkomunikasikan teknik
yang efektif dalam usaha PPI kepada staf
Meningkatkan kesadaran Pasien,keluarga
dan pengunjung RS tentang PPI RS
TUGAS DAN FUNGSI
IPCN/IP
KOORDINATOR
 Melaksanakan koordinasi tentang PPI dengan lintas sektoral,
 Kolaborasi dengan dokter karyawan dalam program
immunisasi staf,
 Mengkoordinasikan dengan bagian manajemen risiko dalam investigasi pasien
yang klaim dengan infeksi,
 Sebagai penghubung antara staf, dokter, petugas lain yang berhubungan dengan
PPI,
 Mengkoordinasikan penampilan fasilitas atau memperbaiki kualitas kegiatan
sehubungan dengan upaya PPI
 Berkoordinasi setiap tahun tentang infection control risk assessment dengan
Komite Pencegahan Infeksi Infection Prevention Committee (IPC)
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP
ADVOKASI
 Mengidentifikasi dan menginvestigasi staf/personil yang
luka tusuk jarum,
 Menganjurkan kepada semua petugas agar melapor jika
ada tertusuk jarum atau benda tajam,
 Menindak lanjuti staf, pasien, pengunjung yang terpapar
infeksi
 Memberi saran tentang pembatasan kerja bagi karyawan
yang terpapar infeksi,
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP

INVESTIGATOR
 Menginvestigasi dan menindak lanjuti staf, pasien, pengunjung
yang terpapar atau tertusuk jarum tajam atau benda tajam
lainnya bekas pakai.
 Mengidentifikasi dan menginvestigasi KLB HAIs
 Menganjurkan kepada karyawan agar melapor jika terpapar atau
tertusuk jarum atau benda tajam habis pakai
 Menganjurkan kepada karyawan agar melapor jika terpapar atau
tertusuk jarum atau benda tajam habis pakai
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP
AUDITOR

Melakukan audit program PPI


Penerapan kewaspadaan standar,
 fasiltas kebersihan tangan
 kepatuhan kebersihan tangan,
 kepatuhan membuang limbah,
 kepatuhan pemakaian APD dll
Penerapan bundles HAIs,
Penggunaan antimikroba yang bijak dan rasional
TUGAS DAN FUNGSI
IPCN/IP
Peneliti
 Melaksanakan penelitian terhadap terjadinya
infeksi atau terkait PPI,
 Melakukan penelitian tentang upaya PPI,
 Berpatisipasi dalam proyek penelitian PPI
ataupun terjadinya infeksi
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP

Fasilitator

 Memfasilitasi pertemuan komite PPI


 Mengajukan kebutuhan peralatan dalam
upaya PPI kepada bagian administrasi dan
komite PPI
TUGAS DAN FUNGSI IPCN/IP
MOTIVATOR
Memotivasi staf , pasien, pengunjung serta
masyarakat Rumah Sakit untuk
melaksanakan PPI yang baik dan benar
TANGGUNG JAWAB PROFESI
IPCN/IP
Member  Menjadi member dan berpatisipasi di berbagai
profesi yang terkait dengan PPI,
 Mengikuti pertemuan ilmiah profesi,
 Berpatisipasi di berbagai organisasi untuk
meningkatkan pengetahuan,
 Meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan
PPI yang mutakhir melalui networking, literatur,
pertemuan profesi
TANGGUNG JAWAB PROFESI
IPCN/IP
 Mengembangkan diri melalui pelatihan, mengikuti
seminar-seminar dan workshop
 Menjaga kode etik dalam bekerja, tidak Melakukan
hal-hal yang tidak benar, kejujuran dalam bekerja
 Tidak melakukan korupsi, memanipulasi dat
 Tidak menyalahgunakan wewenang

PENGEMBANGAN PROFESI
 Melalui penelitian-penelitian
 Mengembangkan anggota profesi
TANGGUNG JAWAB PROFESI
IPCN/IP
PENGEMBANGAN
PROFESI
Melalui penelitian-penelitian
Mengembangkan anggota profesi
TANGGUNG JAWAB PROFESI
IPCN/IP
KODE ETIK

 Menjaga etika dalam bekerja, tidak melakukan hal-hal


yang tidak benar, kejujuran dalam bekerja
 Tidak melakukan korupsi, memanipulasi data
 Tidak menyalahgunakan wewenang
TANGGUNG JAWAB PROFESI
IPCN/IP
EKONOMIS

Mempertimbangkan ekonomis dalamupaya


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
MEKANISME KERJA DENGAN PROFESI LAIN/LINTAS
SEKTORAL

Poli Laundry
Kmr.Jenazah Farmasi
Gizi K3
Sanitasi Diklat

CSSD IPCN/IP Dokter Klinisi

Rumah tangga
UGD
OK Manajemen risiko
Sekuriti Laboratorium
Perawatan
IPRS
 Confident (Percaya diri) and Credible (Dapat
Dipercaya)
 Helpful (Suka Menolong)
 Approachable (Mudah Ditemui)
 Responsible (Bertanggungjawab) and Reliable
(Tahan Uji)
 Mature (Dewasa)
 Innovative (Mencari Hal Baru)
 Neutral (Tidak Memihak)
 Always “ Go” (Selalu maju)
KARAKTER IPCN/IP
• Berani

• Kebenaran
• Tegas (tanpa ragu)

• Apa adanya jika “Ya” katakan “Ya”,


• jika “Tidak” katakan “Tidak”
• Santun

• Sorry
• Please
• Thank you
Costy Pandjaitan
KESIMPULAN
• IPCN memiliki peran yang sangat penting dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan merupakan
motor PPI di RS dan Fasyankes
• IPCN memiliki kewenangan, tugas dan tanggungjawab di
seluruh unit di RS dan Fasyankes
• IPCN bekerja dengan seluruh lintas sektoral/profesi lain di
seluruh RS
• Tanpa keberadaan IPCN, PPI tidak dapat berjalan

You might also like