You are on page 1of 47

PROSES

PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Taufan Arif, S.Kep., Ns., M.Kep
The Nursing Process
Standard Nursing Process
Component
1. Standard 1 Assessment
2. Standard 2 Diagnosis
3. Standard 3 Outcomes
Identification
4. Standard 4 Planning
5. Standard 5 Implementation
6. Standard 6 Evaluation
NURSING DIAGNOSIS
• Problem-focused diagnosis – a clinical judgment concerning an
undesirable human response to a health condition/life process that exists
in an individual, family, group, or community
• Risk diagnosis – a clinical judgment concerning the vulnerability of an
individual, family, group or community for developing an undesirable
human response to health conditions/life processes
• Health promotion diagnosis – a clinical judgment concerning motivation
and desire to increase well-being and to actualize human health potential.
These responses are expressed by a readiness to enhance specific health
behaviors, and can be used in any heath state. Health promotion responses
may exist in an individual, family, group, or community
INTERVENSI
KEPERAWATAN
PENGERTIAN INTERVENSI KEP.
• Perencanaan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan
penentuan langkah-langkah pemecahan masalah dan
prioritasnya, perumusan tujuan, rencana tindakan dan
penilaian asuhan keperawatan pada pasien/klien
berdasarkan analisis data dan diagnosa keperawatan.
• Pada tahap ini perawat membuat rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan
kesehatan pasien.
Planning for Nursing Care
• Pengkajian Keperawatan dan Diagnosis keperawatan
adl Tahap perencanaan yang utama to the planning
• Planning is a category of nursing behaviors in which
the client-centered goals and expected outcomes
are established and nursing interventions are
selected to achieve the goals and outcomes of care
Tahap-Tahap Perencanaan
Keperawatan
1. Menentukan Prioritas Masalah
2. Menentukan Tujuan dan Kriteria Hasil
3. Menentukan Rencana Tindakan
4. Dokumentasi
Menentukan Prioritas Masalah
• Prioritas masalah merupakan upaya perawat untuk
mengidentifikasi respons pasien terhadap masalah kesehatannya,
baik aktual maupun potensial.
• Dasar Prioritas  hierarki kebutuhan dasar manusia.
• Pada kenyataannya perawat tidak mampu menyelesaikan
permasalahan pasien secara bersamaan, oleh karena itu
diperlukan upaya untuk memprioritaskan masalah.
Establishing priorities
• Priorities are classified as high, intermediate, or low, depend
on the urgency of the problem.
• High priority: if the nursing diagnoses were untreated, it could
result in harm to the client or others (include both
physiological and psychological dimensions)
• Intermediate priority: involve the non-emergent, non-life
threatening needs of client
• Low priority: client needs that may not be directly related to
a specific illness or prognosis
Prioritas Dx Vs Dx Penting
• Prioritas diagnosa merupakan diagnosa keperawatan, jika tidak diatasi saat
ini akan berdampak buruk terhadap kondisi status fungsi kesehatan pasien.
• Diagnosa penting adalah diagnosa atau masalah kolaboratif dimana
intervensi dapat ditunda tanpa mempengaruhi status fungsi kesehatan
pasien.
• Hierarki yang biasa dijadikan dasar untuk menetapkan prioritas masalah
adalah hirarki Maslow;
• kegawatan masalah kesehatan berupa ancaman kesehatan maupun
ancaman kehidupan;
MENENTUKAN PRIORITAS
Mana prioritasmu
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Gangguan pertukaran gas
4. Gangguan Ventilasi
5. Nyeri akut
6. Hambatan Mobilitas Fisik
7. Defisien Volume Cairan
8. Resiko Syok
9. Nutrisi Kurang dari keb. Tubuh
10.Hipertermia
CONTOH PERUBAHAN MASALAH
PRIORITAS KEPERAWATAN
Pasien pada awalnya ditangani dengan diagnosa
keperawatan : Intoleransi aktivitas.
Setelah mengkaji pasien kembali, perawat
memperhatikan bahwa pasien tidak bisa batuk dan
dada terasa berat saat digunakan bernafas, RR 30
x/menit dan dangkal, terdengar bunyi ronkhi saat di
auskultasi di lobus kanan bawah paru.
Diagnosa keperawatan yang muncul baru adalah :
Bersihan jalan nafas tidak efektif, dan dijadikan
diagnosa prioritas.
Menentukan Tujuan & Kriteria Hasil
(Outcome)
• Membuat tujuan berarti membuat standar atau ukuran yang digunakan
untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan pasien dan
keterampilan dalam merawat pasien.
• Tujuan keperawatan yang baik adalah pernyataan yang menjelaskan suatu
tindakan yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan
perawat.
• Kriteria hasil diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan pasien yang
dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan keperawatan
yang mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosa keperawatan
dan masalah kolaboratif.
Tujuan Perawatan berdasarkan SMART
• S: Spesific (tidak memberikan makna ganda)
• M: Measurable (dapat diukur, dilihat, didengar, diraba, dirasakan ataupun
dibantu)
• A: Achievable (secara realistis dapat dicapai)
• R: Reasonable (dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah)
• T: Time (punya batasan waktu yang sesuai dengan kondisi klien).
Contoh:
• Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, masalah nyeri
akut dapat teratasi.
Kriteria Hasil
Karakteristik kriteria hasil yang perlu mendapatkan perhatian adalah:
1. Berhubungan dengan tujuan perawatan yang telah ditetapkan
2. Dapat dicapai
3. Spesifik, nyata dan dapat diukur
4. Menuliskan kata positif  mampu, dapat
5. Menentukan waktu
6. Menggunakan kata kerja
7. Hindari penggunaan kata-kata ‘normal, baik’, tetapi dituliskan hasil batas ukuran yang
ditetapkan atau sesuai.
Contoh:
• capillary refill kurang dari 2 detik.
Rencana Tindakan Keperawatan
(Intervensi)
• Rencana tindakan yang akan diberikan pada pasien ditulis secara spesifik, jelas
dan dapat di ukur.
• Rencana perawatan dibuat selaras dengan rencana medis, sehingga saling
melengkapi dalam meningkatkan status kesehatan pasien.
Contoh:
• Beri Terapi Oksigen Menggunakan Nasal Kanula 1-4 lpm
• Lakukan Fisioterapi dada setiap 3 jam
• Kolaborasi ketorolac 3x20 mg / IV
Perumusan Intervensi yg Perlu
1.
Diperhatikan
Rencana tindakan keperawatan merupakan desain spesifik intervensi yang
membantu klien mencapai kriteria hasil
2. Dokumentasi rencana tindakan yang telah diimplementasikan harus ditulis
dalam sebuah format agar dapat membantu perawat untuk memproses
informasi yang didapatkan selama tahap pengkaian dan diagnosa
keperawatan
3. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien
4. Bekerjasama dengan pasien dalam merencanakan intervensi.
5. Minimal Intervensi Mengandung Tindakan Keperawatan Mandiri,
Kolaborasi, Observasi, dan Edukasi
JENIS-JENIS INTERVENSI
KEPERAWATAN
Intervensi Diagnostik / Obserbasi :
Mengkaji kemajuan pasien ke arah pencapaian
kriteria hasil dg pemantauan aktivitas px scr
langsung

Intervensi Terapeutik Intervensi Rujukan /


/Mandiri : Kolaborasi :
Menunjukkan tindakan o/ Menekankan peran perawat
perawat yg secara langsung sbg koordinator dan manager
mengurangi, memperbaiki dalam perawatan pasien dlm
atau mencegah eksaserbasi anggota tim perawatan
masalah kesehatan

Intervensi promkes / edukasi :


Meningkatkan perawatan diri pasien dg
membantu individu utk memperoleh tingkah laku
baru yg mempermudah resolusi masalah
TIPE INTERVENSI
1. tipe diagnostik : menilai kemungkinan klien ke arah pencapaian kriteria hasil dengan observasi
secara langsung.
Ex : kaji rentang gerak ekstremitas atas klien setiap hari
2. Tipe terapeutik : menggambaran tindaan yang dilakukan oleh perawat secara langsung untuk
mengurangi, memperbaiki, dan mencegah kemungkinan masalah.
Ex : Lakukan ROM aktif pada kaki kiri klien setiap 3 jam sekali
3. Tipe penyuluhan : digunakan untu meningatkan perawatan diri klien dengan membantu klien
memperoleh tingkah laku individu yang mempermudah pemecahan masalah.
Ex : ajarkan klien menggunakan walker sampai klien mampu menerapkan
4. Tipe rujukan : menggambarkan peran perawat sebagai koordinator dan manajer perawatan
klien dalam anggota tim kesehatan.
Ex : kolaborasi dengan dokter pemberian neurobion 3 x 1
Guidelines for writing
goals, expected
outcome, &
Intervention
Guidelines for writing goals and
expected outcome
• NDx: Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d retensi sekret
• Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam, Masalah
Ketidakefektifan bersihan jalan napas pada Tn X dapat teratasi
• Kriteria Hasil:
Frek. Napas 16-20 x/mnt
Irama Napas Reguler
Mampu mengeluarkan secret
Mampu batuk efektif
Tidak ada suara napas tambahan (wheezing, ronkhi, stridor, dll)
Tidak Sesak napas
Perencanaan Keperawatan
CARA
MEMBACA
NOC

Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Cara Menentukan NIC (1)
1. LIHAT DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA BUKU NIC
LANGKAH
2
LANGKAH 3

Lihat Lihat
Classification
NIC pada
daftar isi.
TUGAS INDIVIDU TERSTRUKTUR
• APA TUGASNYA?????
KEEP PRACTICES & EXERCISES
TERIMA KASIH

You might also like