You are on page 1of 39

Periodik Paralisis

Hipokalemia
dr. Muhammad Tri Yogha Nugraha

Pembimbing Kasus :
dr. Danang Legowo, Sp.PD
Program Internship Dokter Indonesia
Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam
2021-2022
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Jarang
Channelopati pada otot skeletal 1:100.000
dengan kelemahan tiba-tiba.
↓↓
Kebanyakan Usia
Primer
Periodik Paralisis

Hilangnya kekuatan otot, umumnya terkait dengan


abnormalitas K + dan abnormalnya respon akibat
perubahan K + dalam serum.
3
Kelainan yang ditandai dengan kadar
potassium (kalium) yang rendah (kurang
“ dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan,
disertai riwayat episode kelemahan
sampai kelumpuhan otot skeletal
DEFINISI

4
EPIDEMIOLOGI Jarang : 1 :100.000
Terbanyak pada usia 15-35 dan
Menurun berdasarkan usia

5
Kelainan genetic

◂ Peningkatan eksresi K
◂ Obat (furosemide)
ETIOLOGI
◂ Muntah, Diare & Keringat
◂ Hormon ( aldosteronism)
◂ Intake Kurang

6
Faktor Pencetus
◂ Periode istirahat setelah ◂ Trauma
latihan fisik berat ◂ Infeksi saluran nafas atas
◂ Konsumsi karbohidrat
berlebihan

7
Primer
◂ Mutasi Gen ( Channelopati )

Sekunder KLASIFIKASI
◂ Tirotoksikosis
◂ Diuretic
◂ Nefropati
◂ GI Loss

8
KALIUM ECF KALIUM ICF
(3,5-5,5mEq/L) (160 mEq/L)

Pompa Na-K Mempertahan kan rasio ICF


dan ECF
Etiologi :
1. Primer
(Channelopa
ti)
Perubahan ECF sedikit = Bermakna PATOGENESIS
2. Sekunder

}
◂ Dieksekresikan di Urine dan Feses
◂ Aldesteron meningkatkan eksresi ginjal (TKD)

Hipokalemia
Poliuria
◂ Asidosis ( ICF>ECF ) < Alkalosis (ECF>ICF ) PP
◂ Insulin menarik K di ECF ke ICF
9
GEJALA KLINIS
Kelemahan pada otot
Perasaan lelah
Nyeri otot
Kelumpuhan

10
Severity of Associated
Syndrome Age of Onset Duration of Attack Precipitating Factors
Attacks Features
Hyperkale First decade of Few minutes to less than 2 oLow carbohydrate Rarely severe oPerioral and
mic life hours (mostly less than 1 intake (fasting) oCold limb paresthesias
periodic hour) oRest following oMyotonia
paralyses exercise oAlcohol frequent
oInfection oOccasional
oEmotional stress pseudohypertro
oTrauma phy of muscles
oMenstrual period

Hypokale oVariable-- oFew hours to almost a oEarly morning attacks oSevere oOccasional
mic childhood to week after previous day oComplete myotonic lid lag
periodic third decade oTypically no longer physical activity paralysis oMyotonia
paralyses oMajority of than 72 hours oHigh-carbohydrate between attacks
cases before meal rare oUnilateral,
16 years oCold partial,
monomelic
oFixed muscle
weakness late in
disease

Thyrotoxi Third and Few hours to 7 days oSame as Same as oFixed muscle
c periodic fourth decades hypokalemic PP hypokalemic PP weakness may
paralyses oHyperinsulinemia develop
oHypokalemia
during attacks
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
Hypo PP FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

12
 Pemeriksaan Penunjang

Kadar K Serum, Gula darah Faal Ginjal


pH darah, Hormon Tiroid

EKG

Elektromiografi (EMG)

13
◂ Pemberian Garam Kalsium 0,25 mEq/kg
◂ Profilaksis Asetazolamid
◂ Kadar K sangat rendah dengan koreksi IV
TATALAKSANA [Knormal-Kpasien] x BB x 0,3

14
◂ Batu ginjal akibat asetazolamid
◂ Aritmia
KOMPLIKASI ◂ Kelemahan otot progresif

15
PROGNOSIS

Prognosis baik bila menghidari factor


pencetus seperti mengurangi asupan
karbohidrat dll, pasien yang tidak diobati
dapat menggganggu aktifitas.

Beberapa kematian sudah dilaporkan, paling banyak


dihubungkan dengan aspirasi pneumonia atau ketidakmampuan
membersihkan sekresi

Dapat kambuh kembali 16


BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal masuk RS : 8 Oktober 2021
Ruangan : Anggrek
No. RM : 53.22.18

18
ANAMNESIS
Autoanamnesis : Seorang pasien perempuan umur 32
tahun datang ke IGD dengan:

Keluhan Utama
Lemah ke empat anggota gerak.
Riwayat Penyakit Sekarang
◂ Lemah keempat anggota gerak terjadi sejak 2 jam sebelum masuk rumah
sakit, terjadi tiba-tiba. Pasien berjalan berpegangan pada dinding dan sulit
menggenggam pada kedua tangan

◂ Awalnya pasien merasakan kakinya yang lemah dan sakit ketika dibawa
berjalan, lalu lama kelamaan tangan dan kaki kanan pasien menjadi kaku dan
tidak bisa digerakkan. Keluhan ini dirasakan saat pasien sedang beristirahat
setelah beraktivitas, keluhan tidak berkurang dengan istirahat.

20
Riwayat Penyakit Sekarang

• Nyeri kepala (+) 1 hari yang lalu


• Mual (-) muntah (+) 1x hari yang lalu, berisi sisa makan
• Nafsu makan menurun sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengalami penurunan
berat badan tapi tidak progresif.
• Keluhan kebas pada keempat angggota gerak tidak ada
• Gangguan BAB dan BAK tidak ada

21
Riwayat Penyakit Sekarang

◂ Tidak ada keluhan gangguan penglihatan


◂ Tidak ada keluhan sesak nafas
◂ Tidak ada keluhan mulut mencong dan bicara pelo

22
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

◂ Riwayat menderita keluhan yang sama >5tahun yang lalu, namun


keluhan hanya lemas saja pada keempat anggota gerak
◂ Riwayat menderita penyakit hipertensi tidak ada
◂ Riwayat penyakit diabetes mellitus tidak ada
◂ Riwayat penyakit stroke tidak ada
◂ Riwayat trauma sebelumnya tidak ada
◂ Riwayat tumor atau keganasan pada organ tubuh lain tidak ada

23
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
◂ Riwayat menderita penyakit hipertensi tidak ada
◂ Riwayat penyakit diabetes mellitus tidak ada
◂ Riwayat penyakit stroke tidak ada
◂ Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada

RIWAYAT KEBIASAAN
◂ Pasien seorang ibu rumah tangga dengan aktifitas fisik
sedang
◂ Riwayat konsumsi alkohol dan merokok tidak ada

24
PEMERIKSAAN FISIK
◂ Nadi: 80x/menit
◂ Keadaan Umum : Sakit Sedang ◂ Irama : Reguler
◂ Kesadaran : Komposmentis ◂ Pernafasan : 20x/menit
(GCS 15 E4M6V5) ◂ TD : 100/80 mmHg
◂ Kooperatif : Kooperatif ◂ Suhu : 36,60C
◂ Saturasi : 97%
◂ Turgor Kulit : Baik
◂ Kulit dan Kuku: Tidak Ada Kelainan

25
Kepala
◂ Normocephal
◂ Mata: KA (-/-), SI (-/-), pupil isokor

Leher
◂ Kaku kuduk (-)
◂ Leher : Tidak Ada Pembesaran KGB
◂ Aksila : Tidak Ada Pembesaran KGB
◂ Inguinal : Tidak Ada Pembesaran KGB

26
Jantung
◂ Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
◂ Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
◂ Perkusi : Batas jantung kanan LSD, Batas jantung atas RIC II, Batas kiri 1 jari
medial LMCS RIC V
◂ Auskultasi: S1-S2 reguler, bising jantung tidak ada, gallop tidak ada

Paru
◂ Inspeksi : Simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan dinamis
◂ Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
◂ Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
◂ Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

27
Abdomen
◂ Inspeksi : Distensi tidak ada
◂ Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba,
◂ Perkusi : Timpani
◂ Auskultasi : Bising usus (+) Normal

Extremitas
Atas : Akral hangat, CRT < 2’’, edema (-/-), Refleks fisiologis
(+/+), refleks patologis (-/-), 111/111
Bawah : Akral hangat, CRT < 2’’, edema (-/-), Refleks fisiologis
(+/+), 111/111 28
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
(8 Oktober 2021)
HEMATOLOGI Hasil Nilai Rujukan

Hematologi Rutin

Leukosit 18,770 4,000-11,000

Eritrosit 5,41 4.00-6.00

Hemoglobin 15,7 11,0-16,5

Hematokrit 45,1 35.0-50.0

Trombosit 590.000 150,000-450,000

MCV 83,5 80.0-97.0

MCH 29,0 26.5-33.5

MCHC 34,8 31.5-35.0

Limfosit 7,4 17.0-48.0

Monosit 3,7 4.0-10.0

Netrofil 87,0 37.0-72.0

29
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
(8 Oktober 2021)
IMUNOLOGI Hasil Nilai Rujukan
& SEROLOGI
Antigen Rapid Test Negatif Negatif
Covid-19
KIMIA KLINIK Hasil Nilai Rujukan

Gula Darah Sewaktu 107 100-199

Elektrolit:

Natrium 140 135-145

Kalium 2,2 3,5-5,1

Chlorida 98 97-111

Ureum 36 <50

Creatinin 1,17 0,5-1,2

30
Pemeriksaan Penunjang EKG

Sinus Rythm, Irama reguler, QRS Rate 100 kali per menit. PR interval 0,20mm. QRS
0,8mm, Normoaxis P wave 0,8 mm. ST segmen changes (-)

31
Rontgen Thorax (8/10/21)

Kesan :
• Opasitas patchy difuse punctata
kedua paru dominan upper zone paru
bilateral disertai cavitas berdinding
tebal upper zone kiri ec sugestif TB
paru dd/ fungal infection
• Scoliosis Thoracalis

32
Diagnosis

◂ Periodik Paralisis Hipokalemia + Susp. TB paru + Observasi leukositosis

DD/
Hipokalemi akibat pengeluaran kalium berlebihan ec??
ATN, hipokalemi nefropati

33
Tatalaksana
ΔK x BB x 0,3 = (5,5-2,2) x 42 x 03
= 41,58 meq
◂ Umum :
Awasi keadaan umum (ABCD)
IVFD RL 12 jam/kolf
Diet tinggi Kalium
◂ Khusus :
Koreksi KCL 2 flaccon dalam D5% 1 kolf
habis dalam 8 jam  maks 10meq/jam
KSR 3x 1 po
Sanmol 3x1 po
34
S/ Lemah keempat anggota gerak terutama sebelah kanan. Kebas (-), gangguan BAB (-) Gangguan Follow UP
BAK
(-) Jantung berdebar (-). Tangan kanan masih terasa kaku. H1
O/ KU : sedang, Kesadaran : CMC, TD : 100/80, HR : 80, RR : 18, T : 36.7
SI : Pulmo : Vesikuler, rhongki tidak ada, wheezing tidak ada (9/10/21)
Jantung : Irama regular, Murmur tidak ada, gallop tidak ada
SN : GCS : E4M6V5
Peningkatan TIK (-), TRM (-)
Mata : pupil isokor, Ø 3mm/3mm, RC +/+,
Motorik : 333/333 444/444
Sensorik (+) proprioseptif dan eksteroseptif baik
Otonom baik, Reflek fisiologis ++/++ ++/++, Reflek patologis --/-- --/--
A/ Periodik Paralisis Hipokalemi+ leukositosis
P/ Umum : Awasi keadaan umum (ABCD) ELEKTROLIT Hasil Nilai Rujukan
IVFD D5 1 kolf + drip KCL 25ml/ 8 jam Natrium 137 135-45
Diet tinggi kalium
Kalium 2,6 3,5-51
Cek Elektrolit post koreksi
Chlorida 99 97-111

35
S/ Badan terasa lemas. Kebas (-), gangguan BAB (-) Gangguan BAK Follow UP
H4
(-) Jantung berdebar (-).
O/ KU : sedang, Kesadaran : CMC, TD : 90/60, HR :76, RR : 20, T : 36.7
SI : Pulmo : Vesikuler, rhongki tidak ada, wheezing tidak ada
Jantung : Irama regular, Murmur tidak ada, gallop tidak ada (12/10/21)
SN : GCS : E4M6V5
Peningkatan TIK (-), TRM (-)
Mata : pupil isokor, Ø 3mm/3mm, RC +/+,
Motorik : 555/555 555/555
Sensorik (+) proprioseptif dan eksteroseptif baik
Otonom baik, Reflek fisiologis ++/++ ++/++, Reflek patologis --/-- --/--
A/ Periodik Paralisis Hipokalemi+ leukositosis
ELEKTROLIT Hasil Nilai Rujukan
P/ Umum : Awasi keadaan umum (ABCD)
Natrium 137 135-45
IVFD asering 12 jam/kolf
Diet MB TKTP 1700kkal Kalium 3,4 3,5-51
Khusus : KSR 2 x 600 po
Chlorida 99 97-111
Rencana Periksa T3, T4, TSH ( untuk penelusuran etiologi)

36
BAB IV
DISKUSI

37
Seorang perempuan berusia 32 tahun dirawat di Bangsal
Anggrek RS Budi Kemuliaan Padang dengan keluhan
utama lemah ke empat anggota gerak.

Kelemahan dirasakan pada


Periodik Paralisis ec Hipokalemi
kedua kaki dan kemudian
pada tangan pasien. Pada
pasien tidak ditemukan Kelemahan motorik
adanya kebas pada tubuh dan
Tanpa kelain sensorik dan otonom
tidak terdapat adanya mulut
mencong, bicara pelo dan
hilangnya penglihatan. Penurunan nafsu makan

38
Pemeriksaan Fisik Tidak ada kelainan N kranialis,
sensoris dan otonom

EKG Hanya disertai kelemahan motorik


Gelombang U dan
diafasik gelombang T
Kadar Kalium 2,2 mmol/L

Terapi
Tanda HipoK Hipokalemik PP
39

You might also like