You are on page 1of 7

SURAT SETORAN PAJAK(SSP) PPH

ORANG PRIBADI

KD 3.13
Menerapkan prosedur pengisian Surat Setoran
Pajak (SSP) PPh Orang Pribadi

KD 4.13
Melakukan pengisian pajak PPh Orang Pribadi
DEFINISI SURAT SETORAN
PAJAK (SSP)
Pembayaran pajak dilakukan dengan menggunakan
dokumen atau formulir khusus yaitu Surat Setoran
Pajak. SSP adalah bukti pembayaran atau
penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan
cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
BENTUK FORMULIR SURAT
SETORAN PAJAK
Formulir Surat Setoran Pajak biasanya dibuat dalam 4 rangkap yang
digunakan oleh:
 Lembar ke-1: untuk arsip wajib pajak
 Lembar ke-2: untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN)
 Lembar ke-3: untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke Kantor Pajak
 Lembar ke-4: untuk arsip Kantor Penerimaan Pembayaran

Satu formulir SSP hanya dapat digunakan untuk pembayaran satu


jenis pajak dan untuk satu Masa Pajak atau satu Tahun pajak dengan
menggunakan satu kode akun pajak dan satu kode jenis setoran.
PENGISIAN SURAT SETORAN
PAJAK
Selain mengatur tentang bentuk formulir SSP, Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor
PER-38/PJ/2009 tentang bentuk formulir SSP juga mengatur tentang Tata Cara Pengisian Surat
Setoran Pajak.

A.NPWP, Nama WP dan Alamat


 NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak
 Nama WP diisi dengan Nama Wajib Pajak sesuai dengan KTP
 Alamat diisi sesuai dengan alamat yang tercantum dalam Surat Keterangan Terdaftar (SKT)

B. Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran


 Kode akun pajak diisi dengan angka Kode Akun Pajak untuk setiap jenis pajak yang akan
dibayar/disetor
 Kode jenis setoran diisi dengan angka untuk setiap jenis pajak yang akan dibayar/disetor
 Agar lebih paham silahkan baca link ini: https://www.pajak.go.id/id/kode-akun-pajak-dan-
kode-jenis-setoran-pajak
C. Uraian Pembayaran
Diisi sesuai dengan uraian dalam kolom jenis setoran yang berkenaan
dengan Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran.

D. Masa Pajak
Diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk
masa pajak yang dibayar atau disetor.

E. Tahun Pajak
Diisi tahun terutangnya pajak.

F. Nomor Ketetapan
Diisi nomor ketetapan yang tercantum pada Surat Ketetapan Pajak .
Dicantumkan nomornya untuk membayar/menyetor pajak kurang bayar
berdasarkan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak ketika
wajib pajak telah menerima surat tersebut.
G. Jumlah Pembayaran
Diisi dengan angka jumlah pajak yang dibayar atau disetor dalam rupiah
penuh.

H. Terbilang
Diisi jumlah pajak yang dibayar dengan huruf latin dan menggunakan bahasa
Indonesia.

I. Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran


Diisi tanggal pembayaran oleh Kantor Penerima Pembayaran (Bank
Persepsi/PT Pos Indonesia), tanda tangan, nama jelas petugas serta
cap/stempel Kantor Penerima Pembayaran.

J. Wajib Pajak/Penyetor
Diisi tempat dan tanggal pembayaran atau penyetoran, tanda tangan, dan
nama jelas Wajib Pajak serta stempel usaha.
E-BILLING ONLINE PAJAK
E-Billing Online pajak adalah sistem pembayaran pajak online dengan cara
pembuatankode billing atau ID billing terlebih dahulu. Kelebihan aplikasi e-
billing online pajak adalah sebagai berikut:

Terintegrasi
E-billing online terintegrasi dengan aplikasi hitung PPh, PPn, e-faktur dan e-filing di satu
aplikasi, sehingga lebih efisien dan efektif.

Akurat
E-billing online pajak dapat meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi yang biasa
dilakukan secara manual.

Transaksi real time


Data transaksi langsung terekam di sistem DJP dan Kas Negara. BPN dan NTPN juga diterima
sah oleh negara.

You might also like