You are on page 1of 55

PERKENALAN

Khoirul Muslim, ST, MSIE, Ph.D

Pendidikan:
• S1: Teknik Industri ITB
• S2-S3: Industrial and System
Engineering, Virginia Tech

Profesi:
Dosen Teknik Industri ITB
www.pei.or.id
PERKENALAN

Publikasi:
1. Muslim, K., Nussbaum, M.A., 2017. The effects of a simple intervention on exposures to low back pain risk factors during
traditional posterior load carriage. Applied Ergonomics 59, 313-319.
2. Muslim, K., Nussbaum, M.A., 2016. Traditional posterior load carriage: effects of load mass and size on torso kinematics,
kinetics, muscle activity and movement stability. Ergonomics 59 (1), 99-111.
3. Muslim, K., Nussbaum, M.A., 2015. Musculoskeletal symptoms associated with posterior load carriage: an assessment of
manual material handling workers in Indonesia. Work 51 (2), 205-213.
4. Muslim, K., Bazrgari, B., Hendershot, B., Toosizadeh, N., Nussbaum, M.A., and Madigan, M.L. (2013) Disturbance and
Recovery of Trunk Mechanical and Neuromuscular Behaviors Following Repeated Static Trunk Flexion: Influences of Duration
and Duty Cycle on Creep-Induced Effects. Applied Ergonomics 44(4): 643-651.
5. Hendershot, B. D., Toosizadeh, N., Muslim, K., Madigan, M. L., & Nussbaum, M. A. (2013). Evidence for an Exposure-
Response Relationship between Trunk Flexion and Impairments in Trunk Postural Control. Journal of biomechanics.\
6. Toosizadeh, N., Bazrgari, B., Hendershot, B., Muslim, K., Nussbaum, M. A., & Madigan, M. L. (2013). Disturbance and
recovery of trunk mechanical and neuromuscular behaviors following repetitive lifting: influences of flexion angle and lift rate on
creep-induced effects. Ergonomics, 1-10.
7. Bazrgari, B., Hendershot, B., Muslim, K., Toosizadeh, N., Nussbaum, M.A., and Madigan, M.L. (2011) Disturbance and
Recovery of Trunk Mechanical and Neuromuscular Behaviors Following Prolonged Trunk Flexion: Influences of Duration and
External Load on Creep-Induced Effects. Ergonomics 54(11): 1043-1052.
8. Hendershot, B., Bazrgari, B., Muslim, K., Toosizadeh, N., Nussbaum, M.A., and Madigan, M.L. (2011) Disturbance and
Recovery of Trunk Stiffness and Reflexive Muscle Responses Following Prolonged Trunk Flexion: Influence of Flexion Angle and
Duration. Clinical Biomechanics 26(3): 250-256.
9. Muslim, K., Hendershot, B., Toosizadeh, N., Nussbaum, M.A., Bazrgari, B., and Madigan,M.L. (2012) Disturbances to
Intrinsic Stiffness and Reflexive Muscle Responses Following Repeated Static Trunk Flexion. Proceedings of the American
Society of Biomechanics, Gainesville, Florida.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran umum:


Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat melakukan
evaluasi dan penerapan ergonomi di tempat kerja.

Tujuan pembelajaran khusus:


Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
1. Menjelaskan ruang lingkup ergonomi di tempat kerja
2. Menjelaskan faktor risiko ergonomi
3. Melakukan cara kerja yang ergonomis
4. Melakukan penilaian risiko ergonomi di tempat kerja
POKOK BAHASAN

A. Ruang lingkup ergonomi


- Latar belakang
- Pengertian
- Tujuan
- Manfaat
B. Faktor risiko ergonomi
C. Cara kerja yang ergonomis
- postur kerja
- mengangkat beban
- alat kerja
D. Penilaian risiko ergonomi di tempat kerja
A. RUANG LINGKUP ERGONOMI
1. Latar belakang

• ILO: Industri kecil  60-80% Ggn kesehatan


(pinggang, leher, lengan dan kaki) karena f.
ergonomi

• Grandjen dan Burandt : hubungan tinggi meja kerja


dan keluhan sakit otot pekerja

• Tresnaningsih (thn 2000): 600 pekerja pabrik textil,


34% mengeluh sakit anggota gerak bag atas,
22% gangguan otot dan tulang rangka
A. RUANG LINGKUP ERGONOMI
1. Latar belakang

• Depkes RI (thn 2005): profil pekerja 10 Prov


- 40.5% pekerja mengeluh sakit
- 16% (keluhan terbanyak) gangguan otot
akibat masalah ergonomi
A.2 PENGERTIAN ERGONOMI
• Ergonomi (Ergonomics) berasal dari bhs Yunani
kuno: - ERGON berarti kerja
- NOMOS berarti norma/aturan
 aturan/norma dalam bekerja (sistem kerja).
• Ergonomi:
- ilmu terapan (applied science) dan seni dari studi
ilmiah tentang interaksi kompleks antara suatu
pekerjaan dan lingkungan kerjanya secara
menyeluruh agar serasi dgn pekerja sehingga
dapat bekerja dengan aman, nyaman, efektif,
efisien dan produktif.
8
PENGERTIAN

• ERGONOMICS is the scientific discipline


concerned with the understanding of
interaction among humans and other
element of a system, and the profession
that applies theory, principles, data and
methods to design in order to optimize
human well-being and overall system
performance ( IEA, 2000 )
A2. PENGERTIAN ERGONOMI

- merupakan integrasi multidisiplin Ilmu: anatomi,


antropometri, biomekanika, fisiologi & psikologi
manusia, rancangan industri, teknologi informasi &
manajemen Industri  utk merancang suatu
sistem kerja optimalisasi fungsi manusia
sehubungan dengan kemampuan dan keterbatasan
fisik dan mentalnya dalam melakukan aktivitas
kerjanya sehari hari.

Kekhususan utama: perencanaan sistem kerja


(alat, proses dan tata kerja) yang baik
A2. PENGERTIAN ERGONOMI

Antropometri: ilmu terapan


tentang dimensi tubuh
manusia

Adanya kebutuhan untuk


merancang stasiun kerja
untuk mengakomodasi
dimensi tubuh yang bervariasi
A2. PENGERTIAN ERGONOMI

• Biomekanika Kerja: “mechanical behavior of the


musculoskeletal (MS) system and component
tissues when performing physical work”

• Fokus
– Beban eksternal vs. internal
– Gangguan otot rangka
– Pemodelan
– Penanganan beban manual
– Desain alat kerja
A2. PENGERTIAN ERGONOMI

• Fisiologi Kerja
• mendiskusikan tentang sisi "energi" ketika
menggunakan otot
• meluas ke metabolisme, pembatasan
energi pada pekerjaan dan kelelahan
A2. PENGERTIAN ERGONOMI

• Ergonomi Kognitif
• Beban Kerja Mental
• Human Computer Interaction
• Human Error
• Ergonomi Makro
A 3. TUJUAN ERGONOMI

Tercapainya keserasian antara pekerja dan


pekerjaannya agar:

• terhindar dari cidera, kecelakaan dan


penyakit akibat kerja
• menciptakan keamanan dan kenyamanan
dan efisiensi dalam bekerja
• meningkatkan produktivitas
A4. MANFAAT ERGONOMI

1. Bagi petugas fasilitas kesehatan:

• Sebagai acuan untuk melaksanakan


penerapan program/kegiatan ergonomi
baik di lingkungan fasilitas kesehatannya
(Indoor) maupun di cakupan wilayah
kerjanya (Outdoor);
A4. MANFAAT ERGONOMI

2. Bagi Pekerja:
• Me Status kesehatan
• Me absen
• Me  kelelahan dan kesalahan operator,
• Me  beban kerja fisik dan mental, sehingga
mencegah cidera dan Gangguan Otot Tulang Rangka
Akibat Kerja (GOTRAK)
• Me  kepuasan kerja, kinerja dan produktivitas kerja
karena bekerja lebih nyaman dan efisien
A4. MANFAAT ERGONOMI

3. Bagi tempat kerja :


• Me  biaya berobat karena GOTRAK berkurang
• Terciptanya lingkungan tempat kerja yang sehat,
aman, nyaman, efektif dan efisien.
• Berkontribusi pada solusi bbg masalah yg
berhubungan dg keselamatan kesehatan,
kenyamanan dan efisiensi pekerjaan
• Me  kualitas produk karena pekerja bekerja dengan
ergonomis
• Tercipta budaya kesehatan dan keselamatan
B. FAKTOR RISIKO ERGONOMI

1. Postur janggal
2. Gerakan berulang (repetitive movement)
3. Beban berat (force)
4. Postur statis

Source: OSHA
B. FAKTOR RISIKO ERGONOMI

5. Suhu yang ekstrim (terlalu panas atau


terlalu dingin).
6. Getaran/Vibrasi
7. Psikososial/stres kerja
8. Tekanan langsung pd tubuh (Contact Stress).
 Tergantung FIDI (frekuensi, intensitas,
durasi, individu)
B. FAKTOR RISIKO ERGONOMI

Highest rate of missed days


Highest incident rate

Source: Bureau of Labor Statistics


B. FAKTOR RISIKO ERGONOMI

Gangguan otot rangka - Musculoskeletal


Disorders (MSDs)
• Mempengaruhi otot, saraf, pembuluh darah,
ligamen dan tendon
• Tanda:
− Tidak nyaman − Terasa terbakar
− Nyeri − Bengkak
− Kebas − Kesemutan
− Kaku-kaku − Radang
− Sendi kaku
B. FAKTOR RISIKO ERGONOMI
• Gangguan otot rangka:
– Carpal Tunnel Syndrome – Rotator Cuff
– Tennis Elbow – Neuritis
– Bursitis – Reynaud’s Syndrome
– Ischemia – Trigger Finger
– De Quervain’s – Thoracic Outlet
– Sciatica Syndrome
– Herniated Discs – Epicondylitis
– Neck strain/disability – Back strain/disability
– Tendinitis
B. FAKTOR RISIKO ERGONOMI

Bagian tubuh yang


sering terdampak
• Punggung bawah
• Tangan, siku, bahu
• Leher
• Tangan,
pergelangan tangan
dan jari
• Lutut, pergelangan
kaki, dan kaki
This chart shows a distribution of injuries and illnesses to body parts due to MSDs using statistics from the Bureau of
Labor Statistics, FY2014.
C. CARA KERJA ERGONOMIS

1. POSTUR TUBUH YANG BAIK

• Tidak membungkuk

• Tidak jongkok

• Tidak memutar tubuh

• Tinggi tempat kerja antara tinggi


pusat dan tinggi siku

• Tidak meraih obyek/alat kerja


melebihi tinggi bahu

• Pertahankan “kurva S” tulang


belakang
C. CARA KERJA ERGONOMIS
2. Penanganan beban manual (PBM)
• Ketahui dgn pasti berat beban yg akan diangkat, pastikan
mampu mengangkatnya
• Hindari mengangkat dgn sentakan/tiba-tiba
• Pastikan cukup ruang untuk
bergerak
• Posisi tubuh saat PBM dalam
keadaan tegak
• Posisikan beban sedekat
mungkin dengan tubuh
C. CARA KERJA ERGONOMIS
2. Penanganan beban manual (PBM)
• Hindari mengangkat beban di bawah lutut atau
diatas bahu
• Pegang dan angkat beban dgn kedua tangan
supaya seimbang
• Beban terbagi rata bila diangkat berdua atau lebih
• Imbangkan beban dengan tubuh anda & lengan
anda; dan angkat atau bergerak dengan
menggunakan otot kaki
Cara Mengangkat yg Benar

• Berlutut untuk mengambil & meletakkan benda


C. CARA KERJA ERGONOMIS
2. Penanganan beban manual (PBM)
• Minimalkan gerakan tulang belakang, baik
membungkuk kedepan/ kesamping atau
berputar
• Menjinjing barang pd kedua tangan
• Tidak dianjurkan menjinjing barang yg terlalu
berat, karena otot bahu dan lengan menjadi
tegang
• Jika beban diangkat dari lantai, dianjurkan
memakai peralatan seperti kait atau katrol
• Bersihkan atau lapangkan jalur perjalanan PBM
sehingga tidak ada barang/sesuatu yg
menghalangi
Recommended Weight Limit (RWL)

• RWL = C x 6 multipliers
• C = konstanta = 23 kg
• Multipliers:
– horizontal location (HM)
– vertical location (VM)
– vertical travel distance (DM)
– asymmetry (AM)
– frequency (FM)
– coupling (CM)
• Multipliers ≤ 1
• RWL = 23 kg  HM  VM  DM  AM  FM  CM
Acuan Posisi
Horizontal Multiplier (HM)

 HM = (25/H)
H
 H = jarak horizontal (cm)

Multiplier
1.2
1
H
0.8
0.6
0.4
0.2
0
20 30 40 50 60 70 80
Horizontal Distance (cm)
Vertical Multiplier (VM)
• VM = (1-(0.003|V-75|))
• V = jarak vertikal (cm)

Multiplier
1.2
1
0.8
0.6 V
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
V
Vertical Distance (cm)
Distance Multiplier (DM)
• DM = (0.82 +(4.5/D))
• D = jarak perpindahan vertikal (cm)

Multiplier
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Distance Moved (cm)
Asymmetry Multiplier (AM)
• AM = (1-(0.0032|A|))
• A = sudut asimetri A

Multiplier
1.2
1
0.8
0.6
sagittal
0.4
plane
0.2
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Asymmetry Angle (deg)
Coupling Multiplier (CM)

• Lihat Tabel

Initial load height


Coupling V<75 cm V≥75 cm

Good 1.0 1.0


Fair .95 1.0
Poor .90 .90
Frequency Multiplier (FM)
≤ 1 hour ≤ 2 hour ≤ 8 hour
Frequency
initial (cm)
load
lifts/min V<75 V≥75 V<75 V≥75 V<75 V≥75
≤ 0.2 1.00 1.00 0.95 0.95 0.85 0.85
height

0.5 0.97 0.97 0.92 0.92 0.81 0.81


1 0.94 0.94 0.88 0.88 0.75 0.75
2 0.91 0.91 0.84 0.84 0.65 0.65
3 0.88 0.88 0.79 0.79 0.55 0.55
4 0.84 0.84 0.72 0.72 0.45 0.45
5 0.80 0.80 0.60 0.60 0.35 0.35
6 0.75 0.75 0.50 0.50 0.27 0.27
7 0.70 0.70 0.42 0.42 0.22 0.22
8 0.60 0.60 0.35 0.35 0.18 0.18
9 0.52 0.52 0.30 0.30 0.00 0.15
10 0.45 0.45 0.26 0.26 0.00 0.13
11 0.41 0.41 0.00 0.23 0.00 0.00
12 0.37 0.37 0.00 0.21 0.00 0.00
13 0.00 0.34 0.00 0.00 0.00 0.00
14 0.00 0.31 0.00 0.00 0.00 0.00
15 0.00 0.28 0.00 0.00 0.00 0.00
>15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Analisis RWL

• Lift Index = (Beban Aktual)/RWL


• Interpretasi:
– LI < 1 OK
– LI > 1 may have increased risk
– LI > 3 likely have increased risk
Contoh
Awal Akhir

H = 13.0 cm H = 41.5 cm
V = 13.5 cm V = 89.0 cm
A = 0 deg A = 0 deg
D = 75.5 cm; F = 1/min; Pegangan = Fair
Perhitungan

HMStart = (25/13) =1
HMEnd = (25/41.5) = 0.60

VMS = (1-(0.003|13.5-75|) = 0.82


VME = (1-(0.003|89-75|) = 0.96

DM = (0.82+(4.5/75.5)) = 0.88

AMS = AME = (1-(0.0032)(0)) =1

CMS = [Fair, V<75] = 0.95


CME = [Fair, V≥75] =1

FM = [1/min, ≤2h, V<75] = 0.88


Perhitungan RWL and LI

WLAwal = 23 kg x 1 x 0.82 x 0.88 x 1 x 0.95 x 0.88


= 13.87 kg

WLAkhir = 23 kg x 0.6 x 0.96 x 0.88 x 1 x 1 x 0.88


= 10.26 kg

ka berat beban aktual yang diangkat 22.68 kg:

= Beban aktual / RWL = 22.68 / 10.26 = 2.21

esimpulan?
3. ALAT KERJA ERGONOMIS

a. Pilih jenis alat yang tepat


untuk tugas kerja
b. Alat genggam tidak boleh
terlalu berat
c. Perhatikan bentuk
genggaman tangan

Diameter: 3-5 cm
Panjang: 9-10 cm
3. ALAT KERJA ERGONOMIS

a. Bahan pegangan

b. Pelihara /rawat peralatan kerja Anda

c. Tinggi meja kerja yang sesuai jenis


pekerjaan

Postur tubuh & Kerja berat kerja ringan kerja halus, teliti

Lengan netral
D. Penilaian Risiko/Masalah
Ergonomi Di Tempat Kerja

Identifikasi Masalah

1. Symptom Survey (Survei Keluhan/Gejala)

2. Inspeksi Tempat Kerja Sepintas (ITKS)


• Body Map &
Symptom Survey
- Aching
- Burning
- Cramping
- Loss of color
- Numbness
- Pain
- Swelling
- Stiffness
- Tingling
- Weakness
- Other
D. Penilaian Risiko/Masalah
Ergonomi Di Tempat Kerja
BRIEF
D. Penilaian Risiko/Masalah
Ergonomi Di Tempat Kerja
REBA
D. Penilaian Risiko/Masalah
Ergonomi Di Tempat Kerja
RULA
LATIHAN 1

• Faktor Risiko?
• Perbaikan?
LATIHAN 2

• Faktor
Risiko?
• Perbaikan?
LATIHAN 3

• Faktor Risiko?
• Perbaikan?
LATIHAN 4

• Faktor Risiko?
• Perbaikan?
LATIHAN 5

• Faktor Risiko?
• Perbaikan?
SEKIAN
SEMOGA BERMANFAAT
PERTANYAAN ?

You might also like