(Analytical Hierarchy Process-AHP)

Decision Components

 Decision alternatives

 Decision Criteria

 Weight

 Judgment Model

 Calculation Model

 Type of Decision Maker

 MCDM as a tool for decision maker

Objectives
Problems

Performance Decision
Criteria Maker

Alternatives
 Linear Hierarchy
Goal

Criteria
component,
cluster
(Level)
Subcriteria
element

Alternatives
A loop indicates that each
element depends only on itself.
 AHP principles

•Decision component determination

- Objectives
- Criteria
- Alternatives
• Hierarchy composition (from decision components)

• Judgment of alternatives and criteria

• Checking of judgment consistency

• Determination of priority (criteria and alternatives)

 Choosing Agroindustrial Goal
commodity
Criteria

Raw material Market Processing

Alternatives

• CPO • CPO • CPO

• Cacao • Cacao • Cacao
• Rubber • Rubber • Rubber
• Tea • Tea • Tea

Figure: Relation between goal, criteria and alternatives in AHP

 Value Description
1 Equal importance
3 Moderate importance of one over another
5 Strong importance
7 Very Strong
9 Extreme
2,4,6,8 Intermediate values between two adjacent judgments
1/(1-9) Reciprocal values

e.g. the pair wise comparison for criteria is :

E1 Raw material Market Processing

Raw Material 1/1 ½ 3/1

Market 2/1 1/1 4/1

Processing 1/3 ¼ 1/1
 • 3rd Iteration :
If we make calculation once more the condition will be fullfilled (eigen
value until 4 decimals will be the same)
eigen value : 0.3196, 0.5584, 0.1220

What’s the meaning of eigen value ?

Raw Market Processing Eigen value

material
Raw material 1.000 0.500 3.000 0.3196
Market 2.000 1.000 4.000 0.5584
Processing 0.333 0.250 1.000 0.1220

Based on eigen values, we know that important criteria are : market, raw
material and processing
 Choosing agroindustrial
Goal
commodity 1.00

Criteria

Raw material Marketing Processing

0.3196 0.5584 0.1220

• CPO • CPO • CPO

• Cacao • Cacao • Cacao
• Rubber • Rubber • Rubber
• Tea • Tea • Tea
 e.g. the pair wise comparison for each criteria defined are :

Raw Material CPO Cacao Rubber Tea

CPO 1/1 1/4 4/1 1/6

Cacao 4/1 1/1 4/1 1/4

Rubber 1/4 1/4 1/1 1/5

Tea 6/1 4/1 5/1 1/1

 Marketing CPO Cacao Rubber Tea

CPO 1/1 2/1 5/1 1/1

Cacao 1/2 1/1 3/1 2/1

Rubber 1/5 1/3 1/1 1/4

Tea 1/1 1/2 4/1 1/1

 Memilih Komoditi Agroindustri
1.00

Bahan Baku Pemasaran Teknologi Proses

0.3196 0.5584 0.1220

• Minyak Sawit (0.1160) • Minyak Sawit (0.3790) • Minyak Sawit (0.3010)

• Cokelat (0.2470) • Cokelat (0.2900) • Cokelat (0.2390)
• Karet (0.0600) • Karet (0.0740) • Karet (0.2120)
• Teh (0.5700) • Teh (0.2570) • Teh (0.2480)

Gambar : Hasil Akhir Seluruh Bobot

Dari hasil analisa di atas, maka jawaban dapat kita peroleh dengan jalan
mengalikan matrik nilai eigen dari alternatif dengan matrik bobot matrik:

Bahan Baku Pemasaran Teknologi Bobot Kriteria

Proses
Minyak Sawit 0.1160 0.3790 0.3010 0.3196

Cokelat 0.2470 0.2900 0.2390 0.5584

Karet 0.0600 0.0740 0.2120 0.1220

Teh 0.5770 0.2570 0.2480

Hasilnya :

Minyak Sawit : 0.3060

Cokelat : 0.2720

Karet : 0.0940
Teh : 0.3280

Jadi rangking yang diperoleh :

Teh : 0.3280

Minyak Sawit : 0.3060

Cokelat : 0.2720

Karet : 0.0940
Consistency Ration (CR)
Consistency Ratio merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa
apakah perbaikan berpasangan telah dilakukan dengan kosekwen atau
tidak.
CR <= 0.1 : Konsisten

0.1 < CR <= 0.15 Agak Konsisten

CR >= 0.15 Tidak Konsisten

 METODE PENILAIAN DENGAN AHP

• Perbandingan Alternatif A, B, C, D
Misalnya pada kasus
Alternatif A :
Alternatif B :
Alternatif C :
Alternatif D :

A B C D
A 1 3 5 1/7
B - 1 4 7

C - - 1 3

D - - - 1
FOKUS PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI

Sumberdaya Sumberdaya Sarana dan Kebijakan

Modal Pemasaran
Manusia Alam Prasarana Pemerintah
FAKTOR (16,13 %) (12,13 %)
(28,79 %) (16,52 %) (6,28 %) (20,15 %)

Pemerintah Petani Pengusaha Koperasi Perbankan Pedagang

AKTOR (17,62 %) (20,21 %) (16,94 %) (18,23 %) (13,00 %) (13,99 %)

Perluasan
Lapangan Peningkatan Peningkatan Pembangunan
Perluasan Pasar
TUJUAN Pekerjaan Daya Saing Pendapatan Daerah
(28,09 %)
(20,48 %) (14,14 %) (25,44 %) (11,85 %)

Mempertahankan dan Memperkuat Menciptakan suasana yang medukung

ALTERNATIF Agroindustri yang telah ada tumbuhnya Agroindustri Baru
(45,90 %) (54,10 %)
Hirarki Penentuan Strategi Peningkatan Kualitas Teh

FOKUS STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS TEH

FAKTOR KINERJA KEBUN KUALITAS HARAPAN PROSES PRODUKSI

PELANGGAN

AKTOR SINDER KEBUN ADMINISTRATUR DIREKSI KPB PEMERINTAH PELANGGAN

PENINGKATAN PENINGKATAN PENURUNAN JUMLAH TEH YANG

TUJUAN HARGA TEH PANGSA PASAR TIDAK TERJUAL

STRATEGI ISO 9000 TQM HACCP

Hirarki Penentuan Strategi Peningkatan Kualitas

Teh
 Tujuan Bobot Prioritas
Faktor Bobot Prioritas Peningkatan harga 0.433 1
Kinerja kebun 0.437 1 teh
Kualitas teh 0.312 2 Peningkatan pangsa 0.347 2
pelanggan pasar teh
Proses produksi 0.251 3 Penurunan jumlah 0.220 3
teh yang tidak
terjual
Aktor Bobot Prioritas
Pelanggan 0.033 5 Strategi Bobot Prioritas
Pemerintah 0.032 6
ISO 9001;2000 0.411 1
KPB 0.044 4
Direksi 0.468 1 TQM 0.253 3
Administratur 0.307 2 HACCP 0.336 2
Sinder kebun 0.115 3