You are on page 1of 25

LAPORAN KASUS

TINEA KORPORIS

Maria Lusia Bela Bili, S.Ked


Penguji : dr. Sisilia Ratna Tallo, Sp.KK

SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT KELAMIN


RSUD Prof. W.Z. JOHANNES KUPANG
FAKUTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. RKB


Umur/ Tanggal Lahir : 68 Tahun / 29 Agustus 1950
No.Rekam Medik : 039544
Alamat : Airmata
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Sudah Menikah
Tanggal MRS : 26 April 2019
Tanggal KRS : 30 April 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Timbul bercak-bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tangan dan pipi

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien merupakan pasien dari poli penyakit dalam dengan
diagnosa utama diabetes melitus Tipe II dan diagnosa sekunder infeksi bakterial, dispepsia,
CKD, hiponatremia, serta Hipertensi Grade 2. Pasien dikonsulkan dengan keluhan adanya
bercak-bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tangan dan pipi.Keluhan utama
dirasakan pertama kali sejak 1 bulan sebelum pasien dirawat di RS. Awalnya pasien
mengeluhkan timbul bercak kemerahan disertai biji-biji tidak berair dan terasa gatal pada
kedua tangan. Bercak-bercak tersebut lama kelamaan bertambah banyak pada kedua tangan
dan mulai muncul pada daerah pipi. Waktu gatal tidak menentu antara siang dan malam dan
sering hilang timbul. Rasa gatal berkurang saat pasien tidur, saat digaruk dan pada saat
setelah dioleskan salep.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu : Diabetes melitus tipe II, CKD, dan Hipertensi Grade 2

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

Riwayat Pengobatan : Terapi Penyakit Dalam Terapi Dermatologi


Ciprofloxacin 2x 200 mg pc Clobetasol Propionate Salep
Omeprazole 2x 1 Vial IV
Inful NaCl 500 / 12 jam
Glikuidon 3 x 1 pc
Metformin 3x 500 mg PO
Domperidon 3 x 1 pc
Sulkralfat tab 3 x1 ac
Ramiipril 1 x 5 mg inj

Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga


PEMERIKSAAN FISIK

Tanda-tanda vital Status Generalis


Tekanan darah : 150/100 mmHg Kesadaran : Compos Mentis
Suhu : 36,8 0C Kepala : Normocephal, madarosis (-)
Mata : konjungtiva anemis(-),
Nadi : 74 x/menit Sklera Ikterik (-)
Pernapasan : 22 x/menit Hidung : hidung plana (-), epitaksis
SpO2 : 99% (-/-), rinorea (-/-)
Leher : pembesaan KGB (-/-)
Telinga : Otorhea (-/-), Infiltrat (- /-)
Ekstremitas : edema (-), akral hangat,
CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi:
Pipi kiri
dan kanan
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi : Pipi kiri dan kanan


Efloresensi : Makula eritema berbentuk bulat,
berbatas tegas,diameter ± 4
cm,soliter,terdistribusi bilateral, disertai papul
eritema berbentuk bulat, berbatas tegas,
berukuran milier, dengan jumlah multipel,
terdistribusi simetris. ( perbaiki
efloresensinya)
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi:
Tangan kiri
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi : Tangan Kiri


Efloresensi : Makula hiperpigmentasi berbentuk bulat, berbatas
tegas,berukuran lentikuler hingga numular, berjumlah
multipel,terdistribusi regional, dengan tepi meninggi yang terdiri
dari papul eritema berbentuk bulat, berbatas tegas, berukuran
milier, dengan jumlah multipel, tersusun anular dan
polikistik,disertai krusta yang ditutupi skuama tipis berwarna
putih dengan bagian tengah lesi normal (central healing)
terdistribusi regional. (Perbaiki)
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi:
Tangan
kanan
STATUS DERMATOLOGI

Lokasi : Tangan Kanan


Efloresensi : Makula hiperpigmentasi berbentuk bulat, berbatas
tegas,berukuran lentikuler hingga numular, berjumlah
multipel,terdistribusi regional, dengan tepi meninggi yang terdiri dari
krusta yang ditutupi skuama tipis berwarna putih dan bagian tengah
lesi normal (central healing) terdistribusi regional. (Perbaiki)
DIAGNOSA BANDING
1. Tinea korporis
2.Dermatitis atopik
3.Psoriasis Plakat
4.Pirtriasis Rosea

DIAGNOSA KERJA

Tinea Korporis
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Pemeriksaan sediaan langsung


dengan KOH 20% : tampak hifa
panjang, bersekat dan atau
artospora.
TATALAKSANA
Nonmedikamentosa
KIE
1. Menghindari dan mengeliminasi agen penyebab
2. Mencegah penularan

Medikamentosa
Krim Mikonazol 2% 2 x 1 selama 1 bulan
PROGNOSIS

Ad vitam : bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad Cosmeticam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
GEJALA KLINIS
Kasus Teori
Gejala kelinan kulit yang timbul adalah lesi Gejala kelainan kulit yang timbul adalah lesi
berupa makula hiperpigmentasi dan eritema pada bulat atau lonjong berbatas tegas, terdiri atas
kedua tangan dan pipi , dengan terpi meninggi eritema, skuama, kadang-kadang disertai vesikel
yang terdiri dari papul dan krusta dan ditutupi dan papul di tepi dengan bagian tengah lesi
skuama halus dan ada daerah yang normal pada normal (central healing) dan tepi aktif. Lesi ini
tengah lesi (central healing) merupakan tanda khas tinea akibat aktifitas jamur
pasien juga mengeluhkan gatal pada daerah lesi yang mencerna keratin.Kadang juga terlihat erosi
dan krusta pada garukan. Beberapa lesi juga dapat
predileksi : berbentuk polikistik, karena beberapa lesi kulit
ektremitas atas (kedua tangan ), wajah ( pipi ) menjadi satu disertai rasa gatal.
Predileksi :
ekstremitas, wajah dan badan atau pada kulit yang
berambut halus dan tidak berambut, kecuali
telapak tangan dn kaki.
GEJALA KLINIS
Kasus Teori
Gatal tidak menentu antara siang dan Gatal sering dirasakan pada siang hari,
malam dan sering hilang timbul yaitu saat beraktivitas dan berkeringat,
dimana adanya keringat menyebabkan
lapisan epidermis menjadi lebih longgar
dan lunak sehingga jamur akan lebih
muda masuk dan mensensitisasi serabut
saraf dan merangsang rasa gatal
DIAGNOSA BANDING
Kasus Teori

1. Tinea korporis 1. Tinea korporis


2.Dermatitis atopik 2.Dermatitis atopik
3.Psoriasis Plakat 3.Psoriasis Plakat
4.Pirtriasis Rosea 4.Pirtriasis Rosea
5.Dermatitis seboroik
6.Nummular eczema
7.Lupus eritematosus
8.eritema multiforme

CARI GAMBAR, CONTOH DAN ALASAN KENAPA HARUS DD YG ITU


DISERTAI DENGAN UKK MASING-MASING DD DAN TANDA
KHASNYA ?
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kasus Teori
Pemeriksaan sediaan langsung Lampu Wood
pemeriksaan sediaan langsung
pemeriksaan kultur
TERAPI
Kasus Teori

krim Mikonazole 2 % 2 x 1( pagi dan Tinea korporis dan kruris


1. Topikal:
malam) selama 1 bulan Obat pilihan
golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin) sekali sehari
selama 1-2 minggu.
Alternatif
(kenapa harus pakai mikonazole, ESO Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol,
Mikonazole,ketokonazole,itrakonazol klotrimazol 2 kali
sehari selama 4-6 minggu.
,dll) 2.Sitemik
Obat pilihan
Terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis membaik dan hasil
pemeriksaan laboratorium negatif) selama 2 minggu
Alternatif
 Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
 Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari
selama 2-4 minggu
 Ketokonazol 200 mg/hari
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan pasien Ny. RKB, usia 68 tahun merupakan pasien dari poli
penyakit dalam dengan diagnosa utama diabetes melitus Tipe II.
 Pasien dikonsulkan dengan keluhan adanya bercak-bercak kemerahan disertai
rasa gatal pada kedua tangan dan pipi.Keluhan utama dirasakan pertama kali
sejak 1 bulan sebelum pasien dirawat di RS.
 Pemeriksaan fisik ditemukan lesi pada wajah dibagian pipi serta lesi pada tangan
kiri dan kanan dengan efflorosensi pada lokasi pipi kiri dan kanan adalah : Makula
eritema berbentuk bulat, berbatas tegas,diameter ± 2-4 cm,soliter,terdistribusi
bilateral, disertai papul eritema berbentuk bulat, berbatas tegas, berukuran
milier, dengan jumlah multipel, terdistribusi simetris. Sedangkan efloresensi pada
lokasi tangan kiri dan kanan yaitu adanya lesi berupa central healing dan tepi
aktif, yang merupakan tanda khas dari tinea corporis.
 Pasien didiagnosa tinea corporis dan diberikan terapi yaitu mikonazol 2 % cream
2 x 1 ( pagi dan sore) selama 1 bulan
TERIMA KASIH

You might also like