You are on page 1of 12

ANASTESI

LOKAL
Oleh dr. Risky Fadli

Pembimbing dr. Taufiq Agus Siswagama, Sp. An., KMN


MEKANISME KERJA

• Adanya ion Na+ keluar dan ion K+ yang masuk meyebabkan adanya gradien konsentrasi 
perpindahan ion K dari intraseluler, ion Na dari ekstraseluler
• Depolarisasi membantu pengikatan anastesi local melalui mekanisme use-dependent
block
MEKANISME KERJA

• Sensitivitas dari
serabut saraf
terhadap inhibisi oleh
anastesi local
dipengaruhi diameter
aksonal, mielinasi
dan faktor lainnya.
STRUKTUR- HUBUNGAN AKTIVITAS

• Anastesi local mengandung gugus lipofilik (cincin benzene aromatic)


• Sifat dari rantai perantara dasar dari klasifikasi anastesi local sebagai ester atau amida
STRUKTUR- HUBUNGAN AKTIVITAS

Onset anastesi local bergantung pada


• Solubilitas lemak
• Konsentrasi relative basa bebas, non-ionisasi (larut lemak) dan ionisasi terlarut air
(pKa)
(Onset cepat; Lidokain atau Mepivacain >>> Ropivacain, Bupivacain)
• Anastesi local dengan pKa mendekati pH fisiologis  fraksi basa non ionisasi besar 
onset cepat)
• Alkalinisasi larutan anastesi local (dengan natrium bikarbonat) mempercepat onset dan
memperbaiki kualitas blok
• Durasi aksi berkorelasi dengan potensi dan solubilitas lipid
• Solubilitas lemak anastesi local berkorelasi dengan pengikatan protein plasma (asam
glikoprotein α1 dan sedikit albumin.
FARMAKOKINETIK

Absorbsi Absorbsi setelah aplikasi topikal bergantung lokasi. Membran


mukosa  onset cepat. Kulit intak  perlu lemak konsentrasi tinggi.

Absorbsi sistemik bergantung beberapa faktor :

Intravena/intraarterial  trakeal  intercostal  paracervical 


Tempat Injeksi
epidural  pleksus brakial  skiatik  subkutan

Adanya Zat Aditif Tambahan epinefrin (menyebabkan vasokonstriksi)

Agen Anastesi Lokal Agen terlarut lemak berikatan kuat dengan jaringan (lebih
lambat diabsorbsi)
FARMAKOKINETIK

Distribusi

Koefisien Partisi Massa jaringan


Perfusi Jaringan
Darah/Jaringan
FARMAKOKINETIK

Biotrasnformasi

ESTER AMID
• Anestesi ester dimetabolisme • Anastesi local amid dimetabolisme
pseudokolinesterase oleh enzim P-450 mikrosom
• Hidrolisis ester cepat • Kecepatan : prilokain > lidokain >
• Perlu diwaspadai pada pasien mepivacaine > ropivacaine >
defisien pseudokilesterase bupivacaine
• Penurunan fungsi hepar atau di
aliran darah liver
Neurologikal

• SSP rentan terhadap toksisitas sistemik anastesi local


• Mati rasa sirkumoral, parastesia lidah, pusing berputar, tinnitus. Penglihatan
kabur, kegelisahan, agitasi
• Anastesi local yang bersifat poten, terlarut tinggi lemak dapat memproduksi kejang pada
konsentrasi darah yang rendah dibandingkan agen yang kurang poten.
• Infusi lidokain telah digunakan untuk menghambat aritmia ventrikuler (1,5 mg/kg) dapat
menurunkan aliran darah serebral dan melemahkan peningkatan dari tekanan
intracranial yang dapat pada pasien dengan penurunan komplians intracranial.
• Kokain menstimulasi sistem saraf pusat pada dosis moderat dan dosis moderat
dapat menyebabkan sensasi eufoia
• Administrasi 5% lidokain telah berasosiasi dengan neurotoksisitas (sindrom kauda
equina) sepelah penggunaan anastesi spinal yang kontinyu. Hal ini dapat disebabkan
oleh berkumpulnya (pooling) obat di sekitar kauda equina
Kardiovaskular

• Stimulasi kardiovaskular; takikardi dan hipertensi berasal dari konsentrasi


anastesi yang eksitasi atau dari epinefrin
• Anestesi local dapat depresi automatisitas miokardial
• Efek dihasilkan dari aksi langsung pada membrane otot jantung (inhibisi kanal Na
kardiak)
• Pada konsentrasi rendah  semua anastesi local hambat nitrit oksida  vasokonstriksi.
Kecuali kokain menyebabkan vasodilatasi
• Toksisitas mayor butuh kosnentrasi 3x lipat
• Injeksi iv bupivakain saat anastesi regional  toksisitas kardiovaskular berat
• Faktor predisposisi : kehamilan, asidosis,respiratrik, hipoksemia, anak.
• Kokain menghambat reuptake epinefrin di terminal nervus adrenergic. Aritmia
diterapi dengan amiodaron dan antagonis alfa adrenergik
Respiratorik Muskuloskeletal

• Depresi respon ventilatorikterhadap • Injeksi otot langsung/tidak 


PaO2 rendah (hypoxic drive) anastesi miotoksik local
• Apnea dari parese n.phrenicus, • Senyawa anastesi local dengan
n.intercostalis steroid memperparah mionekrosis
• iv lidokain menyebabkan blok reflek
bronkokostriksi

Imunologikal Hematologikal

• Reaksi hipersensitivitas jarang • Depresi ringan koagulasi darah


ditemukan normal (thrombosis, agregasi
• Ester cenderung menginduksi reaksi platelet)
alergi  derivate PABA • Insiden tromboembolik rendah pada
pasien anastesi epidural
Terima
Kasih

You might also like