You are on page 1of 15

Kelompok 1

Nama:

 Clemensia Pinto Palaka  Advensiana Maria Inna Wayon


 Solangia Alda Machado  Nur diana camelia
 Kafa Dita Miftahul Jannah  Yulita Ermina
 Frida Yakoba Sinlae  Hidayatul nikmah
 Rahmawati  Maria apliana kaka
 Resni Febriani Syarif  Alfi Qurrotul Aini
 Era Pebriana F.E. Un Tae  Angelia Rambu Natar Tunggu Djama
 Lia Erika  Desiani Anugrah Heni Lele
 Wa Ode Risfida Irniyanti
JURNAL 1
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TENTANG P4K DENGAN
KESIAPAN PERSALINAN DI KELURAHAN PARUPUK TABING

Pelaksanaan program P4K dilakukan karena melihat tingginya AKI, maka diperlukan strategi untuk mencegah
kematian tersebut dengan cara pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat serta kerjasama lintas sektor
termasuk pemerintah daerah.

Stiker P4K memuat data tentang nama ibu hamil, perkiraan tanggal persalinan, penolong persalinan, tempat
persalinan, pendamping persalinan, transportasi yang akan digunakan, sampai calon donor darah.

Rendahnya pengetahuan di Kelurahan Parupuk Tabing terlihat dari bahwa responden tidak mengetahui tujuan dari
P4K. Maka untuk menambah pengetahuan ibu dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada ibu dan
keluarga tentang pentingnya P4K sehingga ibu dapat mempersiapkan persalinannya lebih baik dan menjaga
kesehatannya secara mandiiri serta terhindar dari komplikasi.
Don't
f orget

Bagi para tugas terutama bidan untuk meningkatkan penyuluhan tentang


pentingnya kesiapan persalinan sesuai dengan stiker P4K pada ibu hamil melalui ...
posyandu, K1, K4, kunjungan kerumah, pemasangan pamflet dan penyebaran
brosur sehingga ibu memahami dan dapat mengaplikasikan betapa pentingnya
kesiapan persalinan sesuai stiker P4K.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan


desain crossectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 509 responden
dengan sampel 41 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
proportional sampling. Analisa data menggunakan Univariat dan Bivariat yaitu
dengan uji Chis-Square. Alat ukur menggunakan kuesioner.
JURNAL 2
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TENTANG P4K DENGAN KESIAPAN
PERSALINAN DI KELURAHAN PARUPUK TABING

Nyeri adalah hal yang lumrah dalam persalinan. Tetapi apabila tidak diatasi dengan baik akan
menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya kecemasan atau rasa khawatir karena kurangnya
pengetahuan pada ibu akan proses yang terjadi di saat menghadapi persalinan.

Upaya untuk menurunkan nyeri pada persalinan ada 2 metode, yakni farmakologi dan non
farmakologi. Metode farmakologi lebih efektif, akan tetapi lebih mahal dan mempunyai efek
samping kurang baik. Sedangkan non farmakologi lebih murah, efektif, tanpa efek merugikan, dan
dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan.

Contoh metode non farmakologi adalah massage counter pressure yang merupakan salah satu
teknik pijat yang dapat meredakan nyeri, meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke seluruh
jaringan.
● Penilaian skala nyeri persalinan sebagian diukur dengan menggunakan Skala analog
visual (VAS) dan skala nyeri wajah wong weber. Hasil penelitian rata-rata skala nyeri
sebelum di lakukan counter pressure berada pada skala berat, namun setelah di lakukan
counter pressure skala nyeri menurun menjadi skala sedang.

● Counter pressure dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup
efektif untuk mengurangi nyeri persalinan pada kala 1. Counter Pressure dilakukan
dengan memberikan tekanan pada saat kontraksi pada tulang sakrum pasien dengan
pangkal tangan atau bisa juga dengan kepalan salah satu telapak tangan.
JURNAL 3
KAJIAN METODE PERSALINAN NORMAL DENGAN
BANTUAN CERMIN PADA PERSALINAN KALA II IBU
PRIMIGRAVIDA

Proses Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal apabila proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan , lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala , tidak disertai komplikasi baik ibu maupun janin.
 
Ibu bersalin dipengaruhi beberapa faktor yaitu jalan lahir, janin, power, psikis ibu dan
penolong. Psikis ibu ini dipengaruhi dari faktor external dan internal, yang mana faktor
external bisa dari suami, orang terdekat, dan keluarga dan faktor internal dorongan dari
dirinya sendiri.
Upaya mempercepat waktu persalinan Kala 2 peneliti melakukan suatu tindakan yang dapat
mempercepat yaitu dengan menggunakan alat bantu cermin dimana ibu diberi kesempatan
untuk melihat keadaan perkembangan keluarnya bayinya sehingga membangunkan tingkat
emosional ibu sehingga memberikan dukungan melalui indera penglihatan. Dimana persalinan
dengan menggunakan cermin merupakan metode yang efektif karena dapat mempercepat
proses persalinan kala 2 pada ibu primigravida di wilayah Puskesmas Poncokusumo tahun
2018.

Metode penelitian dengan data di kumpulkan menggunakan angket atau


kuesioner, observasi dan tes. Dan dianalisa dengan teknik statistik inferensial
dengan taraf signifikan 5% dan taraf kepercayaan .
JURNAL 4
Pengaruh L14 terhadap Peningkatan Kontraksi pada Kala I Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi selama kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat
kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan untuk
melahirkan bayi.
Partus lama dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu yaitu ketakutan. Ketakutan merupakan faktor utama yang
menyebabkan rasa nyeri dalam persalinan, yang seyogyanya normal dan tanpa rasa nyeri yang berarti. Ketakutan mempunyai
pengaruh yang tidak baik pula terhadap his dan lancarnya pembukaan.
Pada primipara lama persalinan pada kala I mempunyai durasi yang lebih lama dibandingkan dengan multipara,
dimana lama persalinan kala I pada primigravida berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam.
Lamanya persalinan kala satu pada primipara ini menyebabkan rasa nyeri yang dialami juga lebih lama sehingga resiko
mengalami keletihan akan lebih besar yang berakibat pada respon emosi berupa cemas, tegang, takut bahkan panik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada primipara partus lama dan kematian bayi mempunyai risiko yang lebih besar dibanding
pada multipara. Mengingat hal tersebut bahwa manajemen nyeri persalinan perlu diperhatikan bagi petugas kesehatan terutama
perawat maternitas untuk mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.
Banyak metode yang dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik
secara farmakologi maupun non farmakologi. Penggunaan metode farmakologi
mempunyai efektifitas yang lebih baik dibanding dengan metode non farmakologi,
namun penggunaan metode farmakologi sering menimbulkan efek samping dan kadang
tidak memiliki efek yang diharapkan. Sedangkan Metode nonfarmakologi selain
menurunkan nyeri pada persalinan juga mempunyai efek non-invasif, sederhana, efektif,
dan tanpa efek yang membahayakan.
Titik akupresur yang digunakan untuk induksi persalinan ada beberapa titik
diantaranya adalah SP6 dan L14. Akupresur pada titik ini diyakini untuk merangsang
melepaskan oksitosin dan kelenjar pituitary yang pada gilirannya merangsang kontraksi
rahim untuk meningkatkan proses persalinan atau mengelola nyeri persalinan.
Titik L14 secara umum memiliki efek menghilangkan rasa sakit dan merangsang
kontraksi. Penekanan pada titik L14 ini diyakini dapat membantu energi tubuh
mendorong bayi bergerak turun melewati jalan lahir.
Akupresur adalah tindakan yang sangat sederhana, mudah dilakukan, memiliki efek
samping yang minimal, dan aplikasi prinsip healingtouch pada akupresur
menunjukkan perilaku caring yang dapat mendekatkan hubungan terapeutik bidan Don't
dan pasien.
f orget
Akupresur L14 dengan cara posisikan jari peneliti diatas perut ibu (Bagian Pusat)
hitung kontraksi selama 10 menit, Catat hasil di lembar observasi. Lakukan ...
akupresur L14 di daerah antara tulang metacarpal 1 dan 2 sebanyak 30 kali
memutar searah jarum jam. Ulangi langkah 3-5 hingga pemeriksaan dalam
berikutnya.

Kesimpulan
Terdapat pengaruh yang signifikan antara peningkatan kontraksi sebelum
pemijatan L14 dan sesudah pemijatan L14 pada ibu Inpartu kala I fase aktif.
JURNAL 5

INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I


FASE LATEN PADA IBU INPARTU
MENGGUNAKAN BIRTH BALL EXERCISE

Pengawasan proses persalinan terutama pada saat kala I sangat penting dilakukan untuk
menentukan proses persalinan bisa berjalan dengan normal atau tidak. Nyeri pada
persalinan terjadi pada semua ibu bersalin. Nyeri pada proses ini perlu mendapatkan
penanganan yang baik serta tidak menimbulkan trauma dan komplikasi sehingga
mengganggu persalinan. Salah satu cara penanganan nyeri dengan non farmakologis (birth
ball exercise)

wawancara dengan bidan “ L M “ di Desa Giri Emas, didapatkan bahwa di BPM tersebut
belum memakai metode birth ball exercise untuk mengurangi nyeri persalinan, karena
biasanya melakukan tehnik massage / pemijatan serta jalan-jalan sehingga tidak diketahui
apakah ada pengaruh metode birth ball exercise terhadap penurunan nyeri persalinan kala I
fase laten
19 Januari 2019 – 28 Januari 2019 terdapat 5 ibu yang mengalami persalinan di BPM “ LM “ Desa Giri Emas.
Setelah dilakukan observasi terhadap ibu yang mengalami persalinan kala I fase laten yang menyatakan nyeri
sedang sebanyak 3 orang dan yang mengalami nyeri berat sebanyak 2 orang.

Berdasarkan uraian diatas, nyeri persalinan kala I fase laten merupakan hal yang perlu ditangani. Penanganan nyeri
dengan terapi nonfarmakologi salah satunya dengan metode birth ball exercise

Metode penelitian rancangan one group pre-post test design di BPM “LM” dengan 23 responden

Hasil penelitian pengaruh birth ball exercise terhadap intensitas nyeri persalinan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan data pre dan post pada intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan birth ball exercise
dengan memndapatkan p-value 0,007 sehingga p-value < 0,05.

Artinya, ada pengaruh yang signifikan birth ball exercise terhadap intensitas nyeri persalinan sebelum dan setelah
diberikan intervensi.
THANK YOU

You might also like