You are on page 1of 30

PPOK

Ns. Willady Rasyid, M.KeP, Sp.Kep.MB


Definisi PPOK
• Penyakit paru kronik, ditandai dengan hambatan aliran udara di
saluran nafas yang progresif dan irreversibel.
(Global initiative for chronic obstructive lung disease (GOLD)

• Penyakit kronis yang ditandai dengan batuk produktif, dispneu &


obstruktif saluran nafas
(Buku Ilmu Penyakit Paru (Rab Tabrani)
• Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit radang saluran
nafas utama ditandai dengan keterbatasan aliran udara sebagian
besar ireversibel yang menghasilkan hypoxemia dan hiperkapnia
(Huang, et al., 2013)
ASMA
Definisi Emfisema
Adalah penyakit yang ditandai
dengan pelebaran dari alveoli yang
diikuti oleh destruksi dari dinding
alveoli.

Ilmu Penyakit Paru-Prof.dr.H.Tabrani Rab


Definisi Bronkitis Kronik

Batuk berulang dan berdahak


selama lebih dari 3 bulan
setiap tahun dalam periode
paling sedikit 3tahun.
Hipersekresi dan tanda-tanda
adanya penyumbatan saluran
napas yg kronik merupakan
tanda dari penyakit ini.

Ilmu Penyakit Paru-Prof.dr.H.Tabrani Rab


FAKTOR RISIKO
• Menyebabkan penurunan VEP1. Derajat berat
merokok dengan Indeks Brinkman (IB): jumlah rata-
Asap rokok rata batang rokok dihisap sehari x lama merokok
dalam tahun :
• Ringan : 0-200, Sedang : 200-600, Berat : >600

• Dalam ruangan : serbuk kayu, asap rokok, serbuk


gergaji, batu bara dan minyak tanah dengan ventilasi
Polusi udara ruangan yang kurang baik
• luar ruangan : gas buang kendaraan bermotor, debu
jalanan

Stres • ketidakseimbangan antara oksidan dan

oksidatif antioksidan

• Faktor resiko genetik yang paling sering terjadi 


Genetik defisiensi α-1 antitrypsin sebagai inhibitor dari
protease serin.
Tumbuh • berhubungan dengan proses selama kehamilan,
kembang paru kelahiran, dan pajanan waktu kecil

• Kolonisasi bakteri menyebabkan inflamasi jalan


Infeksi saluran napas,
napas bawah • seringnya infeksi berat pada anak  timbulnya
hiperesponsif jalan napas yang merupakan faktor
berulang risiko pada PPOK.

• orang dengan asma 12 kali lebih tinggi berisiko


Asma terkena PPOK daripada bukan asma meskipun
telah berhenti merokok

• Pajanan polusi di dalam dan luar ruangan, pemukiman


Sosial ekonomi yang padat, nutrisi yang buruk dan faktor lain yang
berhubungan dengan status sosial ekonomi
Berdasarkan Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
(GOLD) 2015, PPOK diklasifikasikan berdasarkan derajat berikut.

Derajat 0 • Gejala klinis : Memiliki satu atau lebih gejala batuk kronis,
produksi sputum, dan dispnea. Ada paparan terhadap faktor
(berisiko) resiko.Spirometri: Normal

Derajat I (PPOK • Gejala klinis : Dengan atau tanpa batuk. Dengan atau tanpa
produksi sputum.Sesak napas derajat sesak 0 sampai derajat
ringan) sesak 1Spirometri : VEP1/KVP < 70%, FEP1 ≥ 80%

Derajat II (PPOK • Gejala klinis : Dengan atau tanpa batuk. Dengan atau tanpa
produksi sputum. Sesak napas derajat sesak 2 (sesak timbul
sedang) pada saat aktivitas). Spirometri :VEP1/KVP < 70%; 50% < VEP1 <
80%

Derajat III (PPOK • Gejala klinis : Sesak napas derajat sesak 3 dan 4.
Eksaserbasi lebih sering terjadiSpirometri :VEP1/KVP <
berat) 70%; 30% < VEP1 < 50%

Derajat IV (PPOK • Gejala klinis : Pasien derajat III dengan gagal napas kronik.
Disertai komplikasi kor pulmonale atau gagal jantung kanan.
sangat berat) Spirometri : VEP1/KVP < 70%; VEP1 < 30% atau < 50%
DIAGNOSIS
Skala Sesak menurut British Medical Research Council (MRC)
Px. Fisik

• Inspeksi
- Pursed - lips breathing
- Barrel chest
- Penggunaan otot bantu napas
- Hipertropi otot bantu napas
- Pelebaran sela iga
- Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis i leher dan edema tungkai
- Penampilan pink puffer atau blue bloater
• Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
• Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil,
letak diafragma rendah, hepar terdorong ke bawah
• Auskultasi
- suara napas vesikuler normal, atau melemah
- terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa
atau pada ekspirasi paksa
- ekspirasi memanjang
- bunyi jantung terdengar jauh
Px. Penunjang

1. Faal paru
Spirometri (VEP1, VEP1prediksi, KVP, VEP1/KVP
2. Darah rutin
Hb, Ht, leukosit
3. AGD
Radiologi
Foto toraks PA dan lateral berguna untuk menyingkirkan
penyakit paru lain
 Pada emfisema terlihat gambaran :
- Hiperinflasi
- Hiperlusen
- Ruang retrosternal melebar
- Diafragma mendatar
- Jantung menggantung (jantung pendulum / tear drop /
eye drop appearance)
 Pada bronkitis kronik :
- Normal
- Corakan bronkovaskuler bertambah pada 21 % kasus
penatalaksanaan
Mencegah
Tujuan Minimalkan Gejala eksaserbasi
berulang

Memperbaiki dan
Meningkatkan
mencegah
kualiti hidup
penurunan faal
penderita
paru

GOLD (2006) dan dan PDPI (2016)


Penatalaksanaan
1. Edukasi

2. Obat - obatan

3. Terapi oksigen

4. Ventilasi mekanik

5. Nutrisi

6. Rehabilitasi
Edukasi

1. Pengetahuan dasar tentang PPOK

2. Obat - obatan, manfaat dan efek sampingnya

3. Cara pencegahan perburukan penyakit

4. Menghindari pencetus (berhenti merokok)

5. Penyesuaian aktivitas
Obat

Bronkodilator

Anti Inflamasi

Antibiotika

Antioksidan

Mukolitik

Antitusif
Obat - obatan

• Golongan antikolinergik

Bronkodilator •

Golongan agonis beta – 2
Kombinasi antikolinergik dan agonis beta – 2
• Golongan xantin

• Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut


Antiinflamasi • metilprednisolon atau prednison

• Hanya diberikan bila terdapat infeksi

Antibiotika • Lini I : amoksisilin, makrolid


• Lini II : amoksisilin dan asam klavulanat, Sefalosporin,
Kuinolon, makrolid baru
• mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualitas hidup

Antioksidan • N – asetilsistein
• diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak
dianjurkan sebagai pemberian yang rutin

• Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut

Mukolitik • Mengurangi eksaserbasi pada PPOK bronkitis


kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai
pemberian rutin

• Golongan antikolinergik
Antitusif • Golongan agonis beta – 2
Terapi Oksigen
Mengurangi sesak

Meningkatkan Memperbaiki
kualitas hidup aktivitas

Memperbaiki Mengurangi
fungsi hipertensi
neuropsikiatri pulmonal

Mengurangi Mengurangi
hematokrit vasokonstriksi
Ventilasi Mekanik

Ventilas Ventilasi
i mekanik
mekani dengan
k tanpa Intubasi 
intubasi
Ventilasi mekanik tanpa intubasi
• Ventilasi mekanik tanpa intubasi digunakan pada PPOK
dengan gagal napas kronik dan dapat digunakan selama di
rumah.
• Nonivasive Intermitten Positif Pressure (NIPPV) atau
Negative Pessure Ventilation (NPV).
Ventilasi mekanik dengan intubasi
• Pasien PPOK dipertimbangkan untuk menggunakan
ventilasi mekanik di rumah sakit bila ditemukan keadaan
sebagai berikut :
• Gagal napas yang pertama kali
• Perburukan yang belum lama terjadi dengan penyebab yang jelas
dan dapat diperbaiki, misalnya pneumonia
Nutrisi

Pemasukan
Kalori

Kebutuhan
Kalori
Rehabilitasi

1.Latihan Fisik
2.Psikososial
3. Latihan Pernapasan

You might also like