You are on page 1of 39

Kebutuhan Nutrien Sapi Perah

(Nutrient Requirement for Dairy Cattle)


Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Fakultas Peternakan – IPB
http://intp.fapet.ipb.ac.id
Topik Mata Kuliah
1. Pendahuluan
2. Sistem penyediaan pakan 
3. Jenis-jenis bahan pakan 
4. Kualitas bahan pakan 
5. Teknik formulasi ransum ternak
6. Kebutuhan nutrien unggas
7. Pemberian pakan unggas 
8. Kebutuhan nutrien sapi potong
9. Pemberian pakan sapi potong
10. Kebutuhan nutrien sapi perah 
11. Pemberian pakan sapi perah
12. Kebutuhan nutrien kambing dan domba
13. Pemberian pakan kambing dan domba
14. Kebutuhan nutrien dan pemberian pakan hewan kesayangan 
© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Jenis Sapi Perah di Indonesia

• Friesian Holland (FH)


• Diimpor dari Belasa
sejakn tahun 1908
• BB sapi betina 680 kg
• BB sapi jantan 800-1000
kg

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Komposisi Susu

• Air
• Protein
• Lemak
• Lacktose
• Mineral (khususnya Ca
dan P)

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Spesies

Sapi BKerbau Kambing Domba

Milk Prod : Milk Prod : Milk Prod : Milk Prod :


10 – 40 kg/day 5 – 20 kg/day 1 – 4 kg/day 1 – 3 kg/day

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Bangsa Sapi

FH Ayshires Guerensey Jersey

6825 kg/lactation 5453 kg/lactation 4396 kg/lactation 4262 kg/lactation

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Faktor yang mempengaruhi produksi susu

Individual Kesehatan
Ternak

Species BSC

Bangsa Sapi Frekwensi


Pemerahan

Konsumsi
Lactation
Nutrie
Periods

Lama Laktasi Lingkungan

Lama
Umur
Pemerahan

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kurva Laktasi
Lactation Curve
Kurva Laktasi

• Periode laktasi selama 10


bulan
• Puncak laktasi pada bulan
ke-2, selanjutnya menurun
secara perlahan hingga
bulan ke-10
• Pada bulan ke-3 sapi
dikanwinkan, dan bunting
hingga 9 bulan
• Pada bulan ke-10 sapi
dikeringkan selama 2 bulan

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Animal Health

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kebutuhan Nutrien
• Energi
• Protein
• Lemak
• Serat
• Mineral
• Vitamin
• Air

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kebutuhan Nutrien Sapi Laktasi
• Kebutuhan Pokok (Maintenance), tergantung pada:
• Bobot Badan (BB)
• Semakin tinggi BB, maka kebutuhan nutrient semakin
tinggi
• Kebutuhan Produksi (Production):
• Tingkat produksi susu
• Kualitas susu (terutama lemak, protein)
• Kali laktasi (sapi baru bernaka 1 lebih tinggi
kebutuhannya 20% dibandingkan sapi yang katasi ke-2
keatas), karena sapi masih tumbuh.
• Sapi kering lebih rendah kebutuhannya

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kebutuhan Bahan Kering
• Kebutuhan BK tergantung pada:
• Bobot Badan
• Jumlah produksi susu
• Stadia laktasi
• Manajemen dan faktor sosial
• Sejarah pemberian pakan sebelumnya
• Kondisi lingkungan
• Kesehatan ternak
• Tipe/jenis dan kualitas pakan
• Individu
• Stress

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Hubungan Kurva Laktasi dengan Konsumsi

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Phase 1 – Awal Katasi
• Produksi air susu meningkat cepat (puncak 4-6
minggu setelah partus),
• Konsumsi pakan belum mengingkat,
• Ternak memobilisasi jaringan tubuh, sehingga
bobot tubuhnya merosot

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Phase 2 – Puncak Laktasi – Bulan ke-5
• Pada phase ini nafsu makan sapi sudah meningkat
dan mencapai puncak,
• Bobot badan sapi meningkat,
• Biusahakan dapat mempertahankan produksi
susunya

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Phase 3 – Bulan ke-6 s/d Kering
• Pada phase ini produksi susu sudah menurun,
• Umumnya sapi sudah bunting,
• Konsumsi makan meningkat,
• Sapi memanfaatkan pakan lebih efisien
• Untuk sapi muda diberi tambahan makanan (umur
2 tahun tambah 20% dan umur 3 tahun 10% dari
kebutuhan)

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kebutuhan Hidup Pokok
(Sapi Laktasi Dewasa)

BB TDN PK Ca P
(kg (kg) (g) (g) (g)
Kebutuhan hidup pokok - Ternak Sapi Laktasi
400 3,13 318 16 11
450 3,42 341 18 13
500 3,70 364 20 14
550 3,97 386 22 16
600 4,24 406 24 17
650 4,51 428 26 19
700 4,76 449 28 20
750 5,02 468 30 21
800 5,26 486 32 23

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kebutuhan Hidup Pokok
(Sapi Kering)

BB TDN PK Ca P
(kg (kg) (g) (g) (g)
Kebutuhan hidup pokok - Ternak Sapi Kering
400 4,53 973 30 18
450 4,90 1053 33 20
500 5,27 1131 36 22
550 5,62 1207 39 24
600 5,97 1281 43 26
650 6,31 1355 46 28
700 6,65 1427 49 30
750 6,98 1497 53 32
800 5,26 486 32 23

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kebutuhan Produksi
(berdasarkan % Lemak Susus)

BB TDN PK Ca P
(kg (kg) (g) (g) (g)
Kebutuhan produksi susu - nutrisi yang diperlukan per kg susu yang dihasilkan
%Lemak
3,0 0,280 78 2,73 1,68
3,5 0,301 84 2,97 1,83
4,0 0,322 90 3,21 1,98
4,5 0,343 96 3,45 2,13
5,0 0,364 101 3,69 2,28
5,5 0,385 107 3,93 2,43

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Perhitungan Kebutuhan Nutrien
• Kebutuhan nutrien seekor sapi perah laktasi ke-1 dengan
Bobot Badan (BB) 400 kg dan memproduksi susu setara 4%
FCM sebanyak 10 kg adalah sebagai berikut:
• Kebutuhan hidup pokok dari Table tersebut adalah:
• Kebutuhan TDN (kg) = 3.13
• Kebutuhan PK (g) = 318
• Kebutuhan Ca (g) = 16
• Kebutuhan P (g) = 11
• Kebutuhan pertumbuhan sapi laktasi ke-1 adalah 20% dari
kebutuhan HP yaitu:
• Kebutuhan TDN (kg) = 3.13 x 20/100 = 0.626
• Kebutuhan PK (g) = 318 x 20/100 = 63.6
• Kebutuhan Ca (g) = 16 x 20/100 = 3.2
• Kebutuhan P (g) = 11 x 20/100 = 2.2

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
• Kebutuhan untuk produksi 10 kg susu 4% FCM yaitu:
• Kebutuhan TDN (kg) = 0.322 x 10 = 3.22
• Kebutuhan PK (g) = 90 x 10 = 900
• Kebutuhan Ca (g) = 3.21 x 10 = 32.1
• Kebutuhan P (g) = 1.98 x 10 = 19.8

• Total nutrien yang dibutuhkan sapi tersebut setiap


hari adalah:
• Kebutuhan TDN (kg) = 3.13 + 0.626 + 3.22 = 6.976 kg
• Kebutuhan PK (g) = 318 + 63.6 + 900 = 1281.6 g
• Kebutuhan Ca (g) = 16 + 3.2 + 32.1 = 51.3 g
• Kebutuhan P (g) = 11+ 2.2 + 19.8 = 33 g

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Bahan Pakan Sapi Perah
• Pakan Hijauan
• Rumput (sumber energi dan serat)
• Legum (sebagai sumber protein)
• Konsentrat
• Sumber energy (jagung, dedak, onggok, pollard, dll)
• Sumber preotein (bungkil kelapa, bungkil sawit, bungkil
kedelai, ampas tahu, ampas bir, ampas kecap, dll)
• Supplement:
• Mineral (Makro dan Mikro)
• Vitamin
• Mix Mineral & Vitamin

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Hijauan
• Hijauan mutlak dalam ransum ruminansia terutama sapi
perah sebagai pakan basal karena ada mikroflora dalam
rumen
• Jenis Hijauan:
• Rumput (sumber energi dan serat)
• Legum (sebagai sumber protein)
• Fungsi Hijauan:
• sumber energi
• sebagai bulk (pengisi perut/rumen yang kapasitasnya besar)
• menjaga fungsi normal rumen
• mencegah agar konsentrat tidak menggumpal
• merangsang sekresi saliva
• penghasil bahan baku (prekursor) lemak susu
• sumber vitamin yang larut dalam lemak

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Konsentrat
• Pakan tambahan untuk melengkapi, mencukupi dan
menyeimbangkan kandungan nutrient dalam
hijauan.
• Di daerah tropis mutlak diperlukan terutama untuk
sapi perah karena hijauan kualitasnya rendah dan
ketersediaanya berfluktuasi.
• Konsentrat sebagai sumber:
• Energi (jagung, dedak, onggok, pollard, dll)
• Protein (bungkil kelapa, bungkil sawit, bungkil kedelai,
ampas tahu, ampas bir, ampas kecap, dll)

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Pemberian Pakan
• Disesuakan dengan
kebutuhan nutrien
• Imbangan Hijauan :
Konsentrat yang ideal 50 :
50
• Sapi perah membutuhan
hijauan sebagai sumber
serat untuk menjaga
kualitas susu (lemak
disintesis dari asetas yang
berasal dari fermentasi
serat)

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Pemberian Pakan
• Frekwensi disesuaikan dengan
kapasitas tempat makan dan
tujuan pemberian pakan:
• Semakin sering pemberian pakan
akan semakin tinggi konsumsi
pakan, namun berdasarkan
kepraktisan pemberian pakan
umumya 3-4 kali/hari
• Hindari pemberian pakan yang
berubah-ubah. Jika ada
perubahan bahan pakan maka
dilakukan secara bertahap,
sehingga sapi dapat beradaptasi.

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Palatabilitas Pakan
• Kesukaan ternak terhadap pakan
disebut palatabilitas.
• Palatabilitas berbeda dengan
konsumsi.
• Konsumsi ransum adalah jumlah
pakan yang dikonsumsi dalam 24
jam.
• Pakan yang palatabel akan
dikonsumsi lebih cepat sehingga
jika diberikan dalam jumlah ad
libitum, pakan yang palatabel
akan dikonsumsi lebih banyak
oleh sapi perah
© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Phase 4 – Periode Kering
• Pembaharuan/peremajaan jumlah sel-sel tua yang
memproduksi/mensintesis air susu pada kelenjar
ambing,
• Kebutuhan bagi pertumbuhan anak
• Perlu membuat cadangan makanan dalam tubuh,
guna menjamin kebutuhan zat makanan, khususnya
untuk awal laktasi.

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Kondisi Tubuh
• BSC atau Body Scoring Condition
adalah merupakan penilaian
didasarkan atas cadangan lemak
tubuh ternak
• Cadangan lemak tubuh ini
digunakan pada periode dimana
sapi tidak mendapat cukup
intake energi
• Awal laktasi
• Keadaan sakit
• Kualitas pakan yang rendah
• Restricted feeding

30
Kondisi Tubuh
• Seperti halnya manusia,
ternak juga memiliki
perbedaan kondisi tubuh
• Pada ternak, cadangan
lemak tubuh ini digunakan
pada periode dimana sapi
tidak mendapat cukup
intake energi
• Awal laktasi
• Keadaan sakit
• Kualitas pakan yang rendah
• Restricted feeding
Tujuan Penilaian Kondisi Tubuh

• Deteksi dini masalah


kesehatan ternak
• Perbaikan manajemen
pemberian pakan
• Peningkatan kesehatan
ternak, produksi, reproduksi
dan keuntungan

32
Nutrient and Milk Yield Relationships in the
Lactation and Gestation Cycle
Periods
1 2 3 4 5
Body Stores Dry Matter Intake Body Stores Dry Period
Used for Regained for Rumen
Milk Production Next Lactation Rehab

Mil
kP
rod
u ct
ion

Body Weight
Freshening

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Month
© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Perubahan BCS
• Skor kondisi tubuh sapi berubah sepanjang laktasi.
• Pada saat sebelum laktasi, kondisi BCS adalah yang
tertinggi (3.5 – 3.75). Skor tersebut menurun
sejalan dengan meningkatnya produksi susu pada
saat awal laktasi hingga mencapai puncak (2.5).
• Kemudian BCS meningkat hingga mencapai puncak
kembali sebelum sapi dikeringkan (3.5 - 3.75).
• Pada fase kering, tidak boleh terdapat peningkatan
atau penurunan BCS lagi. BCS pada fase kering
harus dijaga stabil.

© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
© 2018 by Department of Animal Nutrition and Feed Technology – Bogor Agricultural University (IPB)
Body Condition Scores – Dairy Cows
1 2 3 4 5

Deep cavity around tail Shallow cavity around tail No cavity around tail Folds of fatty tissue are Tail head is buried in
head. Bones of pelvis head with some fatty head and fatty tissue seen around tail head thick layer of fatty tissue.
and short ribs sharp and tissue lining it and easily felt over whole with patches of fat Pelvic bones cannot be
easily felt. No fatty covering the pins. Pelvis area. Pelvis can be felt covering pin bones. felt even with firm
tissue in pelvic or loin easily felt. Ends of short with slight pressure. Pelvis can be felt with pressure. Short ribs
area. Deep depression ribs feel rounded and Thick layer of tissue firm pressure. Short ribs covered with thick layer
in loin. upper surfaces can be covering top of short ribs can no longer be felt. No of fatty tissue.
felt with slight pressure. which can still be felt with depression in loin area.
Depression visible in loin pressure. Slight
area. depression in loin area.

Taken from “Elanco Body Condition Scoring” by Elanco Animal Health (Copyright 1994)
Kondisi Tubuh dan
Resiko Terhadap Kesehatan

• Kegemukan: • Kurus:
• Fat Cow Syndrome • Lameness
• Ketosis
• Displaced Abomasum
• Milk Fever
Metabolic problems can set
• Metritis the stage for consequences of
• Mastitis other nutritional-stress
• Lameness complications, including
• Limited Dry Matter Intake infections such as mastitis.
Terima Kasih

You might also like