You are on page 1of 17

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN PABRIK PAKAN TERNAK AYAM

RAS PETELUR DI KOTA PAYAKUMBUH

Oleh :
Muhammad Royyan Hidayatullah
Pembimbing : Azwar Harahap dan Toti Indrawati

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : royyanhidayat93@gmail.com

Feasibility Study For The Establishment Of Animal Feed Factory In Town Chicken
Laying Payakumbuh

ABSTRACT

This study aims to look at the feasibility of establishing feed mills chicken
laying in Payakumbuh terms of marketing, the supply of raw materials, economic
and social side of the financial side. This research was conducted in Payakumbuh
the object of research is laying chicken breeders in Payakumbuh. Data were
analyzed with descriptive analysis to look at the feasibility of animal feed mill in
terms of marketing, in terms of raw material supply, in terms of socio-economic
and quantitative data analysis to look at the feasibility of animal feed mill in terms
of financial, namely using analysis of the Net Present Value (NPV), Ratio Benefits
Cost (Cost Benefit Ratio), Internal Rate of Return (IRR). Results of research
conducted on 37 respondents note that the feasibility of fodder plant of aspects of
the market and the marketing of fodder plant laying chicken included in the
category of decent, from the aspect of raw materials establishment of feed mills
chicken laying in Payakumbuh feasible to set, from the social aspect economic
feed mill laying chicken in Payakumbuh worthy to open and generate profits,
fodder plant feasibility of financial aspect rESULTS Net Present Value (NPV) of
Rp. 15.490214 billion. Therefore NPV is greater than zero, then laying chicken
factory feasible to set. Value Benefit Cost Ratio (B / C ratio) is 1.03, because the
B / C ratio is greater than one, then laying chicken factory feasible to set. Value
Internal Rate of Return (IRR) is 32.4%. Because this value is greater than the
prime interest rate used is 6.5% then laying chicken factory feasible to set in
Payakumbuh.

Keywords: Feasibility Establishment of Plant and Animal Feed Broiler Laying

PENDAHULUAN Hal ini berimplikasi pada pola


konsumsi makanan yang juga akan
Jumlah penduduk di terus meningkat. Kebutuhan
Indonesia selalu bertambah dari masyarakat terhadap hasil ternak
tahun ketahun, hal tersebut terus seperti daging, susu, dan telur
diimbangi dengan kesadaran semakin meningkat. Peningkatan
masyarakat akan arti penting kebutuhan tersebut disebabkan
peningkatan gizi dalam kehidupan. kesadaran masyarakat akan gizi dan

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 913


peranan zat–zat makanan khususnya membutuhkan waktu yang sedikit
protein bagi kehidupan. Masyarakat lama dari pada membeli pakan jadi
mulai dapat memilih makanan – karena pengolahan secara tradisional,
makanan yang mengandung nilai sedangkan pakan yang sudah jadi
gizi yang tinggi. Salah satu dalam pengolahannya sudah
kandungan gizi yang paling penting menggunakan teknologi mesin, maka
adalah protein, beberapa fungsi dari itu dengan didirikannya pabrik
protein di dalam tubuh diantaranya pakan ayam ras petelur di Kota
sebagai zat pembangun, untuk Payakumbuh dapat membantu
pertumbuhan, menjaga keterbatasan pemenuhan kebutuhan
keseimbangan asam dan basa, dll. konsumsi pakan ayam ras petelur di
Kota Payakumbuh Kota Payakumbuh dan sekitarnya.
merupakan salah satu sentra ternak
ayam ras petelur salah satu usaha Tabel 1
yang diandalkan oleh masyarakat Populasi Pengusaha Ternak,
setempat, dengan bertambahnya Konsumsi Pakan dan Produksi Telur
Ayam Ras Petelur di Kota
jumlah penduduk di Kota Payakumbuh Tahun
Payakumbuh maka permintaan akan 2011-2015
telur ayam ras juga bertambah
Populasi Konsu
sehingga mendorong para ProduksiT
Pengusah msi
pengusaha-pengusaha untuk Tahun elur (Kg)
aTernak Pakan
memperbanyak usaha ternak ayam ( Orang ) ( Kg )
ras petelur hal ini dapat dilihat 20.835. 9.473.816,
2011 71
bahwa pertumbuhan ternak ayam 000 70
22.529. 10.545.506
petelur di Kota Payakumbuh setiap 2012 96
000 ,70
tahunnya terus meningkat. 25.969. 11.712.530
Seiring bertambahnya 2013 121
000 ,85
ternak ayam ras petelur tersebut 2014 163
36.588. 12.269.624
maka 000 ,6
permintaan akan pakan juga 48.844. 13.453.400
2015 223
bertambah, tetapi pengusaha ayam 000 ,6
Sumber : Dinas Peternakan Kota Payakumbuh
petelur dalam memenuhi kebutuhan 2016
akan pakan mereka memproduksi
pakan ayam secara manual sendiri Rumusan Masalah
dikarenakan belum adanya pabrik Berdasarkan latar belakang
yang membuat pakan ternak ayan ras diatas maka rumusan masalah dalam
petelur di Kota Payakumbuh. penelitian ini adalah :
Pakan adalah bahan makanan
1. Bagaimana kelayakan
tunggal atau campuran, baik yang
diolah maupun yang tidak diolah, pabrik pakan ternak
yang diberikan kepada hewan untuk dilihat dari sisi
kelangsungan hidup, pemasaran?
berproduksi, 2. Bagaimana kelayakan
dan berkembang biak. Pakan pabrik pakan ternak
merupakan faktor utama dalam dilihat dari sisi
keberhasilan usaha pengembangan penyediaan bahan baku?
peternakan disamping faktor 3. Bagaimana kelayakan
bibit dan tatalaksana. pabrik pakan ternak
Sedangkan menurut efisiensi dilihat dari sisi sosial
waktu pengolahan pakan ekonomi?
sendiri
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 914
4. Bagaimana kelayakan Menurut Undang-Undang
pabrik pakan ternak No.5 tahun 2000 tentang
dilihat dari sisi finansial? perindustrian dinyatakan bahwa yang
Tujuan dan Manfaat Penelitian dimaksud dengan industri adalah
1. Tujuan Penelitian kegiatan ekonomi yang dilakukan
Adapun yang menjadi tujuan untuk mengolah bahan mentah
dari penelitian ini adalah : (bahan baku), barang setengah jadi
a. Untuk melihat kelayakan dan atau menjadi barang jadi dengan
pabrik pakan ternak nilai yang lebih tinggi untuk
dilihat dari sisi penggunaannya.
pemasaran. Industri juga merupakan
b. Untuk melihat kelayakan kumpulan beberapa perusahaan yang
pabrik pakan ternak memghasilkan barang maupun
dilihat dari sisi produk sejenis. Industri merupakan
penyediaan bahan baku. suatu bentuk kegiatan ekonomi yang
c. Untuk melihat kelayakan mengubah barang jadi atau setengah
pabrik pakan ternak jadi atau yang kurang nilainya
dilihat dari sisi sosial menjadi barang yang lebih tinggi
ekonomi. nilai atau sifatnya, lebih dekat
d. Untuk melihat kelayakan kepemakaian akhir. Termasuk dalam
pabrik pakan ternak kegiatan ini adalah kegiatan jasa
dilihat dari sisi finansial. industri dan pekerjaan perakitan
2. Manfaat Penelitian
dengan maksud untuk dijual.
1. Sebagai bahan informasi
Statistik Industri Riau,2009.
yang dapat digunakan
Menurut Husnan dan
untuk melihat kelayakan
Muhamad (2000) menyatakan bahwa
industri pakan ternak
studi kelayakan proyek adalah
ayam ras petelur di kota
penelitian tentang dapat tidaknya
payakumbuh.
suatu proyek (biasanya merupakan
2. Bagi pengusaha industri
proyek investasi) dilaksanakan
serta pihak-pihak
dengan berhasil.
terkaitnya diharapkan
Menurut Husnan dan
dapat dijadikan sebagai
Muhamad (2000), tujuan
bahan pertimbangan dan
dilakukannya studi kelayakan adalah
saran untuk mendirikan
untuk menghindari keterlanjuran
kelayakan industri pakan
penanaman modal yang terlalu besar
ayam ras petelur di Kota
untuk kegiatan yang ternyata tidak
Payakumbuh.
menguntungkan. Tentu saja studi
3. Untuk menambah ilmu
kelayakan ini akan memakan biaya,
pengetahuan dan
tetapi biaya tersebut relatif kecil
informasi bagi
apabila dibandingkan dengan risiko
penelitiyang berminat
kegagalan suatu proyek yang
mengembangkan
menyangkut investasi dalam jumlah
penelitian lebih lanjut.
besar.
Sucipto (2010) menyatakan
TINJAUAN PUSTAKA DAN bahwa potensi pasar adalah peluang
HIPOTESIS penjualan optimum yang dapat
dicapai oleh seluruh penjualan baik

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 915


saat ini maupun yang akan datang metode ini adalah jika waktu yang
atau potensi pasar adalah seluruh dihasilkan oleh perhitungan metode
permintaan/kebutuhan konsumen ini lebih pendek dari yang
yang didasarkan pada dua faktor diharapkan, maka proyek dikatakan
yaitu jumlah konsumen potensial dan menguntungkan, sedangkan jika
daya beli. lebih lama maka proyek ditolak.
Manajemen adalah cara Metode ini mendasarkan
mencapai tujuan suatu organisasi perhitungannya kepada arus kas dari
dengan mengelola sumber-sumber proyek tersebut.
yang ada, dapat dalam bentuk uang, Sutoyo (2000) menyebutkan
mesin dan peralatan, tenaga kerja dan bahwa Net Present Value (NPV)
material. Husnan dan Muhammad dapat dihitung dengan rumus
(2000) mengemukakan bahwa persamaan matematis sebagai berikut
manajemen meliputi manajemen :
pembangunan proyek dan
manajemen operasi. Manajemen NPV
pembangunan proyek mengulas CF 0
1
CF 0
2
CF 03
tentang pelaksana proyek, sistem dan =
(1+��)1
+ +(1+�� 3+........
(1+�� 2
)
) - Io
jadwal pelaksanaan proyek, pengkaji CF 0𝑛 + TCF
masing-masing aspek dan 𝑛
+ (1+��) Keterangan:
sebagainya. Sementara manajemen
NPV = Net Present Value
operasi mengemukakan tentang
CFo = Arus kas tahunan
bentuk organisasi / badan usaha yang
operasional dari
dipilih struktur organisasi, deskripsi
tahun ke 1 sampai
dan spesifikasi jabatan serta
tahun ke n
ketenagakerjaan.
Menurut Io = Jumlah investasi yang
Husnan dan
telah tertanam dalam
Muhammad (2000) beberapa pertanyaan
proyek
utama yang perlu mendapatkan jawaban
r = Tingkat bunga yang
dari aspek teknis adalah lokasi proyek, relevan
skala operasi / luas produksi, kriteria TCF = Terminal Cash Flow
pemilihan mesin, proses produksi dan Suratman (2001) menyebutkan
jenis teknologi. bahwa untuk menentukan IRR ini adalah
Analisis keuangan adalah kegiatan dengan menggunakan prinsip interpolasi
melakukan penilaian dan penentuan satuan yang secara matematis tingkat IRR ini
rupiah terhadap aspek-aspek yang dinyatakan sebagai r dan mengingat
dianggap layak dari keputusan yang dalam proyek investasi arus kas awal
dibuat dalam tahapan analisis usaha (initial investment) dilakukan pada tahun
(Sofyan, ke 0, maka formulasi di atas dapat
2003). dimodifikasi menjadi:
A0
Salah satu metode
konvensional yang digunakan untuk A1 A2 A3
mengukur berapa lama proyek (1+r)1 (1+��) (1+r)3
+......+
investasi akan mengembalikan dana 2
An + +
investasi yang telah dikeluarkan

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 916


adalah metode payback period. (1+r)n-Io
di mana :
Kriteria yang digunakan dalam
A= Arus kas keluar pertama diklasifikasikan dengan
A1— An= Penerimaan kas standarisasi
bersih (proceed)
dari tahun pertama
sampai tahun ke-n
R = internal rate of return
(IRR)

Modal atau yang biasa


disebut investasi merupakan
komponen yang sangat penting
dalam suatu usaha atau industri.
Istilah modal tersebut dapat diartikan
sebagai pengeluaran perusahaan
untuk membeli barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang
atau jasa. Pertambahan jumlah
barang modal memungkinkan suatu
perusahaan lebih banyak barang dan
jasa dimasa yang akan datang (
Dalam Sadono, 2004).
Menurut Wirousuhardjo
(2000) menyatakan bahwa tenaga
kerja adalah jumlah seluruh
penduduk dalam suatu negara yang
dapat memproduksi barang dan jasa
jika ada permintaan terhadap tenaga
kerja dan jika mereka mau
berpartisipasi dalam aktivitas
tersebut. Angkatan kerja adalah
bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat dalam
produktif yaitu memproduksi barang
dan jasa.
Bahan mentah ialah barang
yang akan menjadi suatu bagian dari
suatu produk, berupa sumber daya
alam seperti tambang, hasil hutan
produk pertanian, seperti sayur
mayur buah-buahan, hasil
perternakan seperti telur dan susu
mentah. Pada umumnya pemasaran
bahan baku mentah dilakukan oleh
produsen besar tertentu. Oleh karena
itu bahan mentah harus
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 917
yang cermat, bahan mentah sering kali ikutan menjadi makanan yang nilai
dipasarkan secra langsung dari produsen gizinya lebih tinggi berupa daging
keprusahaan pengguna dengan hanya dan telur. (Prof. Dr. Juju Wahyu,
memanfaatkan satu perantara. 2004).
Keterbatasan persediaan mendesak
pengguna untuk menetapkan jumlah yang Hipotesis
cukup. Sering kali ini dilakukan dengan Sebagai hipotesis yang
perjanjian terlebih dahulu untuk membeli merupakan suatu jawaban yang
persediaan satu priode produksi atau bersifat sementara. Maka
dengan memiliki sumber persediaan berdasarkan pada perumusan
(Dalam Machfoedz,2007). masalah dan tinjauan pustaka diatas,
Pakan adalah semua yang bisa maka hipotesis dari penelitian ini
dimakan oleh ternak dan tidak adalah:
mengganggu kesehatannya. Pada 1. Diduga pabrik pakan
umumnya pengertian pakan (feed) ternak layak jika dilihat
digunakan untuk hewan yang meliputi dari sisi pemasaran.
kuantitatif, kualiotatif, kontinuitas serta 2. Diduga pabrik pakan
keseimbangan zat pakan yang terkandung ternak layak jika dilihat
didalamnya. (Anonim, 2009). dari sisi penyediaan
Adanya industri pakan ternak tidak bahan baku.
lain adalah untuk mengubah bahan-bahan 3. Diduga pabrik pakan
makanan berupa butiran-butiran dan hasil ternak layak jika dilihat
dari sisi sosial ekonomi.
4. Diduga pabrik pakan simplerandom sampling yaitu
pengambilan secara acak
ternak layak jika dilihat
tanpa
dari sisi finansial memperhatikan strata yang ada.
Sedangkan untuk penentuan
METODE PENELITIAN jumlah sampel dilakukan dengan
cara perhitungan statistik yaitu
Penelitian ini dilakukan di dengan menggunakan rumus
Kota Payakumbuh, hal ini slovin. Rumus Slovin digunakan
dikarenakan daerah tersebut untuk menentukan ukuran
merupakan salah satu kota yang mata sampel dari populasi yang telah
pencarian masyarakatnya berternak diketahui jumlahnya yaitu
ayam ras petelur. sebanyak 223 usaha. Untuk
Populasi dalam penelitian ini tingkat presisi yang ditetapkan
adalah peternak ayam ras petelur di dalam penentuan sampel adalah
Kota Payakumbuh yang berjumlah 15%.
223 usaha peternak. Sampel adalah
bagian dari jumlah karakteristik yang Rumus
dimiliki oleh populasi tersebut. Slovin :
Apabila populasi besar, dan peneliti N
n
tidak mungkin mempelajari semua = 1+
yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan Ne
2
waktu, maka peneliti dapat
mengambil sampel dari populasi itu Keteran
gan :
(Sugiyono,2011:62).
Dalam pengambilan sampel, n : Besarnya ukuran
penulis sampel
JOM Fekonmenggunakan metode 2017
Vol. 4 No. 1 (Februari) 918
N : Besarnya populasi e : Presesi yang digunakan
untuk diambil 15 %.
223
n =1+ 223(15%)2
223
n = 6.0175
n = 37,058 digenapkan 37 sampel
Diambil sampelnya sebanyak
37 peternak, yang menjadi
sampelnya yaitu kandang Ayam ras
petelur di Kota Payakumbuh.

Analisis Data
1. Net Present Value
Dalam analisis NPV ini, semua
jumlah nilai, baik nilai manfaat
(benefit) maupun nilai biaya
(cost) dalam periode tertentu
dikonversikan ke dalam nilai
sekarang (PV) yang telah
dibahas pada 0, bagian 0 atau
nilai titik tunggal sekarang.
Selisih jumlah nilai tersebut
adalah nilai bersih sekarang
(NPV).
Dengan rumus :
NPV = PVb – PVc
Dimana :
NPV adalah Net
Present Value
PVb adalah PV kas
masuk (benefit)
PVc adalah PV kas
keluar (cost)
Dengan kriteria :
Jika NPV > 0 Maka, industri
atau investasi dapat dikatakan
layak
Jika NPV < 0 Maka, industri
atau investasi tidak layak
Jika NPV = 0 dapat dikatakan
secara hitungan ekonomis perlu
diabaikan.
2. Nisbah Manfaat Biaya (Cost
Benefit Ratio)
Cost Benefit Ratio atau B/C
Ratio juga sering dipakai untuk
mengukur kelayakan suatu
proyek. B/C Ratio melihat
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 919
perbandingan antara nilai tunai 4. Discounted Payback Period
penerimaan dengan nilai tunai Analisis periode pembayaran
pengeluaran atau biaya. kembali (payback period)
Dengan rumus: adalah salah satu analisis untuk
B/C Ratio = PVb / PVc menghitung kelayakan usaha,
Dimana: dimana dihitung berapa lama
B/C R = Benefit Cost sejak investasi digulirkan
Ratio jumlah pengeluaran (Cash Out)
PVb = Present Value atau biaya yang dikeluarkan
Benefit dan pemasukan (Cash In), atau
PVc = Present Value manfaat yang masuk berjumlah
Cost nol. Dengan kata lain, kapan
Dengan kriteria : suatu investasi mencapat titik
B/C Ratio > 1 maka, industri impas.
tersebut layak untuk Payback Period dengan jumlah
dikembangkan arus kas berbeda, rumus :
B/C Ratio < 1 maka, industri Payback Period = n + (a – b) / (c
tersebut tidak layak untuk
– b) x 1 tahun
dikembangkan.
3. Internal Rate of Return (IRR) Dimana :
Internal Rate of Return (IRR) n = tahun terakhir
adalah tingkat bunga yang dimana jumlah arus
menghasilkan NPV kas masih belum
samadengan nol. bisa menutupi
Dengan rumus : investasi mula-mula
IRR a = jumlah investasi
= �� + (I" mula-mula

(𝑁��𝑉 ′ ) b = jumlah komulatif
+ I′) x arus kas pada tahun ke-n
(NPV − NPV )
Dimana: ′ ′′ c = jumlah komulatif
I’ adalah tingkat arus kas pada tahun ke n
+1
bunga berlaku terendah
Payback Period dengan jumlah
I” tingkat bunga
arus kas sama, rumus :
berlaku tertinggi
NPV’ merupakan jumlah nilai 𝑃𝑎𝑦𝑏��𝑐𝑘 𝑃����𝑖��𝑑
sekarang yang dihasilkan
melalui perhitungan dengan =
tingkat bunga terendah NPV” 𝐼 𝑛𝑣𝑒 ��������𝑖 𝐴𝑤��𝑙
x 1 tahun
jumlah nilai sekarang yang
diperoleh dan hasil perhitungan 𝐴��𝑢𝑠 𝐾��𝑠
tingkat bunga tertinggi.
Jika IRR > 0, maka investasi 𝑃��������ℎ𝑢𝑛
layak dijalankan. HASIL PENELITIAN DAN
Sebaliknya, jika IRR = 0, maka PEMBAHASAN
investor boleh memilih
melakukan investasi atau tidak Analisis Aspek Pasar dan
melakukan sama sekali. Pemasaran
Untuk menentukan berapa
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 920
jumlah peluang pasar yang diperoleh oleh Kota Payakumbuh diperlukan
peternak ayam yang berada di kawasan proyeksi dari jumlah
pengusaha ternak ayam ras petelur 3. Memilih Lokasi
pada tahun 2011 – 2015 yang dapat Strategis
dilihat pada Tabel 5.10 sebagai 4. Menjalin Hubungan Baik
berikut: dengan
Tabel 2 Pelanggan.
Populasi Pengusaha Ternak Ayam Ras
Petelur di Kota Payakumbuh Tahun
2011-2015.

Populasi
pengusaha Perkembanga n
Tahun
Ternak (%)
(Orang)
2011 71 -
2011 96 26,04%
2012 121 20,66%
2013 163 25,77%
2015 223 26,91%
Sumber : Data Olahan Tahun
2016

Dilihat pada tabel di atas


dapat disimpulkan bahwa populasi
pengusaha ternak, konsumsi pakan
ayam ras petelur di Kota
Payakumbuh mengalami kenaikan
tiap tahunnya, pada tahun 2010
terdapat populasi pengusaha
ternak
71 orang, pada tahun 2011 populasi
pengusaha ternak mengalami
kenaikan sebesar 96 orang,
pada tahun 2012 populasi
pengusaha ternak juga mengalami
kenaikan sebanyak 121 orang, dan
tahun 2013 populasi pengusaha
ternak mengalami kenaikan sebesar
163 orang, pada tahun 2014 juga
mengalami peningkatan pupolasi
pengusaha ternak sebanyak 223
orang.
Beberapa cara yang
digunakan oleh pabrik pakan
untuk meningkatkan penjualan
produk pakan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengenali
Pelanggan
2. Melakukan
Promosi
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 921
Dedak Padi 500
Analisis Aspek Bahan Baku Konsentrat 500
Besar kecilnya kapasitas
Tepung Batu 80
produksi tergantung pada komposisi Sumber: Data Olahan,
kualitas serta kuantitas dari faktor- 2016
faktor produksi. Salah satunya adalah
bahan baku. Bahan baku merupakan Analisis Aspek Sosial
masalah yang cukup dominan dibidang Ekonomi
produksi. Perusahaan selalu Dilihat dari aspek sosial
menghendaki jumlah persedian yang ekonomi berdirinya pabrik pakan
cukup agar jalanya produksi tidak ternak ayam ras petelur secara
terganggu. Kata cukup disini tidak ekonomi masyarakat membantu
berarti bahwa persediaan bahan harus menyediakan lapangan pekerjaan
dalam jumlah besar. bagi masyarakat tempatan yang
Berikut formulasi penggunaan berada di sekitar pabrik pakan ternak
bahan baku dalam pembuatan pakan ayam ras petelur, kemudian juga
ternak untuk ayam ras petelur per 2000 membantu pemerintah dalam
kg sebagai berikut: mengurangi angka pengangguran
serta memberikan konstribusi dalam
Tabel 3 pertumbuhan ekonomi khususnya
Formulasi Pakan Untuk Ayam Ras Petelur dalam sektor manufaktur. Pabrik
Per 2 Ton di Kota Payakumbuh Tahun pakan ternak ayam ras petelur
2016
merupakan usaha yang akan baru
Komposisi Pakan ( dirintis namun pabrik pakan ternak
Takaran ( Kg )
Bahan )
ayam ras petelur memberikan
Jagung 800
nilai
Sumber: Data
positif terhadap perekonomian Olahan, 2016
daerah. Secara sosial
kemasyarakatan dengan adanya Ta
bel
pabrik pakan ternak ayam ras 5
petelur ini memberikan nilai positif Investasi Awal di Kota
bagi para peternak ayam ras petelur Payakumbuh
dan para pekerja dalam membantu Tahun
mempermudah para peternak ayam 2016
ras petelur untuk mendapatkan N Jenis Biaya (Rp)
pasokan pakan dengan harga yang o Perijinan
Investasi Pra 262.072.580
terjangkau. 1.
Operasi
Investasi 1.864.300.000
Analisis Aspek 2.
Aktiva Tetap
Keuangan 3.
Investasi 233.039.300
1. Investasi Awal (Initial Cash Modal Kerja
Flow) Jumlah 2.359.411.880
Sumber: Data
Olahan, 2016
Tabel 4
Investasi Modal Kerja di Kota
Investasi awal terdiri dari
Payakumbuh Tahun 2016
aktiva tetap, investasi pra operasi
No Uraian Biaya (Rp)
adalah perijinan, konsultan dan
1 Modal Kerja 233.039.300 biaya-biaya yang dikeluarkan
Jumlah 233.039.300 sebelum perusahaan ini
beroperasi danyang terakhir
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 922
adalah investasi modal kerja dan Tabel 6
perhitungan initial cash flow ini Perhitungan Initial Cash Flow Investasi
dapat dilihat pada Tabel sebagai Aktiva Tetap di Kota Payakumbuh
berikut: Tahun 2016

Jenis
N
Aktiva Biaya (Rp)
o
Tetap
1. Tanah 568.750.000
Bangu
2. 650.250.000
nan
Peralat
an
3. 170.000.000
(Equip
ment)
Peralat
4. an 25.300.000
Kantor
Kenda
5. 450.000.000
raan

Jumlah 1.864.300.000
Sumber: Data Olahan, 2016

Kebutuhan investasi
merupakan modal yang dikeluarkan
pada awal periode usaha untuk
pembelian sarana dan prasarana yang
mendukung berjalannya usaha
tersebut dan digunakan untuk
memperoleh manfaat hingga secara
ekonomis tidak dapat digunakan lagi.
Jika investasi awal secara ekonomis
sudah tidak dapat digunakan lagi,
maka dilakukan investasi kembali
atau yang disebut dengan reinvestasi.
Total rencana kebutuhan modal pada
periode pertama usaha ini adalah Rp.
1.864.300.000,-.
Biaya notaris tidak
mempengaruhi kelayakan proyek
karena merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan pada waktu yang
lampau. Biaya ini sudah dikeluarkan
sebelum diambil keputusan untuk
membangun proyek dan akan tercatat
di neraca perusahaan sebagai harta
lain-lain dan tidak perlu disusutkan
(amortisasi). Total investasi awal
yang diperlukan oleh Pabrik pakan
ternak ayam ras petelur adalah Rp.
2.359.411.880,-.
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 923
Tabel 7
Tabel 10
Penjualan Produk dari Pakan Ayam Ras
Petelur di Kota Payakumbuh Tahun 2016 Perhitungan Net Present Value
Industri Pakan Ayam Ras Petelur di
Laba Kota Payakumbuh Tahun 2016
Pendapatan Biaya Produksi
Pertahun
Pertahun (Rp) Pertahun (Rp) Thn Nilai Tunai
(Rp) Pengeluaran (Rp)
Penerimaan (Rp)
66.672.000.000 62.505.000.000 4.167.000.000 5.155.883.480
78.851.500.000 74.345.700.000 4.505.800.000
0 -
96.085.300.000 90.819.500.000 5.265.800.000 1 62.602.816.900 62.505.000.000
146.352.000.000 140.863.800.000 5.488.200.000 2 69.520.156.940 74.345.700.000
205.144.800.000 199.478.896.000 5.665.904.000
Sumber : Data Olahan 2016 3 79.544.169.500 90.819.500.000
4 113.762.820.000 140.863.800.000
Tabel 8 5 149.731.330.700 199.478.896.000
Pendapatan, Biaya Produksi, dan jumlah 475.161.294.000
Laba dari Pakan Ayam Ras Petelur di Sumber : Data Olahan
Kota Payakumbuh Tahun 2016 2016

Penjualan Produk Tabel 11


Tahun (Ton) Harga (Rp) Perhitungan Net Present Value
Perbulan Pertahun Industri Pakan Ayam Ras Petelur di
2011 1736,25 20.835 3.200.000 Kota Payakumbuh Tahun 2016
2012 1877,41 22.529 3.500.000
2013 2164,08 25.969 3.700.000
2014 3049 36.588 4.000.000 Thn Nilai Tunai Nilai Tunai
2015 4070,33 48.844 4.200.000 Pengeluaran (Rp) Bersih (NPV)
Sumber : Data Olahan 2016 0 5.155.883.480 -5.155.883.480
1 58.690.140.850 3.912.676.050
Dari perhitungan diatas dapat 2 65.547.576.540 3.972.580.400
disimpulkan bahwa keuntungan dari 3 75.184.879.490 4.359.290.010
4 109.496.714.300 4.266.105.700
usaha penjualan produk pakan ayam 5 145.595.894.000 4.135.436.700
ras petelur ini cukup memuaskan. jumlah 459.671.080.000 15.490.214.000
Sumber : Data Olahan
2016
2. NPV ( Net Present Value )
Net Present Value adalah Net Present Value = PV –
selisih antara present value benefit PC
dengan present value cost. =475.161.294.000– 459.671.080.000
Tabel 9 = 15.490.214.000> 0 =
Perhitungan Net Present Value Layak
Industri Pakan Ayam Ras Petelur di Dari perhitungan Net Present
Kota Payakumbuh Tahun 2016 Value diatas dapat dilihat bahwa Net
Thn DF 6,5% Penerimaan (Rp) Present Value industri pakan ayam
0 1,0000 - ras petelur ini adalah sebesar
1 0,9389 66.672.000.000
2 0,8816 78.851.500.000 Rp.15.490.214.000. Nilai ini lebih
3 0,8278 96.085.300.000 besar dari 0 (Nol) yang berarti usaha
4 0,7773 146.352.000.000
5 0,7298 205.144.800.000 ini layak untuk dijalankan.
Jumlah
Sumber : Data Olahan 2016
3. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Benefit Cost Ratio adalah
perbandingan antara Present Value
Benefit dengan Present Value Cost,
dengan rumus :
��𝑉𝐵
Benefit
= Cost Ratio
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 924
475.161.294.000
= 459.671.080.000 ��𝑉
𝐶= 1,03> 1 = Layak
𝑁 𝑃𝑉1
Dari perhitungan Benefit Cost IRR=DF1+(DF2–DF1) ( )
Ratio diatas dapat dilihat bahwa 1,03
lebih besar dari 1. Ini menandakan ��𝑃𝑉1−��
pabrik pakan ayam ras petelur ini 𝑃𝑉2
2.159.189.511,5
layak dijalankan. =45+(50-45) ( )
2.159.189.511,5–
3.015.147.499,4
2.159.189.511,5
= 45 + 5 ( )
−855.957.987,9
4. IRR ( Internal Rate Return )
IRR merupakan suatu tingkat
= 45 + 5 (- 2,5225414588)
suku bunga (sama artinya dengan
discount rate) yang menunjukkan
= 45 + (- 12,612707294)
jumlah nilai sekarang netto (NPV)
= 32,387292706
sama dengan jumlah seluruh ongkos
= 32,4% > 6,5% = LAYAK
investasi proyek.
Dari perhitungan Internal Rate
Tabel 12 Return pabrik pakan ayam ras diatas,
Perhitungan Internal Rate Return Pabrik
Pakan Ayam Ras Petelur di Kota
dapat dilihat bahwa hasilnya adalah
Payakumbuh Tahun 2016 32,4% dan hasil ini lebih besar dari
tingkat suku bunga yang dipakai
T PV Benefit
h Net Benefit
DF 45 yaitu sebesar 6,5%. Hal ini berarti
% menandakan pabrik pakan ayam ras
n
1
4.167.000.000 0,6897
petelur layak untuk didirikan.
2.873.793.103,4
2
4.505.800.000 0,4756
2.143.067.776,5
5. Payback Period
3 Payback Period yaitu jangka
5.265.800.000 0,3280
1.727.270.490,8 waktu kembalinya investasi yang
4
5.488.200.000 0,2262
1.241.532.007,8
telah dikeluarkan melalui
5 keuntungan yang diperoleh dari suatu
5.665.904.000 0,1560
883.953.054,02 usaha / proyek yang dijalankan.
Jumlah 7.315.072.991,5
Investasi (-)
Tabel 14
5.155.883.480
NPV Perhitungan Payback Period Pabrik
2.159.189.511,5 Pakan Ternak Ayam Ras Petelur di Kota
Sumber : Data Olahan 2016 Payakumbuh Tahun 2016

Tabel 13
Perhitungan Internal Rate Return Pabrik
Pakan Ayam Ras Petelur di Kota
Payakumbuh Tahun 2016

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 925


T DF 50 % PV Cost T Pengeluaran Penerimaan Keuntunga
h Net Benefit h (Rp) (Rp) n (Rp)
n n
1 4.167.000.000 0,6667 2.778.000.000
2 0,4444 0 5.155.883.48
4.505.800.000 0
2.002.577.777,8
3 5.265.800.000 0,2963 1.560.237.037 1 62.505.000.0 66.672.000.000 4.167.000.0
4 0,1975 00 00
5.488.200.000 2 74.345.700.0 78.851.500.000 4.505.800.0
1.084.088.888,9
5 0,1317 00 00
5.665.904.000 3 90.819.500.0 96.085.300.000 5.265.800.0
746.127.275,72
Sumber : Data Olahan 2016 00 00
Jumlah
8.171.030.979,4 4 140.863.800. 146.352.000.00 5.488.200.0
Investasi (-) 5.155.883.480 000 0 00
NPV 3.015.147.499,4 5 199.478.896. 205.144.800.00 5.665.904.0
Sumber : Data Olahan 2016 000 0 00
Payback Period = 2. Dari hasil penelitian aspek
𝐼 𝑛𝑣𝑒 ��������𝑖��𝑤��𝑙 bahan baku, jumlah bahan
𝑥 1 𝑡��ℎ𝑢𝑛 baku untuk memproduksi
����𝑢��𝑘 pakan ayam ras petelur
dipabrik terpenuhi.
�������
Meskipun sebagian besar
�����𝑎ℎ𝑢𝑛 bahan baku didatangkan dari
Payback Period = luar daerah, namun jumlah
5 . 155 . 883 .480
𝑥 bahan baku yang
12 dibutuhkan oleh pabrik
dapat dipenuhi. Jadi, asal
5.018.540.80 bahan baku tidak
0 terlalu
= 12,3 bulan = 1 tahun.

Dari perhitungan payback


period diatas dapat disimpulkan
bahwa hanya butuh waktu sekitar
12,3 bulan atau 1 tahun lamanya
untuk pengusaha mendapatkan
kembali uang yang telah di
investasikannya di awal mendirikan
usaha.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan hasil kelayakan
investasi terhadap Pabrik pakan
ternak ayam ras petelur dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian aspek pasar
dan pemasaran diperoleh hasil
bahwa pabrik pakan ternak ayam
ras petelur sangat bervariasi.
Pasar pabrik pakan ternak adalah
para peternak ayam yang berada
di kawasan Kota Payakumbuh.
Sehingga uji kelayakan tersebut
dapat diketahui bahwa dari sisi
aspek pasar dan pemasaran
pabrik pakan ternak ayam ras
petelur termasuk dalam kategori
layak.
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 926
berpengaruh terhadap produksi pakan. Ratio (B/C Ratio) adalah sebesar
Sehingga dari aspek bahan baku 1,03, Internal Rate of Return
pendirian pabrik pakan ayam ras (IRR) adalah sebesar 32,4% dan
petelur di Kota Payakumbuh layak Payback Periodpabrik pakan
untuk didirikan. ayam ras petelur adalah 12,3
3. Hasil penelitian dari aspek sosial bulan atau 1 tahun. Hasil
ekonomi kemasyarakatan dengan penelitian menunjukkan bahwa
adanya pabrik pakan ternak ayam ras pabrik pakan ayam ras petelur
petelur dapat memberikan nilai positif layak untuk didirikan di Kota
bagi para peternak ayam ras petelur Payakumbuh.
dan para pekerja dalam membantu
mempermudah para peternak ayam Saran
ras petelur untuk mendapatkan Berdasarkan kesimpulan hasil
pasokan pakan dengan harga yang penelitian, maka penulis
terjangkau. Dapat diketahui bahwa menyarankan beberapa hal, yaitu
dilihat dari aspek sosial ekonomi sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat
pabrik pakan ayam ras petelur layak
memberikan masukan kepada
untuk dibuka dan menghasilkan
investor yang akan menanam
keuntungan. modal dalam pengambilan
4. Aspek finansial pabrik pakan keputusan terhadap rencana
ayam ras petelur dapat dilihat dari
perhitungan Net Present Value
(NVP) sebesar Rp.
15.490.214.000,-. Benefit Cost

pendirian pabrik pakan ayam ras potensial meraih


petelur di Kota Payakumbuh. keuntungan yang signifikan.
Saran yang akan diberikan 3. Pemberian izin pendirian
kepada pihak investor yaitu pabrik pakan ternak ayam
dalam penelitian selanjutnya ras petelur hendaknya
ditambahkan beberapa aspek dibantu juga dengan
yang belum dibahas dalam pengajuan izin usaha
laporan dimasing- masing daerah
tugas akhir ini untuk sehingga didalam
memperdalam analisis mengenai pengurusannya tidak terjadi
kelayakan pendirian pabrik proses yang berbelit-belit.
pakan ayam ras petelur. 4. Dikarenakan faktor
2. Bagi manajemen Pabrik pakan produksi bahan baku
ternak ayam ras petelur di Kota merupakan faktor yang
Payakumbuh hendaknya paling dominan dalam
menggunakan standar kelayakan proses produksi dalam
usaha untuk memastikan semua industri pembuatan pakan
aspek telah diteliti dan hasil ternak di Kota Payakumbuh,
kelayakan menyatakan positif maka pengusaha harus ketat
sehingga kelayakan dapat memperhatikan penyediaan
dilanjutkan. Peran manajemen bahan baku, selain itu
sangat penting untuk menyeleksi perlu adanya perhatian
penempatan cabang-cabang yang pemerintah dan pengusaha
supaya ketersediaan bahan
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 927
baku tidak lagi sulit di dapatkan
DAFTAR PUSTAKA
didalam Kota Payakumbuh.
Husnan, S. 2000. Manajemen
Keuangan: Teori dan
Penerapan (Keputusan
JangkaPanjang). Jilid 1
dan 2. Edisi Empat,
Yogyakarta: BPFE

Husnan, S dan Muhamad. 2000.


Studi Kelayakan Proyek.
Edisi Keempat.Yogyakarta
: UPP STIM YKPN

Kuncoro, Mudrajat, 2007,


Ekonomika Industri
Menuju Negara Maju
Industri Baru 2030,
Yogyakarta

Machfoedz, Mahmusd, 2007.


Pengantar Bisnis
Moderen, Yogyakarta :
Andi.

Sofyan, 2003. I. 2003. Studi


Kelayakan Bisnis. Edisi
Pertama. Yogyakarta:
GrahaIlmu

Sukirno, Sadono, 2002.Ekonomi


Pembangunan, Fakultas
Ekonomi UI, Jakarta.

Sukirno, Sadono, 2004.Makro


Ekonomi Teori
Pengantar, Rajawali
Press, Jakarta.

Suratman, 2001.Studi Kelayakan


Proyek – teknik dan
prosedur
penyusunanlaporan, Edisi
Pertama, Yogyakarta,
J&J Learning

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 928


JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1

You might also like