Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACK
Our sub-sector is the sector that not only plays a role as a producer of meat for the community, but also has
an important role in the development of the agricultural sector in general and in the development of
livestock. Increasing population and production does not always represent a large profit or income for
businesses. In broiler farming, there are several factors that are often faced by breeders, including broiler
breeders in Kuala Pembuang City, Seruyan Regency. Uncertain availability and fluctuations in the price of
production factors are serious problems that are always faced by farmers. The purpose of this study was to
analyze the determinants of broiler production in Kuala Pembuang. This research was carried out from
February to July 2021, starting from preparation, data analysis to report preparation. In this study, the
population was broiler breeders in the city of Kuala Pembuang, especially in Seruyan Hilir and Seruyan
Hilir Timur subdistricts, which collected 27 broiler breeders who were actively running a business. Data
collection technique uses the census method and data processing uses linear regression analysis method with
the help of Eviews 7 software. Based on the research, it was obtained: The significant determinants of
broiler chicken production in Kuala Pembuang City were DOC and cages, where the DOC had a positive
effect on production, while the cage had a negative effect on broiler production, and the insignificant
determinants on broiler chicken production were feed, medicines, and labor use (TKDK and TKLK).
210
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 10(2), Mei 2022
Populasi dan produksi yang meningkat tidak Model kemudian ditransformasi ke dalam bentuk
selalu merepresentasikan keuntungan atau logaritma natural untuk memudahkan dalam
pendapatan yang besar bagi usaha peternakan analisis regresi linier, sehingga model tersebut
ayam broiler. Peningkatan produksi juga harus mempunyai persamaan sebagai berikut :
dibarengi dengan pengetahuan yang mendalam
terhadap faktor-faktor produksi untuk menunjang
keberhasilan usaha, termasuk juga usaha
peternakan ayam broiler. Menurut Pakage A. W. Keterangan :
S, Wenda A. P. E,. Baaka Widodo, A, Iyai D. A Y = Jumlah Ayam
(2020) penggunaan faktor-faktor produksi yang a = Intercept
efektif dan efisien tidak hanya mampu X1 = DOC (day old chicken)
meningkatkan produksi, tetapi juga mampu X2 = Pakan
meningkatkan pendapatan peternak. X3 = Obat-obatan
Terdapat beberapa faktor penghambat yang X4 = Kepadatan Kandang
seringkali dihadapi oleh peternak, termasuk X5 = Tenaga Kerja Dalam Keluarga
peternak ayam broiler di Kota Kuala Pembuang V6 = Tenaga Kerja Luar Keluarga
Kabupaten Seruyan. Ketersediaan yang tidak Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah
menentu dan naik turunnya harga faktor produksi, diajukan diuji dengan menggunakan uji F dan Uji
merupakan masalah serius yang selalu dihadapi t pada tingkat kepercayaan 95% (a ).
oleh peternak. Hal ini mendorong upaya
pemanfaatan yang tepat dan efisien agar peternak HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak mengalami kerugian yang serius. Oleh
Karekteristik Peternak
karena itu, tujuan penelitian ini adalah
menganalisis determinan produksi ayam broiler di a. Umur Peternak
Kota Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
Perilaku produsen dalam mengambil keputusan
METODE PENELITIAN biasanya di pengaruhi oleh umur/usianya, begitu
juga dalam usaha ternak ayam broiler.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
(purposive) yaitu di Kota Kuala Pembuang usia peternak berkisar antara 25 - 65 tahun, yang
dengan pertimbangan merupakan kota dengan didominasi pada usia produktif yaitu pada kisaran
usaha ternak ayam broiler paling banyak di usia 35 – 45 tahun sebesar 33% (Gambar 2). Hal
Kabupaten Seruyan. Penelitian ini telah ini sejalan dengan penelitian Sunarno, Rahayu, E ,
dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli Purnomo, S. (2017) pada usia produktif peternak
2021, menggunakan metode sensus terhadap 27 mempunyai kemampuan secara fisik untuk
orang responden peternak ayam broiler yang menangani usahanya dan mampu menyerap
masih aktif menjalankan usahanya. teknologi yang baru khususnya tentang
Data primer diperoleh dengan cara wawancara pemeliharaan ayam broiler.
disertai alat bantu daftar pertanyaan (kuisioner)
dan pengamatan langsung di lapangan
(Observasi). Adapun data Sekunder dikumpulkan
menggunakan metode studi literatur yang diambil 25-35
56>
dari literatur-literatur seperti buku, internet, dan 26%
15%
Instansi-instansi Pemerintah yang terkait dengan
penelitian ini.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang 35-45
mempengaruhi fungsi produksi usaha peternakan 46-55 33%
ayam broiler dilakukan uji Ordinary Least Square 26%
(OLS) pada model fungsi produksi Cobb Douglas
berikut ini:
211
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 10(2), Mei 2022
Tamat PT > 15 th
4% 7%
0%
< 5 th
Tamat 15%
SLTA
19%
10 – 15 th 5 – 10 th
Tamat SMP Tamat SD 45% 33%
18% 59%
212
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 10(2), Mei 2022
Tabel 2. Hasil estimasi model penelitian Kadarso. (2015) yang menemukan bahwa
perbaikan tingginya produksi daging ayam broiler sebagai
akibat dari penggunaan bibit yang sehat.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.681173 0.248308 2.743263 0.0125 2. Variabel Ln X1(Pakan)
DOC 0.975908** 0.057332 17.02215 0.0000
Pakan 0.066649 0.050882 1.309865 0.2051 Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa
Obat -0.003309 0.019024 -0.173962 0.8636 variabel pakan menunjukan nilai t hitung sebesar
Kandang -0.163735* 0.067677 -2.419347 0.0252 1.309865 (P = 0.2051 > α = 0,05). Hal ini
TKDK 0.011746 0.069232 0.169658 0.8670 menjelaskan bahwa pakan tidak berpengaruh
TKLK -0.029211 0.076912 -0.379800 0.7081 signifikan terhadap produksi ayam broiler di
Adjusted 0.985796 Kuala Pembuang pada taraf kepercayaan 95%.
R-squared Nilai koefisien variabel pakan sebesar 0.066649
F-statistic 301.7391
yang bermakna apabila penambahan variabel
Prob 0.000000
pakan sebesar 1 % maka jumlah produksi pada
(F-statistic)
Sumber: Data Diolah Dari Hasil Program Eviews 7 Tahun 2021 usaha peternakan ayam ras broiler, akan
mengalami peningkatan produksi sebesar
model persamaan regresi fungsi produksi ayam 0.066649 % dengan asumsi bahwa variabel lain
broiler di Kota Kuala Pembuang sebagai berikut: dianggap nol atau konstan.
Pakan merupakan faktor utama yang dibutuhkan
Produksi = 0.681173 + 0.975908Ln X1 + para peternak untuk menigkatkan produksi.
0.066649Ln X2 - 0.003309Ln X3 - 0.163735Ln X4 Namun, pada penelitian ini pakan tidak
+ 0.011746Ln X5 - 0.029211Ln X6 berpengaruh diduga akibat tidak samanya jenis
pakan yang digunakan antar peternak yang ada di
Pengaruh masing-masing faktor-faktor produksi Kota Kuala Pembuang. Anggitasari, S., Sjofjan,
dalam penelitian ini dapat diketahui dari hasil uji t O., & Djunaidi, I. H (2016) menyatakan bahwa
dengan derajat kesalagan sebesar 5%. Adapun perbedan jenis pakan komersial yang digunakan
nilai koefisien regresi masing-masing faktor akan menunjukkan perbedaan kenampakan
produksi terhadap produksi ayam broiler di Kota produksi baik kualitas maupun kuantitas. Faktor
Kuala Pembuang yang bernilai positif adalah produksi pakan tidak berpengaruh juga diduga
DOC, pakan, dan tenaga kerja dalam keluarga. karena tidak efesiennya penggunaan pakan oleh
Sedangkan obat-obatan, kepadatan kandang, ayam dalam pembentukan daging. Hal ini
tenaga kerja luar keluarga memiliki kofisien diperkuat oleh tingkat kepadatan kandang yang
regresi negatif. relatif longgar (9 ekor/m2), menyebabkan ayam
1. Variabel DOC sangat leluasa dalam bergerak sehingga pakan
lebih banyak terpakai untuk gerak dan tidak
Salah satu faktor produksi yang digunakan dalam mendukung pertumbuhan ayam. Padahal, menurut
usaha peternakan ayam broiler di Kota Kuala Dato D.D, Astiti, Rukmini (2019) kepadatan
Pembuang adalah DOC atau bibit. Berdasarkan ideal yang dapat mendukung pembentukan daging
hasil analisis regresi DOC berpengaruh signifikan yaitu 12 ekor/m2.
terhadap produksi ayam broiler dengan nilai t
hitung sebesar 17.02215 (P = 0,0000 < α = 0,05). 3. Variabel Ln X2 (obat-obatan)
Adapun koefisien regresi faktor produksi DOC
memiliki tanda positif dengan nilai 0.975908. Hasil pengujian faktor produksi obat-obatan
Artinya setiap peningkatan DOC 1% maka menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar -
produksi ayam pedaging akan meningkat 0.173962 (P = 0.8636 > α = 0,05), maka Ho
0.975908%. DOC merupakan faktor produksi diterima dan Hi ditolak. Artinya faktor produksi
utama dalam usaha peternakan ayam broiler yang obat-obatan tidak berpengaruh signifikan terhadap
tentunya jika semakin banyak DOC yang produksi ayam ras broiler di Kota Kuala
digunakan akan meningkatkan jumlah produksi Pembuang pada taraf kepercayaan 95%. Adapun
ayam broiler. Pengaruh positif DOC terhadap Nilai koefisien regresi obat-obatan sebesar -
produksi juga diduga karena DOC yang 0.003309, ini dapat diartikan bahwa setiap
digunakan relatif baik dan sehat sehingga mampu penambahan 1 % obat-obatan, dapat menurunkan
mendukung pertumbuhannya hingga masa panen. 0.003309 % produksi ayam broiler di lokasi
Hal ini sejalan dengan Wuryanto, Ichwani & penelitian. Berdasarkan hasil penelitian di
lapangan kebanyakan dari peternak yang ada di
213
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 10(2), Mei 2022
Kuala Pembuang tidak menggunakan vaksin diterima dan H1 ditolak. Hal ini menjelaskan
ulang peternak menganggap bibit ayam yang bahwa TKDK tidak berpengaruh signifikan
mereka beli telah divaksin di tempat penjual asal. terhadap produksi peternakan ayam broiler di
Di sisi lain, peternak hanya memberikan obat- Kuala Pembuang pada taraf kepercayaan 95%.
obatan ketika mengetahui ternak mereka bergejala Dalam klasifikasi sumberdaya pertanian, salah
penyakit saja. Hal ini sejalan dengan penelitian satu aspek yang sangat penting dalam pengelolaan
Sunarno, Rahayu, E , Purnomo, S. (2017) bahwa produksi adalah faktor tenaga kerja, dimana
obat-obatan tidak berpengaruh pada produksi, menurut Mulatsih, D. Fajarningsih, Ani S.W.
karena obat-obatan hanya diberikan ketika ayam (2018) bahwa penggunaan tenaga kerja yang
memiliki gejala sakit. efisien, pada semua jenis kegiatan usaha ternak
seperti tenaga pemeliharaan dan tenaga
4. Variabel Ln X3 (Kepadatan Kandang) pemanenan dapat dilakukan dengan baik,
sehingga produksi akan meningkat dan
Hasil pengujian faktor produksi kepadatan keuntungan usaha ternak pun ikut meningkat.
kandang menunjukan bahwa nilai thitung sebesar Akan tetapi, kebanyakan peternak di Kota Kuala
-2.419347 (P = 0.0252 < α = 0,05) maka Ho Pembuang menggunakan tenaga kerja seperti anak
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menjelaskan atau istri hanya untuk membantu kegiatan-
bahwa kepadatan kandang berpengaruh signifikan kegiatan peternakan yang mereka jalankan. Pada
terhadap produksi ayam broiler di Kuala kenyataannya TKDK tersebut tidak di gajih dan
Pembuang pada taraf kepercayaan 95%. Nilai tidak diberi pekerjaan-pekerjaan yang spesifik
koefisien regresi kepadatan kandang sebesar - sehingga TKDK kuang efisien dalam bekerja.
0.163735, mengandung arti bahwa setiap Diduga hal tersebut yang membuat TKDK tidak
penambahan 1 % kepadatan kandang, dapat berpengaruh terhadap produksi.
menurunkan 0.163735 % produksi ayam broiler
di lokasi penelitian. Hasil penelitian di lapangan 6. Variabel Ln X5 (Tenaga Kerja Luar Keluarga)
kepadatan kandang yang digunakan oleh peternak
dapat mencapai 17 ekor/m². Kepadatan kandang Hasil pengujian variabel Tenaga Kerja luar
yang melebihi batas maksimum menurunkan Keluarga (TKLK) menunjukan bahwa nilai t
produksi. Semakin padat kandang ayam, akan hitung sebesar -0.379800 (P = 0.7081 > α= 0,05)
cenderung meningkatkan konsumsi air sehingga maka Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini
konsumsi pakan berkurang, pertumbuhan menjelaskan bahwa TKLK tidak berpengaruh
terhambat, dan meningkatnya kanibalisme. signifikan terhadap produksi ayam broiler di
Umumnya kepadatan kandang yang baik adalah Kuala Pembuang pada taraf kepercayaan 95%.
12 ekor/m2. Hasil penelitian Woro D, Dari hasil analisis regresi diketahui nilai koefisien
Atmomarsono U, Muryani R. (2019) regresi TKLK sebesar -0.029211. Dengan nilai
menunjukkan bahwa semakin padat kandang, Koefisien tersebut maka disimpulkan bahwa
akan menurunkan pertabahan bobot badan ayam setiap penambahan 1 % TKLK akan mengurangi
broiler. Di sisi lain, Qurniawan A, Isnafia I, Afnan produksi sebesar 0.029211 %. Tidak
A.R. (2016) mengungkapkan bahwa berpengaruhnya TKLK diduga karena
bertambahnya jumlah broiler pada satuan luas penggunaan tenaga kerja tidak terdistribusi secara
kandang yang sama, tidak membuat merata untuk semua kegiatan usaha tani. Karena
bertambahnya bobot ayam per satuan, bahkan TKLK yang berhubungan dengan produksi hanya
cenderung menurun. digunakan pada kegiatan pembersihan kandang
ayam broiler sedangkan untuk kegiatan luar
5. Variabel Ln X4 (Tenaga Kerja Dalam produksi petenak hanya menggunakan TKLK
Keluarga) sebagai pengangkut hasil produksi ayam broiler
untuk di bawa ke pasar.
Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa nilai
koefisien regresi Tenaga Kerja Dalam Keluarga
(TKDK) sebesar 0.011746. Secara teori dapat KESIMPULAN
dijelaskan bahwa penambahan variabel TKDK Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh:
sebesar 1 % akan menambah jumlah produksi Determinan produksi ayam broiler di Kota Kuala
ayam broiler sebesar 0.011746 % dengan asumsi Pembuang yang signifikan adalah DOC dan
bahwa variabel lainya dianggap nol atau konstan. kandang, dimana DOC berpengaruh positif
Namun, TKDK mempunyai nilai t hitung sebesar terhadap produksi, sedangkan kandang
0.169658 (P = 0.8670 > α = 0,05), maka Ho
214
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 10(2), Mei 2022
215
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 10(2), Mei 2022
216