Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Muhammad Royyan Hidayatullah
Pembimbing : Azwar Harahap dan Toti Indrawati
Feasibility Study For The Establishment Of Animal Feed Factory In Town Chicken
Laying Payakumbuh
ABSTRACT
This study aims to look at the feasibility of establishing feed mills chicken laying
in Payakumbuh terms of marketing, the supply of raw materials, economic and
social side of the financial side. This research was conducted in Payakumbuh the
object of research is laying chicken breeders in Payakumbuh. Data were
analyzed with descriptive analysis to look at the feasibility of animal feed mill in
terms of marketing, in terms of raw material supply, in terms of socio-economic
and quantitative data analysis to look at the feasibility of animal feed mill in terms
of financial, namely using analysis of the Net Present Value (NPV), Ratio
Benefits Cost (Cost Benefit Ratio), Internal Rate of Return (IRR). Results of
research conducted on 37 respondents note that the feasibility of fodder plant of
aspects of the market and the marketing of fodder plant laying chicken included
in the category of decent, from the aspect of raw materials establishment of feed
mills chicken laying in Payakumbuh feasible to set, from the social aspect
economic feed mill laying chicken in Payakumbuh worthy to open and generate
profits, fodder plant feasibility of financial aspect rESULTS Net Present Value
(NPV) of Rp. 15.490214 billion. Therefore NPV is greater than zero, then laying
chicken factory feasible to set. Value Benefit Cost Ratio (B / C ratio) is 1.03,
because the B / C ratio is greater than one, then laying chicken factory feasible to
set. Value Internal Rate of Return (IRR) is 32.4%. Because this value is greater
than the prime interest rate used is 6.5% then laying chicken factory feasible to
set in Payakumbuh.
PENDAHULUAN
000
70
2015
223
48.844.
2012 13.453.400
96
22.529.
10.545.506
000
,6
000
,70
2014
Bagaimana kelayakan pabrik
163 pakan ternak dilihat dari sisi sosial
36.588. ekonomi?
Vol. 4 No. 1 2017
JOM Fekon (Februari) 914
pakan
4. Bagaimana ternak
kelayakan
pabrik dilihat dari sisi finansial? Tujuan dan
Manfaat Penelitian tahun 2000 tentang perindustrian
Tujuan Penelitian dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan industri adalah kegiatan
Adapun yang menjadi tujuan ekonomi yang dilakukan untuk
mengolah bahan mentah (bahan
dari penelitian ini adalah : baku), barang setengah jadi dan
atau menjadi barang jadi dengan
Untuk melihat kelayakan pabrik nilai yang lebih tinggi untuk
pakan ternak dilihat dari sisi penggunaannya.
pemasaran.
Industri juga merupakan kumpulan
Untuk melihat kelayakan pabrik beberapa perusahaan yang
pakan ternak dilihat dari sisi memghasilkan barang maupun
penyediaan bahan baku. produk sejenis. Industri merupakan
suatu bentuk kegiatan ekonomi yang
mengubah barang jadi atau
Untuk melihat kelayakan pabrik
setengah jadi atau yang kurang
pakan ternak dilihat dari sisi sosial
nilainya menjadi barang yang lebih
ekonomi. tinggi nilai atau sifatnya, lebih dekat
kepemakaian akhir. Termasuk dalam
Untuk melihat kelayakan kegiatan ini adalah kegiatan jasa
industri dan pekerjaan perakitan
pabrik pakan ternak dilihat dari sisi dengan maksud untuk dijual.
finansial. Statistik Industri Riau,2009.
Manfaat Penelitian
Menurut Husnan dan Muhamad
Sebagai bahan informasi yang dapat (2000) menyatakan bahwa studi
digunakan untuk melihat kelayakan kelayakan proyek adalah
industri pakan ternak ayam ras penelitian tentang dapat tidaknya
petelur di kota payakumbuh.
suatu proyek (biasanya
merupakan proyek investasi)
Bagi pengusaha industri serta pihak-
pihak terkaitnya diharapkan dapat dilaksanakan dengan berhasil.
dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan saran untuk Menurut Husnan dan Muhamad
mendirikan kelayakan industri pakan (2000), tujuan dilakukannya studi
ayam ras petelur di Kota kelayakan adalah untuk menghindari
Payakumbuh. keterlanjuran penanaman modal
yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan.
Untuk menambah ilmu
Tentu saja studi kelayakan ini akan
pengetahuan dan informasi bagi memakan biaya, tetapi biaya
penelitiyang berminat tersebut relatif kecil apabila
mengembangkan penelitian lebih dibandingkan dengan risiko
lanjut. kegagalan suatu proyek yang
menyangkut investasi dalam jumlah
TINJAUAN PUSTAKA DAN besar.
HIPOTESIS
Sucipto (2010) menyatakan bahwa
potensi pasar adalah peluang
Menurut Undang-Undang No.5 penjualan optimum yang dapat
dicapai oleh seluruh penjualan baik
Vol. 4 No. 1 2017
JOM Fekon (Februari) 915
saat ini maupun yang akan datang metode ini adalah jika waktu yang
atau potensi pasar adalah seluruh dihasilkan oleh perhitungan metode
permintaan/kebutuhan konsumen yang ini lebih pendek dari yang
didasarkan pada dua faktor yaitu diharapkan, maka proyek dikatakan
menguntungkan, sedangkan jika
jumlah konsumen potensial dan daya
lebih lama maka proyek ditolak.
beli. Metode ini mendasarkan
perhitungannya kepada arus kas
Manajemen adalah cara mencapai tujuan dari proyek tersebut.
suatu organisasi dengan mengelola
sumber-sumber yang ada, dapat dalam Sutoyo (2000) menyebutkan bahwa
bentuk uang, mesin dan peralatan, tenaga Net Present Value (NPV) dapat
kerja dan material. Husnan dan dihitung dengan rumus persamaan
Muhammad (2000) mengemukakan matematis sebagai berikut
bahwa manajemen meliputi manajemen :
pembangunan proyek dan manajemen
operasi. Manajemen pembangunan proyek
mengulas tentang pelaksana proyek,
NPV CF0 CF0 CF0
= 11+ 22+ 33+........
916
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017
Penerimaan kas
A= Arus kas keluar pertama A1— An=
bersih (proceed) dari tahun pertama memanfaatkan satu perantara.
sampai tahun ke-n Keterbatasan persediaan mendesak
R = internal rate of return pengguna untuk menetapkan jumlah
yang cukup. Sering kali ini dilakukan
(IRR) dengan perjanjian terlebih dahulu
untuk membeli persediaan satu
Modal atau yang biasa disebut investasi priode produksi atau dengan
merupakan komponen yang sangat memiliki sumber persediaan (Dalam
penting dalam suatu usaha atau industri. Machfoedz,2007).
Istilah modal tersebut dapat diartikan
sebagai pengeluaran perusahaan untuk Pakan adalah semua yang bisa
membeli barang-barang modal dan dimakan oleh ternak dan tidak
perlengkapan-perlengkapan produksi mengganggu kesehatannya. Pada
untuk menambah kemampuan umumnya pengertian pakan (feed)
memproduksi barang atau jasa. digunakan untuk hewan yang
Pertambahan jumlah barang modal meliputi kuantitatif, kualiotatif,
memungkinkan suatu perusahaan lebih kontinuitas serta keseimbangan
banyak barang dan jasa dimasa yang zat pakan yang terkandung
akan datang ( Dalam Sadono, 2004). didalamnya. (Anonim, 2009).
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 Nisbah Manfaat Biaya (Cost
Benefit Ratio)
e : Presesi yang digunakan untuk
diambil 15 %. Cost Benefit Ratio atau B/C Ratio
n= 223
1+ 223(15%)
n=
2
6.
223
0175
juga sering dipakai untuk mengukur
kelayakan suatu proyek. B/C Ratio
n = 37,058 digenapkan 37 sampel Diambil melihat
sampelnya sebanyak
918
penerimaan dengan nilai tunai
perbandingan antara nilai tunai
pengeluaran atau biaya. I’ adalah tingkat bunga berlaku
terendah
Dengan rumus:
I” tingkat bunga berlaku tertinggi
Dengan rumus :
IRR
a = jumlah investasi mula-mula
′
= + (I"
′
( )
+ I′) x
(NPV′ − NPV′′)
Populasi Pengusaha Ternak Ayam Ras Sumber : Data Olahan Tahun 2016
Petelur di Kota Payakumbuh Tahun
2011-2015.
Dilihat pada tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa populasi
pengusaha ternak, konsumsi pakan
Populasi
ayam ras petelur di Kota
Payakumbuh mengalami kenaikan
tiap tahunnya, pada tahun 2010
Tahun
pengusaha
terdapat populasi pengusaha ternak
Perkembanga 71 orang, pada tahun 2011 populasi
pengusaha ternak mengalami
kenaikan sebesar 96 orang, pada
Ternak tahun 2012 populasi pengusaha
n (%) ternak juga mengalami kenaikan
sebanyak 121 orang, dan tahun
2013 populasi pengusaha ternak
mengalami kenaikan sebesar 163
orang, pada tahun 2014 juga
mengalami peningkatan pupolasi
pengusaha ternak sebanyak 223
(Orang) orang.
Biaya (Rp)
Perijinan
Modal Kerja 1.
Investasi Pra
262.072.580
233.039.300
Operasi
Jumlah
2.
233.039.300 Investasi
1.864.300.000
Aktiva Tetap
Tabel 5
3.
Investasi Awal di Kota Payakumbuh Investasi
233.039.300
Jumlah
2.359.411.880
1.
Investasi awal terdiri dari aktiva
tetap, investasi pra operasi adalah Tanah
perijinan, konsultan dan biaya-biaya 568.750.000
yang dikeluarkan sebelum
perusahaan ini beroperasi danyang 2.
terakhir adalah investasi modal
kerja dan perhitungan initial cash Bangu
flow ini dapat dilihat pada Tabel 650.250.000
sebagai berikut:
Tabel 6 nan
Tahun 2016
Peralat
3.
an
N 170.000.000
Jenis
(Equip
Aktiva
Biaya (Rp)
ment)
Jumlah
1.864.300.000
Pendapatan
Biaya Produksi
Laba
66.672.000.000
Pertahun 62.505.000.000
4.167.000.000
Pertahun (Rp)
Pertahun (Rp) 78.851.500.000
74.345.700.000
4.505.800.000
96.085.300.000
90.819.500.000
5.265.800.000 Tabel 9
5.155.883.480
-5.155.883.480
1,03> 1 = Layak
(Februari) 2017
JOM Fekon 922
Vol. 4 No. 1
merupakan suatu tingkat
3
DF 45
5.265.800.000
PV Benefit
0,3280
h
Net Benefit
1.727.270.490,8
4
5.488.200.000
0,2262
1.241.532.007,8
1
4.167.000.000
0,6897
5
5.665.904.000
2.873.793.103,4
0,1560
883.953.054,02
2
4.505.800.000
0,4756
2.143.067.776,5 Jumlah
7.315.072.991,5
2
4.505.800.000
Investasi 0,4444
(-)
2.002.577.777,8
5.155.883.480
NPV
2.159.189.511,5
3
5.265.800.000
0,2963
1.560.237.037
4
5.488.200.000
0,1975
Tabel 13
DF 50 %
PV Cost
h 746.127.275,72
Net Benefit
Jumlah
1
4.167.000.000
0,6667
2.778.000.000
T
Pengeluaran
Penerimaan
Keuntunga
h
8.171.030.979,4
(Rp)
(Rp)
n (Rp)
n
Investasi
(-) 5.155.883.480
NPV
3.015.147.499,4
0
Sumber : Data Olahan 2016
5.155.883.48
1 0
IRR=DF1+(DF2–DF1) ( 1− 2 )
45 + 5 ( −8552.159.189.511,5.957.987,9 )
1
62.505.000.0
66.672.000.000
45 + 5 (- 2,5225414588) 4.167.000.0
45 + (- 12,612707294) 00
32,387292706
00
2
32,4% > 6,5% = LAYAK 74.345.700.0
78.851.500.000
4.505.800.0
Dari perhitungan Internal Rate Return
pabrik pakan ayam ras diatas, dapat 00
dilihat bahwa hasilnya adalah 32,4%
dan hasil ini lebih besar dari tingkat 00
suku bunga yang dipakai yaitu sebesar 3
90.819.500.0
6,5%. Hal ini berarti menandakan pabrik 96.085.300.000
pakan ayam ras petelur layak untuk 5.265.800.0
didirikan.
00
Payback Period
00
4
Payback Period yaitu jangka 140.863.800.
146.352.000.00
5.488.200.0
waktu kembalinya investasi yang telah
dikeluarkan melalui keuntungan yang 000
diperoleh dari suatu usaha / proyek 0
yang dijalankan. 00
5
199.478.896.
Tabel 14 205.144.800.00
5.665.904.0
Sukirno, Sadono,
2004.Makro
Ekonomi Teori
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 Pengantar, Rajawali
Press, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Suratman, 2001.Studi
Husnan, S. 2000. Manajemen Kelayakan
Keuangan: Teori dan Penerapan
(Keputusan JangkaPanjang). Jilid 1 Proyek– teknik dan
dan 2. Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE
prosedur
Husnan, S dan Muhamad. 2000.
penyusunanlaporan, Edisi
Pertama, Yogyakarta,
J&J Learning
925
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017
1