Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
Kelompok 2 :
1. Giffari Ahmad F 19210482
2. Ajeng Sasmoro Dewi 19210570
3. Kelvin Riangga Putra 19210817
4. Gilang Putra Pratama 19210365
5. Mawar Alamanda 19210496
6. Langgeng Risqi H 19211039
S1 SISTEM INFORMASI
2023
SOAL PERTEMUAN 1 - 14
PERTEMUAN 1
Membuat dokumen Project Charter Sistem Informasi (untuk studi kasusnya sesuai
dengan tugas yang diberikan pada matakuliah APSI)
PROJECT CHARTER
Web & Aplikasi Sistem Informasi Puskesmas
Nama Proyek : Sistem Informasi Puskesmas
Pemilik Proyek : Manusia
Manajer Proyek : Manusia
Global Proyek
Deskripsi Singkat : Membuat Sistem informasi pelayanan kesehatan ( Puskesmas )
Berupa pelayanan dan konsultasi kesehatan
Predecessor : -
Successor : -
Dalam melakukan riset ke puskesmas X ini, Puskesmas ini masih menggunakan system manual
dalam pendaftaran dan pengolahan data pasien. Hal ini seringkali mengakibatkan antrian yang
panjang dan waktu tunggu yang lama bagi pasien. Selain itu, sistem manual juga rawan terjadi
kesalahan dalam pengolahan data dan memakan waktu yang cukup lama dalam melakukan
pengecekan data pasien.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan adanya pengembangan system informasi pelayanan
kesehatan yang lebih efektif di Puskesmas X. Sistem informasi ini dapat membantu mengurangi
waktu tunggu pasien, meningkatkan efisiensi pengolahan data pasien, serta memberikan
kemudahan bagi pasien dalam mengakses informasi terkait kesehatan. Selain itu, sistem
informasi ini juga dapat membantu petugas medis dalam mengambil keputusan yang lebih
A. Permasalahan
akurat dan tepat. Dengan adanya sistem informasi pelayanan kesehatan yang efektif,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Puskesmas X dan memberikan
kepuasan yang lebih bagi pasi
B. Deskripsi Produk / Servis
Pendaftaran online
Identitas pasien
Antrian pasien
Pengelolaan obat
Pengelolaan pemeriksaan
Layanan konsultasi online
Laporan analisis
A. Tujuan Proyek :
b. Planning terdapat :
1. Rencanakan ruang lingkup manajemen
2. mengumpulkan persyaratan
3. menentukan ruang lingkup
4. membuat struktur rincian kerja
5. merencanakan jadwal kegiatan
6. menentukan kegiatan
7. urutan antivites
8. perkirakan durasi sumber daya aktivitas
9. perkirakan durasi aktivitas
10. kembangkan jadwal
11. merencanakan manajemen biaya
12. perkiraan biaya
13. menentukan anggaran
14. merencanakan kualitas
15. merencanakan pengelolaan sumber daya manusia
16. merencanakan manajemen komunikasi
17. merencanakan manajemen risiko
18. mengidentifikasi risiko
19. melakukan analisis risiko kualitatif
20. melakukan analisis risiko kuantitatif
21. merencanakan respons risiko
22. merencanakan manajemen pengadaan
23. merencanakan manajemen pemangku kepentingan
24. mengembangkan rencana manajemen proyek.
c. Executing terdapat :
1. mengarahkan dan mengelola pekerjaan proyek
2. melakukan kualitas suara
3. mengakuisisi tim proyek
4. mengembangkan tim proyek
5. mengelola tim proyek
6. mengelola komunikasi
7. melakukan pengadaan
8. mengelola keterlibatan pemangku kepentingan.
e. Closing terdapat :
1. Penutupan proyek dan fase
2. Pengadaan penutupan.
PERTEMUAN 5
Untuk menghitung Payback Period, kita perlu mengetahui berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi dari keuntungan yang
dihasilkan. Berdasarkan tabel yang diberikan, biaya investasi sebesar 20.000
dan keuntungan bersih kumulatif pada tahun ke-2 adalah -3.000. Artinya, pada
akhir tahun ke-2, masih dibutuhkan 3.000 untuk mengembalikan biaya
investasi.
Karena pada akhir tahun ke-2, masih ada kekurangan dana sebesar 3.000 untuk
mengembalikan biaya investasi, maka kita perlu melihat pada tahun ke-3
apakah masih ada keuntungan bersih untuk membayar sisa hutang tersebut.
Pada tahun ke-3, keuntungan bersih kumulatif adalah 3.500, yang sudah
melebihi kekurangan dana sebesar 3.000. Oleh karena itu, Payback Period
dapat dihitung sebagai berikut:
Dengan demikian, Payback Period dari investasi ini adalah 2,46 tahun.
B. Pada analisis biaya dan manfaat, ada beberapa metode kuantitatif yang digunakan
untuk menentukan standar kelayakan proyek. Berikan contoh masing-masing kasus
metode tersebut lengkap dengan rincian perhitungannya
1. Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)
a. Rumus Payback Period pada arus kas yang sama :
Payback period = Nilai investasi awal / Arus kas x 1 tahun
Contoh perhitungan untuk arus kas yang sama:
Ivan memutuskan untuk melakukan investasi di perusahaan BCA dengan
modal awal sebesar Rp 300.000.000,-. Keuntungan bersih yang bisa
didapatkan per tahunnya adalah Rp 50.000.000,-. Maka berapa periode
pengembalian modal untuk investasi tersebut?
Untuk menghitungnya yaitu nilai investasi / arus kas x 1 tahun.
= Rp 300.000.000,-/Rp 50.000.000,- x 1 tahun
= 6 tahun
Maka, periode pengembalian modal untuk investasi di perusahaan BCA
adalah 6 tahun.
b. Rumus Payback Period pada arus kas yang berbeda:
Payback period = n + (a / b) x 1 tahun
Keterangan:
n: syarat periode pengembalian modal investasi
a: jumlah kumulatif arus kas tahun terakhir (n)
b: arus kas pada tahun setelah kumulatif berjalan (n+1)
Contoh perhitungan untuk arus kas yang berbeda:
Ikang ditawari untuk melakukan investasi senilai Rp 700.000.000,- dengan
umur ekonomis 5 tahun. Syarat periode pengembaliannya adalah 3 tahun dan
arus kas di tahun pertama sebesar Rp 350.000.000,-, tahun kedua sebesar Rp
300.000.000, tahun ketiga Rp 250.000.000,-, tahun keempat Rp
200.000.000,-, dan di tahun kelima sebesar Rp 150.000.000,-.
Maka cara menghitungnya dengan menggunakan rumus yaitu n + (a / b) x 1
tahun.
= 3 + ((700.000.000 - 650.000.000) / (900.000.000 - 650.000.000)) x 1 tahun.
= 3 + 0.4 x 1 tahun
= 3.4 tahun
Maka, periode pengembalian modal untuk investasi tersebut adalah 3.4 tahun
atau 3 tahun 4 bulan.
2. Analisis Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value).
Rumus NPV:
Net Present Value = Arus kas / (1 + i)t - investasi awal
Keterangan:
i = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
t = jumlah periode waktu.
Contoh perhitungan:
Suatu perusahaan PT. Sinar Terang sedang merencanakan sebuah proyek
dengan investasi awal sebesar Rp 80.000.000,-. Investasi ini diproyeksikan
menghasilkan arus kas Rp 100.000.000,- di tahun selanjutnya. Berapa NPV dari
proyek tersebut dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian yang diminta
adalah 10% atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek?
Jawaban:
NPV = [100.000.000/ (1+0,1)1] – 80.000.000
NPV = Rp. 10.909.090,-
NPV ini menunjukkan bahwa hasil NPV positif dan kemungkinan besar
menguntungkan, sehingga manajer perusahaan tersebut dapat menerima proyek
ini.
3. Analisis Pengembalian Investasi (Return On investment).
Rumus ROI:
ROI = (Laba Bersih : Biaya Investasi) x 100
ROI = (Nilai Sekarang-Biaya Investasi : Biaya Investasi) x 100
Contoh perhitungan ROI dalam investasi:
Kelvin menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100.000.000,- pada sebuah
perusahaan yang bergerak di dunia IT. Jika setahun kemudian, Kelvin menjual
investasinya ini dengan harga Rp 150.000.000,- kepada Gilang.
ROI= ((150.000.000 – 100.000.000)/100.000.000)x100= 50%
Kesimpulan: Jika Kelvin berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 50% dari
awal Kelvin berinvestasi.
4. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return).
Untuk memperoleh nilai IRR, discount rate dihitung sampai menghasilkan NPV
yang positif, dengan rumus:
Contoh perhitungan:
PT. Suara Keras dengan cash flow per tahun sebesar Rp 20.000.000,- dalam
enam tahun mengajukan nilai investasi sebesar Rp 120.000.000,- dengan tingkat
ekspektasi pengembaliannya 13%. Ketika menghitung nilai diskonto, dihasilkan
NPV sebesar Rp 6.649.000,- dan diskonto 12% , serta NPV Rp 659.000,- dengan
diskonto 10%.
Jawab:
Selisih diskonto 12% - 10% = 2% atau 6.649.000 + 659.000 = Rp 7.308.000,-
IRR = 10 %+ ( 7.308.000
659.000
) X 2%
= 10,18%
Maka IRR yang dihasilkan sebesar 10,18%. Jika dibandingkan dengan tingkat
pengembaliannya sebesar 13%, hasil IRR masih lebih kecil. Dapat disimpulkan
investasi ini kurang baik karena hasil IRR kurang dari biaya modal.
Pertemuan 6
mengidentifikasi
akan
diperoleh.
dikelola
proyek.
pengadaan
dan
prioritas
risiko
dampak
mengidentifikasi
Controlling proyek.
tertentu. Hal ini disebabkan karena ada pengujian sistem agar software yang
Jawaban
1. elemet plc
Elemet :
1. Initiating
2. Planning
3. Execution
5. Closing
Penjelasan :
1. Meng identifikasi Analisa kebutuhan dari sebuah project yang akan berjalan
2. Perancanaan medesain dan melakukan persiapan dari apa yang akan berjalan
4. Melakukan pengecekan atas apa yang telah di buat / yang sedang berjalan
Element :
1. Planning , Analisys
2. Design/ Development
3. Testing
4. Implementation
5. Maintenance
Penjelasan
2. Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis permasalahan lebih
Selain aplikasi, buatlah juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat
baru
sistem baru telah beroperasi secara penuh dan teruji kebenaranny, maka sistem
lma dilepas
dioperasikan.
3. Jaringan Kerja
Jaringan kerja adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan,
dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek. Jaringan dikembangkan dari informasi
yang diperoleh dari WBS dan gambar diagram alir dari rencana proyek
PERTEMUAN 11
LM ( Latihan Materi )
Jawab
1.a Precedence Diagramming Method (PDM) adalah sebuah metode yang yang dapat
1.b ADM adalah metode pembuatan diagram jaringan proyek yang menggunakan anak
panah untuk mewakili aktivitas dan menghubungkannya pada titik simpul (node) untuk
menunjukkan ketergantungannya
menyelesaikan aktivitas
3. Slack atau float adalah sejumlah waktu tunda aktivitas (waktu kelonggaran), tanpa
LM ( Latihan Materi )
TM Tugas Mandiri
1. adalah suatu aktivitas yang tidak memerlukan sumberdaya (resources) dan tidak
memperlihatkan ketergantungan dari suatu event kepada event yang lain akan
2. Ini digunakan untuk menghitung tanggal mulai awal (ES) dan akhir awal (EF)
3. untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita “masih” dapat memulai
4. lintasan yang terdiri dari kegiatankritis,peristiwa kritis dan dummy (jika ada) •
Buatlah Gant Chart dengan menggunakan Microsoft Project dari kasus ini, lihat hasilnya
Jawab :
Jawab:
dan ditutup. Ini adalah dokumen utama yang mengatur semua aspek proyek,
termasuk tujuan, jadwal, anggaran, sumber daya, risiko, dan metode pengendalian.
2. Elemen-elemen yang umumnya ada dalam Project Management Plan adalah sebagai
berikut:
c. Jadwal: Merinci waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan
proyek.
e. Sumber daya: Menjelaskan sumber daya manusia, peralatan, dan bahan yang
selama proyek dan strategi untuk mengurangi atau mengelola risiko tersebut.
3. Perbedaan antara Project Charter dan Project Management Plan adalah sebagai
berikut:
Project Charter adalah dokumen yang dibuat pada awal proyek untuk
batasan proyek. Ini memberikan pemahaman awal tentang apa yang perlu
Project Management Plan adalah dokumen yang lebih rinci dan komprehensif
Dalam hierarki dokumen, Project Charter berada di level yang lebih tinggi,
sedangkan Project Management Plan berada di level yang lebih detail dan
spesifik.
Project Charter sering kali berfungsi sebagai landasan bagi pengembangan