You are on page 1of 20

ANALYSIS OF A ONE-DIMENSIONAL FIN

USING
THE ANALYTIC METHOD AND THE
FINITE DIFFERENCE METHOD
Young Min Han, Joo Suk Cho, Hyung Suk Kang

Dian Kusumawati : D022212004


Nur Al Faqih Imam Ja’far : D022221002
Moh. Fajri Sidik : D022212005
Pendahuluan

Fin biasanya digunakan ketika koefisien perpindahan panas konveksi


rendah, khususnya di bawah konveksi bebas. Dalam bidang industri Fin
digunakan secara luas, antara lain aksesoris elektronik, sepeda motor,
silinder pendingin udara mesin pemotong rumput, sirip pendingin yang
dipasang pada lemari es. Oleh karena itu, menghitung panas melalui
permukaan Fin sangat berguna dan banyak paper yang mempelajari
tentang Fin.
Tujuan

Tujuan dari paper ini memastikan keakuratan metode analitik dan


metode finite difference dengan cara membandingkan kedua metode
ini dengan perpindahan panas dari sirip persegi panjang. Khususnya,
untuk metode finite difference , sejumlah node bervariasi dari 20
hingga 100 dan pengaruh nomor node pada kesalahan relatif
ditampilkan. Kesalahan relatif heat loss dan distribusi suhu antara
metode analitik dan metode finite difference direpresentasikan sebagai
fungsi Biot Number dan panjang fin tak berdimensi.
Metode Analitik Satu Dimensi
• Dalam kondisi Tunak, bentuk umum dari persamaan energi untuk extended
surface diberikan oleh Persamaan. (1).

• Untuk sirip persegi panjang dengan asumsi dapat d tulis:


• Kondisi batas nya adalah seperti berikut:

• Persamaan (2) dapat ditulis dengan bentuk tak


berdimensi sebagai :
• Dua kondisi batas (3) dan (4) ditransformasikan menjadi bentuk tak berdimensi
seperti berikut:

• Dengan memecahkan Persamaan. (5) dengan kondisi batas Persamaan. (6) sampai
(7), distribusi suhu dapat diperoleh. Hasilnya adalah
• Perpindahan panas dari Fin dapat diperoleh dengan menerapkan persamaan
distribusi suhu pada hukum konduksi Fourier :
Metode Analitik Satu Dimensi
(Revisi)
Metode Analitik Satu Dimensi
(Revisi)

Jika luas penampang fin konstan sepanjang arah maka

Jika dimisalkan , maka

Sehingga
Metode Analitik Satu Dimensi
(Revisi)

Jika dimisalkan , maka

Kondisi Batas :

Kondisi Batas (Dalam Bentuk ) :


Metode Analitik Satu Dimensi
(Revisi)

Memasukkan kondisi batas pertama :

 
Memasukkan kondisi batas kedua :
Metode Analitik Satu Dimensi
(Revisi)

Subtitusi dan ke persamaan awal :


Metode Analitik Satu Dimensi
(Revisi)

Perpindahan panas dari fin adalah :


METODE SELISIH HINGGA SATU
DIMENSI

• Seperi yang diperlihatkan pada gambar 2 sirip persegi panjang lurus adalah simetris
sehingga setengah sirip atas dibagi 12 node untuk metode beda hingga.
• Untuk setiap node yang ditunjukkan pada Gambar 3, persamaan diberikan oleh
Persamaan 11 sampai 13.
PENENTUAN NODE-NODE
• Untuk node 1 :

• Untuk node 2 (dan berlaku untuk node 3-11) :

• Untuk node 12 :
HASIL
• Gambar 4 menunjukkan kesalahan relatif
pada kehilangan panas konveksi antara
metode analitik dan metode beda hingga
sebagai fungsi bilangan Biot untuk L=6 dan
N=20, 25, 35, dan 50 untuk metode beda
hingga.
• Ini menunjukkan kesalahan relatif
meningkat secara linier ketika nomor Biot
meningkat dan laju peningkatan menurun
ketika jumlah node meningkat.
• Untuk rentang bilangan Biot tertentu
kesalahan relatif maksimum kurang dari
1,1% meskipun N adalah 20.
• Ini berarti bahwa metode beda hingga
dengan hanya 20 node cukup akurat untuk
menganalisis sirip persegi pendek.
• Gambar 5 menunjukkan
kesalahan relatif kehilangan
panas antara metode analitik
dan metode beda hingga
sebagai fungsi dari panjang sirip
tanpa dimensi untuk Bi=0,01
dan N=20, 30, 50, dan 100.
• Kesalahan relatif meningkat
secara parabolik sebagai L
meningkat untuk semua nilai N.
• Hal ini juga menunjukkan
bahwa kesalahan relatif
maksimum kurang dari 0,12%
meskipun N=20 dan L=20.
• Kesalahan relatif suhu di ujung sirip
untuk L=6 dan N=20, 25, 35 dan 50
menggunakan metode beda hingga
dibandingkan dengan metode
analitik versus bilangan Biot
diilustrasikan pada Gambar 6.
• Kesalahan relatif meningkat secara
linear seiring Biot jumlah meningkat
untuk semua nilai N.
• Dapat dicatat bahwa kesalahan
relatif menurun dari lebih dari 2,7%
menjadi 0,3% karena N meningkat
dari 20 menjadi 50 untuk Bi=1.
• Gambar 7 mengilustrasikan kesalahan
relatif temperatur pada ujung sirip
antara metode beda hingga dan
metode analitik sebagai fungsi
panjang sirip tak berdimensi pada
kasus Bi=0,01, dan N=20, 25, 35, dan
50.
• Menunjukkan bahwa kesalahan relatif
tampaknya tidak bergantung pada
panjang sirip tanpa dimensi untuk
N=100 dan meningkat secara parabola
saat L meningkat untuk N=20,30, dan
50.
• Bahkan untuk nilai N terkecil,
kesalahan relatif tetap kurang dari
0,1% sampai L meningkat menjadi 20.
KESIMPULAN
• Hasil yang disajikan menghasilkan kesimpulan langsung berikut.
1. Kesalahan relatif meningkat secara linier seiring bertambahnya
bilangan Biot untuk panjang sirip tetap.
2. Kesalahan relatif meningkat secara parabola dengan peningkatan
panjang sirip tanpa dimensi untuk bilangan Biot tetap.
3. Kesalahan relatif antara metode analitik dan metode beda hingga
berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah node untuk
metode beda hingga.

You might also like