Professional Documents
Culture Documents
1
REFERENCES
2
• Ababouch L, Gandini G, Ryder J. 2005. Detentions and rejections in
international fish trade. FAO Fisheries Technical Paper. No. 473. Rome:
FAO. 110p.
3
• Jouve JL, MF Stringer, AC Baird-Parker. 1998. Food Safety Management
Tools. ILSI Europe Risk Analysis in Microbiology, Brussels, Belgium.
• Martinez I, James D, Loréal H. 2005. Application of modern analytical
techniques to ensure seafood safety and authenticity. FAO Fisheries
Technical Paper No. 455. Rome: FAO. 73p.
4
1.
EVOLUSI
PERKEMBANGAN MUTU
5
EVOLUSI KENDALI MUTU
MUTU MERUPAKAN PRODUK ABAD KE-20 ISO
SIX SIGMA
LEAN TOYOTA
HACCP
TQM
TQC
STATISTIKA
PENGAWAS
MUTU
SUPERVISOR
PERSONAL
BR dan WN 6
TAHUN PERISTIWA PENTING DALAM PERKEMBANGAN MANAJEMEN MUTU
1940 W. Edwards Deming membantu U.S. Bureau of the Census dalam menerapkan teknik sampling
1941 W. Edwards Deming membantu U.S. War Department untuk mengajar teknik kendali mutu
1961 Martin Company (Martin-Marietta) membuat proyektil Pershing dengan kerusakan nol (zero defects)
1970 Philip Crosby memperkenalkan konsep tingkat kerusakan nol (zero defects)
1980 Siara Televisi “If Japan can…why can’t we?” oleh W. Edwards Deming
1984 Philip Crosby mempublikasikan Quality without Tears : The Art of Hassle-Free Management
1988 Secretary of Defense Frank Carlucci mengarahkan US Department of Defense untuk mengadopsi mutu
1989 Florida Power and Light memenangkan Deming Prize (perusahaan non-Jepang pertama)
1993 Pendekatan Mutu Total diajarkan secara luas diberbagai perguruan tinggi dan universitas AS
BR dan WN 7
• PRODUKSI • KEUANGAN
PRODUKSI KEUANGAN
KEUANGAN
KUALITAS PERSONALIA
KUALITAS
• KUALITAS • PERSONALIA
PELANGGAN
PRODUKSI PERSONALIA
P KUALITAS
R PKE
ERUSAONNGALIA
AN
O PRODUKSI
D
U
K
PRODUKSI
S
I
KUALITAS
PERSONALIA KEUANGAN
KUALITAS PELANGGAN KEUANGAN
BR dan WN 9
DUNIA BISNIS PERIKANAN 1980-1990-AN
TAHUN 1980-AN BISNIS PERIKANAN DAN SEMUA PRAKTEK BISNIS
HANYA MENGONTROL KETERSEDIAAN PRODUK
INDUSTRI
DI DOMINASI
KOLUSI
MARKET
KORUPSI
NEPOTISME PASAR
DIKELOLA OLEH KELOMPOK TERTENTU
SANGAT
SALES ORIENTED
HANYA ADA
BAGIAN PENJUALAN
DAN PEMBELIAN 11
KEADAAN MUTU, BISNIS DAN MARKETING PADA
BERBAGAI PERUSAHAAN
ERA TAHUN 1990
SEBAGAI SUATU
DEPARTEMEN PEMBELIAN DAN PENJUALAN
(BELUM ADA BAGIAN MUTU)
DI BAWAH
DEPARTEMEN PRODUKSI
(MUTU MERUPAKAN FUNGSI DARI PRODUKSI)
Bambang Riyanto 12
ERA
GLOBALISASI
13
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA
Bambang Riyanto MUARA BARU, JAKARTA 14
BISNIS
DAN
INDUSTRI
PERIKANAN
MAKIN
MAJU
2.
PENGERTIAN
MUTU (QUALITY),
16
MUTU
(QUALITY)
BR dan WN 17
PENGERTIAN MUTU PADA
BEBERAPA PERUSAHAAN BESAR DUNIA
GSA
Memenuhi kebutuhan pelanggan untuk pertama kali dan setiap
kali
Boeing
Memberikan produk dan jasa yang secara konsisten
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan kami.
Departemen Pertahanan AS
Melakukan pekerjaan yang benar secara tepat pada saat
pertama, selalu mengusahakan perbaikan dan selalu memuaskan
pelanggan.
18
PENGERTIAN MUTU PRODUK
A. V. Feigenbaum. 1983. Total Quality Control.
BR dan WN 19
PENGERTIAN MUTU DALAM KONSEP MANAJEMEN
Stephen Uselac, 1993. Zen Leadership : The Human Side of Total Quality Team
Management.
Dalam arti yang paling luas, mutu adalah suatu atribut dari produk atau jasa yang dapat
ditingkatkan. Kebanyakan orang mengaitkan mutu dengan sebuah produk atau jasa. Mutu
TIDAK hanya produk atau jasa melainkan juga mencakup PROSES, LINGKUNGAN, dan
ORANG
BR dan WN 20
PENDEFINISIAN KONSEP MUTU (JURAN, J. M. 1989. Juran on Quality by Design)
BR dan WN 21
PANDANGAN TENTANG MUTU
TRADISIONAL MODERN
Memandang mutu sebagai isu teknis Memandang mutu sebagai isu bisnis
Usaha perbaikan mutu dikoordinasikan oleh Usaha perbaikan mutu diarahkan oleh manajer puncak
manajer mutu
Memfokuskan mutu pada fungsi atau departemen Mutu mencakup semua fungsi atau departemen dalam organisasi
produksi
Produktivitas dan mutu merupakan sasaran yang Produktivitas dan mutu merupakan sasaran yang bersesuaian, karena hasil-hasil
bertentangan produktivitas dicapai melalui peningkatan atau perbaikan mutu
Mutu didefinisikan sebagai konformansi Mutu secara tepat didefinisikan sebagai persyaratan untuk memuaskan kebutuhan
(conformance) terhadap spesifikasi atau standar. pengguna produk atau pelanggan (customers). Membandingkan produk terhadap
Membandingkan produk dengan spesifikasi kompetisi dan terhadap produk terbaik di pasar.
Mutu diukur melalui derajat nonkonformasi Mutu diukur melalui perbaikan proses/produk dan kepuasan pengguna produk atau
(nonconformance), menggunakan ukuran-ukuran pelanggan secara terus menerus, dengan menggunakan ukuran-ukuran mutu
mutu internal berdasarkan pelanggan
Mutu dicapai melalui inspeksi secara intensif Mutu ditentukan melalui desain produk dan dicapai melalui teknik pengendalian yang
terhadap produk efektif, serta memberi kepuasan selama masa pakai produk
Beberapa kerusakan atau cacat diijinkan, jika Kerusakan atau cacat dicegah sejak awal melalui teknik pengendalian yang efektif
produk telah memenuhi standar mutu minimum
Mutu adalah fungsi terpisah dan berfokus pada Mutu adalah bagian dari setiap fungsi dalam semua tahap dari siklus hidup produk
evaluasi produksi
Pekerja dipermalukan apabila menghasilkan mutu Manajemen bertanggungjawab untuk mutu
yang jelek
BR dan
Hubungan WN pemasok bersifat jangka
dengan Hubungan dengan pemasok bersifat jangka panjang dan berorientasi pada mutu
pendek dan berorientasi biaya
INPUT PROSES OUTPUT
Pemantauan
Kualitas dan Kuantitas
Keluaran
Program
Perbaikan
dan
Pencegahan
STANDAR MUTU
REVISI STANDAR
RANCANGAN PRODUK
PRODUKSI
BR dan WN 25
KATA KUNCI (KEY WORD) PADA BERBAGAI ISTILAH
MUTU (QUALITY)
Mencapai atau melebihi harapan pelanggan.
Mencakup produk, jasa, orang, proses, dan lingkungan.
Suatu keadaan yang selalu berubah (apa yang dianggap bermutu sekarang mungkin tidak lagi
dianggap bermutu di masa mendatang).
MUTU
Keadaan Dinamik yang Diasosiasikan dengan Produk, Jasa, Orang, Proses, dan Lingkungan
yang Mencapai atau Melebihi Harapan.
Sumber :
Goetsch, D. L. and S. B. Davis. 2000. Introduction to Total Quality : Total Quality for Production, Processing, and Service.
BR dan WN 26