You are on page 1of 74

Pelatihan Elektrokardiografi (EKG)

Sesi 3 : Interpretasi EKG


Dr. Ahmad Handayani, M.Ked(Cardio), SpJP
Pembelajaran Sesi 2 : 60 menit

1.Sistematika
Diskusi
interpretasi EKG
2.Mengetahui nilai • Bertanya yang
normal dan nilai belum dimengerti
abnormal

Kuliah
10 Langkah Pembacaan EKG
1. Menentukan irama
2. Menentukan heart rate

3. Menentukan aksis QRS

4. Identifikasi gelombang P  ada tidaknya pembesaran atrium


5. Pengukuran interval PR  ada tidaknya AV block
6. Identifikasi kompleks QRS  ada tidaknya q patologis, RBBB, LBBB
7. Identifikasi segmen ST dan gelombang T  ada tidaknya iskemia/infark
8. Pengukuran interval QT
9. Menilai adanya LVH / RVH

10. Menilai adanya aritmia (PVC, PAC, AF, dll)


1. Menentukan irama
*Irama, laju dan regularitas biasanya dinilai secara bersamaan ( satu kelompok).

1. Irama sinus  impuls berasal dari SA node


 Apa buktinya ? Terbentuk gelombang P yang
vektor listrik rata-ratanya akan bergerak menuju
sadapan II dan menjauhi sadapan aVR, maka
“gelombang P positif di sadapan II dan
negatif di aVR”
2. Irama sinus  setiap P diikuti QRS
3. Interval R-R reguler

Jika poin 1,2 dan 3 terpenuhi dengan laju 60-100 x/ menit


disebut sinus normal, laju < 60 disebut sinus bradikardia, dan
jika laju > 100 x/menit disebut sinus takikardia.
Apa maksudnya interval R-R regular ?
2. Menentukan Heart Rate
 Pada HR yang regular
 Laju jantung (heart rate) bisa dihitung dengan mengitung jarak dari R-R.
 Metode 1, 1500 dibagi jumlah kotak kecil yang terdapat di interval R-R.
 Metode 2, 300 dibagi jumlah kotak besar yang terdapat di interval R-R.

 Pada HR yang ireguler


 Rule of 6s or 10s
What is the heart rate?

(300 / 6) = 50 bpm
What is the heart rate?

(300 / ~ 4) = ~ 75 bpm
What is the heart rate?

(300 / 1.5) = 200 bpm


Bila HR ireguler

1s 1s 1s 1s 1s 1s

(11 beat x 10 = ~ 110 bpm)


Latihan
 Apakah berasal dari sinus atau tidak ?
 Berapa HR nya ?
Latihan
 Apakah berasal dari sinus atau tidak ?
 Berapa HR nya ?
Latihan
 Apakah berasal dari sinus atau tidak ?
 Berapa HR nya ?
Break
3. Menentukan Aksis QRS Jantung
- arah rata-rata vektor listrik kompleks QRS -
Tujuan menilai aksis jantung adalah untuk menilai apakah ada perubahan orientasi jantung
Aksis normal terletak pada -30 sampai +90 derajat.
Cara Menghitung Aksis
- Menghitung penjumlahan vektor -

- + Sadapan I

+
Sadapan aVF 16
Contoh cara menghitung aksis

aVF -

- + A) Hitung S-r di I
I: R = +7
7 S=-
Lead I +7
40

aVF : R = +8
I- I+
5 S = -3
+5

+
Lead aVF 17 aVF +
BREAK
Menghitung aksis memang sulit, tapi dengan sering membaca EKG akan terbiasa
4. Identifikasi gelombang P
 Gelombang P  depolarisasi atrium
 Perubahan gelombang P  pembesaran atrium (kanan atau kiri atau keduanya)
 Sadapan untuk menilai nya adalah sadapan II dan V1

II Tabel 4-1. Nilai normal gelombang P


Sadapan II Nilai Sadapan V1 Nilai
Amplitudo ≤ 0,25 mV ( 2,5 P initial ≤ 0,15 mV (1,5
kotak kecil/2,5 kotak kecil/1,5
mm ) mm)
Durasi < 0,10 detik ( 2,5 P (Lebar x dalam)<
kotak kecil / 2,5 terminal 0,04 detik X 1 ( 1
V1 mm) force kotak kecil/ 1mm)
Right Atrial Enlargement
(Pembesaran Atrium Kanan)
RAE
Left Atrial Enlargement
(Pembesaran Atrium Kiri)
LAE
Biatrial Enlargement
5. Menghitung Interval PR
 Interval PR menggambarkan konduksi dari SA ke AV node
 Jika terjadi pemanjangan durasi  konduksi berjalan lebih lambat  menandakan adanya blok
 Pada orang dewasa interval PR normalnya 0,12 detik – 0, 20 detik ( 3-5 kotak kecil).
Hitunglah PR interval pada 2 ekg di bawah ini

PR interval = 0.30 s
PR interval = 0.16 s
(memanjang)
(normal)
(AV blok derajat 1)
6. Identifikasi kompleks QRS
 Kompleks QRS menandakan depolarisasi ventrikel
 Apa yang perlu dilihat?
 Durasi nya (normal < 0.12 s), bila melebar lihat apakah ada pola RBBB atau LBBB
 Ada tidaknya Q patologis
Normal QRS

Durasi 0.06 s
Tidak dijumpai Q
patologis
QRS lebar
(Contoh kasus pada VT)
Q patologis
 Tidak semua q adalah patologis
 Gelombang Q yang normal biasnya sempit ( < 0,04 detik atau < 1 kotak kecil )
dan amplitudonya kecil ( < 25% dari tinggi total gelombang R )seperti pada
sadapan V4-V6, lalu salah satu dari I,aVL, II,III, dan AVF.
 Gelombang Q dikatakan patologis jika gelombang Q lebih menonjol biasanya
lebih lebar ( ≥ 0,04 detik atau ≥ 1 kotak kecil) dan lebih dalam/amplitudonya
lebih besar ( > 25% dari tinggi total gelombang R).
Bukan q patologis
Q patologis (QS)  Old Myocardial Infarct
QRS lebar dengan RBBB (Right Bundle Branch Block)
QRS lebar dengan LBBB (Left Bundle Branch Block)
7. Identifikasi segmen ST dan T
 ST segment dan T wave merupakan fase repolarisasi
 Perubahan di segmen ST dan gel T dapat terjadi karena adanya iskemia (kekurangan O2) dan
atau infark (kematian jaringan akibat tidak adanya oksigen) di miokardium
EKG pada iskemia/infark
miokard

 ISCHEMIA : ST depresi atau T inversi

 INFARCT : ST Elevasi
Lihatlah ST Elevasi pada EKG di bawah ini
Lihatlah ST Elevasi pada EKG di bawah ini
Lihatlah ST Depresi pada EKG di bawah ini
Lihatlah ST Depresi pada EKG di bawah ini
Lihatlah T inversi pada EKG di bawah ini
Lihatlah T inversi pada EKG di bawah ini
Review Kembali
Harus diingat
 Perubahan Segmen ST dan gelombang T dapat disebabkan oleh iskemia/infark, namun juga
dapat disebabkan hal lain, seperti gangguan elektrolit, pembesaran ventrikel kiri, perubahan
sekunder pada LBBB dan lain-lain.
LOKASI ISKEMIA / INFARK
 Khusus dalam menilai adanya iskemia dan infark ini, selain menilai ada dan tidak nya
iskemia/infark, dari EKG kita juga bisa menilai lokasi kejadiannya. Perhatikan gambar di
bawah
Contoh
8. Pengukuran interval QT

Normalnya nilai QTc adalah antara 0,33 detik hingga 0, 44


detik, sebagai catatan pada bahwa pada wanita nilai normal
tertinggi adalah 0,45 detik.
9. Menilai adanya LVH / RVH
 Ingat Kembali cara kerja EKG
 EKG dapat merekam “kekuatan arus listrik”
 Pada sadapan dada, terutama di V1, V5, V6, adalah tempat menilai adanya hipertrofi ventrikel
kanan dan kiri
LVH (Left Ventricle Hypertrophy)
Kriteria LVH
ECG in LVH
RVH (right ventricle hypertrophy)
Kriteria RVH
EKG pada RVH
10. Menilai adanya aritmia
 Di akhir pembacaan, sebelum memberi kesimpulan, maka perlu dilakukan pembacaan ulang, lihat
beat demi beat.
 Apabila dari awal irama dasar adalah sinus ritme, maka jika ada gangguan irama lain yang muncul,
disebutkan sebagai irama tambahan.
 Beberapa aritmia yang perlu dikenali untuk EKG dasar adalah
 Atrial Fibrilasi
 SVT
 VT
 VF
 VES / PVC
 AES / PAC
SR versus AF

 QRS Sempit (durasi QRS < 0.12 s)


 R-R interval tidak teratur
 Gel P  tidak jelas, fibrilasi
Atrial Fibrilasi
SVT (Supraventricular Tachycardia)

 QRS Sempit (durasi QRS < 0.12 s)


 R-R interval teratur
SVT (Supraventricular Tachycardia)
VT (Ventricular Tachycardia)
VT (Ventricular Tachycardia)
VF (ventricular fibrillation)
VF (ventricular fibrillation)
PAC / AES
PAC / AES
PVC / VES
PVC / VES
DONE
CUKUP
SUDAH
CUKUP
LATIHAN
10 Langkah interpretasi EKG
10 Langkah Pembacaan EKG
1. Menentukan irama
2. Menentukan heart rate

3. Menentukan aksis QRS

4. Identifikasi gelombang P  ada tidaknya pembesaran atrium


5. Pengukuran interval PR  ada tidaknya AV block
6. Identifikasi kompleks QRS  ada tidaknya q patologis, RBBB, LBBB
7. Identifikasi segmen ST dan gelombang T  ada tidaknya iskemia/infark
8. Pengukuran interval QT
9. Menilai adanya LVH / RVH

10. Menilai adanya aritmia (PVC, PAC, AF, dll)

You might also like