You are on page 1of 14

BAB V

PENGENDALIAN BIAYA
PRODUKSI
Oleh : Ir. Irmawati, S.E., M.Si
Tujuan Pengendalian
Biaya Produksi
1. Agar biaya produksi sesuai dengan apa yang direncanakan
2. Agar dicapai efisiensi yang tinggi
3. Agar biaya produksi sesuai dengan apa yang dikehendaki konsumen dalam hal
kualitas yang diinginkan.

Biaya produksi: semua biaya yang dibutuhkan/dikeluarkan dalam pembuatan


produk/jasa.

Dalam membuat produk, biaya yang dikeluarkan ada 3 yaitu:


1. Biaya Bahan Baku/B.BB
2. Biaya Tenaga Kerja/B.TK
3. Biaya Overhead Pabrik/B.OP
Metode Pengendalian Biaya
Produksi
1. Penentuan Standar pada luas produksi yang optimal.
• Standar pemakaian BB
• Standar Harga BB
• Standar Jam Kerja
• Standar pemakaian BOP.
2. Membuat anggaran biaya produksi
3. Membuat perbandingan antara anggaran dan kenyataan dengan
menggunakan ANALISA SELISIH.
ANALISA SELISIH
1. Analisa Selisih Bahan Baku
a. Selisih HARGA BELI = (Ha - Hst) x Qa
Dimana: Ha : Harga senyatanya
Hst: Harga standar
Qa : Kuantitas senyatanya saat pembelian

b. Selisih KUANTITAS = (Qa - Qst) x Hst


Dimana: Hst : Harga standar
Qst : Kuantitas standar
Qa : Kuantitas senyatanya saat pemakaian
ANALISA SELISIH

2. Analisa Selisih Tenaga Kerja


3. Selisih Tingkat Upah = (Tarif Nyata - Tarif standar) x Jam Kerja Nyata
4. Selisih Efisiensi = (Jam Kerja Nyata - Jam Kerja Standar) x Tarif
Standar

5. Analisa Selisih BOP


Selisih BOP = BOP nyata – BOP standar
CONTOH SOAL
1. PT. MEGARIA menghasilkan 2 macam produk A dan B. Berikut ini adalah perencanaan
penjualan dan standar yang telah disusun untuk tahun 2020.
• Penjualan Produk :
Produk A : 20.000 potong
Produk B : 15.000 potong
• Rencana Persediaan Produk Akhir :
Produk A : Persediaan awal 1-1-20 : 1.000 potong
Persediaan akhir 31-12-20 : 1.500 potong
Produk B : Persediaan awal 1-1-20 : 500 potong
Persediaan akhir 31-12-20: 1.500 potong
6
• Tingkat Penggunaan Bahan :
Produk A : 2 unit BB X dan 3 unit BB Y
Produk B : hanya menggunakan 2 unit
BB Y
• Standar Penggunaan TKL :
Produk A : 2 jam TKL
• Harga Standar BAHAN BAKU :
Produk B : 1 jam TKL
Bahan Baku X : Rp. 450,00
Upah tenaga kerja langsung : Rp.
Bahan Baku Y : Rp. 600,00
300,00/jam

• Standar Biaya Overhead Pabrik (BOP):


Tarif standar : Rp. 50,00/jam TKL

7
Pada akhir tahun 2020 ternyata diperoleh data
sbb :
• Pembelian Bahan Baku :
Bahan Baku X : 45.000 unit @ Rp. 450,00 • Pemakaian TKL :
Bahan Baku Y : 95.000 unit @ Rp. 595,00 Jumlah TKL : 60.000 jam dengan upah Rp.
275,00/jam
• Pemakaian Bahan Baku :
Bahan Baku X : 42.500 unit • Pembayaran BOP : Rp. 3.000.000,00
Bahan Baku Y : 92.500 unit
Dari data tersebut anda diminta untuk membuat
anggaran biaya produksi dan analisa selisih untuk
Bahan Baku, TKL, dan BOP untuk tahun 2020.

8
PENYELESAIAN
1. Dicari terlebih dahulu tingkat produksi produk A dan produk B, dengan cara:

  Produk A Produk B
Penjualan 20.000 15.000
Persediaan Akhir 1.500 1.500
  21.500 16.500
Persediaan Awal 1.000 500
Tingkat Produksi 20.500 16.000

9
2. Menghitung kuantitas Bahan Baku Standar

  BBx BBy
Produk A 2x20.500 = 41.000 3 x 20.500 = 61.500
Produk B - 2 x 16.000 = 32.000
  2x20.500 = 41.000 = 93.500

3. Menghitung Jam Kerja Standar


     

Produk A = 2 x 20.500 = 41.000


Produk B = 1 x 16.000 = 16.000 +
Jumlah JK Standar = = 57.000

10
4. Menghitung BOP standar
= Jam Kerja Standar X Tarif Standar BOP
= 57.000 X Rp. 50,-
= Rp. 2.850.000,-

11
5. Analisis Selisih
I. Analisis Selisih BB
a. Selisih Harga Beli
BBx = (450-450) x 45.000 =0
Bby = (595-600) x 95.000 = (-)Rp. 475.000 (L)

b. Selisih Kuantitas
BBx = (42.500 – 41.000) x 450 = Rp. 675.000 (R)
Bby = (92.500 – 93.500) x 600 = (-)Rp. 600.000 (L)

12
6. Analisis Selisih
II. Analisis Selisih TK
a. Selisih Tingkat Upah = (275 – 300) x 60.000 = (-) Rp.
1.500.000 (L)
b. Selisih Efisiensi = (60.000-57.000) x 300 = Rp.
900.000 (R)

III. Analisis BOP


a. Selisih BOP = BOP Nyata- BOP standar
= Rp. 3.000.000 – Rp. 2.850.000
= Rp. 150.000 (R )

13
14

◉ KESIMPULAN

Dari hasil analisis ternyata masih terjadi penyimpangan dari anggaran yang telah
direncanakan. Langkah yang perlu diambil oleh perusahaan adalah mencari sebab-sebab
terjadinya penyimpangan. Apakah penyimpangan tersebut penyimpangan yang wajar
atau penyimpangan yang berada diluar kemampuan perusahaan atau disebabkan oleh
hal-hal yang tidak dapat diduga. Kemudian dievaluasi dan dicari langkah antisipasi agar
tidak terjadi penyimpangan untuk masa yang akan datang

You might also like