You are on page 1of 16

PENGGUNAAN DAN TINJAUAN

OBAT PADA PEDIATRI


Oleh : Dita Ayulia D.S. M.Sc., Apt.
Istilah usia pada manusia :

*Sumber : Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Pasien Pediatri (DepKes RI, 2009)
Problem drug used in children
1. Inappropiate use of antibiotics in the treatment of
ARI (Acute Respiratory infection) : 93 % were given
antibiotic, 7-14% were eligible to be given antibiotics.
60% of drug cost prescribed were accounted for by
antibiotics. Inappropiateness was also found in terms of
dose, the length of antibiotic use, drug administration,
and drug form.
2. Inappropriate use of antibiotics in the treatment of
Diare.
3. Noncompliance in the pediatric age group : 21% of
adolescents noncompliant with anticonvulsant; 28% of
asthmatic children noncompliant with theophylline.
4. 17% of pediatric patients had an adverse drug reaction.
Problem drug used in children
4. Rute pemakaian obat  sebaiknya rute
oral dengan bentuk sediaan cair tanpa
pemanis, rute rektal dpt digunakan untuk
mendapatkan absorpsi >> (antiepilepsi)
5. Penyesuaian dosis  berdasarkan BB
6. Interaksi obat  mis dg
makanan/minuman  ingatkan orangtua
agar tidak mencampur obat dg
susu/minuman cair karena ada resiko IO
Problem of Drug Used in Pediatric

Change in : Plasma Adverse


. pharmacokinetics effects
. pharmacodynamics
concentration ↑

Dosage
Research
regimens
Ethic

Dosage
form
Drug absorption in children
1. Bayi baru lahir pH lambung lebih
alkalis, waktu pengosongan
lambung lambat (6-8 jam), waktu
makanan tinggal lebih lama 
• Absorpsi obat yang bersifat
asam lemah (fenobarbital,
fenitoin) akan menurun
Absorption • Absorpsi obat yang bersifat basa
lemah (ampisilin, eritromisin)
akan meningkat
2. Kulit tipis  Pemberian perkutan
  terjadi efek toksik pada
kortikosteroid, asam borat,
Physiological factors aminoglikosida, asam salisilat.
1. Gatric pH
2. Stomach emptying 3. Peristaltik usus bayi baru lahir
3. Intestinal motility belum teratur, umumnya lambat
4. Blood flow  jumlah obat diabsorpsi .
Drug absorption in neonatus
Drug Absortion in neonatus
Ampisilin Meningkat
Diazepam Normal
Digoksin Normal
Fenitoin Menurun
Fenobarbital Menurun
Gentamisin Menurun
Nafsilin Meningkat
Parasetamol Menurun
Penisilin-G Meningkat
Sulfonamid Normal
Drug distribution in children

1. Volume cairan ekstraseluler


& Total cairan tubuh >> 
distribusi obat larut air >>
(Fenobarbital Na, penisilin,
aminoglikosida)  dosis
Distribution disesuaikan /KgBB
2. Jaringan lemak << 
Volume distribusi obat larut
lemak <<
Influenced factors
1. Organ mass
2. Ration body water
3. Blood flow
4. Permeability
5. Protein binding
6. Physical & chemical
properties
Drug distribution in children
Drug metabolism in children
1. Alirah darah ke hati <<
2. Kapasitas enzim hati <<

Metabolisme obat <<


Metabolism
3. Obat2 dalam bentuk prodrug
(beberapa jenis antiepilepsi
& teofilin)  dosis diberikan
Influenced factors > dewasa
1. Organ mass
2. Ration body water 4. Obat yang dimetabolisme
3. Blood flow utama dihati untuk proses
4. Permeability
5. Protein binding ekskresi dosis < dewasa
6. Physical & chemical
properties
Drug elimination in children

1. Kemampuan ekskresi olah


ginjal << dibandingkan
dewasa
elimination
Obat-obat yang diekskresi
utama di ginjal dosis harus <<
dewasa
Influenced factors
1. Organ mass
2. Ration body water
3. Blood flow
4. Permeability
5. Protein binding
6. Physical & chemical
properties
Pharmacodynamic changes
• Jantung neonatus belum memberikan respon
yang optimal terhadap obat simpatomimetik.
Diperlukan agonis  lebih tinggi untuk
memberika efek yang sebanding.
• Amfetamin menyebabkan stimulasi SSP pada
orang dewasa, tetapi pada anak digunakan
untuk treatmen hiperaktif.
• Glukokortikoid menyebabkan gangguan
pertumbuhan pada bayi dan gangguan
kematangan epiphyseal.
• Opioid narkotik menyebabkan infant
respiratory distress syndrome.
Konverasi Dosis untuk anak
Usia Berat badan Dosis anak
(kg) (% dewasa)
Neonatus 3,4 < 12,5
1 bulan 4,2 < 14,5
3 bulan 5,6 18
6 bulan 7,7 22
1 tahun 10 25
3 tahun 14 33
5 tahun 18 40
7 tahun 23 50
12 tahun 37 75
Beberapa obat yang perlu diwaspadai diberikan pada
anak

1. Pemberian tetrasiklin dapat merusak gigi dan mengganggu


pertumbuhan tulang.
2. Pemberian antibiotika untuk diare akut tidak beralasan.
3. Kortikosteroid topical secara rutin tidak dianjurkan karena
bisa terjadi iritasi kulit dan gangguan pertumbuhan.
4. Obat yang dapat mendesak bilirubin dari ikatannya dengan
albumin menyebabkan Ken-ikterus. Misalnya kotrimoksazol,
vitamin K.
5. Pemberian aspirin dihindari karena menyebabkan iritasi
lambung dan sindroma Reye.
6. Pemberian kloramfenikol pada bayi dapat menyebabkan
sindrom Grey.
7. Pemberian dipiron menyebabkan agranulositosis.
Prinsip pemakaian obat pada anak

1. Apakah tindakan pengobatan memang perlu


dilakukan.
2. Pemilihan obat yang tepat.
3. Bentuk sediaan yang diperlukan.
4. Perkiraan dosis obat untuk anak.
5. Lama dan frekuensi pemberian.
6. Perlunya informasi pengobatan diberikan.
7. Ketaatan minum obat pada anak.
8. Pemilihan manfaat dan efek pengobatan.
TERIMAKASIH

BERIKAN PENGOBATAN TERBAIK UNTUK ANAK


KARENA ANAK ADALAH MASA DEPAN BANGSA

Literatur :
Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Pasien Pediatri (2009) oleh DepKes RI
Ars Prescribendi Jilid III

You might also like