You are on page 1of 16

DASAR DASAR

PSIKOTERAPI

Pertemuan ke-3
Tujuan Terapi
 Memperkuat motivasi untuk melakukan
hal yang benar (dengan nasehat,
bujukan sd hipnotis)
 Mengurangi tekanan emosi dengan
mengekspresikan perasaan yang
mendalam (katharsis)
 Membantu mengembangkan potensi
klien
 Mengubah kebiasaan
 Mengubah struktur kognitif individu
 Meningkatkan pengetahuan dan
kapasitas untuk mengambil keputusan
yang tepat
Tujuan Terapi
 Meningkatkan pengetahuan (insight)
 Meningkatkan hubungan antar pribadi
 Mengubah lingkungan sosial individu
(terapi berorientasi sistem)  biasanya
terapi pada anak
 Mengubah proses somatik untuk
mengurangi rasa sakit dan meningkatkan
kesadaran tubuh  relaksasi
 Mengubah status kesadaran untuk
mengembangkan kesadaran, kontrol dan
kreativitas diri
Contemporary Approaches
Tujuan terapi menurut Kleinke (1994):
 Mengatasi demoralisasi dan penuaan
 Meningkatkan harapan
 Meningkatkan mastery and self-efficiency
 Mengatasi penolakan (avoidance)
 Menyadari misconceptions
 Menerima realita kehidupan
 Mendapatkan insight
Tahap-Tahap Psikoterapi
 Wawancara awal
– Mengetahui permasalahan
– Memberitahu aturan
– Membangun rapport
– Mengembangkan komitmen
– Membuat kontrak terapeutik
 Proses terapi
– Melakukan intervensi
Tahap-Tahap Psikoterapi
 Pengertian ke Tindakan
– Apa yang telah dipelajari
– Bagaimana menerapkannya dalam kehidupan
 Mengakhiri terapi
– Tujuan tercapai
– Klien tidak melanjutkan terapi
– Terapis mengakhiri terapi (jika tidak dapat
menolong)
– Klien diberitahu beberapa sesi sebelumnya
– Mengurangi ketergantungan secara bertahap
Kondisi yang diperlukan dalam
psikoterapi (Korchin, 1979)
 Kesempatan untuk re-learning
 Individu mengalami, bukan hanya
membicarakan pengalamannya
 Hubungan yang menyembuhkan
 Ada motivasi, keyakinan dan harapan
klien dalam setiap proses psikoterapi
Beberapa Intervensi Dasar
 Bertanya
 Meminta penjelasan (clarifying)
 Eksklamasi (dorongan minimal)
 Konfrontasi
 Interpretasi
Ketrampilan Terapis
 Verbal
– Bahasa yang baik dan dimengerti klien
 Non verbal
– Menggunakan waktu (cepat lambatnya
memberikan reaksi/ tanggapan)
– Menggunakan tubuh (SOLER)
• S: face the client SQUARELY
• A: adopt an OPEN postures
• L: it is possible at times to LEAN toward the
other
• E: maintain a good EYE CONTACT
• R: RELAXED or natural in these behaviour
– Melalui suara (intonasi, kecepatan,
volume suara dll)
– Melalui penggunaan lingkungan (jarak,
pakaian, posisi di ruangan dll)
Penelitian Terhadap Terapi
Dapat Dilakukan Melalui:
 2 kali percobaan terkontrol
(eksperimen): satu kelompok diberi
treatmen, satu kelompok yang lain diberi
placebo
 10 penelitian single case design
 Penggunaan manual treatmen,
spesifikasi yang jelas tentang
karakteristik klien dan hasil treatmen
yang dilaporkan oleh dua tim riset yang
berbeda
Faktor Terapis Yang
Mempengaruhi Efektivitas Terapi
 Empati
 Sikap yang hangat
 Ketulusan
 Kepercayaan diri dalam kemampuan untuk
menolong
 Pengalaman
 Tidak memiliki masalah emosional
 Mempersiapkan klien untuk menjalani
terapi
Faktor Klien yang Mempengaruhi
Efektivitas Terapi
 Motivasi/ kesediaan klien untuk
berubah
 Kecemasan
 Depresi
 Ketidaknyamanan subjektif
 Sikap terhadap treatmen: Pertanyaan
“apakah terapi ini efektif” vs “Apakah
terapi yang terbaik bagi saya dalam
kondisi ini?”
Rangkuman
 Mereka yang mencari bantuan
psikoterapi belum tentu orang yang
sangat membutuhkannya
 Terdapat berbagai strategi terapi,
tetapi terdapat pula berbagai faktor
yang sama di dalamnya
 Perlu adanya riset yang mendukung
pendekatan terapi
Rangkuman
 Terbukti bahwa berbagai jenis terapi
bersifat efektif
 Pendekatan perilaku dan kognitif
perilaku memiliki dukungan empirik
yang terbanyak (karena memang
paling banyak melakukan penelitian)
 Bagaimanapun, terdapat juga bukti
bahwa beberapa terapis dapat
“membahayakan” klien
Rangkuman
 Perlu dilakukan riset untuk
mengetahui pendekatan apa yang
sesuai untuk klien dan kondisi tertentu

You might also like