You are on page 1of 18

STATISTI

👉
KA 1
UKURAN LETAK DATA

Insitut Agama Islam Negeri Palangkaraya Hasnita, M.Si


2

Outline
Persentil
Desil

Kuartil

Pendahuluan

Insitut Agama Islam Negeri Palangkaraya Hasnita, M.Si


3

PENDAHULUAN
• Ukuran letak (Fraktil) merupakan ukuran yg menunjukan
pada bagian mana data tersebut terletak pada suatu
data yg telah diurutkan

Kuartil

Ukuran
Desil
Letak

persentil
Insitut Agama Islam Negeri Palangkaraya Hasnita, M.Si
1. 4

KUARTIL
Kuartil adalah ukuran letak yg membagi data yg telah diurutkan atau data yg
berkelompok menjadi 4 bagian sama besar atau setiap bagian kuartil sebesar
25%.

0% 25% 50% 70% 100%

0 K1 K2 K3 N

Kuartil 1 (K1) membagi data sebelah kiri sebesar 25% dan sebelah kanan 75%.
Kuartil 2 (K2) membagi data menjadi dua bagian sebanyak 50%.
Kuartil 3 (K3) membagi data sebelah kiri sebesar 75% dan sebelah kanan 25%
5

KUARTIL

RUMUS MENCARI LETAK KUARTIL

Ukuran Letak Rumus Ukuran Letak


Data tunggal Data Berkelompok
Kuartil 1 (K1) 1(n+1)/4 1n/4

Kuartil 2 (K2) 2(n+1)/4 2n/4

Kuartil 3 (K3) 3(n+1)/4 3n/4


6
KUARTIL DATA
TUNGGAL 1. CONTOH KUARTIL DATA
TUNGGAL

• Berikut ini adalah harga saham 11 perusahaan yg terdaftar di BEI. Carilah


K1, K2 dan K3
No Kode Harga Saham
Perusahaan Kuartil 1 (K1) 1(n+1)/4
1 LPKR 160
2 ADRO 285 Kuartil 2 (K2) 2(n+1)/4
3 KLBF 300 25%
4 ANTM 360 Kuartil 3 (K3) 3(n+1)/4
5 LSIP 370
6 TLKM 405 50%
7 INCO 410
Kuartil 1 (K1) = [1(n+1)/4] = [1(11+1)/4)] =12/4 = 3
8 SMCB 450
Kuartil 2 (K2) = [2(n+1)/4] = [2(11+1)/4)] =24/4 = 6
9 MAIN 500 75% Kuartil 3 (K3) = [3(n+1)/4] = [3(11+1)/4)] =36/4 = 9
10 HRUM 500
11 CPIN 500
7
KUARTIL DATA
TUNGGAL

• Jika dari soal di atas pertanyaannya diperluas seperti dibawah ini:


a) Apabila investor ingin membeli saham perusahaan yg termasuk baik
yaitu diantara 50% s/d 75% dari perusahaan yg ada, maka berapa
nilai saham yg harus dibeli?
b) Apabila kita tidak ingin membeli saham perusahaan dari
perusahaan yg harga sahamnya termasuk 25% terendah, maka
perusahaan apa saja yg disarankan untuk tidak dibeli?
• Penyelesaian:
a) 50% = K2 yg nilainya 405 dan 75% = K3 yg nilainya 500. jadi harga
saham yg bisa dibeli oleh investor berada pada kisaran 405 s/d 500.
b) 25% = K1 yang nilainya 300, artinya harga saham yg berada di
bawah 300 tidak disarankan untuk dibeli.
8
KUARTIL DATA
TUNGGAL

• Apabila kuartil berupa nilai pecahan atau tidak ada nilai yg pas pada letak
tersebut, maka nilai kuartil perlu dihitung dengan rumus berikut :

𝑳𝑲 − 𝑳𝑲𝑩
𝑵𝑲 =𝑵𝑲𝑩+ 𝐗 ( 𝑵𝑲𝑨− 𝑵𝑲𝑩)
𝑳𝑲𝑨− 𝑳𝑲𝑩

NK : Nilai Kuartil
LK : Letak Kuartil
NKB : Nilai kuartil sebelum LK
LKB : Letak data kuartil sebelum LK
LKA : Letak nilai kuartil sesudah LK
NKA : Nilai kuartil sesudah LK
KUARTIL DATA
2. CONTOH KUARTIL DATA 9

TUNGGAL TUNGGAL
Letak Kuartil

No Perusahaan Laba Kuartil 1 (K1) = [1(n+1)/4] = [1(8+1)/4)] =9/4 = 2,25


Kuartil 2 (K2) = [2(n+1)/4] = [2(8+1)/4)] =18/4 = 4,5
bersih Kuartil 3 (K3) = [3(n+1)/4] = [3(8+1)/4)] =27/4 = 6,75
1 PT AR 25
2 PT. AG 65 𝑳𝑲 −𝑳𝑲𝑩
Nilai Kuartil
𝑵𝑲=𝑵𝑲𝑩+ 𝐗 (𝑵𝑲𝑨− 𝑵𝑲𝑩)
3 PT. AT 123 𝑳𝑲𝑨− 𝑳𝑲𝑩
4 PT. AAL 180
5 PT. BC 392
6 PT. In 436
7 PT. H.M. S 1480
8 PT. TL 7568
KUARTIL DATA
BERKELOMPOK
KUARTIL DATA BERKELOMPOK

Letak Kuartil data berkelompok Interpolasi nilai kuartil data berkelompok

{( ) }
Kuartil 1 (K1) 1(n)/4 𝑖𝑥 𝑛
−𝐶𝑓
4
𝑁𝐾 = 𝐿 + X 𝐶𝑖
Kuartil 2 (K2) 2(n)/4 𝐹𝑘

Kuartil 3 (K3) 3(n)/4


: Nilai kelas kuartil
: Tepi kelas dimana letak kuartil berada
: Jumlah data / total frekuensi
: frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
: frekuensi pada kelas kuartil
: Interval kelas kuartil
3. CONTOH KUARTIL DATA
BERKELOMPOK

Berikut ini adalah harga saham yang sudah dikelompokkan pada kasus 20 saham pilihan bulan
11 November 2015 di BEI

Interval Frekuensi Tepi Kelas Frekuensi


komulatif
160 – 303 2 159,5 0
Letak Kuartil
304 – 447 5 303,5 2
448 – 591 9 447,5 7 Kuartil 1 (K1) = [1(n)/4] = [1(20)/4)] =20/4 = 5
592 – 735 3 591,5 16 Kuartil 2 (K2) = [2(n)/4] = [2(20)/4)] =40/4 = 10
Kuartil 3 (K3) = [3(n)/4] = [3(20)/4)] =60/4 = 15
735,5 19
736 – 878 1
878,5 20
12
Nilai Kuartil
Interval Frekuensi Tepi Kelas Frekuensi

{( ) }
komulatif 𝑖𝑥 𝑛
−𝐶𝑓
4
160 – 303 2 159,5 0 𝑁𝐾 = 𝐿 + X 𝐶𝑖
𝐹𝑘
304 – 447 5 303,5 2
448 – 591 9 447,5 7
592 – 735 3 591,5 16 = 303,5 + (0,6 x 144)
735 19 = 389,9
736 – 879 1
878,5 20

= 447,5 + (0,33 x 144) = 447,5 + (0,88 x 144)


= 495,02 = 574,22
13

2. DESIL
Desil adalah ukuran letak yg membagi data yg telah diurutkan menjadi
10 bagian sama besar, atau setiap bagian dari desil sebesar 10%

Rumus Ukuran Letak


Ukuran Letak
Data tunggal Data Berkelompok

Desil 1 (D1) 1(n+1)/10 1n/10


Desil 2 (D2) 2(n+1)/10 2n/10
… … …
Desil 9 (D9) 9(n+1)/10 9n/10
 Jika letak desil dalam bentuk pecahan maka dihitung dengan rumus :
Dimana:
ND : Nilai desil
( 𝐿𝐷 − 𝐿𝐷𝐵) LD : Letak desil
𝑁𝐷=𝑁𝐷𝐵+ 𝑋 ( 𝑁𝐷𝐴 − 𝑁𝐷𝐵) NDB : Nilai desil dibawah LD
( 𝐿𝐷𝐴− 𝐿𝐷𝐵)
LDB : Letak data desil dibawah LD
LDA : Letak nilai desil diatas LD
NDA : Nilai desil diatas LD

 Rumus Interpolasi desil pada data berkelompok :

: Nilai kelas Desil

{( ) }
: Tepi kelas dimana letak desil berada
𝑖𝑥𝑛
−𝐶 𝑓 : Jumlah data / total frekuensi
10
𝑁𝐷 = 𝐿 + X 𝐶𝑖 : frekuensi kumulatif sebelum kelas desil
𝐹𝑘
: frekuensi pada kelas desil
: Interval kelas desil
15

3. PERSENTIL
Persentil ukuran letak yg membagi data yg telah diurutkan menjadi 100 bagian
yg sama besar, atau setiap bagian sebesar 1%
Rumus Ukuran Letak
Ukuran Letak
Data tunggal Data Berkelompok

Persentil 1 (P1) 1(n+1)/100 1n/100


Persentil 2 (P2) 2(n+1)/100 2n/100
… … …
Persentil 99(P9) 99(n+1)/100 99n/100
 Jika letak persentil dalam bentuk pecahan maka dihitung dengan rumus :
Dimana:
NP : Nilai Persentil
( 𝐿𝑃 − 𝐿𝑃𝐵) LP : Letak Persentil
𝑁𝑃 =𝑁𝑃𝐵+ 𝑋 ( 𝑁𝑃𝐴 − 𝑁𝑃𝐵) NPB : Nilai persentil dibawah Persentil
( 𝐿𝑃𝐴 − 𝐿𝑃𝐵)
LPB : Letak data persentil dibawah Persentil
LPA : Letak nilai persentil diatas Persentil
NPA : Nilai persentil diatas Persentil

 Rumus Interpolasi persentil pada data berkelompok :

: Nilai kelas Persentil

{( ) }
: Tepi kelas dimana letak Persentil berada
𝑖 𝑥𝑛
−𝐶𝑓 : Jumlah data / total frekuensi
100
𝑁𝑃 = 𝐿+ X 𝐶𝑖 : frekuensi kumulatif sebelum kelas Persentil
𝐹𝑘
: frekuensi pada kelas Persentil
: Interval kelas Persentil
17

KESIMPULAN

Untuk menentukan apakah peneliti menggunakan kuarti, desil atau persentil


bergantung pada tujuan dan masalah yang dihadapi. Apabila
pengelompokkan seperti 1%, 5%, 35%,…, 99% maka persentil akan sangat
membantu. Namun apabila pengelompokkan cukup 25%, 50% dan 75% maka
kuartil lebih sesuai digunakan, atau kalau hanya angka puluhan seperti 10%,
20%,…,90% maka desil lebih cocok.
18

THANKS!
Any questions?
You can find me at:
@Hasnita.handayani
hasnita@iain-palangkaraya.ac.id
085242309136

You might also like