You are on page 1of 10

AUDITING

Kelompok 3
•Muhammad Ridan Ihsani
•Mujizat
Kode Etik Profesi
1.Perilaku Etis dan Perilaku Tidak Etis Bagi Perorangan, Profesional dan Konteks
Bisnis

Etika (ethics) secara garis besar dapat didefinisikan sebagai


serangkaian prinsip atau nilai moral. Prinsip dan nilai moral
seseorang serta kepentingan relative prinsip tersebut bagi mereka
pasti berbeda dengan orang-orang lainnya. Perbedaan ini
merefleksikan pengalaman hidup, kesuksesan dan kegagalan
yang dialami, serta pengaruh dari orang tua, guru dan teman.
Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat
berfungsi secara teratur.
Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting, sehingga
banyak nilai etika yang umum dimasukkan ke dalam undang-
undang. Namun, sebagian besar nilai etika tidak dapat dijadikan
undang-undang, karena etika tersebut tidak dapat didefinisikan
dengan cukup baik agar dapat diberlakukan. Contoh : dapat
dipercaya, penghargaan, pertanggung jawaban, kelayakan,
perhatian, kewarganegaraan.
Ada 2 alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak
etis :
 Standard etika seseorang berbeda dengan masyarakat
umum
 Orang memilih untuk bertindak mementingkan diri
sendiri
2.Dilema Etika

Dilema etika adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus
mengambil keputusan tentang perilaku yang tepat. Metode-metode
rasionalisasi yang sering digunakan yang dengan mudah dapat
mengakibatkan tindakan tidak etis yaitu:

 Setiap orang melakukannya


 Jika sah menurut hukum, hal itu etis
 Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya

Tujuan dari kerangka kerja membantu mengidentifikasi isu-isu etis dan


memutuskan tindakan yang tepat menggunakan nilai dari orang itu sendiri.
Pendekatan enam-langkah agar dapat menjadi suatu pendekatan yang
relatif sederhana untuk menyelesaikan dilema etika:

 Memperoleh fakta yang relevan


 Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta
 Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat dari dilema dan
bagaimana setiap orang atau kelompok terpengaruh.
 Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi orang yang
harus menyelesaikan dilema
 Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap
alternatif
 Memutuskan tindakan yang tepat.
3.Pentingnya Etika pada Profesi Akuntansi

Akuntan publik sebagai profesional mengakui adanya


tanggungjawab kepada masyarakat, klien serta rekan praktisi,
termasuk perilaku yang terhormat, meskipun itu berarti
pengorbanan diri. Pentingnya etika pada profesi akuntansi adalah
kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang
diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang
menyediakan jasa tersebut.
Ada dua faktor yang saling berpengaruh yaitu: kode perilaku
profesional AICPA serta PCAOB dan SEC.
4.Tujuan dan Isi Kode Perilaku Profesional dari AICPA

Kode Perilaku Profesional AICPA menyediakan baik standar umum


perilaku yang ideal maupun peraturan perilaku khusus yang harus
diberlakukan. Kode etik ini terdiri dari 4 bagian :
1. Prinsip-prinsip perilaku profesional
 Tanggung jawab
 Kepentingan publik
 Integritas
 Objektivitas dan independensi
 Keseksamaan
 Ruang lingkup dan sifat jasa
Kelima prinsip pertama diterapkan secara merata keseluruh anggota
AICPA.
2. Peraturan perilaku
Mereka yang memegang sertifikat akuntan publik tetapi tidak
berpraktik sebagai akuntan publik harus memetuhi sebagian besar,
tetapi tidak semua, ketentuan tersebut. Peraturan perilaku ini
dinyatakan dalam ungkapan yang lebih spesifik daripada ungkapan
yang tercantum dalam bagian prinsip. Apabila para praktisi
berperilaku pada tingkat minimum, maka hal itu tidak menyiratkan
perilaku yang tidak memuaskan. Profesi telah menyusun standar
yang cukup tinggi agar standar perilaku yang minimum pun dapat
memuaskan.
3. Interpretasi peraturan perilaku
Komite Eksekutif Etika Profesional AICPA menyiapkan setiap
interpretasi berdasarkan konsensus komite yang terdiri dari para
praktisi akuntan publik. Interpretasi ini secara formal tidak dapat
diberlakukan, tetapi pemyimpangan dari interpretasi itu akan sulit
dan bahkan mustahil untuk dijustifikasi oleh seorang praktisi dalam
dengar pendapat disipliner.
4. Kaidah etika
Kaidah (ruling) adalah penjelasan oleh komite eksekutif dari divisi
etika profesional tentang situasi faktual khusus(specific factual
circumstance). Sejumlah besar kaidah etika dipublikasikan dalam
versi yang diperluas dari Kode Perilaku Profesional AICPA.

You might also like