www.fishsiam.

com

TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA

Oleh:
USMAN, S.P
 IKAN NILA
• Ekonomis Penting / EKSPOR
• Komoditas Internasional
DIPERLUKAN :
• Kelebihan :
1. TUMBUH CEPAT
2. TOLERAN TERHADAP VARIASI
 EFISIENSI PRODUKSI
LINGKUNGAN
 HARGA PASAR
3. RELATIF TAHAN PENYAKIT
4. MAMPU REPRODUKSI PADA
 INDUK BERMUTU
KONDISI BUDIDAYA  T. PEMBENIHAN

TEKNOLOGI :
5. INTERVAL GENERASI PENDEK, TAPI  T. PROD. BENIH
FEKUNDITAS SEDIKIT (1.000-2.000
LARVA/INDUK)
TUNGGAL
6. PEMAKAN PADA TROFIK RENDAH
(KELAMIN JANTAN
7. RESPONSIF PAKAN BUATAN & STERIL)
8. HIDUP DI AIR TAWAR, PAYAU + LAUT
 T. PEMBESARAN
BENTUK PRODUK
• Ikan hidup
• Ikan Segar
• Beku
• Asap
• Fillet
• Sasimi
wb8.itrademarket.com
 Pola Pengembangan
Budidaya Air Tawar
Orientasi
1. Secara Ekonomi menguntungkan
(“economically viable”)  Produk
Akuakultur Akuakultur bersifat “Market pull”
Berkelanjutan
“Sustainable Aquaculture” Pilar / ACUAN 2. Secara sosial dan politik dapat diterima
(“Socio-politically acceptable”)
3. Secara Lingkungan dapat dipadukan
sinergis (“environmentally compatible”)

STRATEGI

Analisis Pasar
1. Kecenderungan PRODUKSI
2. Kecenderungan HARGA
 PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN
JENIS / SPECIES IKAN Permintaan Pasar / Tujuan Lain

Asli/Domestikasi/Introduksi, Reproduksi,
BIOLOGI Habitat, Kebiasaan Makan,

PENGELOLAAN Hasil Tangkap/Domestikasi/Introduksi,

INDUK

Alami, Semi Alami (Induced Spawning),

PEMBENIHAN

PEMIJAHAN
Buatan (Induced Breeding)

Penetasan TELUR Melekat, Melayang, Tenggelam

Perawatan Larva Terpisah, Menyatu dengan INDUK

PENDEDERAN I (1-3 cm), II (3-5 cm), III (5-8 cm)

PEMBESARAN I (Konsumsi), II (calon INDUK)

Bbpbats©ceno
 KUNCI KEBERHASILAN
Usaha Perbenihan

1. SDM pengelola
2. Sarana MINIMAL yang dibutuhkan tersedia
3. Manajemen Usaha
4. Kejujuran Pengelola : (Teknis dan Non Teknis)
Tahun 1969 dari Taiwan pertama Ikan nila (Oreochromis
niloticus) didatangkan
Nila merah tahun 1980-an
Nila GIFT tahun 1995 dan 1997
Budidaya berkembang : Nila merah 1990, Nila Hitam
tahun 1997
Tahun 2002 Nila GET (BPBI Wanayasa)
GESIT dari BBPBAT Sukabumi dan NIRWANA dari BPBI
Wanayasa (2006)
Nila BEST (BRPB-Bogor) dan Nila LARASATI dari BBI Janti,
Jawa Tengah (2010)
 PEMIJAHAN IKAN

SECARA ALAMI SECARA BUATAN

“Natural Spawning” “Induce Breeding”

SECARA SEMI ALAMI

“Induce Spawning”
 BIOLOGI TILAPIA
Kebiasaan makan:
Dewasa herbivora - Omnivora
Larva – benih: Pemakan Zooplankton
Pemijahan : 1 jantan : 3 – 5 betina
Mengerami telur dalam mulut
Nama species :
Ikan Mujair : Oreochromis
mossambicus
Ikan Nila : Oreochromis niloticus
Ikan Aurius : Oreochromis Aurius
Tilapia merah : Oreochromis sp.
Habitat : Air Tawar, Payau, dan Laut
 Pematangan Gonad
Tujuan : Mempersiapkan induk pada fase siap mijah baik fisik
maupun gonadnya diharapkan larva yang dihasilkan
bagus dan mempunyai fekunditas yang tinggi

Wadah Kepadatan Protein Dosis Frekuensi Waktu

(ekor/m3) Pakan (%) (%) (x/hari) (hari)

Bak 1 ± 30 2 2 15

Hapa 2 ± 30 2 2 20
 KONSTRUKSI KOLAM
B
Keterangan:
F A.Panjang kolam
B.Lebar kolam
G
A E
C.Dasar Kolam
D.Kemalir
E.Kobakan
C F.Outlet Kolam
G.Outlet Kobakan
H.Inlet kolam
D

H
Penampang Kolam Pemijahan Ikan Nila
 WADAH PEMIJAHAN

2. Kolam Tembok dasar

1. Kolam Tanah : Tanah :
Dilengkapi dengan:
 Bak panen : 2 x 3 x 0,5 m3
 Bentuk : Persegi empat
 Saluran tengah: panjang kolam, lebar
 Luas : 400 – 500 m2 30 cm, kedalaman 30 cm
 Kedalaman: 75 – 100 cm

4. Bak :
3. Hapa/Jaring :
 Bentuk : Persegi empat, bulat
 Luas: 3 x 5 x 1,5 m, tebal 15
 Bentuk : Persegi empat
cm
 Luas : (4 x 5 x 1) m3
 Konstruks: beton / batu bata
 Diameter jaring 1 mm
 INDUK NILA
Parameter
Satuan Jantan Betina

Umur Bulan Minimal 6 - 8

Pj Total Cm Min 16-25 Min 14-20

Bobot Gram Min 400-600 Min 300-400

Sirip - DXVII.13; P.11-15; V I,5-A.III 10-11;

C2.18
Fekunditas Butir - 1000 - 2000

Ø Telur mm - 2.5 – 3.1

 TUKAR PASANGAN DALAM PEMIJAHAN
SETIAP  10 Hari

INDUK INDUK
JANTAN A KOL JANTAN B
KOL
AM AM
A A
KOLAM A KOLAM B

JUMLAH BETINA YANG MEMIJAH

KOL KOLAM A & B: Rata-rata 59,9%

AM
A KOLAM C : 34,5 %
KOLAM C
 PANEN LARVA
Panen Sebagian :
15 hari setelah tebar induk
Larva ditangkap dengan serokan (scoop-net) bertahap
Beda umur 4 hari Larva tidak pada kolam sama
Larva bergerombol dipermukaan sekitar pematang
Lama pemanenan 15 – 30 hari
Panen Total :
15 hari setelah tebar induk
Air kolam disurutkan secara perlahan sampai tersisa bak panen
Larva dipermukaan bak panen, ditangkap sampai habis
Induk dipijahkan kembali di kolam yang sama
Produksi :
Jumlah induk 30% dari 300 betina atau 500 betina
Jumlah larva 60.000 – 80.000 ekor
Ukuran larva 0,9 – 1,3 cm
 PENDEDERAN
Wadah : kolam tanah
Pemeliharaan extensif, semi
intensif atau intensif
Persiapan kolam
Pengolahan dasar kolam
Pengapuran 50 – 75 g / m2
Pemupukan(tumbuh pakan alami)
Pupuk Organik 250 – 500 g / m2
Pupuk Anorganik Urea dan TSP 25-
100 g / m2
 PENDEDERAN IKAN NILA

Tinggi air : 50 – 70 cm

STANDAR P1 P2 P3
Padat tebar(ekor/m2) 100-200 75-100 50

Ukuran tebar (cm) Larva 3-5 5-8

Dosis pakan(%bb/hr) 20 10 5
Frek. Pemberian
2-3 2-3 2-3
Pakan (kali/hr)
Ukuran panen 3-5 5-8 8 - 12

Sintasan 80 - 90 90 90
 PENDEDERAN DI BAK

 Pengisian air
 Penebaran Larva
 Waktu: Empat hari setelah pengisian air
 Padat Tebar
 Lama pemeliharaan 20 – 45 hari
 Pakan tambahan: Pellet
 Panen
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA