You are on page 1of 11

PROPOSAL BISNIS TERNAK IKAN GURAME

Dosen Pengampu : Miftahul Choiri. S,Sos,Mm

DISUSUN OLEH
Risky Pebri Nurianto
NIM : 22101035303610

FAKULTAS MANAJEMEN EKONOMI


UNIVERSITAS GRAHA KARYA MUARA BULIAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2

Ikan gurame merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar

Ke seluruh perairan Asia Tenggara dan Cina, ikan gurame termasuk dalam

Pemakan tumbuhan (herbivora). Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal

Gurame, rasa dagingnya yang gurih dan lezat sangat digemari masyarakat Gurame

Banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar

Yang cukup tinggi dan pemeliharaannya yang relatif mudah. Namun salah satu

Jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini memiliki pertumbuhan yang

Lambat tetapi dapat diatasi dengan pemberian pakan berkualitas dalam jumlah

Yang cukup (Lucas, 2015).

Dalam pemberian pakan yang harus diperhatikan yaitu jumlah pakan yang

Cukup, waktu pemberian yang tepat, dan kandungan nutrient yang sesuai dengan

Kebutuhan ikan. Menurut, Limin dan Hery (2011) bahwa pertumbuhan sebagian

Besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan nutriennya. Nutrien

Pakan meliputi : kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Pakan dibutuhkan oleh ikan untuk sumber energi dan pertumbuhan.

Pakan merupakan biaya variabel terbesar dalam proses produksi, berkisar

60-70% dari biaya produksi. Kenaikan harga pakan menyebabkan biaya produksi

Meningkat sehingga laba menurun. Oleh karena itu harus dikembangkan formulasi

Pakan yang memiliki efisiensi pakan yang tinggi dengan biaya produksi pakan
Yang serendah mungkin, tetapi tidak mengurangi kandungan nutrien yang ada pada pakan. Cara
untuk menekan biaya produksi adalah dengan menggunakan

Sumber bahan baku pakan yang dalam penggunaannya tidak bersaing dengan

Bahan makanan manusia, tersedia secara berkesinambungan, memiliki nilai gizi

Tinggi dan harganya relative murah (Limin dan Hery, 2011).

Salah satu sumberdaya lokal potensial yang belum dimanfaatkan secara

Optimal sebagai bahan pakan dan tidak bersaing dengan manusia yaitu limbah

Pengolahan udang. Udang adalah komoditas andalan sektor perikanan yang

Umumnya diekspor dalam bentuk beku. Indonesia merupakan salah satu negara

Pengekspor udang terbesar di dunia dengan nilai ekspor antara 850 juta sampai 1

Miliar dollar AS per tahun. Di Indonesia saat ini ada sekitar 170 pengolahan

Udang dengan kapasitas produksi terpasang sekitar 500.000 ton per tahun. Proses

Pembekuan udang (cold storage) dalam bentuk udang beku headless atau peeled

Untuk ekspor, 60-70 persen dari berat udang menjadi limbah (bagian kulit dan

Kepala). Perkirakan, dari proses pengolahan oleh seluruh unit pengolahan yang

Ada, akan dihasilkan limbah sebesar 325.000 ton per tahun. Limbah sebanyak itu,

Jika tidak ditangani secara tepat, akan menimbulkan dampak negatif bagi

Lingkungan (Sumihati, 2009).

Faktor produksi yang mendukung usaha budidaya ikan gurame antara lain

Induk, benih, dan pakan. Pertumbuhan yang lambat dan kelansungan hidup yang

Rendah masih menjadi kendala dalam upaya penyediaan benih. Kualitas benih

Yang rendah menyebabkan penggunaan pakan yang diberikan tidak efisien.

Masalah yang paling utama dalam pemeliharaan ikan gurame adalah pengadaanpakan bagi benih,
kualitas pakan yang baik adalah pakan yang memenuhi semua

Kebutuhan pakan benih ikan tersebut (Sumihati, 2009) .

Salah satu kendala pakan untuk benih yaitu harga pakan buatan pabrik

Yang melambung tinggi, kandungan pakan yang paling utama adalah protein dan

Karbohidrat. Dengan membuat pakan sendiri para pembudidaya dapat mulai

Berhemat karena dengan membuat pakan buatan sendiri, para pembudidaya dapat

Menyusun formula pakan sesuai dengan keinginan. Salah satu yang dapat
Dimanfaatkan sebagai bahan pakan buatan yakni limbah kepala udang. Oleh

Karena itu perlu dilakukan suatu penelitian dengan judul “ Pengaruh Pemberian

Pakan Buatan Menggunakan Limbah Kepala Udang Dengan Dosis Berbeda

Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan gurame (Osphronemus

Gouramy).

1.3 Rumusan Masalah


1.4

Rumusan masalah dari penelitian dengan judul pemberian pakan buatan

Menggunakan limbah kepala udang dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan

Dan sintasan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pemberian pakan menggunakan limbah kepala udang

Terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan gurame (Osphronemus

Gouramy) ?

2. Dosis manakah yang menghasilkan pertumbuhan dan sintasan terbaik

Benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) ?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh pemberian pakan menggunakan limbah kepala udang terhadap

Pertumbuhan dan sintasan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy)

2. Dosis pakan yang menghasilkan pertumbuhan dan sintasan terbaik untuk

Benih ikan gurame (Osphronemus gouramy)

1.5 Manfaat penelitian


1.6

Manfaat penelitian yang didapatkan dari penelitian ini yaitu dapat:

1. Memanfatkan limbah kepala udang untuk dijadikan tepung yang

Digunakan sebagai bahan pembuatan pakan benih ikan gurame


(Osphronemus gouramy).

2. Mengetahui pengaruh pemberian pakan menggunakan limbah kepala

Udang terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan gurame

(Osphronemus gouramy).

3. Mengetahui dosis pakan yang menghasilkan pertumbuhan dan sintasan

Terbaik untuk benih ikan gurame (Osphronemus gouramy).


BAB II
PELAKSANAAN USAHA

A. Lokasi atau Tempat usaha

Lokasi untuk tempat pembuatan kolam ikan gurami ini sebaiknya dibuat pada lahan yang cukup dan
milik sendiri agar keuntungan usaha ini sepenuhnya kita milki.Dan agar usaha ini berjalan lancar dan
maksimal kami membuat kolam ikan gurami ini dihalaman belakang rumah yang kebetulan cukup
luas dan tidak terpakai.

B. Susunan Pengelolaan

Usaha ternak ikan gurami yang kami buat ini adalah milik pribadi atau keluarga sehingga pengurus
atau segi pengelola keuangan ataupun dari segi lainnya hanya berdasarkan campur tangan keluarga
saja.Kami tidak menyewa karyawan karena usaha ini bisa dilakukan sendiri oleh keluarga.

C. Resiko dan Hambatan

Resiko dan hambatan dari usaha ini adalah bahan makanan ikan gurami yang biasanya sering
melonjak naik serta harga ikan gurami yang sering turun karena banyaknya persaingan.

Solusi ;

Memiliki persediaan bahan makan yang cukup untuk beberapa hari berikutnya,sehingga jika pada
waktu harga pakan ikan gurami naik kita tidak perlu terlalu banyak untuk membelinya dan akan
menghemat pengeluaran,serta memberikan ikan gurami yang berkualitas dan unggul yang mampu
bersaing dipasaran agar pelanggan tetap setia.

D. Situasi Persaingan

Usaha ini merupakan peluang yang cukup lumayan bagi kita dalam berwirausaha karena biasanya
persaingan yang belum terlalu banyak, dan selain itu dalam pemasaran ikan gurami masih begitu
mudah dan bisa mencapai harga yang maksimal.
E. Sistem Pemasaran

Dalam memasarkannya kami tidak perlu promosi . Biasanya pedagang datang sendiri ke tempat
lokasi ikan di pelihara untuk melihat sudah siap dipanen atau dikonsumsumsi apa belum. Dan kami
akan memberikan sesuai harga penjualan agar pembeli dapat tertarik dengan produk ikan yang kami
jual, Kualitas Ikan sesuai dengan harga yang akan di juak dan ikan dalam kualitas terbaik
BAB III
MODAL DAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN

A. Modal

1. Data Usaha Pembesaraan Ikan Gurami

1 Bibit Ikan 5 cm Rp.500 = 500 x Rp. 2000 = Rp. 1000.000.

2 Pakan Apung pf 1000 – 3 sak Harga 13.000/sa 3 x Rp. 13.000 = Rp.39.000


3

3 Pakan Tambahan + 4 Obat Rp 25.000 Rp 25.000 Total = Rp. 1000.000 + Rp. 39.000 + Rp. 25.000 =
Rp. 1.415.000

2. Data Karyawan

1 Karyawan = Rp. 600.000 /bulan

3. Sewa Lahan

Sewalahan atau Kolam Ikan = Rp. 250.000 /bulan

Rp. 250.000 x 12 = Rp. 3000.000

Total Modal Keseluruhan : Rp 5.015.000


B. Analisis Keuntungan

Total Modal Keseluruhan : Rp 5.015.000

Harga Konsumsi gurami Rp. 30.000

Prakiraan hasil penghitungan umum selama 12 bulan,panen 1kg isi 3 ekor. Jadi 2000 ekor guramih di
bagi 3 ekor = 666 kg dikalikan harga konsumsi Rp.30.000/kg = Rp.19.980.000

Pendapatan jual = Rp.19.980.000 di kurangi modal Rp 5.015.000 = Rp.14.965.000

Hasil perkiraan Keuntungan : Rp.14.965.000

C. Analisis Perkiraan Kerugian

Namun Jika dalam pembibitan terdapat ikan yang mati sebelum di panen dari target penanaman
bibit ikan 2000 dalam pembibitan tersebut terdapat 500 ikan yang mengalami kematian dalam
pengembangbiakan nya.

Perhitungan

500 ekor guramih di bagi 3 ekor = 166 kg dikalikan harga konsumsi Rp. 30.000/kg = Rp. 4.980.000 +
Modal Awal Rp 5.015.000

Hasil Perkiraan Kerugian Rp. 9.995.000

D. Analisis Laba dan Rugi


Jika perkiraan keuntungan dalam pengembang biakan ikan gurami di perkirakan

Rp.14.965.000

Dan jika perkiraan kerugian dalam pengembang biakan ikan gurami di perkirakan

Rp. 9.995.000

Keuntungan – Kerugian = Laba

Rp.14.965.000 – Rp. 9.995.000 = Rp. 4.970.000

Jadi Perkirakan Laba Bersih : Rp. 4.970.000


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semakin meningkatnya kebutuhan hidup kita di zaman sekarang serta persaingan yang tidak
sedikit, mendorong kita untuk lebih jeli dalam membuka suatu usaha. Selain itu kita harus
pandai-pandai mengatur keuangan agar modal yang kita keluar dapat kembali dalam waktu
yang tidak begitu lama.

Demikianlah kiranya proposal ini saya susun, harapan saya agar proposal ini memungkinkan
untuk meningkatkan antara perekonomian dan dapat membuka lapangan kerja baru bagi
orang lain.

You might also like