Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Lele merupakan salah satu jenis ikan yang banyak digemari masyarakat. Namun, seiring
berkembangnya zaman, lele menjadi sulit dicari karena minimnya peternak lele. Seringkali
orang merasa gagal dalam budidaya lele karena kesalahan managemen serta teknisnya.
Padahal, jika usaha ini digeluti, tentu akan menghasilkan prospek dan hasil yang cukup
menggiurkan. Terlebih permintaan dari lele itu sendiri cukup tinggi.
Untuk bisa menghasilkan budidaya lele yang terbaik, dibutuhkanlah tenaga yang ahli dan
terampil serta memiliki bekal yang cukup tinggi. Jika sumber daya alam dan juga sumber
daya manusia yang terampil bersatu, maka sudah tentu usaha budidaya ini akan menjadi
sesuatu yang menjanjikan di kemudian hari. Dengan begitu mencapai ke suksesan tidak
begitu susah’insyaallah
C. Jenis Usaha
Adapun jenis usaha yang kami geluti adalah peternakan inovatif dan kreatif di sector
budidaya lele.
D. Struktur Usaha
Adapun struktur dari usaha ini adalah:
Direktur Utama: afdhal
Direktur Keuangan: abu rafy
Direktur personalia: iqbal
Direktur: gilang
Ketua bagian tim Lapangan: ayam_rush
E. Analisis SWAT
· Kelebihan
1. Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari
mahalnya harga lele di pasar.
2. Suplay lele yang berasal dari luar Jakarta terutama lele dari luar
kota
3. Semakin banyaknya peminat ikan lele dilihat dari berkembangnya
warung pecel lele
· Kekurangan
1. Jauhnya jarak antara tengkulak dengan tambak menambah biaya
transportasi.
2. Angka penyusutan penjualan yang dikarenakan jauhnya jarak ke
tengkulak sehingga banyaknya lele yang mati membuat
pengurangan nilai produksi.
· Ruang kesempatan yang tersedia
1. Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena
berarti lele masih mudah dalam pemasaran.
2. Belum banyaknya pengembangan hasil produk pakan berbahan
dasar lele menjadi wilayah olah sendiri.
· Analisis pengembangan
1. Karena permintaan pasar masih sangat tinggi terhadap lele, untuk
pengembangan lahan dalam jumlah besar pun masih dirasa
memungkinkan. Dengan diciptakannya frenchise peternakan lele
yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang kita produksi
sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan
pangan terhadap orang yang mengikuti frenchise kita.
2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati
batas equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil
pembudidayaan. Jadi produk olahan yang dapat dikonsumsi
secara instan yang tenaga ahlinya diambil dari Institute Pertanian
seperti tim ahli pembudidayaan yang juga kami ambil dari
perguruan tinggi tersebut.
3. Menciptakan momentum dan prestis dari produk lele, juga menjadi
trik marketing kami. Dengan trik ini tertancap pada benak
konsumen bahwa lele merupakan makanan yang bernilai tinggi.
F. Modal Usaha
Adapun modal usaha yang kami miliki selama satu tiga tahun berjalan adalah sekitar
500.000.000 rupiah. Untuk modal lengkapnya sudah tercantum pada bagian rencana anggaran
untuk pembiayaan operasional.
Sementara untuk pemasaran sendiri kami masih mengalami beberapa kendala, yakni dalam
hal pengiriman barang. Pasalmnya, untuk pengiriman setiap bulannya membutuhkan dana
sekitar 150.000.000 rupiah.
G. Penutup
Demikian proposal ini kami buat sebagaimana mestinya supaya bisa dijadikan sebagai bahan
untuk pertimbangan Bapak/ Ibu untuk menjadi investor terbaik kami. Untuk berbagai hal
yang kebetulan masih belum terdapat di dalam proposal maka akan kami terangkan di
kemudian hari. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu kami sampaikan terima kasih.