You are on page 1of 23

RTRW

Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 14 Tahun 2013

Wilayah Pesisir

Kampung Alur Nunang – Tanjung Keramat

KECAMATAN BANDA MULIA


WILAYAH PESISIR
KECAMATAN BANDA MULIA

Kaw.Lindung
Perlindungan Setempat
Sempadan Pantai
Kaw.Lindung-
HutanLindung
Kaw.Lindung-
SuakaAlamPerairan
Kaw.Budi Daya
HutanProduksiTetap

Holding Zone
KAWASAN LINDUNG
a. kawasan hutan lindung;
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya;
c. kawasan perlindungan setempat;
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;
e. kawasan rawan bencana alam;
f. kawasan lindung geologi; dan
g. kawasan lindung lainnya.
KAWASAN BUDIDAYA
a. kawasan peruntukan hutan produksi;
b. kawasan peruntukan hutan rakyat;
c. kawasan peruntukan pertanian;
d. kawasan peruntukan perikanan;
e. kawasan peruntukan pertambangan;
f. kawasan peruntukan industri;
g. kawasan peruntukan pariwisata;
h. kawasan peruntukan permukiman; dan
i. kawasan peruntukan lainnya.
KAWASAN SEMPADAN PANTAI
SEMPADAN PANTAI Daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik
pantai, minimal 100 m (seratus meter) dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
Sempadan Pantai Kecamatan Banda Mulia seluas 21,87 Ha.
Ketentuan umum 1. penetapan lebar sempadan minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat;
peraturan zonasi 2. pengoptimalan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau;
Kawasan Sempadan 3. pelarangan pemanfaatan dan kegiatan pada kawasan yang mengurangi fungsi kawasan;
Pantai 4. diperkenankan kegiatan fisik buatan untuk perlindungan kawasan;
disusun dengan 5. diperbolehkan dilakukan kegiatan budidaya pesisir, dan ekowisata pada kawasan
ketentuan: sempadan pantai yang termasuk zona pemanfaatan terbatas dalam wilayah pesisir;
6. diperbolehkan di dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona lain dalam
wilayah pesisir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. pelarangan membuang limbah secara langsung; dan
8. lahan milik negara dan merupakan lahan bebas diperuntukkan bagi perluasan kawasan
lindung;
KAWASAN HUTAN LINDUNG
KAWASAN HUTAN LINDUNG kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Kecamatan Banda Mulia, seluas 137,53 Ha;
Ketentuan umum peraturan 1. diizinkan pemanfaatan kawasan melalui kegiatan usaha meliputi:
zonasi Kawasan Hutan a) budidaya tanaman obat;
Lindung b) budidaya tanaman hias;
c) budidaya jamur;
d) budidaya lebah;
e) penangkaran satwa liar;
f) rehabilitasi satwa; atau
g) budidaya hijauan makanan ternak.

2. diizinkan pemanfaatan jasa lingkungan meliputi:


a) pemanfaatan aliran air;
b) pemanfaatan air;
c) wisata alam;
d) perlindungan keanekaragaman hayati;
e) penyelamatan dan perlindungan lingkungan; atau
f) penyerapan dan/atau penyimpan karbon; atau
g) usaha olah raga tantangan.
4. diizinkan penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya
dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan meliputi:
a) religi;
b) pertambangan;
c) instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik, serta teknologi energi baru dan terbarukan;
d) pembangunan jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay televisi;
e) jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api;
f) sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai sarana transportasi umum untuk keperluan
pengangkutan hasil produksi;
g) sarana dan prasarana sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air, dan saluran air bersih
dan/atau air limbah;
h) fasilitas umum;
3. diizinkan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu meliputi:
i) industri terkait kehutanan;
a) rotan;
j) pertahanan dan keamanan;
b) madu;
k) prasarana penunjang keselamatan umum; dan
c) getah;
l) penampungan sementara korban bencana alam.
d) kulit;
e) akar;
f) buah;
5. dilarang melakukan penambangan dengan pola
g) jamur; atau
pertambangan terbuka.
h) sarang burung walet; atau
i) perburuan satwa liar yang tidak dilindungi dan
dilaksanakan secara tradisional.
KAWASAN HUTAN PRODUKSI
KAWASAN HUTAN PRODUKSI kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
Kecamatan Banda Mulia, seluas 2.439 Ha;

Ketentuan umum peraturan 1. diizinkan pemanfaatan kawasan, melalui kegiatan usaha :


zonasi kawasan hutan a) budidaya tanaman obat;
produksi b) budidaya tanaman hias;
c) budidaya jamur;
d) budidaya lebah;
e) penangkaran satwa; dan
f) budidaya sarang burung walet.
2. diizinkan pemanfaatan jasa lingkungan, meliputi:
a) pemanfaatan aliran air;
b) pemanfaatan air;
c) wisata alam;
d) perlindungan keanekaragaman hayati;
e) penyelamatan dan perlindungan lingkungan; atau
f) penyerapan dan / atau penyimpan karbon.
g) usaha olah raga tantangan;
3. diizinkan pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu
4. diizinkan pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu.
5. diizinkan penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang
tidak dapat dielakkan meliputi:
a) religi;
b) pertambangan;
c) instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik, serta teknologi energi baru dan
terbarukan;
d) pembangunan jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay
televisi;
e) jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api;
f) sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai sarana transportasi umum untuk
keperluan pengangkutan hasil produksi;
g) sarana dan prasarana sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air, dan saluran
air bersih dan/atau air limbah;
h) fasilitas umum;
i) industri terkait kehutanan;
j) pertahanan dan keamanan;
k) prasarana penunjang keselamatan umum; atau
l) penampungan sementara korban bencana alam.
6. tidak bertentangan dengan ketentuan berlaku.
HOLDING ZONE
Hutan Lindung Kecamatan Banda Mulia seluas 102,25 Ha;
menjadi
Suaka Alam Perairan usulan alih fungsi lahan Hutan Lindung menjadi Areal Penggunaan lain (APL)

perlindungan dan rehabilitasi terumbu karang dan


perlindungan dan rehabilitasi terhadap mangrove.

HOLDING ZONE Rencana Alih fungsi lahan pada Kawasan Hutan Lindung
Hutan Lindung menjadi Suaka Alam Perairan seluas 102,25 Ha;
Hutan Produksi menjadi Area Penggunaan Lain seluas 1,61 Ha.;
UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007
TENTANG
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut.

Alokasi Ruang → Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum,


Rencana Kawasan Konservasi,
Rencana Kawasan Strategis Nasional Tertentu,
Rencana Alur Laut

Kawasan adalah bagian Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil yang memiliki fungsi tertentu yang ditetapkan
berdasarkan Kriteria karakteristik fisik, biologi, sosial, dan ekonomi untuk dipertahankan
keberadaannya.

Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuhtumbuhan, hewan, organisme dan non organisme lain serta
proses yang menghubungkannya dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas.

Kawasan konservasi dibagi atas tiga Zona : a. Zona inti;


b. Zona pemanfaatan terbatas; dan
c. Zona lain sesuai dengan peruntukan Kawasan.
Tabel . Alokasi Ruang Wilayah Pesisir
UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007
TENTANG
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2O2I


TENTANG
PENYELENGGARAAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 28 TAHUN 2021


TENTANG
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG LAUT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 23 TAHUN 2016


TENTANG
PERENCANAAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN RENCANA ZONASI WILAYAH


PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI
Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
RTRWN
(PP No. 26 Tahun 2008 dan Perubahannya PP 13 Tahun 2017)

Keterangan
Rencana_Tata_Ruang_Wilayah_Nasional
Hutan Lindung
Hutan Suaka Alam
Kawasan Budidaya
Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah/ Lahan Kering
Taman Nasional
RTRW ACEH
(Qanun Provinsi Aceh Nomor 19 Tahun 2013

Keterangan
RTRW Aceh
Budidaya Perikanan
HP
HPT
HSA
Hortikultura
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Rakyat
Hutan Suaka Alam
Kawasan Hankam
Kawasan Industri
Kawasan Lindung Sempadan Sungai
Kawasan Pariwisata
Kawasan Peternakan
Perkebunan
Perkebunan Rakyat
Permukiman
Permukiman Perdesaan
Permukiman Perkotaan
Pertanian Lahan Basah
Pertanian Lahan Kering
Pulau-pulau Kecil
Sungai
Taman Nasional Gunung Lauser
Tubuh Air
RTRW ACEH TAMIANG
(Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 14 Tahun 2013)

Keterangan
RTRW Aceh Tamiang
Holtikultura
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Produksi Konversi
Hutan Produksi Terbatas
Industri Agro
Industri Minapolitan
Kawasan Hankam
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan Pendidikan
Kawasan Perikanan
Kawasan Perkantoran Pemerintah
Kawasan Peternakan
Kawasan Resapan Air
Kawasan Transmigrasi
LP2B
Perkebunan
Perkebunan Rakyat
Permukiman Pedesaan
Permukiman Perkotaan
Pertanian Lahan Kering
RTH
Sawah Tadah Hujan
Sempadan Pantai
Sempadan Sungai
Suaka Alam Perairan
TNGL
Lokasi Kawasan Pesisir Fokus FGD
Keterangan
RTRW Aceh Tamiang
Holtikultura
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Produksi Konversi
Hutan Produksi Terbatas
Industri Agro
Industri Minapolitan
Kawasan Hankam
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan Pendidikan
Kawasan Perikanan
Kawasan Perkantoran Pemerintah
Kawasan Peternakan
Ket: Batas Desa Kawasan Resapan Air

Indikatifs Kawasan Transmigrasi


LP2B
Perkebunan
Perkebunan Rakyat
Permukiman Pedesaan
Permukiman Perkotaan
Pertanian Lahan Kering
RTH
Sawah Tadah Hujan
Sempadan Pantai
Sempadan Sungai
Suaka Alam Perairan
TNGL
Terima kasih

You might also like