You are on page 1of 32

PETUNJUK TEKNIS

REVIU LAPORAN KEUANGAN


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
LATAR BELAKANG REVIU
- Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga melakukan reviu
atas Laporan Keuangan dan membuat dan menandatangani “Pernyataan
Telah Direviu”
(Peraturan Menkeu RI No.59/PMK.06/2005 pasal 32)

- Aparat pengawasan intern pemerintah Kementerian Negara/ Lembaga/


pemerintah daerah melakukan reviu atas laporan keuangan dan kinerja
dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum
disampaikan
(Peraturan Pemerintah RI no.8 tahun 2006 tgl 3 April 2006 pasal 33)

- Laporan keuangan yang disajikan oleh kementerian negara/lembaga sebelum


disampaikan kepada Menteri Keuangan wajib direviu oleh aparat
pengawasan intern kementerian negara/lembaga dan reviu dilaksanakan
secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan
keuangan kementerian/ lembaga.
(Peraturan Dirjen Perbendaharaan No.PER-24/PB/2006 tgl 31 Mei 2006
pasal 8)
Lanjutan

- Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga wajib


melakukan reviu atas LK. Apabila Kementerian Negara/Lembaga
belum memiliki Aparat Pengawasan Intern, Sekretaris
Jenderal/pejabat yang setingkat pada Kementerian
Negara/Lembaga menunjuk beberapa orang pejabat di luar
Biro/Bidang Keuangan untuk melakukan reviu atas laporan
keuangan. Reviu atas LK dilakukan secara paralel dengan
pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan
Kementerian Negara/Lembaga.
(Peraturan Dirjen Perbendaharaan No.PER-44/PB/2006 tgl 29
Agustus 2006 pasal 2)
LATAR BELAKANG PERLUNYA JUKNIS

- Hasil pemetaan GG dan masukan dari APIP diketahui petugas APIP


masih mengalami kesulitan dalam melakukan reviu LK

- Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Kementerian


Negara/Lembaga (Peraturan Perdirjen no. PER-44/PB/2006) masih
bersifat umum sehingga terdapat kesulitan dalam penerapannya

- Perlunya Petunjuk Teknis Reviu LK sebagai penjabaran lebih rinci


atas pedoman yang ada untuk memudahkan pelaksanaan tugas
reviu.
Lanjutan

- Juknis ini dimaksudkan sebagai panduan/referensi bagi :


a. Tim GG dalam melaksanakan sosialisasi dan/atau bimtek
b. APIP dalam melakukan reviu LK pada instansi masing-masing
c. APIP apabila akan menyusun pedoman reviu LK yang berlaku
pada instansi masing-masing
DASAR HUKUM

UU no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


UU no. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU no. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara
PP no. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
PP no. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
PP no. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
Permenkeu no. 59/PMK.06/2005 tahun 2005 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-24/PB/2006 tentang
Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga
Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-44/PB/2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga
REVIU LK
Perdirjen Perbendaharaan No.PER-44/PB/2006

PENGERTIAN REVIU

Prosedur penelusuran angka-angka dalam LK, permintaan


keterangan, dan analitik yang harus menjadi dasar memadai untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa tidak ada modifikasi material
yang harus dilakukan atas LK agar LK tersebut sesuai dengan SAP

REVIU ≠ AUDIT

- Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat


- Reviu dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal penting yang
mempengaruhi LK, namun tidak memberikan keyakinan bahwa
aparat pengawasan intern akan mengetahui semua hal penting yang
akan terungkap melalui audit
- Reviu tidak mencakup suatu pemahaman atas pengendalian intern,
penetapan resiko pengendalian, pengujian catatan akuntansi, dan
pengujian atas respon terhadap permintaan keterangan, misalnya
melalui konfirmasi
- Reviu hanya mengumpulkan keterangan yang dapat dijadikan salah
satu bahan untuk penyusunan statement of responsibility
(berkaitan dengan Sistem Pengendalian Intern)
TUJUAN REVIU

- Untuk memberikan keyakinan akurasi, keandalan dan keabsahan informasi


yang disajikan dalam LK
- Hanya memberikan keyakinan terbatas, sehingga reviu tidak menyatakan
pendapat

RUANG LINGKUP REVIU

- Sebatas penelaahan LK dan Catatan Akuntansi, dalam rangka menguji


kesesuaian angka dalam LK terhadap data pendukungnya
- Meliputi Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga :
- NERACA
- LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
- CATATAN ATAS LK
Tidak termasuk :
- LAPORAN ARUS KAS
- SUPLEMEN LK, seperti Badan Layanan Umum (BLU)
SASARAN REVIU

- Untuk memperoleh keyakinan bahwa LK entitas pelaporan telah


disusun dan disajikan sesuai dengan SAP.

KONSEP DASAR REVIU

- Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan


penyusunan LK desk review dan berkala/periodik
- Penugasan reviu LK dapat dilakukan secara periodik
pertimbangan APIP
- Penentuan unit akuntansi yang akan direviu berdasarkan hasil desk
review
- Reviu tertuju pada hal-hal penting yang mempengaruhi LK (memberikan
keyakinan terbatas)
- Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan suatu pendapat (opini)
- Dalam reviu tidak dilakukan pengujian terhadap kebenaran substansi
dokumen sumber
- Prosedur yang dilakukan dalam reviu :

a. Penelusuran angka-angka yang disajikan dalam laporan


keuangan untuk meyakini kebenaran angka-angka tersebut

b. Permintaan keterangan (wawancara/questionare) kepada


manajemen terkait dengan :
- Prinsip dan praktik akuntansi
- Metode dalam penyusunan LK
- Prosedur akuntansi dan pengungkapan dalam LK
- Validasi dan rekonsiliasi data

c. Prosedur analitis untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar


pos dan hal-hal yang tidak biasa guna mendapatkan keyakinan
bahwa LK yang disajikan tidak terdapat penyimpangan yang
material atau tidak disajikan sesuai dengan SAP

- Reviu atas LK minimal dilakukan satu kali dalam setahun yaitu untuk
laporan tahunan
TINGKAT UNIT AKUNTANSI KEUANGAN / BARANG

TINGKAT KEMENTRIAN / LEMBAGA


UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN / BARANG ( UAPA – UAPB )

TINGKAT ESELON I
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN– E I/ BARANG –EI (UAPPA- E I/UAPPB- EI )

TINGKAT WILAYAH
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGRAN WILAYAH /BARANG(UAPPA-W/UAPPB – W )

TINGKAT SATUAN KERJA


UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN / BARANG ( UAKPA / UAKPB )
KEWAJIBAN UAKPA

No Uraian Kegiatan Bulanan Triwulan Semester Tahunan

1. Penyampaian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) V V V V


(KPPN, UAPPA-W/UAPPA-E1)

2. Penyampaian Neraca V V V
(KPPN, UAPPA-W/UAPPA-E1)

3. Penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan V V

4. Pengiriman ADK (Arsip Data Komputer) V


(KPPN, UAPPA-W/UAPPA-E1)

5. Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN V V


(dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi)
KEWAJIBAN UAPPA-W

No Uraian Kegiatan Bulanan Triwulan Semester Tahunan

1. Penyampaian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) V V V V


(Kan Wil Direktorat Jenderal Perbendaharaan di
wilayah masing-masing, UAPPA-E1)
2. Penyampaian Neraca V V V
(Kan Wil Direktorat Jenderal Perbendaharaan di
wilayah masing-masing, UAPPA-E1)
3. Penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan V V

4. Pengiriman ADK (Arsip Data Komputer) V


(Kan Wil Direktorat Jenderal Perbendaharaan di
wilayah masing-masing, UAPPA-E1)
5. Melakukan rekonsiliasi dengan Kantor Wilayah V
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi)
KEWAJIBAN UAPPA-E1

No Uraian Kegiatan Bulanan Triwulan Semester Tahunan

1. Penyampaian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) V V V V


(UAPA)

2. Penyampaian Neraca V V V
(UAPA)

3. Penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan V V

4. Pengiriman ADK (Arsip Data Komputer) V


(UAPA)

5. Melakukan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal V


Perbendahraan c.q Direktorat Informasi dan
Akuntansi
(dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi)
KEWAJIBAN UAPA

No Uraian Kegiatan Bulanan Triwulan Semester Tahunan

1. Penyampaian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) V V V


(Direktorat Jenderal Perbendaharaan)

2. Penyampaian Neraca V V
(Direktorat Jenderal Perbendaharaan)

3. Penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan V V

4. Pengiriman ADK (Arsip Data Komputer) V


(Direktorat Jenderal Perbendaharaan)

5. Melakukan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal V


Perbendaharaan c.q Direktorat Informasi dan
Akuntansi
(dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi)
SIFAT REVIU

R U T I N (DESK REVIEW)

BERKALA (PERIODIK)
TAHAPAN REVIU RUTIN

Persiapan Reviu
- Pembuatan program kerja reviu (Lihat Lampiran I-1)

Pelaksanaan Reviu (Lihat Lampiran I-2)


- Secara rutin mendapatkan LK (softcopy atau hard copy)
- Melakukan pengumpulan informasi dan identifikasi
permasalahan

Pelaporan (output)
- Laporan Hasil Reviu (tanpa surat pernyataan)
- Sbg dasar menentukan entitas akuntansi mana yang perlu
dilakukan reviu secara berkala (periodik)
TAHAPAN REVIU BERKALA

- PERSIAPAN REVIU

- PELAKSANAAN REVIU

- PELAPORAN
PERSIAPAN REVIU
1. Pengumpulan Informasi dan Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan diperoleh dari :


- Hasil desk review
- LHA
- Sumber informasi lain

2. Persiapan Penugasan dan Jadwal Pelaksanaan Reviu

Yang dapat dilakukan :


- Tim Reviu harus memiliki kelampuan teknis di bidang akuntansi dan
pelaporan keuangan pemerintah
- Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan reviu disesuaikan dengan batas

waktu penyampaian LK
Kapan Laporan Keuangan harus disampaikan?
Laporan Keuangan yang telah direviu disampaikan kepada Menteri
Keuangan c.q Direktur Jenderal Perbendaharaan selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir disertai
dengan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility)
yang ditandantangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dan
Pernyataan Telah Direviu

Batas waktu penyampian LK :


- UAKPA (10 Juli 20X0 dan 20 Januari 20X1)
- UAPPA-W ( 15 Juli 20X0 dan 29 Januari 20X1)
- UAPPA-E1 ( 20 Juli 20X0 dan 8 Pebruari 20X1)
- UAPA (25 Juli 20X0 dan 27 Pebruari 20X1)
Lanjutan persiapan reviu

3. Penyiapan Program Kerja Reviu (lihat Lampiran III-1)


Program Kerja Reviu memuat :
- Langkah kerja penelusuran angka-angka pos LK
- Daftar pertanyaan dan permintaan keterangan
- Langkah kerja prosedur analitik
- Masalah yang tercakup dalam permintaan keterangan dan
prosedur analitik
- Masalah yang dianggap tidak biasa oleh aparat pengawasan
intern selama melaksanakan reviu, termasuk penyelesaiannya
PELAKSANAAN REVIU

Mencakup kegiatan :

- Pelaksanaan program kerja reviu

- Pembahasan dan tindak lanjut hasil reviu

- Penyusunan kertas kerja reviu

- Reviu kertas kerja reviu


Pelaksanaan program kerja reviu

1. Penelusuran angka-angka dalam LK


Dapat dilakukan dengan :
- Membandingkan angka pos LK terhadap saldo buku besar dan
buku pembantu
- Membandingkan angka pos LK terhadap laporan pendukung,
misal Aset Tetap terhadap laporan mutasi aset tetap

2. Permintaan keterangan
Aparat pengawasan intern dapat mempertimbangkan, antara lain:
- Sifat dan materialitas suatu pos
- Kemungkinan salah saji
- Pengetahuan yang diperoleh selama persiapan reviu
- Ketidakcukupan data keuangan entitas yang mendasari
- Ketidaklengkapan informasi yang disajikan dalam LK
lanjutan

3. Prosedur Analitik
- Dilakukan pada akhir reviu
- Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar pos dan
hal-
hal yang tidak biasa
- Prosedur analitik dapat dilakukan dengan, antara lain :
- Mempelajari LK apakah sesuai dengan SAP
- Membandingkan LK dalam beberapa periode
- Membandingkan realisasi terhadap anggaran
Pembahasan dan Tindak Lanjut Hasil Reviu

Pembahasan dan tindak lanjut hasil reviu harus segera dilakukan, yaitu pada
saat proses reviu masih berlangsung (tidak perlu menunggu reviu selesai)

Pada akhir pelaksanaan reviu, tim reviu menyampaikan laporan kepada unit
akuntansi yang direviu dan entitas pelaporan.

Laporan berbentuk surat dengan permasalahan yang dikelompokkan dalam :


1). Permasalahan yang sudah dapat ditindaklanjuti selama proses
reviu
2). Permasalahan yang tidak segera dapat ditindaklanjuti selama
proses reviu
3). Permasalahan yang tindak lanjutnya di luar kemampuan unit kerja
yang bersangkutan
Penyusunan KKR

KKR harus memuat hal-hal berikut ini :


- KKR penelusuran angka-angka pos LK
- Daftar pertanyaan reviu dan KKR permintaan keterangan
- KKR prosedur analitik
- Masalah yang tercakup dalam permintaan keterangan dan prosedur
analitik
- Masalah yang dianggap tidak biasa selama melaksanakan reviu,
termasuk penyelesaiannya

KKR ini menjadi dasar pembuatan Laporan Hasil Reviu dan


Pernyataan Telah Direviu
Reviu KKR

Reviu KKR perlu dilakukan untuk menjaga mutu hasil reviu dan mutu
KKR, dilakukan secara berjenjang :
- Anggota Tim
- Ketua Tim
- Pengendali Teknis
Pelaporan Hasil Reviu dan Pernyataan
Telah Direviu
Laporan Hasil Reviu memuat masalah :
- Masalah yang terjadi dalam dalam penyusunan
dan penyajian LK
- Rekomendasi untuk pelaksanaan koreksi
- Koreksi yang telah dilakukan oleh entitas yang
direviu (dapat berupa pengakuan (seperti saat pencatatan),
pengukuran (meliputi nilai), dan pengungkapan (seperti kondisi
barang dan catatan atas LK))
Bentuk dan Isi Laporan Hasil Reviu

-Unit akuntansi --- Bentuk surat tanpa pernyataan telah direviu


-Entitas pelaporan --- Bentuk surat dengan pernyataan telah direviu

Laporan Hasil Reviu disajikan dalam bentuk surat, yang intisarinya memuat :
1). Dasar reviu
2). Tujuan dan sasaran reviu
3). Ruang lingkup reviu
4). Simpulan dan Rekomendasi
5). Tindak Lanjut Hasil Reviu sebelumnya

Lampiran :
- LK yang telah direviu
- Pernyataan Telah Direviu atau Pernyataan Telah Direviu (dengan
paragraf penjelas)
Pernyataan Telah Direviu

Pernyataan Telah Direviu (dengan paragraf penjelas)

Dibuat apabila :
- Entitas akuntansi/pelaporan tidak melakukan koreksi seperti yang
direkomendasikan oleh APIP
- Prosedur (teknik reviu) tidak dapat dilakukan

You might also like