You are on page 1of 32

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY.

S G1P0A0
USIA KEHAMILAN 39 MINGGU INPARTU KALA I FASE
AKTIF DI PMB NANI NOVIYANTI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2023

Nama : Nani Noviyanti


Nim : E1AC23030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2023
JURNAL 1

Judul Pengaruh Pijat Endorphin Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Studi Kasus Pada Ibu
Bersalin Di Pmb M Kota BekasI

Penulis : Meinasari Kurnia Dewi


Tahun : 2023 BAB 1
JURNAL
Link Jurnal :
https://journal.ummat.ac.id/index.php/MJ/article/view/1262

ABSTRAK

Rasa nyeri persalinan disebabkan proses kontraksi dari Rahim dalam usaha untuk mengeluarkan buah kehamilan. Dalam persalinan, nyeri yang timbul
menyebabkan stress, dan rasa khawatir berlebihan. Respirasi dan nadi pun akan meningkat sehingga mengganggu pasokan kebutuhan janin dari plasenta.
Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan dengan pijat endorphin. Pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat
endorphin terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif di PMB N Kota Bekasi Tahun 2023. Jenis penelitian ini menggunakan
rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada Ny. C
sebelum diberikan pijat endorphin sebesar 5 dan setelah diberikan pijat endorphin sebesar 3. Sedangkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada
Ny. T pada observasi awal sebesar 5 dan pada observasi kedua tanpa diberikan pijat endorphin sebesar 5. Terdapat perbedaan penurunan skor intesitas nyeri
antara yang diberikan pijat endorphin dan yang tidak diberikan pijat endorphin. Terdapat pengaruh

pijat endorphin terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Diharapkan keluarga agar dapat menerapkan pijat endorphin pada saat
mendampingi dalam kala I persalinan normal serta bagi peneliti agar dapat mengaplikasikan teori dan praktik tentang pijat endorphin dalam pelayanan
kebidanan di komunitas.
JURNAL 2
Judul
: Aplikasi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Dan Lamanya Persalinan Kala I Ibu Bersalin Di Rumah Bersalin Kota
Bandar Lampung

Penulis : Titi Astuti, Merah Bangsawan


Tahun : 2023
Abstrak : Ibu yang menghadapi proses persalinan akan merasakan nyeri sehubungan dengan kontraksi uterusnya,
berbagai cara dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri, yaitu dengan teknik non farmakologi antara lain
relaksasi nafas dalam, massage, perubahan posisi ibu agar persalinan bisa berjalan dengan aman dan
nyaman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap rasa nyeri dan lamanya
persalinan kala I pada ibu bersalin. Jenis penelitiannya kuantitatif dengan desain Quasi Experimen dengan
menggunakan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian berjumlah 64 responden, terdiri dari 32 responden
kelompok intervensi dan 32 responden kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan mengukur skala nyeri
menggunakan VAS, lembar observasi untuk lamanya kala I dan kuesioner karakteristik responden. Analisis data
menggunakan Uji tindependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi dengan
rasa nyeri persalinan kala I dengan p value 0,000 (p value< 0,05). Ada pengaruh teknik relaksasi terhadap
lamanya persalinan kala I dengan p value 0,000 (p value< 0,05). Peneliti menyarankan agar perawat dan bidan
dapat memberikan penyuluhan kesahatan tetang teknik relaksasi dan teknik lainnya seperti massage, perubahan
posisi ibu dll untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri persalinan menjadi aman, nyaman, dan ibu, bayi sehat
dan sejahtera.
JURNAL 3
Judul
:Hubungan Cara Meneran Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Dalam Persalinan Kala II
Di Pmb Desa Sukasari Kecamatan Rumpin Kabupaten
Bogor

Penulis : Fitri Widianingsih , Feva Tridiyawati


Tahun : 2023
:Robekan jalan lahir menjadi penyebab kedua dari perdarahan pasca persalinan. Teknik meneran dapat mempengaruhi
Abstrak
terjadinya rupture perineum pada ibu yang bersalin spontan.Penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan yaitu sebesar
30.3% dan partus lama merupakan penyebab terendah namun perlu penanganan lebih baik agar tidak terjadi saat persalinan
(Kemenkes RI, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Cara Meneran dengan Kejadian Ruptur Perineum
pada Ibu Bersalin dalam Persalinan Kala II Di PMB Desa Sukasari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Metode penelitian
yang digunakan yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 55 orang
dengan sampel 35 ibu primipara. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi SOP cara meneran dan lembar
partograf. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square dengan bantuan computer program
SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan cara meneran teknik valsava dengan kejadian ruptur perineum
dengan nilai ρ = 0,004 < α = 0,005 menunjukkan bahwa cara meneran teknik valsava mempengaruhi kejadian ruptur perineum.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa cara meneran dapat mempengaruhi kejadian ruptur perineum pada saat persalinan.
Disarankan kepada ibu hamil trimester III dapat mempelajari cara meneran yang benar agar tidak terjadi ruptur perineum
pada saat persalinannya..
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN

No. Medrek : 0256

Tanggal masuk : 17 Desember 2023


Tanggal/jam pengkajian : 17 Desember 2023/ 06:oo WIB
Tempat pengkajian : Pmb Nani Noviyanti
Nama Pengkaji : Nani Noviyanti

1. DATA SUBJEKTIF IDENTITAS


ISTRI SUAMI

Nama : Ny. S Tn. I


Umur : 23 Tahun 25 tahun
Suku : Sunda Sunda
Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMA SMA


Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Karywan Swasta
Alamat : KP. Salagombong 06/ 02
No. Telepon : 085723097772
1.Alasan datang
Pukul 06.00 ibu datang ditemani suami ke bidan usia kehamilan 39 minggu ingin memeriksa kehamilannya.
2.Keluhan Utama
Ibu mengatakan mulas sejak jam 20.00WIB juga sudah keluar lendir campur darah sejak jam 20.00 WIB dan gerakan masih dirasakan aktif. Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan Sekarang:
HPHT : 20 – 03 – 2023
Usia Kehamilan : 38 minggu 2 hari
TP : 20 - 12 - 2023
Gerakan janin : Aktif (>10x dalam 12 jam).
Keluhan saat hamil muda : Mual
Pemeriksaan ANC : 6 kali oleh bidan Trimester Pertama 2 kali Trimester Kedua 1 kali Trimester Ketiga 3 kali
Imunisasi TT : TT₃ (UK : 5 minggu 6 hari) Tanggal : 08 - 07 - 2023
Obat yang dikonsumsi : Obat : Tablet Fe 1x1
Jamu: tidak ada

Tabel 3.1 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Penolong Anak Nifas
Penyulit
Hamil Ke Tgl Usia Jenis
Kehamilan & BB PB Penyuli
AS I
Partus Kehamilan Partus Persalinan JK

1 Hamil Ini

2
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5

3.Riwayat Ginekologi
 Infertilitas : tidak ada
 Massa : tidak ada
 Penyakit : tidak ada
 Operasi : tidak ada
4.Riwayat KB
 Menggunakan Kontrasepsi : Iya
 Jenis Kontrasepsi : KB Suntik 3 bulan
 Keluhan : tidak ada
 Lamanya pemakaian : 5 tahun
 Alasan berhenti : ingin mempunyai anak
5.Riwayat penyakit yang pernah dan sedang diderita: tidak ada
6.Pola nutrisi
Makan terakhir : Pukul 19:30 (nasi, lauk pauk, sayur)
Pantangan makan : tidak ada
Minum : 8 gelas/hari
7.Pola eliminasi
BAB terakhir : Pukul 14.30 WIB
BAK terakhir : Pukul 23:00 WIB
Masalah : tidak ada
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5
8.Pola tidur
Malam : 6-7 jam
Siang : 1 jam
Masalah : tidak ada

9.Data sosial
Dukungan suami : Suami sangat mendukung.
Dukungan keluarga : Keluarga sangat mendukung.
Masalah : tidak ada

10.Riwayat Penggunaan bahan lain


Merokok (ibu & suami) : Ibu tidak merokok, Suami merokok. Minum alcohol (ibu & suami) : Ibu dan Suami tidak minum alkohol. Obat-obat terlarang : ibu dan suami tidak mengkonsumsi

11.Riwayat Sosial.
Kehamilan ini : Direncanakan dan diterima Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu merasa senang
Status perkawinan : Sah
Kawin : 1 Kali
Umur Kawin : 25 th, suami umur : 27 th
Lamanya : 9 Tahun
Anak : 2 Orang

12.Data Sosial
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan : Sekilas tahu Persiapan perlengkapan persalinan : Sudah siap
Persiapan komplikasi persalinan : Sudah siap
Siapa penolong persalinan : Rencana Bidan
Dimana tempat melahirkan : Praktik Bidan
Pengetahuan yang lain : Tidak ada
11. DATA SUBJEKTIF
I. Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Baik

2. BB sebelum hamil : 56 kg
BB selama hamil : 64 kg
Tinggi badan : 155 cm
LILA : 24 cm (normal)
56
= = 23,3 (Normal)
IMT : 56
2.4
1.552
3.Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
Respirasi : 20 x/mnt
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5

4.Kepala
Rambut : Bersih, tidak berketombe

Mata : Konjungtiva : berwarna merah muda Sklera : berwarna putih Penglihatan : baik
Telinga : normal, bersih, tidak ada pengeluaran cairan, pendengaran baik.
Hidung : normal, bersih, tidak ada pengeluaran cairan, penciuman baik.
Mulut : normal, tidak ada stomatitis, tidak ada caries. Leher : KGB
: tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : tidak ada pembengkakan Vena
Jugularis : tidak ada peningkatan.
5.Thorax

Dada : Bentuk simetri : Normal, simetris Mamae : Bentuk


simetri : Normal, simetris
Puting susu : Menonjol
Benjolan : tidak ada

Ekskresi : Ada (colostrum) Paru-paru : Versikuler


Jantung : Reguler
6. Abdomen
Inspeksi
Striae : tidak ada
Luka bekas operasi : tidak ada
Palpasi : Tinggi Fundus Uteri : 28 cm

Posisi Janin : Leopold I : Teraba bulat, lunak dan


tidak melenting (bokong)
Leopold II :
Disebelah kanan teraba keras memanjang
seperti papan (puka) sebelah kiri teraba
bagian terkecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : Teraba bulat, keras
(kepala) dan tidak dapat digoyangkan
Leopold IV : Divergent
Perlimaan : 3/5

TBJ : (28 cm – 11) × 155 = 2635 gram


(Rumus TBJ menurut metode Donald)
Kontraksi Uterus : 3x×10’30”
Auskultasi : DJJ : 141x / menit
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5

7.Genitalia Luar
Bentuk : Normal
Varises : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Massa/Kista : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : keluar lendir bercampur darah
8. Pemeriksaan dalam
Vulva/ vagina : Tidak ada keluhan
Portio : Tipis, lunak
Pembukaan : 7 cm
Ketuban : (-) Jernih

Presentasi : Kepala
Penunjuk : Ubun-ubun kecil kanan depan
Penurunan kepala : Hodge II
Moulage : Tidak ada
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5

1. Ekstremitas
99
Bentuk : Kaki dan
tangan: Normal, simetris
Kuku : Tidak pucat,
merah mudah Refleks
Patella : positif/ positif
Oedema : tidak ada
2. Kulit
10
Warna : Normal
Turgor : kembali dalam 2 detik.
11
3. Data Penunjang
11 (LABORATURIUM)
Pemeriksaan tanggal (
18-11-2022 )
1. Pemeriksaan Urine
Protein : Negatif
Glukosa : Negatif
2. Pemeriksaan Darah
Hb : 12 g/Dl
Golongan darah : -
12
4. Pemeriksaan lain-lain bila diperlukan: -
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5

ANALISA
G1P0A0 usia kehamilan 39
minggu Inpartu Kala I Fase
Laten.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu Hasil Pemeriksaan Pada Ibu Dan Keluarga Tentang Hasil Pemeriksaan. Evaluasi : Ibu Sudah Mengetahui Hasil
Pemeriksaan, Masuk Masa Bersalin
2. Menjelaskan Pada Ibu Tentang Hasil Pemeriksaan Yaitu Td : 120/80 Mmhg N : 85x/Mnt R : 20x/Mnt S : 36,5 ℃. His Belum Adekuat,
Keadaan Ibu Baik, Pembukaan 5 Cm, Janin Keadaan Baik. Evaluasi : Ibu Mengerti Tentang Hasil Pemeiksaannya Dalam Keadaan Baik
3. Menganjurkan Ibu Untuk Miring Ke Kiri Agar Vena Cava Inferior Tidak Tertekan Sehingga Oksigen Ke Bayi Lancar. Evaluasi : Ibu
Sudah Mengerti, Dan Akan Melakukannya
4. Menganjurkan Ibu Untuk Mengkonsumsi Makanan Atau Minuman Diselasela Kontraksi Seperti Makan Roti, Dan Perbanyak Minum
Agar Ibu Tidak Mengalami Dehidrasi. Evaluasi : Ibu Mengerti Dan Bersedia Makan Dan Minum Disela-sela Kontraksi
5. Menganjurkan Ibu Untuk Segera Bak Bila Kandung Kemih Terasa Penuh Atau Bila Ada Keinginan Bak. Evaluasi : Ibu Bersedia Bak
Bila Kandung Kemih Sudah Terasa Penuh
6. Menganjurkan Ibu Untuk Relaksasi Dengan Cara Menarik Napas Panjang Dari Hidung Dan Menghembuskan Lewat Mulut Secara
Perlahan. Evaluasi Ibu Mengerti Dan Dapat Melakukan Teknis Relaksasi
7. Menganjurkan Ibu Untuk Memilih Posisi Yang Nyaman Selama Menunggu Pembukaan Lengkap, Seperti Ibu Bisa Berbaring Ke Kiri
Dan Kadang Duduk. Evaluasi : Ibu Mengerti Dan Akan Melakukannya
8. Menghadirkan Pendampingan Persalinan Evaluasi: Ibu Memilih Suami Sebagai Pendamping Persalinan
9. Melakukan pijatan endhorphin mengajarkan suami untuk meijat punggung ibu ketika ada kontraksi Evaluasi: suami dapat
melakukannya
10. Mengajarkan ibu tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri persalinan Evaluasi : ibu dapat melakukannya
11. Melakukan observasi persalinan dan kemajuan persalinan
 Evaluasi: hasil terlampir di partograf
CATATAN PERKEMBANGAN NY. M INPARTU KALA II
Tgl / Jam Pengkajian : 17 – 12 - 2023 / 09:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Nani Noviyanti
Nama Pengkaji : Nani Noviyanti
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin mengedan, mulas semakin kuat dan keluar air-air

B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
2. Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 36,5°C
Resparasi : 20 x / menit
3. Abdomen
Kontraksi Uterus : 5x10’50”
DJJ : 148 x / menit
4. Pemeriksaan Genetalia : Terlihat tanda gejala kala II yaitu dorongan
ingin meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva membuka.
Vulva/Vagina : Tidak Ada Kelainan
Portio : Tidak Teraba
Pembukaan : 10 Cm

Ketuban : Negatif (ecah spontan), sisa air ketuban warna jernih, pukul 02:45 WIB
Presentasi : Belakang Kepala
Penunjuk : Ubun-ubun kecil kanan depan
Penurunan : Hodge IV
Moulage 0
Bagian menumbung : tidak ada

ANALISA
G1P0A0 inpartu kala II janin tunggal hidup presentase kepala

PENATALAKSANAAN
• Memberitahu ibu hasil pemeriksaan baik dan pembukaan sudah lengkap Evaluasi : Ibu mengetahui hasil pemeriksaa
• Memastikan kelengkapan APD, peralatan, bahan, dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinanEvaluasi: APD dan
peralatan sudah siap digunakan
• Mempersiapkan alat kegawatdaruratan untuk ibu seperti infus set dan cairan (RL dan NACL), oksitosin, metilergometrin, dan
abocath Evaluasi : peralatan kegawatdaruratan sudah siap
• Menggunakan celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus air Evaluasi: sudah menggunakan celemek
• Memakai sarung tangan DTT atau steril Evaluasi: sudah menggunakan sarung tangan
• Memasukan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak
terjadi kontaminasi pada alat suntik Evaluasi: oksitosin sudah dimasukkan
• Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman, menganjurkan ibu untuk meneran saat ada his, menjaga privasi
ibu, mendampingi ibu selama proses persalinan, melibatkan keluarga dalam memberikan asuhan, mencukupi
asupan makan dan minum ibu, memberikan rasa nyaman pada ibu.Evaluasi: ibu siap menghadapi persalinan
• .Meletakkan kain bersih diatas perut ibu dan dibawah bokong ibu Evaluasi: sudah dilakukan Menganjurkan ibu
cara mengedan dan teknis bernafas yang panjang, kemudian mengedan saat ada kontraksi.Evaluasi: ibu mengerti
dan dapat melakukannya.
• Melakukan pertolongan persalinan secara APN, melahirkan kepala bayi dengan menahan perineum
menggunakan tangan kanan, kemudian tangan kiri menahan klitoris, setelah 5-6 cm sudah nampak di depan
vulva pimpin ibu mengedan.Evaluasi: kepala bayi sudah lahir
• Melakukan lilitan tali pusat Evaluasi: tidak ada lilitan tali pusat
• Membiarkan bayi melakukan putaran paksi luar Evaluasi: putaran paksi luar sudah dilakukan bayi
• Melahirkan bahu bayi dengan melakukan biparietal, tarik ke bawah untuk melahirkan bahu atas, tarik ke atas
untuk melahirkan bahu bawah. Evaluasi: sudah dilakukan
• Melahirkan badan dan kaki dengan cara sanggah susur Evaluasi: bayi lahir spontan pukul 09.45 WIB jenis
kelamin perempuan Melakukan penilaian sepintas pada bayi
• Evaluasi: bayi menangis kuat, tonus otot kuat, dan warna kulit kemerahan.Mengeringkan dan mengganti kain
yang basah dengan kain yang kering Evaluasi: sudah dilakukan
CATATAN PERKEMBANGAN NY. M KALA III

Tgl / Jam Pengkajian:17 – 12 – 2023 / 09.45 WIB


Tempat Pengkajian : PMB Nani Noviyanti
Nama Pengkaji : Nani Noviyanti

I.DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa mulas.

II.DATA OBJEKTIF
1).Keadaan umum : Baik
2).Kesadaran : Composmetis
3). Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Denyut Nadi : 84x/menit Suhu : 36,5℃
Respirasi : 20x/menit
4). Pemeriksaan Abdomen
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi : Keras Kandung Kemih : Kosong

III.ANALISA
P1A0 Inpartu Kala III

IV.PENATALAKSANAAN
1.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Evaluasi: ibu mengetahui keadaanya
2.Memastikan apakah ada janin kedua dengan cara palpasi abdomen Evaluasi: tidak ada janin kedua
3.Memberitahukan ibu bahwa akan disuntikan oksitosin.
Evaluasi: ibu bersedia.
4. Melakukan penyuntikan oksitosin 10 unit secara IM (intramuscular) di 1/3 paha atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi terlebih dahulu). Evaluasi: penyuntikan oksitosin sudah dilakukan
5. Memastikan tanda-tanda pelepasan plasenta Evaluasi: belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta
6. Melakukan pemindahan klem pada tali pusat Evaluasi: sudah dilakukan.
7. Melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara meletakkan satu tangan diatas kain yang
ada di perut ibu, tepat diatas tulang pubis dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.Evaluasi:
sudah dilakukan.
8. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat
dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan
uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya
inversion uteri. Evaluasi: sudah dilakukan.
9. Melakukan pengecekan plasenta apabila sudah terlihat terlihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan.Evaluasi: Plasenta lahir 10 : 00 WIB
10. Melakukan masase uterus sampai uterus berkontraksi.
11. Melakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum. Evaluasi: terdapat luka laserasi grade II
LANJUTAN

• Melakukan peregangan tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusat bayi, kemudian jari telunjuk
dan jari tengah lain menjepit tali pusat dan geser 3cm dari pusat bayi. Kemudian potong tali pusat lalu pasang
umbilical klem atau mengikat tali pusat.Evaluasi: sudah dilakukan
• Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi, luruskan bahu bayi sehingga dada bayi
menempel di dada ibunya. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
puting susu atau areola mamae ibu.Evaluasi: sudah dilakukan
• Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi di kepala bayiEvaluasi: sudah dilakukan
CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

Tgl / Jam Pengkajian : 17 – 12 – 2023 / 10.00 WIB Tempat Pengkajian : PMB Nani Noviyanti
Nama Pengkaji : Nani Noviyanti
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya, agak lelah, perutnya sedikit mules dan merasa letih.
DATA OBJEKTIF
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
1) Tekana Darah :120/80 mmHg Denyut Nadi :82x/menit
2) Suhu :36,5℃
3) Respirasi :20x/menit
Pemeriksaan Abdomen
4) TFU : 2 jari bawah pusat
5) Kontraksi : Keras
6) Kandung Kemih : Kosong
Pemeriksaan Genetalia
7) Perdarahan : ± 100 cc
8) Laserasi : Ada luka laserasi (grade 2) di bagian mukosa vagina sampai ke otot perineum
9) Anus : Tidak haemoroid
ANALISA
P1A0 Kala IV
1. I.Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
2. Melakukan informed consent kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan penjahitan perineum Evaluasi : ibu dan
suami setuju.
3. Melakukan penjahitan perineum dengan anastesi lidocain 1 % pada laserasi grade 2 dimukosa vagina, kulit perineum
dan otot perineum, penjahitan dilakukan secara jelujur dan tidak ada pendarahan aktif.
4. Mengevaluasi jumlah darah yang keluar, perdarahan ±100cc.
5. Membersihkan ibu, lingkungan dan dekontaminasi alat. Evaluasi : Ibu lingkungan dan alat sudah bersih.
6. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%.
7. Mengajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus sampai uterus berkontraksi.Evaluasi : ibu dan keluarga
bisa melakukannya
8. Memeriksa keadaan ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik. Evaluasi : keadaan ibu baik
9. Memeriksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik. Evaluasi: Kondisi bayi baik
10. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontamunasi (10 Menit).Evaluasi :
sudah dilakuka
11. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.Evaluasi : sudah dilakukan
12. Membersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Evaluasi : sudah dilakukan.
13. Memastikan ibu merasa nyaman.
Evaluasi : sudah dilakukan.
14. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% selama 10 menit.Evaluasi :sudah
dilakukan.
15. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.Evaluas
Sudah dilakukan
16. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan. Evaluasi : sudah
dilakukan
17. Melanjutkan pemantauan kala IV 2 jam, 1 jam pertama post partum yaitu tekanan darah, nadi,
suhu, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih, dan pendarahan setiap 15 menit sekali pada 1 jam
pertama, dan 30 menit sekali pada jam kedua dan pemantauan suhu setiap 1 jam sekali kemudian
dicatat hasil observasi tersebut pada patograf. Evaluasi: patograf catatan perkembangan kala IV
terlampir.
18. Memberikan cefadroxil 2 x 500 mg, asam mefenamat 3 x 500 mg dan Vitamin A dosis 200.000 iu
2 kapsul.Evaluasi : Ibu akan mengkonsumsi obat setelah makan dan Vit A pertama sudah
dikonsumsi
19. .Mendokumentasikan ke dalam partograf Evaluasi : sudah dilakukan.
BAB IV
PEMBAHASAN

.
Persalinan dan kelahiran normal merupakan suatu proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Jannah, 2015).
Menurut jurnal 1 Nyeri persalinan kala I paling utama ditimbulkan oleh stimulus yang dihantarkan melalui saraf leher rahim dan rahim atau
uterus bagian bawah. Nyeri ini disebut nyeri visceral yang didapat dari kontraksi uterus dan aneksa. Kekuatan kontraksi dan tekanan berhubungan
dengan intensitas nyeri yang dirasakan, serta rasa nyeri akan bertambah dengan adanya kontraksi isometik pada uterus. Selama persalinan apabila
servik atau posisi janin yang tidak normal akan menimbulkan distorsi mekanik dan kontraksi yang kuat disertai nyeri hebat. Nyeri yang hebat
disebabkan dari kontraksi kuat pada saat uterus mengalami kontraksi isomatik untuk melawan obstruksi (Andarmoyo, 2018) .
Faktor penyebab nyeri persalinan menurut Jurnal 1, Secara umum, ada 3 faktor yang sangat berpengaruh terhadap rasa nyeri, yaitu
kecemasan, ketakutan dan kekhawatiran. Lamanya waktu persalinan pun dimungkinkan meningkatkan kecemasan dan ketakutan ibu. Hal ini
tentunya akan berakibat pada kualitas kerja oksitosin. Sementara itu, adanya intervensi berlebih ataupun penatalaksanaan terhadap permasalahan
kehamilan baik bagi ibu maupun janinnya akan meningkatkan kecemasan ibu selama proses persalinan. Beberapa penelitian menunjukkan hasil
yang cukup bervariasi terkait dengan faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu bersalin. Umur ibu dan paritas (banyaknya jumlah anak yang
dilahirkan) merupakan hal yang masih kontroversial berkaitan dengan kecemasan ibu bersalin. Hal lain yang dianggap berpengaruh adalah
diinginkan atau tidaknya kehamilan tersebut, sehingga matangnya usia ataupun adanya pengalaman persalinan sebelumnya dapat menjadi sesuatu
yang sulit krn kondisi psikis ibu yang kurang baik.
Kondisi nyeri yang timbul pada proses persalinan memungkinkan para ibu cenderung memilih cara yang
paling gampang dan cepat untuk menghilangkan rasa nyeri, maka berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri
pada persalinan baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Nyeri persalinan yang tidak tertahankan
mendorong ibu bersalin menggunakan obat penawar nyeri seperti analgetik dan sedativa, sedangkan obat-obat tersebut
memberikan efek samping yang merugikan yang meliputi fetal hipoksia, resiko depresi pernapasan neonatus,
penurunan Heart Rate / Central nervus system (CNS) dan peningkatan suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan
perubahan pada janin (Mander, 2013).
Pada kasus Ny. S ini setelah dilakukan pengkajian selama proses persalinan pada kala I, nyeri persalinan
yang dialami Ny. M karena dipengaruhi oleh umur dan paritas ibu. Kehamilan Ny.S merupakan keamilan pertama.
Dan merupkan primi tua Hal ini berpengaruh, sehingga matangnya usia ataupun adanya pengalaman persalinan
sebelumnya dapat menjadi sesuatu yang sulit karena kondisi psikis ibu yang kurang baik.
Pada Jurnal 1 penatalaksanaan nyeri persalinan yang dapat dilakukan adalah dengan terapi farmakologis dan
nonfarmakologis. Terapi farmakologis yang diberikan adalah analgesia epidural dan nitrous oxide gas. Sementara
terapi nonfarmakologis yang diberikan antara lain pernapasan, relaksasi, birth ball dan pijat punggung , terapi
nonfarmakologis yang diberikan tidak hanya membantu untuk mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan, namun
juga membantu untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu bersalin. Ibu bersalin merasa lebih nyaman saat terapi
nonfarmakologis diberikan. Sama halnya dengan kasus Ny. S ini, saat fase laten persalinan ibu diberikan asuhan
berupa pijat Endhorphin. Sehingga membantu turunnya kepala dan pembukaan serviks. dengan pijat punggung, yang
dapat merangsang saraf endorfin sehingga rasa nyeri dapat berkurang.
 Pijat endorphin merupakan sentuhan ringan untuk relaksasi dan pengurangan rasa sakit, oleh
karena itu pijat endorphin ini bisa dilakukanpada ibu bersalin yang mengalami nyeri berat,
sedang melalui sentuhan pendamping persalinan sehingga menimbulkan perasaan tenang dan
rileks pada akhirnya denyut jantung dan tekanan darah menjadi normal (Mander, dalam Nurun
2020).
 Dikutip dari jurnal (Artika, 2020) efek yang dirasakan oleh ibu, inu menjadi lebih rileks dan
nyaman serta merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang dapat menstimulasi kontraksi
uterus. Terdapat informasi bahwa pijatan yang diberikan pada ibu yang memasuki fase
persalinan selama 20 menit/jam, akan mengurangi rasa nyeri.Pijat memiliki efek positif pada
ibu bersalin mengalami nyeri denganmengurangi hormon stress dan aktivitas janin yang rendah,
sakit kaki, punggung dan komplikasi kebidanan yang lebih sedikit, sedangkan yang baru lahir
dalam keadaan baik. Terapi pijat meningkatkan serotonin dan pada gilirannya menurunkan
kortisol dan depresi. Selain itu, serotinin tercatat mengurangi nyeri kaki dan punggung dan
meningkatkan dopamin dan akhirnya mengurangi norepinefrin dan kecemasan (Supliyani,
2017)
 Selain pijat punggung pada kasus Ny.S, Bidan mengajarkan tehnik relaksasi untuk mengurangi
kecemasan dan nyeri persalinan. Penelitian Susanti (2015) tentang hubungan teknik relaksasi nafas
panjang dengan nyeri persalinan di Puskesmas Bangsal Mojokerto tahun 2015 Hasil perhitungan
menunjukkan diketahui rata-rata tingkatan nyeri kelompok perlakuan sebesar (37,75) sedangkan rata-
rata kelompok kontrol sebesar (44,4) dan t hitung (1,76) lebih besar dari t tabel (1,701) dan
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan teknik relaksasi nafas panjang dengan kejadian
nyeri persalinan kala I. Berdasarkan dari hasil prasurvey yang dilakukan pada tanggal 2 pebuari 2017,
Di RB Kartini jumlah persalinan bulan januari 2017 terdapat 40 persalinan yang dikirim ada 2 ibu
bersalin karena persalinan kala 2 memanjang dan 1 ibu karena hipertensi kehamilan. Kemudian peneliti
melakukan observasi pada 3 orang pasien yang akan melahirkan, keseluruhan responden mengatakan
nyeri yang dirasakan semakin bertambah dan ibu merasakan lelah. Saat nyeri dibantu dengan
relaksasi,ibu mengatakan nyeri agak berkurang. Di RB Suparini peneliti observasi 3 ibu bersalin ,untuk
mengurangi rasa nyeri persalinan 2 ibu yg dengan mengelus perutnya saat nyeri dan 1 ibu bersalin saat
nyeri menarik nafas dengan relaksasi. dan ibu menyatakan nyeri berkurang.
Pada Jurnal 2 Disebutkan Bahwa Berdasarkan Hasil Analisis Sama Halnya Dengan Kasus
Ny. S Ini Proses Persalinan Berjalan Normal < 18 Jam Meskipun Ibu Rutin Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga
Karena Dibantu Dengan Beberapa Peralatan Modern. Menurut Dr. Kathleen Vaughan Yang Dikutip Oleh
Brayshaw, Menggambarkan Ia Melakukan Studi Terhadap Wanita Hamil Yang Banyak Menghabiskan Waktu Dan
Melakukan Kegiatan Menonton Atau Kehidupan Tidak Aktif, Dan Menunjukan Kelompok Ini Kerap Mengalami
Kesulitan Pada Saat Persalinan, Ia Menghitung Ulang Sekelompok Wanita Di Kepulauan Hebride Yang
Mengalami Persalinan Sulit Walaupun Mereka Sehat Dan Penduduk Kashmir Yang Sebagian Besar Penduduknya
Adalah Wanita Nelayan Dan Berladang, Menunjukan Persalinan Berjalan Lebih Lancar. Cara Wanita
Memanfaatkan Tubuhnya Dalam Aktifitas Seharihari, Dianggap Memegang Pengaruh Penting Sebelum, Selama,
Dan Setelah Persalinan (Brayshaw, 2008).

Dukungan Keluarga Merupakan Salah Satu Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Nyeri
Persalinan. Suami Adalah Anggota Keluarga Yang Terdekat Dengan Ibu Bersalin. Dukungan Suami Yang
Diberikan Pada Ibu Selama Persalinan Yaitu Berupa Dukungan Emosional, Dukungan Instrumental, Dukungan
Informasi Dan Dukungan Penilaian.
Bab IV
Penutup

A.Simpulan
Berdasarkan Pembahasan Maupun Hasil Penelitian Bahwa Terdapat Hubungan Antara Pemberian Terapi Murratal
Aquran , Lamanya Kala Persalinan, Kesiapan Psikologis Ibu Bersalin Dengan Hasil Pengelolaan Pertolongan
Persalinan Yang Baik Sesuai Standar. Rasa Cemas, Takut, Dan Khawatir Terhadap Proses Persalinan Dapat Dikurangi
Dengan Pemberian Dukungan Yang Adekuat Dari Keluarga Maupun Tenaga Kesehatan.

B.Saran
1.Bagi Pasien
Pasien Tetap Menjalin Bounding Dengan Bidan Selama Fase Persalinan Agar Berjalan Dengan Lancar.
2.Bagi Profesi Bidan
Bidan Tetap Memberikan Asuhan Kebidanan Persalinan Sesuai Standar Sehingga Membuat Ibu Bersalin Merasa
Nyaman. Bidan Memberikan Support Psikologis Pada Pasien.
DOKUMENTASI ASUHAN
TERIMA
KASIH

You might also like