Professional Documents
Culture Documents
- Motion sickness
- Gen 1: difenhidramin/ dimenhidrinat, prometazin
sikloserin, meclizine: less sedatif
- Obat lain : skopolamin
- + efedrin/amfetamin: >>efek
- Nausea/Vomiting pd kehamilan
piperasin : teratogenik
Toksisitas
mirip keracunan Atropin
eksitasi, konvulsi, koma
dilarang di USA
H2 ANTAGONIS
- Cimetidine
- Ranitidine
- Famotidine
- Nizatidine
Reflux Gastroesofagus
Esofagitis Erosif
Heartburn
ANTI HISTAMIN
Difenhidramin
Dimenhidrinat
Dimenhidrinat
Antazolin
Feniramin
Klorfeniramin
Siklizin
Prometazin
Siproheptadine
Ketotifen
ESO
• Sedatif – hipnotik/rasa kantuk depresi SSP
• terkuat : prometazin, difenhidramin
• ringan : klorfeniramin, mebhidrolin
• tdk ada : terfenadin, astemizol
• Efek sentral : pusing, gelisah, letih, lesu, tremor.
• Gangguan lambung-usus : mual, muntah, diare, obstipasi,
retensi.
• Efek antikolinergik : mulut kering, gangguan penglihatan,
obstipasi, retensi kemih.
• Efek antiserotonin : meningkatkan nafsu makan.
• Alergi : efek paradoks, justru menstimulasi pelepasan
histamin tanpa adanya antigen.
• Efek teratogenik, pada golongan siklizin.
KORTIKOSTEROIDA
Anti inflamasi
• Vasokontriksi & turunnya permeabilitas kapiler udema
berkurang pada radang.
• Stabilisasi membran liposome, sehingga pelepasan isi
protoplasma sel oleh enzim tak terjadi / dihambat.
Imunosupresi
• Menekan reaksi tangkis tubuh, produksi anti bodi
dihambat, Jumlah limfosit & jaringan limpa berkurang
bila infeksi menjadi berbahaya.
Efek Sentral
• Sukar tidur, gelisah, psikosis, depresi.
Derivat Fluorkortikoida
Misal :
– Parametason
– Betametason
– Deksametason
– Triamsinolon
– Fluokortolon
– Halometason
PENGGUNAAN TERAPI
Terapi Substitusi
• Pada keadaan insufiensi adrenal, al.: penyakit adison, dengan gejala :
letih, kurang tenaga, otot lemah akibat kekurangan kortikosteroida.
• Terapi : hidrokortison + fluorokortison untuk meningkatkan efek
mineralokortikoida.
b. Mineralokortikoid (Aldosteron)
c. Androgen
(Dehidroepiandrosdteron=DHEA)
a. Glukokortikoid:
• Steroid 21-c
• M↑ glukoneogenesis
• Kortisol>>
• Kortikosteron <
• Zona fasikulota
Mineralkortikoid Aldosterone
Transport:
Transcortin 75%
Albumin 5%
Metabolism:
by liver enzymes, conjugation & excretion by urine
partly excreted as 17-ketosteroids.
X-ray of spine
Blood glucose
FD :
Mekanisme kerja pada taraf biokimia belum diketahui
secara pasti , diperkirakan berhubungan erat dengan
neurotransmiter otak adrenergik, yaitu noradrenalin,
dopamin, serotonin dan cholinergik yaitu asetilkolin.
I. NEUROLEPTIKA
• Neuroleptika atau antipsikotika adalah obat yang dapat
menekan fungsi-fungsi psikis tertentu, tanpa menekan
fungsi umum seperti berfikir, berkelakuan normal.
– Dapat meredakan emosi,
– Mengurangi Agresi,
– Menghilangkan / mengurangi gangguan jiwa seperti
impian-impian dan pikiran khayal ( halusinasi ).
• Biasa digunakan untuk terapi pada psikosis / peny. Jiwa
hebat tanpa disadarinya, misal :
– Schizoprenia / gila.
– Psikosis mania – depresif ( gembira berlebihan,
hiperaktivitas, berceloteh tak henti ) bergantian dengan
depresif.
FD :
• Selain memiliki daya antipsikosis, juga memiliki FD lainnya :
• Anksiolitik, meniadakan rasa bimbang, takut, gelisah dan agresi
hebat.
• Misal : tioridazin, pimozida, dll.
Derifat Tioksanten
• Klorprotiksen, klopentiksol
Derifat Butiropenon
• Haloperidol, bromperidol, droperidol
Lain-lain
• Garam lithium, lithium karbonat, dll.
II. TRANSKUILIZERS
Adalah obat penenang yang berkhasiat selektif
terhadap bagian otak / SSP yang menguasai emosi,
yaitu sistim Limbis.
( sedative : menekan seluruh SSP ).
FD :
Menenangkan
Menghilangkan ketakutan
Menimbulkan keadaan keseimbangan
Sedikit masih mempunyai kemampuan berfikir
Sedasi ( lebih rendah dari sedative ).
Antikonvulsif.
Muskle relaksan
Penggolongan Obat :
Oksazepam ( seresta )
Lorazepam ( ativan )
Diazepam ( valium )
Klordiszepoksida ( librium )
Prazepam ( equipax )
Bromazepam ( lexotan )
Klobazepam ( frisium )
Oksazolam ( serenal )
ESO :
Habituasi
Menekan SSP
Linglung, pusing, terbatasnya kemampuan berfikir .
Hilang libido.
DIAZEPAM
INDIKASI : Pemakaian jangka pendek pada ansietas
atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut,
status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
III. ANTI DEPRESI
• Depresi adalah keadaan psikis yang tidak sesuai dengan
keadaan kehidupan ybs. Yang disertai dengan hambatan emosi
secara menyeluruh.
• Pada depresi, penderita berada dlm. Keadaan “ emosi yang
jatuh “, ia merasa tanpa harapan, tak nafsu makan, sulit tidur,
hambatan aktivitas disertai ketidak tenangan jiwa yg amat
menggangu.
• Anti Depresi adalah obat yg dapat memperbaiki suasana jiwa /
mood dan dapat menghilangkan atau meringankan gejala
murung yg tidak disebabkan oleh kesulitan sosial ekonomi,
obat atau penyakit.
DIAZEPAM
INDIKASI
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau
insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status
epileptikus, kejang demam, spasme otot.
DIAZEPAM
ESO
rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala,
mimpi buruk dan efek amnesia.
Konstipasi , nafsu makan berubah, anoreksia, mulut
kering, salivasi, sekresi bronkial, rasa pahit dalam
mulut