Geodesy & Geomatics Engineering Institute of Technology Bandung (ITB) Hasanuddin Z. Abidin Geodesy Research Division Institute of Technology Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia E-mail : hzabidin@gd.itb.ac.id Version : January 2007 GEODESY ? geo = q = earth daisia = ooie = I divide 1. One of the oldest profession in the world. 2. Semantically, it comes from the words : Hasanuddin Z. Abidin, 2004 "geo daisia" = "dividing the earth" "geo daisia" = "dividing the earth" The classical definition : Geodesy is the science of measuring and portraying the earths surface. [Helmert, 1880]. The modern definition : Geodesy is the discipline that deals with the measurement and representation of the earth, including its gravity field, in a three-dimensional time varying space. (International Association of Geodesy) Definition of Geodesy Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Friedrich Robert Helmert (1843 - 1917) ) GEODESY is an interdisciplinary science which uses spaceborne and airborne remotely sensed, and ground-based measurements to study the shape and size of the Earth, the planets and their satellites, and their changes; to precisely determine position and velocity of points or objects at the surface or orbiting the planet, within a realized terrestrial reference system, and to apply these knowledge to a variety of scientific and engineering applications, using mathematics, physics, astronomy, and computer science. OSU Definition of GEODESY http://geodesy.eng.ohio-state.edu/whatis.html Hasanuddin Z. Abidin, 2004 DOMAIN OF GEODESY Positioning Determination of Earths Gravity Field Temporal variations of position and Earths gravity field. Hasanuddin Z. Abidin, 1995 GEODETIC ACTIVITIES GEODETIC ACTIVITIES Land Sea Atmosphere Space THEORY PRACTICE Hasanuddin Z. Abidin, 2004 Data Acquisition Data Processing and Manipulation Representation of Data & Information Utilization of Data & Information System Geomatics Sub-Disciplines of GEODESY GEOMETRICAL Geodesy PHYSICAL Geodesy MATHEMATICAL Geodesy DYNAMICAL Geodesy SATELLITE Geodesy MARINE Geodesy GEOPHYSICAL Geodesy Etc. Conventional Division Hasanuddin Z. Abidin, 1995 GEODESI SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Geodesi Satelit adalah bidang ilmu geodesi yang menggunakan bantuan satelit (alam ataupun buatan manusia) untuk menyelesaikan problem-problem geodesi. Geodesi Satelit meliputi teknik-teknik pengamatan dan perhitungan yang digunakan untuk memecahkan problem-problem geodesi dengang menggunakan pengukuran-pengukuran yang teliti ke, dari, dan antara satelit buatan yang umumnya dekat dengan permukaan bumi [Seeber, 1993]. ASPEK GEODESI SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Sistem Koordinat Sistem Waktu Teori Orbit Sinyal & Propagasi Aplikasi Pengolahan Data Sistem Pengamatan dan Pengukuran Dinamika Satelit GEODESI SATELIT Peran dan Fungsi Satelit (1) Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Sebagai target atau wahana pengukur - Bersifat geometrik - METODE GEOMETRIK dari GEODESI SATELIT Sebagai sensor atau probe dari medan gaya berat bumi - Bersifat dinamik - METODE DINAMIK dari GEODESI SATELIT Peran dan Fungsi Satelit (2) Hasanuddin Z. Abidin, 1997 METODE GEOMETRIK METODE DINAMIK Ref. : Seeber (1993) KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SATELIT Wilayah cakupannya relatif lebih luas. Dapat mengamati/mengukur parameter yang lebih banyak dan lebih beragam. Dapat mengamati lebih baik dinamika suatu fenomena. Operasionalisasinya bersifat lebih kontinyu. Memberikan nilai dan ketelitian parameter dalam suatu sistem yang umumnya terdefinisi secara baik dan jelas (sistem koordinat global, tiga-dimensi, dan homogen). Relatif lebih tidak dipengaruhi oleh cuaca, kondisi topografis, ataupun batas-batas politis/administratif. DIBANDINGKAN METODE TERESTRIS, PENGGUNAAN SATELIT MEMPUNYAI BEBERAPA KEUNTUNGAN : Hasanuddin Z. Abidin, 1999 ~ 20.000 km Satelit GPS KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SATELIT Cakupan satelit yang relatif luas Relatif tidak dibatasi oleh topografi di antara titik Hasanuddin Z. Abidin, 1997 SatelitGPS Satu titik di balik gunung Receiver SLR = Satellite Laser Ranging, VLBI = Very Long Baseline Interferometry, INS = Inertial Navigation System Ref. : (Seeber, 2003) VLBI SLR GPS 1 10 100 1000 10000 0 10 20 30 40 Terrestrial TRANSIT Doppler INS Distance (km) R e l a t i v e A c c u r a c y ( c m ) KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 1997 Ref. : Seeber, 1993 PROBLEM DASAR GEODESI SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Penentuan posisi 3D yang teliti secara global, regional, maupun lokal. Penentuan medan gaya berat bumi dan fungsi-fungsi linearnya (seperti geoid yang teliti). Pengukuran dan pemodelan dari fenomena geodinamika, seperti pergerakan kutub, rotasi bumi, dan deformasi kerak bumi. METODE PENGAMATAN GEODESI SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 1995 BUMI ke ANGKASA . Satellite photography . (Satellite/Lunar) Laser Ranging . Satelit Navigasi (Doppler, GPS, Glonass) ANGKASA ke BUMI . Satelit altimetri . Spaceborne laser . Satelit gradiometri ANGKASA ke ANGKASA . Satellite-to-satellite tracking (SST) Bulan Quasar Bintang Satelit GPS Satelit SLR Satelit Doppler Satelit Fotografi Satelit TRANSIT (Doppler) SLR GPS LLR VLBI Astronomi Geodesi BUMI Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Ref. : [Wells et.al., 1986]. METODE PENGAMATAN GEODESI SATELIT GGOS integrates different geodetic techniques, different models, different approaches in order to ensure a long- term monitoring of the geodetic observables. GGOS provides the observational basis to maintain a stable, accurate and global terrestrial reference frame, to link it to the celestial reference frame and to monitor the Earths kinematics and dynamics. Global Geodetic Observing System (GGOS) www.ggos.org Hasanuddin Z. Abidin, 20006 SISTEM 1884
2004 Astronomi Geodesi Satelit Fotografi 1957 1964 SLR 1964 LLR 1969 VLBI 1965 Satelit Altimetri 1973 Satelit Navigasi 1964 PERIODE OPERASIONAL Hasanuddin Z. Abidin, 2004 OPERASIONALISASI SISTEM GEODESI SATELIT PARAMETER UTAMA YANG DIBERIKAN OLEH SISTEM GEODESI SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 2001 No. Parameter utama yang diberikan Sistem 1 Posisi (absolut dan relatif) serta variasi spasial dan temporalnya Satelit Fotografi, SLR, LLR, VLBI, Spaceborne laser, Satelit Navigasi 2 Gaya berat serta variasi spasial dan temporalnya. Satelit Gradiometri, Satellite-Satellite-Tracking (SST) 3 Karakteristik muka laut serta variasi spasial dan temporalnya Satelit Altimetri PERKEMBANGAN GEODESI SATELIT Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Periode 1958 - 1970 Pembangunan metode-metode dasar untuk pengamatan satelit, dan untuk perhitungan dan analisa dari orbit satelit. Periode 1970 - 1980 Masa dari proyek-proyek ilmiah Periode 1980 - 1993 Masa dari aplikasi teknik-teknik satelit dalam bidang geodesi, geodinamika, dan surveying. Periode 1993 sekarang. Masa pemanfaatan yang meluas dan intensif dari sistem-sistem satelit navigasi, altimetri, dan inderaja. Periode ini dapat dianggap sebagai periode pembangunan metode- metode dasar untuk pengamatan satelit, dan untuk perhitungan dan analisa dari orbit satelit. Yang perlu dicatat dalam periode ini adalah pembangunan dan pemanfaatan metode fotografi satelit, penentuan koeffisien harmonik utama dari geopotential, serta publikasi dari model- model bumi pertama, yaitu SAO-SE I sampai SAO-SE III dan GEM. Periode ini juga ditandai dengan peluncuran satelit pertama yang membawa reflektor laser di tahun 1964, sehingga memulai era sistem SLR. Disamping itu sejak 1965, sistem VLBI juga mulai menjadi salah satu teknik standar yang digunakan untuk aplikasi geodetik. Sistem satelit navigasi TRANSIT (Doppler) dinyatakan operasional pada tahun 1964; dan pada tahun 1969 dengan ditempatkannya suatu kelompok reflektor di permukaan Bulan oleh misi Apollo 11, era metode LLR juga dimulai. Periode 1958 - 1970 Hasanuddin Z. Abidin, 2001 1958: peluncuran satelit EXPLORER-1 dan Vanguard-I 1958: parameter penggepengan Bumi ditentukan dari penjejakan satelit dengan metode satelit fotografi (f = 1/298.3) 1959: pembuktian bahwa Bumi berbentuk "pear-shape" dari analisa orbit satelit Vanguard yang dijejak dengan metode satelit fotografi. 1960: peluncuran satelit TRANSIT-1B, 1960: peluncuran satelit ECHO-1, 1962: peluncuran satelit ANNA-1B, 1962: koneksi Perancis dengan Aljazair secara geodetik. 1964: koneksi antara beberapa datum geodetik yang penting dengan tingkat ketelitian sekitar 50 m. 1964: peluncuran satelit pertama yang dilengkapi dengan reflektor laser, yaitu satelit BEACON-Explorer B 1964: sistem satelit navigasi TRANSIT operasional untuk militer. 1967: sistem satelit navigasi TRANSIT operasional untuk pihak sipil. 1969: Misi Apollo 11 menempatkan suatu kelompok reflektor di permukaan Bulan. Periode 1958 - 1970 Hasanuddin Z. Abidin, 2001 Periode ini adalah periode pelaksanaan dari proyek- proyek ilmiah geodesi satelit. Pada periode ini teknik-teknik pengamatan baru dikembangkan atau dipercanggih, seperti SLR, LLR (Lunar Laser Ranging) dan Satelit Altimetri. Metode satelit altimetri mulai berkembang sejak diluncurkannya satelit-satelit yang membawa radar altimeter, yaitu Skylab (1973) dan GEOS-3 (1975). Disamping itu periode ini juga ditandai dengan maraknya penggunaan sistem satelit TRANSIT untuk survey geodetik, serta penyempurnaan model-model Bumi (Earth Model). PERIODE 1970 - 1980 Hasanuddin Z. Abidin, 2001 1970: publikasi peta gayaberat global Bumi berorder 16 serta hubungannya dengan tektonik lempeng, 1972: publikasi dari GEM (Goddard Earth Model) yang berketelitian sampai derajat dan order 12, 1972: peluncuran satelit inderaja yang pertama LANDSAT-1, 1973: peluncuran satelit altimetri Skylab, 1975: peluncuran satelit laser ranging STARLETTE, 1975: peluncuran satelit altimetri GEOS-3, 1976: penentuan geoid laut dari analisa data satelit altimetri, 1976: peluncuran satelit laser ranging LAGEOS-1, 1978: peluncuran satelit navigasi GPS yang pertama. Hasanuddin Z. Abidin, 2001 PERIODE 1970 - 1980 Periode ini adalah masa dari aplikasi teknik-teknik satelit dalam bidang geodesi, geodinamika, dan surveying. Disamping itu metode satelit GPS untuk survey dan pemetaan juga mulai banyak dimanfaatkan ketimbang metode-metode terestris. 1982: peluncuran satelit navigasi GLONASS pertama. 1986: peluncuran satelit inderaja SPOT-1, 1991: peluncuran satelit inderaja ERS-1, 1992: peluncuran satelit altimetri TOPEX/POSEIDON, 1992: peluncuran satelit inderaja JERS-1. Hasanuddin Z. Abidin, 2001 Periode 1980 - 1993 1995: peluncuran satelit inderaja RADARSAT-1, 1996: peluncuran satelit inderaja ADEOS-1, 1999: peluncuran satelit inderaja inderaja teliti IKONOS. Pemanfaatan yang meluas dan intensif dari sistem-sistem satelit navigasi, altimetri, dan inderaja (remote sensing) seperti GPS, Topex/Poseidon, IKONOS, dan Synthetic Aperture Radar (SAR). Periode 1993 - 2000 Hasanuddin Z. Abidin, 2001 APLIKASI GEODESI SATELIT (Geodesi Global) Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Penentuan model dari Bumi, termasuk dimensi dari ellipsoid referensi nya. Penentuan model medan gaya berat Bumi, termasuk geoid globalnya. Studi-studi geodinamika. Pengadaan kerangka referensi global. Unifikasi datum-datum geodesi (termasuk datum regional, datum nasional, dan datum lokal) Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Pengadaan jaringan pemantau (monitoring network) untuk mempelajari pergerakan lempeng (plate/crustal motions) ataupun sistem sesar (fault system). Penentuan parameter-parameter pergerakan kutub (polar motion) dan rotasi bumi (earth rotation). Penentuan parameter-parameters dari pasang surut bumi (solid earth tides). APLIKASI GEODESI SATELIT (Studi Geodinamika) Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Pengadaan kerangka dasar titik kontrol (nasional maupun lokal). Pembangunan jaringan titik kontrol 3-D yang homogen. Analisa dan peningkatan kualitas dari kerangka titik kontrol terestris yang ada. Pengkoneksian kerangka geodetik antar pulau. Densifikasi dan ekstensifikasi dari jaringan titik kontrol. APLIKASI GEODESI SATELIT (Kontrol Geodetik) Jaring Titik Kontrol Dasar Nasional Hasanuddin Z. Abidin, 1995 Jaring Stasiun Tetap GPS (BAKO) Kerangka Dasar Orde-0 (BAKO) - puluhan titik, ibukota propinsi + kota-kota besar. Kerangka Dasar Orde-1 (BAKO) - ratusan titik, ibukota kabupaten/kota + kota-kota. Kerangka Dasar Orde-2 (BPN) - Interval sekitar 10 km, seluruh Indonesia di luar hutan. Kerangka Dasar Orde-3 (BPN) - Interval 1-2 km, seluruh Indonesia di luar hutan. SEMUA DITENTUKAN DENGAN SISTEM SATELIT GPS Navigasi, baik untuk wahana darat, laut, udara, maupun angkasa. Penentuan posisi untuk keperluan survei pemetaan laut (hidrografi, oseanografi, geologi kelautan, geofisika kelautan, eksplorasi, eksploitasi, dll). Pengkoneksian antar stasion pasut (unifikasi datum tinggi). Penentuan SST (Sea Surface Topography). Penentuan pola arus dan gelombang. APLIKASI GEODESI SATELIT (Navigasi & Geodesi Kelautan) Hasanuddin Z. Abidin, 1995 SATELLITE GEODESY, FOUNDATIONS, METHODS, AND APPLICATIONS, by Gunter Seeber, Walter de Gruyter, Berlin, 2003. GEODESY by Wolfgang Torge, Alter de Gruyter, Berlin, 2000 Selected Books on Geodesy INTRODUCTION TO GEODESY: The History and Concepts of Modern Geodesy by James R. Smith - 1997 - 240 pages GEODESY: THE CONCEPTS by Peter Vanicek, E.J. Krakiwsky, Elsevier Science, 1996 edition, 714 pages 1. http://oceanservice.noaa.gov/education/kits/geodesy/welcome.html 2. http://gge.unb.ca/Research/GRL/GeodesyGroup/tutorial/tutorial.htm 3. http://www.geod.nrcan.gc.ca/geodesy/index_e.php 4. http://en.wikibooks.org/wiki/Geodesy 5. http://weather.nmsu.edu/Teaching_material/soil698/dinus/geodesy/index.htm 6. http://www.ngs.noaa.gov/PUBS_LIB/Geodesy4Layman/TR80003A.HTM 7. http://www.ga.gov.au/geodesy/datums/aboutdatums.jsp 8. http://www.colorado.edu/geography/gcraft/notes/datum/datum.html 9. http://www3.sympatico.ca/craymer/geodesy/geodesy.html Tutorial Sites on Geodesy Hasanuddin Z. Abidin, 2007 Tugas-1 : Sistem Penentuan Posisi Berbasiskan Satelit Satelit Fotografi Transit (Doppler) SLR (Satellite Laser Ranging) GPS (Global Positioning System) LLR (Lunar Laser Ranging) VLBI (Very Long Baseline Interferometry) Astronomi Geodesi Karakteristik Umumnya Parameter yang diketahui Besaran yang diukur Cara mendapatkan posisi titik dari parameter dan besaran di atas. Diberikan sistem-sistem penentuan posisi berikut : Jelaskan secara singkat untuk setiap sistem di atas : Waktu Penyelesaian = 1 minggu