JUNJUNG SIRIH KABUPATEN SOLOK (Studi Kasus Pengelolaan Air Minum Oleh Nagari)
JURNAL
HANA PERTIWI NIM : 08030119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI SUMATRA BARAT PADANG 2012
Studi Tingkat Kesadahan Pada Air Minum Di Nagari Muaro Pingai Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok (Studi Kasus Pengelolaan Air Minum Oleh Nagari)
Hana Pertiwi * Helfia Edial**Aslan Sari Thesiwati***
ABSTRACT
This research has a purpose to get the data and information and also to excamine the data about hardness level at water which is managed by Nagari Muaro Pingai. It does not only cover chemical requirement such as Ca, Mg, Mn, Fe, and Total Hardness, but also physics requirement such as temperature, colour, scent, and taste. The design of this research is experimental design which has a purpose to know the cause effect relationship. It can be done by controlling which covers calculating and analyzing primary and secondary data. Primary data is a measuring and analizing in the field and laboratory. Meanwhile, secondary is administrative and geology map in Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok. Based on the result of measuring hardness level at water which is managed by Nagari Muaro Pingai in the field and laboratory, some element that is examined do not have quality standard of water from health ministerial regulation (Peraturan Mentri Kesehatan) RI number: 01/ BIRHUKMAS /I/1975. It could be seen from four chemical elements that are examined do not fulfill quality standard of water. In sample I is found Mg 7.71 mg/l, Mn 0.01 mg/l, Fe 0.01 mg/l and Total Hardness 513.86 mg/l. In Sample II is gotten Mg 8.29 mg/l, Mn 0.25 mg/l, Fe 0.02 mg/l. On the other water hard, chemical subtance (Ca) in sample in sample I dan II fulfill standard quality of water. It is 192.9 mg/l for sample I and 173,7 mg/l for sample II. Additionally four physics substances (temperature, colour, scent and taste) in sample I and II have standar quality of water.
KeyWords: Hardness Level and Quality Of Drink Water *Mahasiswa STKIP PGRI Padang ** Staf Pengajar Geografi STKIP PGRI Padang
PENDAHULUAN Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain: (1). Air harus jernih atau tidak keruh (2). Tidak berwarna (3). Rasanya tawar (4). Derajat keasaman (pH) nya netral (5). Tidak mengandung zat kimia beracun (6). Kesadahannya rendah (7). Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli. ( Admin,2011). Air minum yang sehat memenuhi persyaratan fisik, kimia dan mikrobiologi berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor : 01/BIRHUKMAS/I/1975.Untuk mengatasi semua problem ketersediaan air bersih baik untuk di konsumsi, dan MCK, maka perlu pengujian dalam pengambilan sumber air yang di butuhkan masyarakat. Air harus aman dari segi sanitasi untuk di minum dan di sesuaikan dengan standarnya. Nagari Muaro Pingai adalah salah satu Nagari yang berada di Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok yang menyediakan pasokan air bersih untuk masyarakatnya, yang di salurkan atau di distribusikan kepada masyarakat melalui perpipaan, untuk di konsumsi dan pemenuhan kebutuhan sehari hari masyarakat, seperti memasak, mencuci dan lain lain. Tetapi tidak semua masyarakat dapat menggunakannya air yang disediakan oleh Nagari, bahkan ada masyarakat yang tidak mau memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari karena ketidakpuasan masyarakat memanfaatkan air yang telah disediakan, faktor penyebabnya adalah karena adanya endapan pada air minum seperti lumpur yang di perkirakan akan dapat menimbulkan masalah pada kesehatan masyarakat. Selain itu juga ditemukan masalah sering matinya saluran air di mungkinkan karena adanya kerak putih pada dinding pipa yang dapat menyumbat saluran pada pipa yang digunakan, begitu juga terdapat kerak putih pada panci alat memasak yang digunakan oleh masyarakat untuk merebus air. Dikhawatirkan adanya kandungan mineral mineral tertentu yang terdapat di dalam air, diperkirakan mineral itu adalah ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang di gunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang di pergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Selain itu juga dikhawatirkan adanya kandungan ion mangan (Mn) dan besi (Fe) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda noda kuning pada peralatan dan pakaian yang di cuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air yang banyak mengandung ion ion tersebut tidak baik untuk di konsumsi. Karna dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal dan hati. METODOLOGI PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1).Botol Aqua untuk menyimpan sampel air.(2). Thermometer air untuk mengukur suhu air. (3).Kamera untuk mengambil profil sampel air. (4) .Buku, spidol, Pena dll. Sedangkan bahan yang akan di gunakan: Peta Administratif dan Peta Geologi. Penelitian dilakukan di Nagari Muaro Pingai Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok. Adapun penentuan lokasi didaerah Muaro Pingai dikarenakan sumber air berasal dari wilayah Muaro Pingai Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah sumber air yang dikelola Nagari, sedangkan sampel air diambil dari (I) Dari sumber mata air sebelum di distribusikan kepada masyarakat. (II) Dari pipa yang telah di distribusikan kepada masyarakat. HASIL dan PEMBAHASAN 1. Kondisi Kimia Air Minum yang di Kelola Oleh Nagari a. Calcium (Ca) Hasil pengukuran di laboratorium menunjukan bahwa Kandungan Calcium yang terdapat pada air minum yang dikelola Nagari di daerah penelitian berkisar antara 173,7 mg/l sampai dengan 192,9 mg/l sedangkan standar yang ditetapkan oleh Permenkes RI Nomor : 01/BIRHUKMAS/I/1975 dimana air untuk konsumsi harus mengandung Calsium berkisar antara 70 mg/l 200 mg/l. Maka Kandungan Calcium yang terdapat pada daerah penelitian berada pada standar yang ditetapkan dan memenuhi standar kualitas air minum.
b. Magnesium (Mg) Hasil pengukuran di laboratorium Kandungan Magnesium yang terdapat pada air minum yang dikelola Nagari di daerah penelitian berkisar antara 7,714 mg/l sampai dengan 8,296 mg/l, sedangkan standar yang ditetapkan oleh Permenkes RI dimana air untuk konsumsi harus mengandung Magnesium berkisar antara 30 mg/l 150 mg/l. Maka kandungan Magnesium yang terdapat pada daerah penelitian lebih rendah dari standar yang ditetapkan dan tidak memenuhi standar kualitas air minum. c. Mangan (Mn) Hasil pengukuran di laboratorium menunjukan kandungan Mangan yang terdapat pada air minum dikelola nagari di daerah penelitian berkisar antara 0,011 mg/l sampai dengan 0,255 mg/l sedangkan standar yang ditetapkan oleh Permenkes RI dimana air untuk konsumsi harus berkisar antara 0,05 mg/l 0,5 mg/l. Dari hasil analisa maka kandungan Mangan pada sampel I dan sampel II berada di bawah standar yang telah ditentukan dan tidak memenuhi standar kualitas air minum. d. Besi (Fe) Hasil pengukuran di laboratorium menunjukan bahwa unsur besi yang terdapat pada air minum yang dikelola Nagari di daerah penelitian berkisar antara 0,011 mg/l sampai dengan 0,020 mg/l. sedangkan standar yang ditetapkan oleh Permenkes RI dimana air untuk konsumsi harus berkisar antara 0,1 mg/l 1,0 mg/l. Maka kandungan besi yang terdapat pada air di daerah penelitian lebih rendah dari standar yang ditetapkan dan berarti kandungan besi pada air tidak memenuhi standar kualitas minum. e. Kesadahan Total Hasil pengukuran di laboratorium menunjukan bahwa Kesadahan Total air minum yang di kelola Nagari pada daerah penelitian pada umumnya berada diatas standar yang telah tentukan oleh Permenkes RI yang berkisar antara 513,860 mg/l dan 467,25 mg/l atau setara dengan 28,868 o D dan 26,25 o D. Maka Kesadahan Total tidak memenuhi standar kualitas air minum. Berikut ini merupakan gambar kerak akibat dari penggabungan ion Ca dan Mg penyebab kesadahan pada air. Kerak yang dikelupaskan pada dinding pipa
Sumber:Dokumentasi Penelitian
Kerak yang terdapat pada kran dan dinding bak air
Sumber: Dokumentasi Penelitian 2. Kondisi Fisik Air Minum Yang Di Kelola Oleh Nagari a. Suhu Dari hasil pengukuran dilapangan bahwa suhu air di daerah penelitian berada antara temperatur daerah setempat yaitu 25C dan 26C, dengan suhu udara 29C dan 30C. Maka suhu air memenuhi syarat kualitas air minum. b. Warna Dari hasil penelitian dilapangan bahwa air yang terdapat di daerah penelitian tidak berwarna. Maka warna air minum memenuhi standar kualitas air minum c. Rasa Dari hasil penelitian dilapangan ditemukan bahwa rasa air yang terdapat di daerah penelitian adalah tidak berasa . Maka rasa air minum di daerah penelitian memenuhi syarat kualitas air minum. d. Bau Dari hasil penelitian dilapangan didapat bahwa bau air yang terdapat di daerah penelitian pada umumnya tidak berbau. Maka bau air pada daerah penelitian memenuhi syarat kualitas air minum. 3. Tingkat Kesadahan Air Minum yang di Kelola Oleh Nagari Hasil pengukuran di laboratorium menunjukan bahwa tingkat kesadahan air minum yang di kelola nagari pada daerah penelitian pada umumnya berada di atas standar yang telah tentukan oleh Permenkes RI yang berkisar antara 513,860 mg/l dan 467,25 mg/l atau 28,868 0 D dan 26,25 0 D dengan memakai derajat Jerman. Maka Kesadahan Total pada air minum didaerah penelitian tidak memenuhi syarat kualitas air minum. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa Laboratorium yang telah dilakukan dapar ditarik kesimpulan sebagai berikut: Unsur kimia yang diteliti yaitu Ca, Mg, Mn, Fe dan kesadahan total, dari hasil penelitian pada sampel I dan sampel II , 4 unsur ( Mg, Mn, Fe dan Kesadahan Total) tidak memenuhi syarat kualitas air minum. Sedangkan Unsur Ca pada sampel I dan sampel II memenuhi syarat kualitas air minum Berdasarkan data dan hasil pengamatan langsung di lapangan maka suhu, rasa, bau dan warna air minum yang dikelola oleh Nagari pada kualitas fisik, pada sampel I dan sampel II memenuhi syarat kualitas air minum. Untuk mengatasi tingkat kesadahan pada air minum dapat dihilangkan atau dilunakan dengan cara: Pemanasan, Proses pengendapan kimia dan pertukaran ion( ion Exchange) DAFTAR PUSTAKA Admin, 2011, 7 Indikator Tanda Air Yang Sehat. Di akses melalui situs. http:// Filter Penyaringan Air.com . Di kunjungi 25 Januari 2012
Indah, Desi, (2010).Kualitas Air Tanah Dangkal Untuk Konsumsi Air Minum di Kecamatan Padang Timur Kota Padang.P.IPS STKIP PGRI Padang Indra, Eva,(2010).Studi tentang Debit Air Sungai Batang Kuranji (Sub Das Batang Kuranji ) Untuk perusahaan Air Minum (PDAM) di Kecamatan Nanggalo Padang.P.IPS STKIP PGRI Padang Lismana, Febi, (2010).Studi Tentang Kualitas Air Tanah dangkal untuk Air Minum di Kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) SampahAir Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah.P.IPS STKIP PGRI Padang Mimir, 2011, Ilmu Kimia/ Kesadahan Air. Di akses melalui situs http://robbaniryo.com. Dikunjungi tanggal 25 Januari 2012 Nasmisem, Herki, (2011). Studi Tentang Kualitas Air PAM Swadaya Masyarakat Di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. FIS UNP
Peraturan Mentri Kesehatan Republik IndonesiaNomor01/BIRHUKMAS/I/1975.
Pemandu Analisis Laboratorium Kopertis Wilayah X, 2012
Octaviri, 2010, Kesadahan air yg bwt, di akses melalui situs http://.scribd.com/doc/27047145 . Dikunjungi tanggal 25 J anuari 2012
Said Nusa Idaman dan Ruliasih, Penghilangan Kesadahan di Dalam Air Minum www:kelair,bppt,go,id/Publikasi/ buku air minum/ BAB 9 SADAH. Dikunjungi tanggal 24 juni 2012
Sodik, dkk,2002,Kolokium dikretorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral. Diakses melalui Psdg,bgl,bsdm,go.id/ kolokium 2002/34 proceeding jokt- pdf.Dikunjungi tanggal 24 Juni 2012 Soemirat, Juli, 2011. Kesehatan Lingkungan.UGM Press. Bandung. Sutrisno, Totok, 2006.Teknologi Penyediaan Air bersih.PT.Rineka Cipta, Jakarta. ____________2010.Teknologi Penyediaan Air bersih.PT.Rineka Cipta, Jakarta. Wikipedia, Analisis Kesadahan Air. Diakses melalui situs http://id.wikipedia.org/wiki/ Siklus_air Dikunjungi Tanggal 24 juni 2012