Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Lodoyong village is one of the villages in Ambarawa Semarang Regency with the
number of dug wells are the most unhealthy at area community health centers of
Ambarawa. Preliminary test results on one of groundwater samples showed levels
of iron (Fe) is 4,2mg / l. It is more than the quality standar according to
regulation of ministry Health of Indonesia Number 492/Menkes/PER/IV/2010, so
it is needs an efforts to overcome this with a cheap water treatment method and is
applicable to zeolite media. This study is to determine the most efficient zeolite
diameter to reduce iron (Fe) contens of groundwater. This research is true
experimental research, with the pretest-posttest with control group design. The
samples in this study is one of the groundwater in the Lodoyong villlage with Fe
content exceeding standards. The results of this research show that the diameter
of the zeolite that provides the greatest efficiency value in lowering levels of Fe
ground water is the smallest diameter of zeolite (0,1-0,5 mm) with efficiency
values by 86.73%. From these research can be concluded that the most efficient
zeolit in reducing the Fe content is a zeolite with the smallest diameter (0,1-
0,5mm) but, the zeolite has not been fully effective (effective approach) cause it
just can lower Fe content up to 0,31 m g/l.
Keywords : zeolit, , ion exchange, dug well, adsorption
PENDAHULUAN
523
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
524
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
(ferri) tersuspensi yang mudah mengendap menyebabkan luas permukaan zeolit sangat
di dalam air.4 Mekanisme terjadinya besar sehingga sangat baik digunakan
perubahan bentuk besi tersebut dapat sebagai bahan adsorben.
digambarkan melalui reaksi kimia sebagai Adsorpsi adalah suatu proses penjerapan
berikut:44Fe2+ + O2 + 10H20 ===> 4 Fe(OH)3 suatu zat oleh zat lainnya, yang hanya terjadi
+ 8H+ pada permukaan. Zat yang dijerap disebut
fase terjerap (adsorbat) dan zat yang
Perlakuan dengan berbagai variasi diameter menjerap disebut adsorben. Adsorpsi juga
zeolit, menunjukkan terjadinya penurunan dapat dikatakan sebagai proses penghilangan
pada kadar Fe air sumur gali. Penurunan kotoran-kotoran dari air karena adanya gaya
kadar Fe ini disebabkan karena zeolit dapat tarik menarik antara kotoran-kotoran dengan
berperan sebagai penjerap/adsorben. Bentuk butiran media.6 Terjadinya gaya tarik
struktur zeolit yang berongga, menarik ini terjadi akibat adanya tarikan
menyebabkan zeolit mampu menyerap fisik antara dua buah partikel atau gaya
sejumlah molekl-molekul yang ukurannya vander waals dan gaya elektrostatis antara
lebih kecil dari rongganya atau sesuai dua muatan yang berbeda. Kapasitas
dengan ukuran rongganya. Dengan struktur adsorpsi dari zeolit sendiri dipengaruhi oleh
yang berpori dan luas permukaan yg besar, beberapa faktor diantaranya yaitu luas
zeolit mampu menjerap sejumlah molekul permukaan sorben, suhu, pH, ukuran
dengan daya jerap yang cukup tinggi.5 partikel yang diadsorpsi, konsentrasi larutan
Selain itu bentuk kristal zeolit yang sangat dan waktu kontak .
teratur dengan rongga yang saling
berhubungan ke segala arah yang
Daya adsorpi zeolit dalam menurunkan dengan jumlah yang sama. Sehingga
kadar Fe pada air, juga tidak terlepas dari molekul yang berukuran lebih kecil atau
kemampuan zeolit sebagai penukar ion. sama dengan rongganya dapat terjerap oleh
Proses penukaran ion pada media zeolit karena struktur zeolit yang berongga.7 Oleh
terjadi karena adanya ion kation logam karena itu, untuk meningkatkan daya
alkali dan alkali tanah. Kation tersebut dapat adsorbsi zeolit, dapat dilakukan dengan cara
bergerak bebas dalam rongga dan dapat meningkatkan kapasitas tukar ion pada
dipertukarkan dengan kation logam lain zeolit.
527
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
sumur gali. Hal ini disebabkan karena terhadap kemampuan serapnya. Ukuran
semakin kecil ukuran butir zeolit, semakin butir yang semakin kecil, memberikan
luas permukaannya, sehingga bidang efisiensi penyerapan yang semakin besar.
kontak antara zeolit dengan logam besi Hal ini dikarenakan pada jumlah adsorben
dalam air juga semakin besar. Luasnya yang sama, semakin kecil ukuran butirnya
bidang kontak ini akan berdampak pada akan menambah jumlah pori penyerapnya
banyaknya logam besi yang terserap pada sehingga limbah yang terserap juga akan
permukaan zeolit. Dengan ketebalan yang semakin besar.5
sama, zeolit yang berdiameter lebih kecil Hasil pemeriksaan kadar Fe air
akan memiliki pori penyerap yang lebih sumur gali yang telah mendapatkan
banyak. Pori-pori ini yang nantinya akan perlakuan dengan media zeolit dengan
menyerap sejumlah logam besi pada air berbagai variasi diameter menunjukkan
sumur gali sehingga semakin banyaknya bahwa rata-rata penurunan tertinggi terjadi
pori-pori yang ada di dalam bahan pada perlakuan dengan diameter 0,1-0,5
adsorben, akan semakin memberikan mm yaitu sebesar 2,08 mg/l hingga dapat
efisiensi yang besar terhadap penyerapan menurunkan kadar Fe dari 2,4 mg/l menjadi
kadar Fe pada air sumur gali. Hal ini juga 0,31 mg/l dengan efisiensi penurunan
membuktikan bahwa daya adsorbsi zeolit sebesar 87,08%. Dari hasil tersebut dapat
salah satunya dipengaruhi oleh ukuran diketahui bahwa penggunaan media zeolit
butiran zeolit yang digunakan. dengan diameter 0,1-0,5 mm dapat
Hasil penelitian ini, sejalan dengan menurunkan kadar besi yang hampir
beberapa penelitian yang dilakukan mendekati baku mutu Peraturan Menteri
sebelumnya yang telah mamanfaatkan Kesehatan RI Nomor
media zeolit sebagai bahan adsorben logam 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang syarat-
berat pada air. Penelitian yang dilakukan syarat kualitas air minum yang
oleh Purwadio (2004) yang meneliti menetapkan standar baku mutu air minum
tentang penurunan kadar besi oleh media untuk logam besi adalah sebesar 0,3 mg/l.
zeolit alam Ponorogo secara kontinyu, Hasil perlakuan dengan media zeolit
hasilnya menunjukkan bahwa ukuran berdiameter 0,1-0,5 mm pada penelitian ini
diameter zeolit yang paling efektif untuk juga menunjukkan bahwa penggunaan
menurunkan kadar Fe adalah ukuran yang zeolit berdiameter terkecil pada penelitian
paling kecil yaitu 40 mesh.5 Sementara ini belum sepenuhnya efektif. Karena
penelitian yang dilakukan oleh dengan baku mutu sebesar 0,3 mg/l, zeolit
Mifbakhudin,dkk (2008) hasilnya juga berdiameter 0,1-0,51 mm ini hanya mampu
menunjukkan bahwa prosentase penurunan menurunkan kadar Fe sumur gali dari 2,4
kesadahan terbesar terjadi pada filtrasi mg/l rata-rata turun menjadi 0,31 mg/l
dengan media zeolit berdiameter terkecil sehingga dapat dikatakan baru hampir
yaitu 0,5 mm dengan prosentase penurunan mendekati efektif. Akan tetapi, jika dilihat
rata-rata sebesar 95,94%.10 dari hasil perlakuan pada pengulangan
Penggunaan zeolit sebagai penyerap pertama hingga ketiga, zeolit dengan
logam berat pada limbah cair juga pernah diameter 0,1-0,5 mm ini hasil perlakuannya
dilakukan oleh Prayitno (2006) yang sudah dibawah baku mutu yang ditetapkan
hasilnya diperoleh data bahwa ukuran butir dalm Permenkes RI No 492 tahun 2010
dari adsorben mempunyai pengaruh yaitu sebesar 0,3 mg/l. Dengan kadar Fe
529
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
sebesar 0,23 mg/l pada pengulangan penurunan kadar Fe air sumur gali. Karena
pertama, 0,29 mg/l pada pengulangan hasil uji One Way Anova menunjukkan
kedua dan 0,27 mg/l pada pengulangan adanya perbedaan yang signifikan, maka
ketiga, maka perlakuan pada pengulangan perlu dilakukan uji lanjutan untuk
pertama hingga ketiga sudah efektif untuk mengetahui kelompok perlakuan mana saja
menurunkan kadar Fe sumur gali. yang menunjukan perbedaan secara
Hasil perlakuan pada pengulangan ke signifikan. Oleh karena itu, harus dilakukan
empat hinggga keenam hasilnya uji lanjutan dengan Post Hoc Test
menunjukan penurunan yang sedikit menggunakan LSD.
melebihi baku mutu. Hal ini dimungkinkan Hasil Uji lanjutan dengan dengan
bahwa pada pengulangan keempat zeolit Post Hoc Test menggunakan LSD
sudah mulai mengalami kejenuhan sehingga menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang
daya adsorpsi zeolit terhadap Fe dalam air signifikan antara kelompok kontrol dengan
sampel mengalami penurunan. Penurunan kelompok perlakuan dengan berbagai variasi
daya adsorpsi ini berkaitan dengan adanya diameter zeolit (dari kelompok perlakuan A
penurunan kapasitas tukar ion yang hingga D) dengan nilai signifikansi sebesar
disebabkan oleh tingginya tingkat kekeruhan 0,001(α=0,05). Selain itu hasil uji Post Hoc
dan zat organik dalam air sumur gali. Selain Test dengan LSD hasilnya menunjukan
itu, kurang efektifnya zeolit dalam bahwa hanya pada kelompok perlakuan C
menurunkan kadar Fe juga kemungkinan dan D yang tidak menunjukan adanya
disebabkan oleh suhu aktifasi yang kurang perbedaan yaitu dengan nilai signifaknsi
maksimal. Oleh karena itu, untuk 0,449 (α=0,05) yang artinya tidak ada
mendapatkan hasil yang lebih efektif dalam perbedaan penurunan kadar Fe antara
menurunkan kadar Fe pada air sumur gali kelompok perlakuan C dengan kelompok
tersebut sebaiknya suhu aktifasi zeolit lebih perlakuan D.
ditingkatkan lagi. Dengan harapan bahwa
dengan ditingkatkannya suhu aktifasi, maka KESIMPULAN
pori kristal zeolit lebih terbuka dan sifat
dehidrasi dari zeolit lebih maksimal 1. Kadar Fe sebelum perlakuan adalah 2,4
sehingga efektifitas zeolit dalam mg/l. setelah perlakuan kadar fe rata-
menurunkan kadar Fe akan lebih meningkat. rata turun menjadi 0,31 mg/l pada
perlakuan kelompok A, 0,51 mg/l pada
Pengaruh Variasi diameter Zeolit perlakuan kelompok B, 1 mg/l pada
Terhadap Penurunan Kadar Fe air kelompok perlakuan C dan 1,04 mg/l
Sumur Gali pada perlakuan dngan kelompok D
Uji One Way Anova dilakukan untuk 2. Perlakuan dengan berbagai variasi
mengetahui pengaruh variasi diameter zeolit diameter zeolit memberikan penurunan
terhadap penurunan kadar Fe air sumur gali. kadar Fe sebesar 2,09 mg/l (87,08)
Hasil analisis Anova menunjukan nilai F pada kelompok perlakuan A, 1,9 mg/l
adalah 290.075 dengan signifikansi 0.001 (79,16) pada kelompok perlakuan B,
(α=0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha 1,4 mg/l (58,33%) pada kelompok
diterima yang artinya penggunaan berbagai perlakuan C, 1,36 mg/l (56,66%) pada
variasi diameter zeolit menunjukan kelompok perlakuan D.
pengaruh yang signifikan terhadap
530
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
531
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
524