You are on page 1of 7

EFEKTIFITAS CASCADE AERATOR DALAM MENURUNKAN

KADAR FE (BESI) DALAM AIR TANAH

Ni Ketut Warniati 1), Tony K. Timpua 2), Dismo Katiandagho 3)


1, 2,3,
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Abstract. Physical parameters of water is determined by turbidity, color, taste, smell and temperature ka Dungan
total solid material, in such circumstances, the aeration process is necessary to dispose of the iron in the water,
the processing depending on the water quality eg iron removal process with the goal of clean water obtained
meets health requirements. The purpose of this study is to determine the effectiveness of the cascade aerator in
the lower levels of Fe in soil water, so that it can meet the requirements of clean water as a Permenkes RI 416
MEN/KES/PER/IX/1990 which required 1.0 mg /l. This research is experiment in which researchers conducted
the treatment of the sample group that aeration process on the raw water using a cascade aerator. Results of
research conducted on the third day of the first measurement to measurement, second, third still not qualified as
required in clean water quality standards, but there has been a decrease in the measurement of Fe content on the
first day decline by an average 1.0743 0.1534 mg / l, the second day of 1.3361 with an average reduction of
1.1908 mg / l and the third day of 0.6289 with an average decrease with an average reduction of 0.0898 mg / l.
Conclusion: Cascade aerator effective in lowering levels of Fe namum has not reached the required standard,
cascade aerator tool can be done at or applied in the field, especially in the area of groundwater containing Fe
exceeding standards clean water, and other research needs to be carried further with a variety of media sand and
number of cascade aerator.

Keywords: Cascade Aerators, Fe Content

Abstrak. Parameter fisik air ditentukan oleh kekeruhan, warna, rasa, bau suhu dan ka dungan bahan padat total,
dalam keadaan demikian maka proses aerasi diperlukan untuk membuang besi dalam air, proses pengolahan
tergantung dari kualitas airnya misalnya proses penghilangan besi dengan tujuan diperoleh air bersih yang
memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas cascade aerator dalam
menurunkan kadar Fe dalam air tanah, sehingga bisa memenuhi persyaratan sebagi air bersih menurut
Permenkes RI No.416/MEN/KES/PER/IX/1990 yang dipersyaratkan 1,0 mg/l. Jenis penelitian ini adalah
Eksperimen dimana peneliti melakukan perlakuan terhadap kelompok sampel yaitu proses aerasi pada air baku
menggunakan cascade aerator. Hasil penelitian yang dilakukan pada ketiga kali pengukuran untuk pengukuran
hari pertama, kedua, ketiga masih belum memenuhi syarat seperti yang dipersyaratkan dalam baku mutu air
bersih, namun telah terjadi penurunan kadar Fe pada pengukuran hari pertama penurunannya 1,0743 dengan
rata-rata 0,1534 mg/l, hari kedua 1,3361 dengan rata-rata penurunan 1,1908 mg/l dan hari ketiga 0,6289 dengan
rata-rata penurunan dengan rata-rata penurunan 0,0898 mg/l.
Kesimpulan : Cascade Aerator efektif dalam menurunkan kadar Fe namum belum sampai pada standar yang
dipersyaratkan, alat cascade aerator bisa dilakuakan atau diterapkan dilapangan khususnya pada daerah yang air
tanahnya mengandung Fe yang melebihi standar air bersih,dan perlu dilakukan peneltian lebih lanjut dengan
variasi media pasir dan jumlah cascade aerator.

Kata Kunci: Cascade Aerator, Kadar Fe

Air merupakan suatu bahan atau zat yang satu daerah dengan daerah lainya dan akan
sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, selalu berubah ubah dari waktu ke waktu.
baik untuk menjaga kesehatan tubuh berkaitan Kesediaan air dari suatu daerah ditinjau dari
dengan kelangsungan metabolisme sel dalam segi kuantitas dan kualitas sangat dipengaruhi
tubuh dengan bantuan air, untuk menjaga oleh kondisi fisik dan geografi daerah yang
kesehatan diri dan lingkungan terhadap bersangkutan, diperlukan usaha-usaha
pengaruh dari luar serta untuk menunjang penyediaan air yang mampu menyediakan air
segala aktifitas manusia sehari-hari (Dekes, dalam jumlah yang cukup dan dengan kualitas
1995). yang memenuhi syarat kesehatan serta dapat
Ketersediaan air di alam bervariasi dijangkau masyarakat secara luas. jenis-jenis
menurut ruang dan waktu, jadi berbeda antara air baku untuk air bersih secara garis besar

1
2

dapat digolongkan dalam tiga bagian yaitu air MENKES/PER/IX/1990 dengan parameter
hujan, air permukaan dan air tanah. dalam kimia anorganik yakni Fe (Besi) untuk air
melakukan penilaian kualitas air, bahan-bahan bersih adalah 1,0 mg/l. Persyaratan kualiatas
tambahan dan pencemar dalam air air supaya dapat ditetapkan perlu dijabarkan
diklasifikasikan atas parameter fisik, kimiawi, dalam bentuk yang lebih teratur dan
dan biologis (Depkes, 1983 dalam Palempung, terperinci, akan diuraikan dalam konsentrasi
2001) unsur-unsur di dalam air yang harus dipenuhi
Parameter fisik air ditentukan oleh agar tidak menimbulkan gangguan atau
kekeruhan, warna, rasa, bau, suhu dan kerugian terutama bagi kesehatan
kandungan bahan padat total. parameter (Sanropie,dkk,1984.51).
kimiawi ditentukan oleh kandungan Nilai ambang batas suatu unsur
bahan/unsur yang membentuk sifat kimia dari ditetapkan tidak hanya untuk keperluan
air sifat-sifat tersebut ditentukan oleh pH atau melindungi peralatan dalam instalasi
derajat keasaman,kebasaan, karbon dioksida, penyediaan air dan untuk keperluan aestika
kation terlarut anion terlarut dan bantaran saja, Dalam batas tertentu beberapa unsur
listrik parameter biologis ditentukan oleh kimia yang terkandung dalam air mungkin
kandungan organisme dalam air seperti tidak berbahaya bagi manusia atau bahkan
baktericoliform dan organisme mikro lainnya dalam jumlah tertentu unsur tersebut
termasuk ganggang dan jamur (Hefni, 2003) diperlukan oleh tubuh manusia untuk menjaga
Air tanah secara umum mempunyai kesehatannya. (Kamulyan.1997). Tujuan
sifat-sifat yang menguntungkan khususnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui
dari segi bakteriologis, namun demikian dari efektifitas cascade aerator dalam menurunkan
segi kimiawi. Air tanah mempunyai kadar besi (Fe) dalam air
karakteristik yang tertentu tergantung lapisan:
(Depkes, 1994) METODE
Air tanah biasanya sudah memenuhi Jenis penelitian ini adalah penelitian
syarat untuk air bersih, air sudah jernih dan eksperimen dimana peneliti melakukan
tidak berwarna sehingga tidak diperlukan perlakuan terhadap kelompok sampel yaitu
usaha-usaha penghilangan kekeruhan. tetapi melakukan proses aerasi pada air baku
kadang-kadang air sumur bersifat sadah, air menggunakan cascade aerator. Penelitian ini
sumur mengandung bakteri coli, maka menggunakan rancangan Pretest-postest,
diperlukan proses desenfeksi, air tanah dalam dimana peneliti melakukan perlakuan air
sering berwarna kuning kecoklatan dan berbau sampel sebelum melewati Cascade Aerator
amis akibat adanya besi, dalam keadaan atau step/tangga dan sesudah perlakuan
demikian maka proses aerasi diperlukan untuk kemudian hasil pengukuran per step/ tangga
membuang besi dari dalam air, proses dirata-ratakan kemudian dilihat hasil
pengolahan air tergantung dari kualitas airnya penurunan kandungan Besi (Fe)
misalnya proses penghilangan besi dengan (Notoatmodjo, 1991). Variabel dalam
tujuan diperoleh air bersih yang memenuhi penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu
syarat kesehatan. Salah satu alat yang dapat Cascade aerator dalam penurunkan kadar besi
mengurangi kadar mineral dalam air khususny (Fe) dalam air dan variabel terikat adalah
kadar Fe (besi) yaitu Cascade Aerator, penurunan kadar besi.
berdasarkan hasil penelitian L Palempung Populasi dalam penelitian ini adalah air
tahun 2001 dilokasi penelitian di terminal tanah yang mengandung kadar besi yang
Malalayang dengan konsentrasi Fe adalah belum diberikan perlakuan, dan menjadi
1,87 mg/l dengan penurunan kadar Fe (besi) sampel yaitu air tanah yang mengandung
0,93 mg/l, dan data dari Dinas Pertambangan kadar Besi yang sudah diberikan perlakuan.
hasil pemeriksaan kadar Fe di kecamatan Intrumen penelitian yang digunakan
Kalawat Minahasa Utara adalah 2,7 mg/l dalam penelitian ini yaitu cascade Aerator dan
syarat-syarat dan pengawasan kualiatas air alat dan bahan untuk proses pemeriksaan
bersih menurut Permenkes RI No.416/ sampel dilaboratorium.
3

Hasil analisis data dalam penelitian 7,5 menit dengan konsentrasi awal Fe 7,0726
disajikan dalam bentuk table dan dianalisis mg/l didapatkan hasil konsentrasi masing-
dengan menggunakan uji One Way Anova masing step pertama sampai step kedelapan di
(Pretest – Postest), yaitu untuk mengetahui rata-ratakan yaitu, step pertama adalah 4,1072
penurunan pada setiap step/tangga , sebagai mg/l, step kedua adalah 4,0412 mg/l, sampai
pembanding pengambilan sampel awal. step kedelapan 3,0328 mg/l, dimana
menunjukan penurunan konsentrasi Fe pada
HASIL DAN PEMBAHASAN air sampel pada step pertama sampai dengan
Hasil kedelapan, dapat dilihat dalam tabel 1.
Debit pengukuran pada perlakuan pertama
yaitu 0,028 l/det dengan waktu kontak selama

Tabel 1. Hasil Pengukuran Konsentrasi Fe pada Air Tanah Pada Hari Pertama (1)

Konsentrasi pada air tanah mg /l


Waktu Luas
Perlakuan Debit Hasil Penurunan per
Rata-rata Kontak Penampang
Pengukuran step/tangga
Hari I 0,028 O1.1= 6,8159 7,5 menit 0,3872 m2
l/det O1.2= 7,0985 7,0726
O1.3= 7,3034
Hari I 0,028 A1.1= 4,1929 4,1072 7,5 menit 0,3872 m2
l/det A1.2= 3.9501
A1.3= 4,1929
Hari I 0,028 B1.1= 3,7992 4,0412 0,066 7,5 menit 0,3872 m2
l/det B1.2= 4,4274
B1.3= 3,8971
Hari I 0,028 C1.1= 4,0909 3,8509 0,1903 7,5 menit 0,3872 m2
l/det C1.2= 3,5361
C1.3= 3,9257
Hari I 0,028 D1.1= 3,6952 3,7704 0,0805 7,5 menit 0,3872 m2
l/det D1.2= 3,9501
D1.3= 3,6952
Hari I 0,028 E1.1 = 3,4157 3,4391 0,3313 7,5 menit 0,3872 m2
l/det E1.2 = 3,6136
E1.3 = 3,2852
Hari I 0,028 F1.1 = 3,0812 3,1293 0,3098 7,5 menit 0,3872 m2
l/det F1.2 = 3,0462
F1.3 = 3,2607
Hari I 0,028 G1.1 = 3,4198 3,0757 0,0536 7,5 menit 0,3872 m2
l/det G1.2 = 3,1465
G1.3 = 2,6610
Hari I 0,028 H1.1 = 3,2281 3,0329 0,0428 7,5 menit 0,3872 m2
l/det H1.2 = 3,1281
H1.3 =2,7426
1,0743

Debit Pengukuran pada perlakuan kedua Fe awal adalah 7,6841 mg/l didapatkan
dengan debit 0,025 l/det dengan waktu hasil konsentarsi masing-masing step dari
kontak selama 8 menit dengan konsentrasi step pertama sampai step kedelapan yang
4

dirata-ratakan yaitu step pertama adalah penurunan konsentrasi Fe pada air sampel
3,5861mg/l, step kedua 3,4897mg/l, pada step pertama sampai ke
sampai step kedelapan 2,25 mg/l, dimana delapan,dapat dilihat dalam pada tabel 2
pada perlakuan kedua ini pun terjadi

Tabel 2. Hasil Pengukuran Konsentrasi Fe pada Air Tanah Pada Hari Kedua (2)

Konsentrasi Fe pada air tanah mg/l


Waktu Luas
Perlakuan Debit Hasil Penurunan per
Rata-rata Kontak Penampang
Pengukuran step/tangga
Hari II 0,025 O2.1= 7,7306 8 menit 0,3872 m2
l/det O2.2= 7,6417 7,6481
O2.3= 7,5722
Hari II 0,025 A2.1= 3,5028 3,5861 8 menit 0,3872 m2
l/det A2.2= 3.7806
A2.3= 3,4750
Hari II 0,025 B2.1= 3,3718 3,4897 0,0964 8 menit 0,3872 m2
l/det B2.2= 3,7806
B2.3= 3,5028
Hari II 0,025 C2.1= 3,1278 3,1240 0,3657 8 menit 0,3872 m2
l/det C2.2= 2,9500
C2.3= 3,2944
Hari II 0,025 D2.1= 2,9889 3,0213 0,1027 8 menit 0,3872 m2
l/det D2.2= 3,1222
D2.3= 2,9528
Hari II 0,025 E2.1 = 3,0111 2,9592 0,0621 8 menit 0,3872 m2
l/det E2.2 = 2,9500
E2.3 = 2,9167
Hari II 0,025 F2.1 = 2,861 2,8934 0,0658 8 menit 0,3872 m2
l/det F2.2 = 3,2694
F2.3 = 2,5500
Hari II 0,025 G2.1 = 2,7444 2,8490 0,0444 8 menit 0,3872 m2
l/det G2.2 = 3,0583
G2.3 = 2,9167
Hari II 0,025 H2.1 = 2,1861 2,25 0,599 8 menit 0,3872 m2
l/det H2.2 = 2,3389
H2.3 = 2,2250
1,3361

Perlakuan ke ketiga debit airnya ratakan adalah step pertama 2,9024 mg/l
adalah 0,022 l/det dengan waktu kontak step kedua, 2,8557 mg/l, sampai step
selama 8, 37 menit konsentrasi Fe awal kedelapan ,2,2735 mg/l, pada perlakuan
adalah 7,3082 mg/l di dapatkan hasil ketiga ini terjadi penurunan kosentrasi
konsentrasi masing-masing step dari step pada setiap step dari step pertama sampai
pertama sampai step kedelapan dirata- step ke delapan. dapat dilihat pada tabel 3
5

Tabel 3. Hasil Pengukuran konsentrasi Fe pada Air Tanah Pada hari ke Tiga (3)

Waktu Luas
Konsentrasi pada air tanah (mg/l)
Kontak Penampang
Perlakuan Debit Penurunan
Hasil
Rata-rata per
Pengukuran
step/tangga
Hari III 0,022 O3.1= 7,0895 8,37 0,3872 m2
l/det O3.2= 7,5227 7,3082 menit
O3.3= 7,3124
Hari III 0,022 A3.1= 3,0221 2,9024 8,37 0,3872 m2
l/det A3.2= 2,8609 menit
A3.3= 2,8242
Hari III 0,022 B3.1= 2,6916 2,8557 0,0467 8,37 0,3872 m2
l/det B3.2= 2,4326 menit
B3.3= 3,4402
Hari III 0,022 C3.1= 2,7263 2,8405 0,0152 8,37 0,3872 m2
l/det C3.2= 2,5448 menit
C3.3= 3,2505
Hari III 0,022 D3.1= 3,0771 2,7344 0,1061 8,37 0,3872 m2
l/det D3.2= 2,4530 menit
D3.3= 2,6733
Hari III 0,022 E3.1 = 2,7080 2,6066 0,1278 8,37 0,3872 m2
l/det E3.2 = 2,2613 menit
E3.3 = 2,8507
Hari III 0,022 F3.1 = 2,4815 2,6019 0,0047 8,37 0,3872 m2
l/det F3.2 = 2,3490 menit
F3.3 = 2,9752
Hari III 0,022 G3.1 = 2,7589 2,5672 0,0347 8,37 0,3872 m2
l/det G3.2 = 2,9650 menit
G3.3 = 1,9777
Hari III 0,022 H3.1 = 1,9839 2,2735 0,2937 8,37 0,3872 m2
l/det H3.2 = 2,1164 menit
H3.3 = 2,7202
0,6289

Pembahasan step kedua adalah 0,1903 mg/l ,step keempat


kadar Fe 3,7704 mg/l dengan presentase
Perlakuan hari pertama dengan kadar Fe penurunan 46,69 % penurunana dari step
awal 7,0726 mg/l debit yang dipakai 0,028 ketiga 0,0805 mg/l, step kelima kadar Fe
l/det dengan waktu kontak 7,5 menit pada step 3,4391 mg/l dengan presentase penurunan
pertama kadar Fe 4,1072 mg/l dengan 51,37 % penurunan dari step keempat 0,3313
presentase penurunan step pertama adalah mg/l, step keenam kadar Fe 3,1293 mg/l
41,92 % penurunan awal ke step pertama dengan presentase penurunan 55,75 %
yaitu 2,9654 , step kedua kadar Fe 4,0412 penurunan dari step kelima 0,3098 mg/l, step
mg/l dengan presentase penurunan adalah ketujuh kadar Fe 3,0757 mg/l dengan
42,86 % penurunan dari step pertama adalah presentase penurunan 56,51 % penurunan dari
0,066 mg/l, dengan hasil penurunan step step ke enam 0,0536 mg/l dan step kedelapan
ketiga kadar Fe 3,8509 mg/l dengan kadar Fe 3,0329 mg/l dengan presentase
presentase penurunan 45,55 % penurunan dari penurunan 57,11 % penurunan dari step
6

ketujuh 0,0428 mg/l . dari delapan step yang penurunan dari step kelima 0,0047 mg/l, step
ada menunjukkan bahwa penurunannya ketujuh kadar Fe 2,5672 mg/l dengan
adalah 1,0743 dengan rata-rata penurunan presentase penurunan 64,87 % penurunan dari
0,1534 mg/l. step ke enam 0,0347, step kedelapan kadar Fe
Perlakuan hari kedua dengan kadar Fe 2,2735 mg/l dengan presentase penurunan
awal 7,6481 mg/l debit yang dipakai 0,025 68,89 % penurunan dari step ketujuh o,293.
l/det dengan waktu kontak 8 menit pada step Dari delapan step yang ada menunjukkan
pertama kadar Fe 3,5861 mg/l dengan penurunan adalah 0,6289 dengan rata-rata
presentase penurunan step pertama adalah penurunan 0,0898mg/l.
53,11 % penurunan dari awal 4,062 mg/l , Hasil pengukuran pada perlakuan hari
step kedua kadar Fe 3,4897 mg/l dengan pertama, kedua, ketiga terlihat bahwa pada
presentase penurunan adalah 54,37 % perlakuan hari ketiga terjadi penurunan
penurunan dari step pertama 0,0964 mg/l, step konsentrasi Fe hal ini sesuai penelitian L
ketiga kadar Fe 3,1240 mg/l dengan palempung tahun 2001 konsentrasi Fe terjadi
presentase penurunan 59,15 % penurunan dari penurunan, yang paling besar di bandingkan
step kedua 0,3657 mg/l ,step keempat kadar dengan perlakuan pertama dan kedua hal ini
Fe 3,0213 mg/l dengan presentase penurunan sangat beralasan sebab dari ketiga perlakuan
60,49 % penurunan dari step ketiga 0,1027 ini, perlakuan ketiga memiliki debit air yang
mg/l, step kelima kadar Fe 2,9592 mg/l lebih kecil dan waktu kontak yang lebih lama
dengan presentase penurunan 61,30 % menyebabkan terjadi proses oksidasi yang
penurunan dari step keempat 0,0621 mg/l,step lebih baik sehingga konsentrsi Fe pada air
keenam kadar Fe 2,8934 mg/l dengan tanah pada perlakuan ketiga lebih rendah di
presentase penurunan 62,16 % penurunan dari bandingkan air sampel pada perlakuan
step kelima 0,0658 mg/l, step ketujuh kadar pertama dan kedua walaupun ketiga perlakuan
Fe 2,8490 mg/l dengan presentase penurunan tersebut terjadi penurunan.
62,74 % penurunan dari step keenam 0,0444 Konsentrasi Fe pada sampel air tanah
mg/l step kedelapan kadar Fe 2,25 mg/l perlu di ketahui bahwa oksidasi terhadap
dengan presentase penurunan 70,58 % senyawa besi di dalam air tidak selalu terjadi
penurunan dari step ke tujuh 0,599 mg/l. dari dalam waktu yang cepat sehinga untuk
delapan bahwa menunjukkan penurunan pengolahan air di lakukan dengan udara
adalah 1,3361 dengan rata-rata penurunan melalui tetesan tetesan air yang kecil.
0,1908 mg/l. Hal ini berarti bahwa tetesan tetesan air
Perlakuan hari ketiga dengan kadar Fe yang kecil menunjukan debit air yang kecil
awal 7,3082 mg/l debit yang dipakai 0,022 dengan waktu yang lama dengan demikian
l/det dengan waktu kontak 8,37 menit pada akan terjadi proses oksidasi terhadap senyawa
step pertama kadar Fe 2,9024 mg/l dengan besi dalam air secara baik, tentunya untuk
presentase penurunan step pertama adalah mendapatkan hasil oksidasi terhadap senyawa
60,28 % penurunan dari kadar awal 4,4058 dalam air yang lebih baik tergantung pada
mg/l, step kedua kadar Fe 2,8557 mg/l aliran air l/detik dan waktu kontak dengan
dengan presentase penurunan adalah 60,92 % udara.
penurunana dari step pertama 0,0467 mg/l, Hasil analisis dengan menggunakan uji
step ketiga kadar Fe 2,8405 mg/l dengan anava one way dengan F Hitung 30,653
presentase penurunan 61,13 % penurunana dengan signifikansi 0,000 dan F Tabel pada
dari step kedua 0,0152, step keempat kadar Fe tingkat signifikansi 0,05 ( 95%) adapun hasil
2,7344 mg/l dengan presentase penurunan yang diperoleh F Hitung 30,653 > F Tabel
62,58 % penurunan dari step ketiga 0,1061 2,48 jadi hipotesa HO ditolak dan H1 diterima
mg/l, step kelima kadar Fe 2,6066 mg/l karena F Hitung lebih besar dari F tabel
dengan presentase penurunan 64,33 % dengan demikian disimpulkan bahwa cacade
penurunana dari step keempat 0,1278 eerator efektif dalam menurunkan kadar Fe
mg/l,step keenam kadar Fe 2,6019 mg/l pada air tanah.
dengan presentase penurunan 64,39 %
7

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Depkes RI, 1995.Materi Pelatihan


1. Kandungan Fe (besi) pada air tanah Penyehatan Air, Bagi Petugas
sebelum perlakuan hari pertama adalah Kesehatan Lingkungan, Puskesmas,
7,0726 mg/l hari kedua 7,6481 mg/l dan Direktorat Jendral, PPM dan PPLP
hari ketiga 7,3082 mg/l berarti kandungan Jakarta.
Fe (besi) melebihi standar menurut ------------,1994. Petunjuk Teknis Desain
permenkes RI No 416/MEN/KES/ Pengolahan Air, Dirjen PPM
PER/IX/1990 yang dipersyaratkan adalah danPPLP Jakarta.
1,0 mg/l Hefni Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air ,
2. Ternyata Cascade Aerator efektif dalam Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
menurunkan kadar Fe namun belum Lingkungan Perairan. Jakarta
sampai pada standar yang dipersyaratkan Kamulyan Budi, 1997. Tehnik Penyehatan
3. Ketiga hasil pengukuran dari hari Air, Gajah Mada University,
pertama,kedua,ketiga bahwa cascade Yogyakarta.
aerator dapat menurunkan kadar besi Palempung L, 2001 Kombinasi cascade
Aerator dan Saringan Pasir dalam
Saran menurunkan Kadar Fe pada Sumur
1. Alat cascade aerator bisa dilakukan atau gali di Malalayang. AKL Manado.
diterapkan dilapangan khususnya pada Notoatmodjo S. 1991. Metode Penelitian,
daerah yang air tanahnya yang EGC. Jakarta
mengandung Fe (besi) yang melebihi Sanropie, Gunarso, Adisapto, Gandasasmita,
standar air bersih yang dipersyaratkan Soemini, Sidik, Debataradja, Suyanto,
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Wijoyono, Santoso, Winarko, Sukini,
dengan berbagai variasi media saringan, Marlina, Kusumawati dan
dan jumlah cascade aerator sehingga Songkilawang, 1989. Pengawasan
sesuai dengan standar yang Penyehatan Lingkungan Pemukiman.
diperbolehkan. Pusat Tenaga Kesehatan, Proyek
Pengembangan Pendidikan Tenaga
Sanitasi Pusat, Depkes RI, Jakarta

You might also like