You are on page 1of 6

Faktor-Faktor Yang Berhubungan denganTerjadinya Sisa Makanan Pasien

Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin

The FactorsThat RelatedWith Occurrence Leftovers Food Of DiabetesMellitusPatients


InDr. H.Moch. AnsariSaleh HospitalBanjarmasin

Yuliana Salman1*, Rissa Saputri1, M. RasyidRidha2


1
STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No. 4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
2
Alumni STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No. 4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
*Korespondensi : salmanyuliana86@gmail.com

Abstract
Non-compliancediabetesmellituspatients to thedietcan beseen from the manyleftover food.
Leftover foodis oneindicator ofthe success ofnutrition servicesin theinpatient unit. Leftovers
food occursbecausepatients do notspend on foodthat has beengiven. The maincause
ofexternalfactorsandinternalfactors, butthere areotherfactorsthat causedleftoversisfood
qualityfactors consistingof a food variety, foodappearanceandtaste offoodis also onecauses
ofleftover food. This researchaimed to knowthe factorsrelatedwiththe occurrence leftovers
food of diabetesmellituspatientsinDr. H.Moch. AnsariSalehHospital Banjarmasin. The
research designwas across sectionalsurveyapproach. Sample was45patientswith
diabetesmellituswho are undergoingtreatment in the Safir roomandNilam room. The
statistical testusedwas aChi-Square. Research result showsthatrespondentswhoexpresseda
variety of foodis satisfactory(88,9%), food appearancewassatisfactory(84,4%), taste the
foodwassatisfactory(66,7%), the average leftovers food of patient remain many(>25%) on the
type ofvegetableside dishthat is equal to 55,6%, animalside dish andfruit of 51,1% and
average leftovers food of patient overall remain many(>25%) is equal to(55,6%). Chi-Square
test resultsshowed no correlation betweenvariety of food and foodappearance withleftovers
food(p >0,05), while thetaste ofthe food has asignificant correlation with theleftovers food (p
<0,05).

Keywords: Food variety, foodappearance, taste the food, and leftoversfood


ofdiabetesmellituspatients.

PENDAHULUAN penelitian Zulfah (4), mengenai faktor-faktor


Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah yang mempengaruhikejadian malnutrisi
pelayanan gizi yang disesuaikan dengan rumah sakit di RSU DR. Zainoel Abidin
keadaan pasien dan berdasarkan keadaan Banda Acehmenyatakan pasien dengan
klinis, status gizi, dan status metabolisme intake makanan yang tidak cukup
tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat kemungkinanmempunyai resiko 6 kali lebih
berpengaruh pada proses penyembuhan besar untuk terjadinya malnutrisi
penyakit, sebaliknya proses perjalanan dibandingkan dengan pasien yang intake
penyakit dapat berpengaruh terhadap makanannya cukup.
keadaan gizi pasien (1).Pengelolaan Mengetahui asupan zat gizi pada
penyelenggaraan makanan di rumah sakit pasien dapat dilakukan dengan melakukan
bertujuan agar penderita yang dirawat evaluasi terhadap sisa makanan (5). Sisa
memperoleh makanan yang sesuai dengan makanan terjadi karena pasien tidak
kebutuhan gizinya dan dapat mempercepat menghabiskan makanan yang sudah
penyembuhan penyakit serta diberikan. Sisa makanan dikatakan tinggi
memperpendek hari perawatan(2). atau banyak jika pasien meninggalkan sisa
Di Indonesia, sisa makanan masih makanan >25%. Pasien yang tidak
sering terjadi di berbagai rumah sakit. menghabiskan makanan atau memiliki sisa
Penelitian di Rumah Sakit Dr. Kariadi makanan >25%, maka dalam waktu yang
Semarang (3) menunjukkan bahwa sisa lama akan menyebabkan defisiensi zat-zat
makanan di ruang rawat inap rata-rata gizi karena kekurangan zat gizi (6).
33,5%.Demikian juga denganhasil

1
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Yuliana Salman, dkk.

Berdasarkan data dari Rekam Medik Datadiolah dengan uji Chi-Square


RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh dengan tingkat kepercayaan 95%
Banjarmasin, padatahun 2011 terdapat danmenggunakan program SPSS.
3.441 pasiendan 2.210 pasien (7) yang
menderitadiagnosepenyakitDiabetesMellitus HasilPenelitian
yang 1. KarakteristikResponden
menjalanirawatjalandantermasukdalamurut Tabel.1.KarakteristikResponden
anpertamadari Karakteristik Responden n %
10besarpenyakitterbanyaksedangkanpadar (n=45)
awatinapterdapat 63 pasienpadatahun 2011 <45 13 28,9
Umur
dan 212 pasienpadatahun 2012 yang ≥ 45 32 71,1
Jenis Laki – laki 15 33,3
menderitaDiabetesMellitusdantidaktemasuk
Kelamin Perempuan 30 66,7
dalam 10 besarpenyakitterbanyak. Hal ini
Nama Safir 18 40
memberikan gambaran bahwa penyakit Ruangan Nilam 27 60
Diabetes Mellitus masih perlu mendapat ≤ 3 hari 21 46,7
prioritas pelayanan kesehatan akibat dari 4 – 6 hari 15 33,3
perilaku masyarakat terutama masyarakat Lama
7 – 9 hari 5 11,1
Perawatan
perkotaan dalam mengkonsumsi makanan. 10 – 13 hari 3 6,7
Berdasarkan uraian di atas dan 14 hari 1 2,2
mengingat pentingnya makanan bagi SD 22 48,9
kesembuhan pasien maka peneliti tertarik Pendidikan SMP 8 17,8
untuk mengetahui faktor-faktor yang Terakhir SMA/SMK 11 24,4
berhubungan dengan Sarjana 4 8,9
IRT 22 48,9
terjadinyasisamakananpasienDiabetesMellit
Pekerjaan Wiraswasta 15 33,3
us di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh PNS 8 17, 8
Banjarmasin. Kurus (IMT 11 24,4
17,0 – 18,5)
MetodePenelitian Normal (IMT 33 73,4
Rancangan penelitianyang digunakan Status Gizi
18,5 – 25,0)
dalam penelitian ini adalah cross Gemuk (IMT 1 2,2
sectionaldengan pendekatan survey. 25,0 – 27,0)
Variabelbebasdalampenelitianiniadala Total 45 100
hvariasi makanan, penampilan makanan
dan cita rasa makanan. Berdasarkan Tabel 1 dapatdiketahui
Sedangkanvariabelterikatnyaadalahsisa bahwa persentase terbesar kelompok umur
makanan pasien diabetes mellitus. responden adalah lebih dari 45 tahun yakni
Sampel penelitian berjumlah 45 orang sebanyak 32 respondenatau 71,1%, paling
pasien diabetes mellitus yang sedang banyak berjenis kelamin
menjalani perawatan di ruang safir dan perempuansebanyak 30 orang atau 66,7%,
ruang nilam. berdasarkan lama perawatan yaitu ≤3 hari
Data yangdikumpulkanadalah data sebanyak 21 orang atau 46,7%.
primer berdasarkan pendidikanterakhir yang
tentangvariasimakanandansisamakananpas ditempuh paling banyakadalah Sekolah
ien yang diukurlangsungolehpeneliti. Dasarsebanyak 22 orang atau 48,9%,
Teknik analisisdata menggunakan2 berdasarkan pekerjaanresponden paling
macam yaitu analisisunivariat dan bivariat. banyakyaitu sebagaiIbuRumahTangga(IRT)
Analisis univariat untukdata variasi sebanyak 22 orang atau 48,9%
makanan, penampilan makanan, citarasa danpersentase responden terbanyak
makanan dan data sisa makanan yang berdasarkan
disajikandalam bentuk tabel dan diolah statusgizirespondenselamamenjalaniperaw
secara deskriptif, dan analisisbivariat atantergolong normal sebanyak 33 orang
digunakan untuk melihat hubungan antara 2 atau 73,4%.
variabel yaitu hubungan antara variasi
makanan, penampilan makanan, cita rasa
makanan, dengan sisa makanan pasien.

2
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Yuliana Salman, dkk.

Sisa banyak (> 25 %) 23 51,1


VariasiMakananPasienSecaraUmum Sisa sedikit (≤ 25 %) 22 48,9
Tabel 2. VariasiMakananPasienSecaraUmum Lauk Nabati
Variasi Makanan n % Sisa banyak (> 25 %) 25 55,6
1 : Sangat tidakmemuaskan – – Sisa sedikit (≤ 25 %) 20 44,4
2 : Tidak memuaskan 5 11,1 Sayur
3 : Memuaskan 40 88,9 Sisa banyak (> 25 %) 22 48,9
4 : Sangat memuaskan – – Sisa sedikit (≤ 25 %) 23 51,1
Jumlah 45 100 % Buah
Sisa banyak (> 25 %) 23 51,1
Sisa sedikit (≤ 25 %) 22 48,9
Berdasarkantabel 2 dapat dilihat Jumlah 45 100 %
bahwa sebanyak 40 orang
(88,9%)respondenmenyatakanvariasi
Berdasarkan tabel
makanan pasien
5dapatdilihatbahwarata-rata sisa makanan
termasukdalamkategorimemuaskan.
pasien bersisa banyak (>25%) pada jenis
lauknabati yaitu sebesar 55,6%,
Penampilan makanan pasien secara
laukhewanidanbuahsebesar
umum
51,1%sedangkan untuk
Tabel 3. Penampilan makanan pasiensecara
umum jenismakananpokokdansayurcenderung
Penampilan Makanan n % lebih banyak dihabiskan terlihat dari rata-
1 : Sangat tidak memuaskan – – rata makanan yang bersisa banyak yaitu
2 : Tidak memuaskan 7 15,6 untuk sayursebesar 48,9%
3 : Memuaskan 38 84,4 danuntukmakananpokoksebesar 33,3%.
4 : Sangat memuaskan – –
Jumlah 45 100 Tabel 6. Rata-rata sisa makanan
secarakeseluruhan
Berdasarkantabel 3 Sisa Makanan n %
dapatdilihatbahwasebanyak 38 orang Sisabanyak (>25%) 25 55,6
(84,4%) Sisasedikit(≤25%) 20 44,4
Jumlah 45 100
respondenmenyatakanpenampilanmakanan
termasukdalamkategorimemuaskan.
Pada Tabel 6 terlihat, rata-rata sisa
Cita rasa makanan pasien secara umum makanan pasien secarakeseluruhanbersisa
Tabel 4. Cita rasa makanan pasiensecara banyak (>25%) yaitu sebesar 55,6%.
umum
Cita Rasa Makanan n % Hubungan variasi makanan dengan sisa
1 : Sangat tidakmemuaskan – – makanan pasien
2 : Tidak memuaskan 15 33,3 Berdasarkan uji Chi Square didapat
3 : Memuaskan 30 66,7 nilai p > 0,05 untuk setiap jenis makanan.
4 : Sangat memuaskan – – Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan
Jumlah 45 100 % antara variasi makanan dengan sisa
makanan, dimana variasi makanan dengan
Berdasarkantabel 4 kategori memuaskan lebih banyak
dapatdilihatbahwasebanyak 40 orang menyisakan makanannya dari pada variasi
(66,7%) respondenmenyatakancita rasa makanan dengan kategori tidak
makanantermasukdalamkategorimemuaska memuaskan.
n.
Hubungan penampilan makanan dengan
Gambaran sisa makanan pasien sisa makanan pasien
Tabel 5. Gambaran sisa makananpasien Hasil uji Chi Square didapat nilai p >
Jenis Sisa Makanan n % 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada
Makanan pokok ( nasi ) hubungan antara sisa makanan dengan
Sisa banyak (>25%) 15 33,3 penampilan makanan. Dimana penampilan
Sisa sedikit (≤ 25 %) 30 66,7
Lauk Hewani
makanan dengan kategori memuaskan

3
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Yuliana Salman, dkk.

lebih banyak sisa makanan yaitu 20 orang Responden sebagian besar bekerja
(44,4%) untuk jenis lauk nabati dan buah. sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak
22 orang atau (48,9%) sehingga
Hubungan cita rasa makanan dengan memungkinkan pertemuan antara pasien
sisa makanan pasien dan keluarga lebih sering. Karena keluarga
Hasil uji Chi Square menunjukkan ada dapat memberikan dukungan yang positif
hubungan antara sisa makanan dengan cita dan maksimal kepada pasien dalam
rasa makanan karena nilai p < 0,05 kecuali memberikan dukungan untuk
untuk jenis buah tidak ada hubungan. melaksanakan program dietnya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Pembahasan pasien menderita penyakit Diabetes Mellitus
KarakteristikResponden mempunyai status gizi normal sebanyak 33
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh orang atau (73,4%). Hal ini menunjukkan
pasien yang menderita penyakit Diabetes bahwa pengetahuan gizi sangat
Mellitus cenderung lebih banyak diderita pentingkarena konsumsi makan juga
oleh orang yang berumur > 45 tahun yaitu berkaitan dengan pengetahuan gizi
sebanyak 32 orang atau (71,1%). Hal ini seseorang.
menunjukkan bahwa penyakitDiabetes
Mellitus dapat terjadi pada semua kelompok Variasi makanan
umur, terutama ≥ 40 tahun karena resiko Berdasarkan hasil penelitian
terkena Diabetes Mellitus akan meningkat sebanyak 40 pasien mengatakan bahwa
dengan bertambahnya usia dan manusia variasi makanan di RSUD Dr. H. Moch.
akan mengalami penurunan fisiologis yang Ansari Saleh memuaskan. Hal ini
akan berakibat menurunnya fungsi endokrin menunjukkanbahwa menu yang disajikan
pankreas untuk memproduksi insulin. sudahbervariasi dan menu dirancang
Untukjeniskelaminlebih banyak dengan siklus menu 10 + 1 hari (31 hari)
diderita oleh perempuan yaitu sebanyak 30 sehingga menu yang disajikan setiap hari
orang atau (66,7%)karena perempuan berbeda dan makanan yang diberikan
memiliki resiko lebih besar untuk menderita kepada responden sudah diperhatikan
Diabetes Mellitus, berhubungan dengan bagaimana cara membuat variasi makanan
paritas dan kehamilan, dimana keduanya yang bagus baik dari segi bentuk dan
adalah faktor resiko untuk terjadinya warnanya sehingga responden tidak
penyakit Diabetes Mellitus. merasa bosan dengan makanan yang
Responden paling banyakditemukandi diberikan rumah sakit.
ruang rawat inap penyakit dalam Nilam
yaitu sebanyak 27 orang atau (60%). Penampilan makanan
Menurut Niven (8) bahwa lamanya Berdasarkan hasil penelitian
waktu pasien harus memenuhi nasihat yang sebanyak 38 pasien mengatakan bahwa
diberikan selama sakit akan mempengaruhi penampilan makanan di RSUD Dr. H.
tingkat kepatuhan pasien terhadap program Moch. Ansari Saleh memuaskan. Hal ini
pengobatan yang menunjukkanbahwa makanan yang
dijalani.Berdasarkanhasilpenelitian, diberikan kepada responden sudah
responden terbanyak berdasarkan lama diperhatikan bagaimana cara mengolah
perawatan yaitu ≤ 3 hari sebanyak 21 orang bahan dan teknik memasak makanan.
atau 46,7%. Pihak rumah sakit, terutama instalasi gizi
Pendidikan terakhir responden paling telah membuat makanan lebih menarik
banyak adalah Sekolah Dasar (SD) yaitu dengan cara memotong bahan makanan
sebanyak 22 orang atau (48,9%). Hal ini atau membentuk makanan yang sudah jadi,
menunjukkan bahwa seseorang yang dengan membuat bentuk makanan yang
memiliki pendidikan yang lebih tinggi semenarik mungkin maka dapat
umumnya mempunyai pengetahuan yang meningkatkan penampilan makanan dan
lebih tinggi juga sehingga akan memilih meningkatkan selera makan.
makanan yang lebih murah dan bernilai gizi
lebih tinggi. Cita rasa makanan
Berdasarkan hasil penelitian

4
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Yuliana Salman, dkk.

sebanyak 30 pasien mengatakan bahwa dengan menarik, menyebarkan bau yang


cita rasa makanan di RSUD Dr. H. Moch. sedap dan memberikan rasa yang lezat
Ansari Saleh memuaskan. Pemberian sehingga memuaskan bagi yang
makanan pada pasien sudahditangani memakannya. Aroma yang disebarkan oleh
oleh tenaga yang berlatar belakang Ahli makanan merupakan daya tarik yang
Gizi yang memiliki tingkat pendidikan sangat kuat dan mampu merangsang
minimal D3 Gizi sehingga baik nilai, gizi, indera pencium sehingga membangkitkan
porsi, variasi, penampilan, dan cita rasa selera makan.
makanan telah diperhitungkan sedemikian
rupa yang disesuaikan dengan keadaan Hubungan cita rasa makanan dengan
setiap pasien (fisik dan jenis penyakit sisa makanan pasien
yang diderita oleh pasien) sehingga Berdasarkan hasil penelitian (p < 0,05)
makanan yang disajikandiberikan sebagai menunjukkan bahwa ada hubungan antara
upaya mempercepat proses cita rasa makanan dengan terjadinya sisa
penyembuhan sehingga lama rawat inap makanan pasien diabetes mellitus di RSUD
lebih cepat dan biaya perawatan lebih Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Jadi, cita rasa
efesien. makanan yang
memuaskanadahubungandenganbanyakny
SIsaMakanan asisamakananpasien diabetes mellitus.
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata Kecuali untuk buah tidak ada hubungan
sisa makanan pasien bersisa banyak antaracita rasa
(>25%) pada jenis lauknabati yaitu sebesar makanandengansisamakanan. Makanan
55,6%, laukhewanidanbuahsebesar 51,1% yang diberikan oleh RSUDDr. H. Moch.
Sedangkan untuk Ansari Saleh memiliki cita rasa yang baik,
jenismakananpokokdansayurcenderung dapat dilihat dari persentase responden
lebih banyak dihabiskan terlihat dari rata- sebesar 66,7 % yang menyatakancita rasa
rata makanan yang bersisa banyak yaitu makanansudahmemuaskan. Hasil
untuk sayursebesar 48,9% penelitian ini sependapat dengan penelitian
danuntukmakananpokoksebesar 33,3%. olehKhairun Nida (9) yang menyatakan ada
Makananyang paling banyak sisanya hubungan antara cita rasa makanan yang
adalah jenis makanan lauk nabati yaitu memuaskan dengan terjadinya sisa
sebesar 55,6%. Hal ini menunjukkanbahwa makanan memuaskan.
kebiasaan makan pasien di rumah yang
tidak pernah menggunakan lauk nabati. Hal Kesimpulan
ini sesuai dengan pendapat Moehyi (2) Pasien yang menderita penyakit
yang mengatakan bahwa ketidakpuasan Diabetes Mellitus cenderung lebih banyak
pasien terhadap makanan yang diberikan diderita oleh orang yang berumur > 45
dipengaruhi oleh kebiasaan dan pola tahun sebanyak 32 orang (71,1%), berjenis
makan pasien di rumahsebelum masuk kelamin perempuan sebanyak 30 orang
rumah sakit. (66,7%)sertamemiliki status Gizi normal
yaitusebanyak 33 orang (73,3%).
Hubungan penampilan makanan Sebanyak 40 orang (88,9%) pasien
dengan sisa makanan pasien mengatakan bahwa variasi makanan sudah
Berdasarkan hasil penelitian (p > memuaskan, sebanyak 38 orang (84,4%)
0,05) Hal inimenunjukkan bahwa tidak ada pasien mengatakan bahwa penampilan
hubungan antara penampilan makanan makanan sudah memuaskan dan sebanyak
dengan terjadinya sisa makanan pasien. 30 orang (66,7%) pasien mengatakan
Hal ini disebabkan karena cita rasa bahwa cita rasa makanan sudah
makanan lebih mempengaruhi selera memuaskan.
makan pasien dibandingkan dengan Rata-rata sisa makanan pasien
penampilan makanan. Hal ini didukung oleh bersisa banyak (>25%) pada jenis makanan
penelitian Moehyi (2), cita rasa makan lauk nabati yaitu sebesar (55,6%), lauk
dapat dilihat dari dua aspek yaitu hewani dan buah sebesar (51,1%).
penampilan dan rasa makanan.Cita rasa
yang baik adalah makanan yang disajikan

5
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Yuliana Salman, dkk.

Tidak ada hubungan antara variasi


makanan dan penampilan makanan dengan
sisa makanan (nilai p > 0,05).
Ada hubungan yang bermakna antara
cita rasa makanan dengan sisa makanan
(nilai p < 0,05).

Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan RI. 2003. Buku
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit,
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat,
Jakarta.
2. Moehyi, S. 1992. Penyelenggaraan
Makanan Institusi dan Jasa Boga,
Bharata, Jakarta.
3. Heryawanti, T., Prawirohartono, E.P.,
Sudargo, T. 2004. Pengaruh Alat
Penyajian Disposable Terhadap Sisa
Makanan di Ruang Rawat Inap RSUD
Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, 1 (2).
4. Zulfah, S. 2002.Faktor-faktor yang
Mempengaruhi terjadinya malnutrisi RS
di RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Tesis, Program Pascasarjana
UGM,Yogyakarta.
5. Barker, A. Lisa. et. al. 2011. Hospital
Malnutrition: Prevalence, Identification
and Impact on Patients and the Health
care System. Available from:
www.mdpi.com/journal.ijerph yang
[Accessed 16February 2011].
6. Renangtyas, Dewi. et. al. 2004.
Pengaruh Penggunaan Modifikasi
Standar Resep Lauk Nabati Tempe
terhadap Daya Terima dan Persepsi
Pasien Rawat Inap. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia. Vol.1. no.1.
7. Data Rekam Medik RSUD Dr.H.Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin (2012).,
Jumlah Pasien Diabetes Mellitus dan
Urutan Penyakit Terbanyak.
8. Neil, Niven. 2002. Psikologi kesehatan.
Jakarta : EGC.
9. Nida, Khairun. 2011. Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Sisa
Makanan Pasien Rawat Inap di Rumah
Sakit Jiwa Sambang Lihum. Skripsi,
Program S1 Gizi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Borneo,
Banjarbaru.

You might also like