Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Monitoring the quality of the river is essentially to know the status of the periodic quality
of the river. Good assessment of river water quality should use a combination of physical,
chemical and biological parameters. One way that can be done to describe water quality in an
area is the primary productivity in the water.Primary productivity is the amount of organic
material produced by autotrophic organisms with the help of sunlight. Perifiton as a river
microorganism, will provide dissolved oxygen (DO) through photosynthesis to maintain most of
the life of the surrounding water, then Periphyton can respond quickly to environmental changes,
this is an indicator of changing conditions (Gaiser 2008 and Lakewatch, 2000) in Brown and
Wright (2016)Chemical reactions that occur in the aquatic environment also involve interactions
between ions and other phases. Some important interactions in the waters are the occurrence of
photosynthesis by algae and the exchange of dissolved solids with dissolved gases in water. The
same exchange occurs when bacteria degrade organic matter (often in the form of particles) in
water. Some important elements move around in aquatic systems as colloidal chemical
compounds or are absorbed into soil particles. The equilibrium of physical chemical reactions in
waters involves sediment, gas, and water.Sediment is a layer of material or material that covers
the bottom of small rivers, lakes, reservoirs, bays, and oceans. Sediments contain fine mixtures
and subtle minerals, including clay, silt, and sand, which mix with organic materials. These
materials may experience changes in composition from pure mineral ingredients to main organic
ingredients. Sediments contain biological ingredients, chemicals, and pollutants in water. This
research focuses on converting chemicals from sediments into food chains in water through
organisms that deplete important parts of their life cycle, or their dynamics in aquatic sediments.
23
Dinamisasi dan Produktivitas Primer Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat [Anggi Suprabawati,dkk.]
Lamanya pemantauan selama 21 hari penting dalam rantai makanan, siklus hidup
merupakan waktu yang ideal dibutuhkan pendek, cepat bereproduksi, dijumpai
untuk Perifiton berkembang. Perifiton sebagai disemua substrat sehingga mampu merekam
bioindikator sangat efektif dan ekonomis sejarah habitatnya, banyak dari spesiesnya
karena mempunyai beberapa keunggulan yang sensitive terhadap perubahan lingkungan
dibanding dengan organisme lain, diantaranya sehingga cepat merespon (Soeprobowati dkk,
mempunyai distribusi yang luas dengan 1993 dalam Purwani, 2014)
populasi yang bervariasi, mempunyai peran
Gambar.1.
Hubungan Antara Kelimpahan dengan Produktivitas Primer
24
ECOTROPHIC VOLUME 13 NOMOR 1 TAHUN 2019 p-ISSN: 1907-5626, e-ISSN: 2503-3395
Kelimpahan perifiton berkisar antara yang terletah setelah melewati zona Industri.
156-3483 ind/cm2, dimana kelimpahan
3.4 Pengujian Parameter Insitu dan
perifiton tertinggi berada pada pemantauan
Unsur Hara
minggu ke-3 yaitu tanggal 14 Januari 2018
yaitu 1972 - 3483 ind/cm2 dan produktivitas Kelimpahan dan komposisi perifiton
tertinggi berada pada pemantaun minggu ke-3 diperairan di pengaruhi oleh kualitasair
dengan nilai 5,957 – 9,681. perairan tempat hidupnya. Sehingga aktivitas
lingkungan sekitar akan secara langsung atau
Adanya keterkaitan antara produktivitas
tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi
primer yang dihasilkan Perifiton dengan
perairan yang dapat mengakibatkan perubahan
kelimpahan dapat terlihat dengan berbanding
komposisi dan kelimpahan jenis organisme
lurus hasil dari produktivitas dengan
akuatik seperti perifiton. Pengujian parameter
kelimpahan.Semakin besar kelimpahan
in situ merupakan gambaran awal suatu
Perifiton di perairan maka semakin besar pula
perairan didalam ekosistem yang fluktuatif
nilai produktivitas primer yang dihasilkan
baik harian maupun tahunan. Berdasarkan
Perifiton.
tabel hasil pengujian menunjukan bahwa
Dari data yang didapat pada kedua titik kualitas sungai Citarum di wilayah Bandung
pantau terlihat adanya pengaruh zona Industri Barat dalam kondisi tercemar berat yang dapat
terhadap produktivitas primer Perifiton. Nilai dilihat dari kandungan parameter oksigen
dari produktivitas primer di SP1 selalu lebih terlarut (DO) pada kedua titik pantau berada
kecil dari nilai produktivitas di SP2. Adanya pada nilai sangat dibawah baku mutu yang
zona Industri yang membuang limbah ke sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah
perairan sungai mempengaruhi produktivitas Provinsi Jawa Barat No. 39 Th.2000.
primer Perifiton tersebut terlihat nyata dengan
adanya penurunan nilai produktivitas pada SP1
25
Dinamisasi dan Produktivitas Primer Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat [Anggi Suprabawati,dkk.]
Dilihat dari hasil pengujian kandungan (Barus ,2004 dalam Barus, 2013). Kecerahan
DO yang rendah, perairan sungai Citarum adalah suatu ukuran untuk menentukan daya
wilayah Bandung Barat yang terlewati zona penetrasi cahaya matahari yang masuk
Industri sangat buruk. Hal ini bisa dilihat kedalam perairan. Kecerahan suatu perairan
dengan ketentuan baku mutu yang telah menentukan sejauh mana cahaya matahari
ditetapkan. dapat menembus suatu perairan dan sampai
Nitrat dan fosfat merupakan unsur kedalam proses fotosintesis.
penting bagi kehidupan Perifiton di perairan.
Effendi (2003) dalam Barus dkk. (2013), 4. SIMPULAN
menyatakan bahwa nitrat dan fosfat
merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan 1. Dinamisasi Fasa Sungai Citarum
tanaman dan alga, sehingga unsur ini menjadi diindikasikan dengan nilai kelimpahan
factor pembatas bagi tumbuhan dan alga perifiton sebelum memasuki zona industri
akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat yang berkisar antara 156-3483 ind/cm2
produktivitas perairan. Dapat dilihat pada dan setelah memasuki zona industri
nilai kelimpahan berkisar antara 206- 1972 ind/cm2 dengan
SP1 pada tanggal 31 Desember 2017 kelimpahan tertinggi pada SP2
lebih besar nilainya dibandingkan dengan SP pengamatan hari ke21.
2,kemungkinan dikarenakan kandungan nitrat 2. Zona industri mempengaruhi terhadap
(NO3) pada SP2 saat itu sangat kecil penurunan nilai produktivitas primer
sehingga pertumbuhan Perifiton mengalami perifiton di sungai citarum. Dilihat dari
pelambatan. data hasil pengukuran produktivitas
Berdasarkan indeks keanekaragaman primer selama 21 hari. Pengukuran
yang didapat dari hasil pemantauan selama mengalami penurunan berkisar 25% - 39%
21 hari di sungai Citarum diperoleh nilai 0,37 3. Terdapat hubungan antara produktivitas
– 2,02 berada pada 1≤H’≤3 menunjukan primer perifiton dengan kualitas air dilihat
keanekaragaman sedang, stabilitas komunitas dari unsur hara, yaitu semakin
biota sedang dan kualitas air tercemarsedang. meningkatnya unsur hara di perairan
berbanding lurus dengan kenaikan nilai
3.5 Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari produktivitas primer perifiton. Akan tetapi
Terhadap Produktivitas Primer produktivitas primer juga sangat
Menurut Graham dan Wilcox (2000) dipengaruhi oleh nilai TSS dimana nilai
dalam Telambanua (2013), peran perifiton di TSS akan berbanding terbalik dengan nilai
perairan tergenang lebih rendah dari produktivitas primer karena factor cahaya
fitoplankton, sedangkan di perairan matahari yang tertahan oleh partikel tidak
mengalir, peranan perifiton lebih besar, terlarut dalam air.
kecuali perairan yang keruh. Oleh karena itu
dilakukan pengukuran TSS sebagai DAFTAR PUSTAKA
parameter penunjang dalam produktivitas
primer yang dihasilkan. [APHA] American Public Health
Terjadi lonjakan nilai TSS pada Association. 1985. Standard Methods
tanggal 7 Januari 2018 di titik pantau setelah For The Examination of Water and
melewati zona industri (SP 1) kemungkinan Wastewater. United Book Press
di akibatkan oleh faktor cuaca hujan yang Inc,Maryland.
membuat air sungai mengalami turbulensi,
dimana sedimen yang ada dipermukaan [APHA] American Public Health
maupun padatan tersuspensi mengalami Association. 2005. Standard Methods
kondisi fluktuasi secara cepat. Nilai For The Examination of Water and
kecerahan sangat berpengaruh oleh zat-zat Wastewater. United Book Press
terlarut dalam air karena dapat mengurangi Inc,Maryland.
banyaknya cahaya yang masuk kedalam air
26
ECOTROPHIC VOLUME 13 NOMOR 1 TAHUN 2019 p-ISSN: 1907-5626, e-ISSN: 2503-3395
27
Dinamisasi dan Produktivitas Primer Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat [Anggi Suprabawati,dkk.]
[SNI] Standar Nasioal Indonesia 06-6989.14- Warlina, L. 2004. Pencemaran Air: Sumber,
2004 Air dan air limbah –Bagian14: Dampak dan Penanggulangannya.
Cara uji oksigen terlarut secara Bogor: Institut Pertanian Bogor
yodometri (modifikasi azida) Widdyastuti, R. 2010. Produktivitas Primer
[SNI] Standar Nasional Indonesia Perifiton di Sungai Ciampea, Desa
6989.57:2008 Metode pengambilan Ciampea Udik, Bogor Pada Musim
contoh air permukaan Kemarau 2010. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Sunarto, A, Sri., dan Hamdani, H. 2004.
Pertanian Bogor
Efisiensi Pemanfaatan Energi Cahaya
Matahari Oleh Fitoplankton dalam Yunianto, B. 2009. Kajian Pemanfaatan
Proses Fotosintesis. Jurnal Akuatika. 2 Ruang Kawasan Karst Citatah -
(2). Rajamandala Untuk Pertambangan
Telaumbanua, B,V. 2013. Produktivitas Dan Industri Pengolahan Kapur Di
Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Primer Perifiton di Sungai Naborsahan
Barat. Bandung: Pusat Penelitian dan
Sumatera Utara. Sumatera Utara:
Pengembangan Teknologi Mineral dan
Universitas Sumatera Utara.
Batubara.
28