Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The infant morbidity rate has become the first indicator to determine the status of children's
health, because it is a reflection of the current state of children's health. Statistically, the
morbidity and mortality in developing nenonatus is high. The root cause is associated with
low birth weight. LBW rate worldwide has reached 14%. Some of the factors that influence
the risk of low birth weight include nutritional status, maternal age (<20 years and> 35 years),
parity, spacing pregnancies and chronic diseases too tight. This study was analytical with an
unparalleled design case-control study. This study population all the mothers who have
children/toddlers in Puskesmas Pelaihari 2015. Samples were taken from purposive
sampling with 54 LBW and 54 normal children using secondary data. In general, women with
a weight gain of 39 people are at risk of low birth weight (36,1%), pregnant women are at risk
of low birth weight amounted to 45 (41,7 %) and anemia pregnant numbered 36 people at
risk of low birth weight (33,3%). There is a correlation between the increase of pregnant
women weight with LBW (p = 0,000, α = 0,05 and OR = 6,250), there is correlation between
the circumference of the upper arm (LLA) pregnant women with LBW (p = 0,000 α = 0,05 and
the value of OR = 6,645) and there is correlation between the levels of hemoglobin (Hb) of
pregnant women with LBW (p = 0,000, α = 0,05 and OR = 6,192).
23
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
hidramnion dan kehamilan ganda. Faktor Pelaihari Kabupaten Tanah Laut tahun
janin yang mempengaruhi BBLR seperti 2015.
cacat bawaan dan infeksi dalam rahim.
Faktor-faktor resiko lainnya yang Metode Penelitian
mempengaruhi kejadian BBLR antara lain Penelitian ini merupakan jenis
paritas, status ekonomi, pendidikan, dan penelitian epidemologi analitik dengan
pekerjaan ibu (5). rancangan penelitian case control
Penilaian status gizi ibu hamil dapat unmatched. Studi kasus kontrol adalah
dilakukan dengan pengukuran antropometri. rancangan studi epidemologi yang
Ukuran antropometri ibu hamil yang paling mempelajari hubungan antara paparan
sering digunakan adalah kenaikan berat (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara
badan ibu hamil dan ukuran Lingkar Lengan membandingkan kelompok kasus dengan
Atas (LLA) selama kehamilan (6). kelompok control berdasarkan paparannya Penilaian st
Kenaikan berat badan dapat dipakai (10). Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
sebagai indeks untuk menentukan status kelompok meliputi kelompok kasus adalah
gizi ibu hamil. Penambahan berat badan Bayi dengan berat badan lahir rendah
yang terjadi selama kehamilan disebabkan (BBLR) dan kelompok kontrol adalah Bayi
oleh peningkatan ukuran berbagai jaringan berat lahir normal (BBL Normal). Penelitian
reproduksi, adanya pertumbuhan janin, dan ini dilakukan untuk mengetahui besar risiko
terbentuknya cadangan lemak dalam tubuh dari faktor yang berpengaruh terhadap
ibu (7). Ukuran LLA juga merupakan salah kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas
satu cara mendeteksi ibu hamil untuk Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.
mengetahui ada tidaknya resiko kejadian Rancangan penelitian yang digunakan
bayi berat badan lahir rendah BBLR. studi kasus-kontrol, dimana kasus telah
Menurut Depkes RI (8) selain kenaikan berat diketahui pada saat (awal) penelitian,
badan selama kehamilan, LLA kemudian ditelusuri faktor-faktor risiko
menyebabkan tingginya angka BBLR di terjadinya kejadian bayi dengan berat badan
Indonesia. lahir rendah (BBLR).
Menurut Mutalazimah (9), kadar Hb
<10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih Hasil Penelitian
tinggi untuk melahirkan bayi BBLR A. Umur
dibandingkan dengan ibu hamil dengan
kadar Hb >10 g/dl dimana ibu hamil yang
menderita anemia berat mempunyai risiko
untuk melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak
menderita anemia berat.
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan terhadap 15 orang ibu hamil pada
tanggal 24-25 Februari 2015, di ketahui 6
orang (40%) ibu mengalami kenaikan berat
badan sesuai usia kehamilannya dan 9
orang (60%) ibu mengalami kenaikan berat Gambar 1. Distribusi Responden
badan tidak sesuai usia kehamilannya. Ibu Berdasarkan Umur di Wilayah
hamil yang mengalami anemia sebanyak 11 Kerja Puskesmas Pelaihari
orang (73%), sedangkan ibu hamil tidak Tahun 2015.
anemia sebanyak 4 orang (27%). Dari hasil Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui
tersebut didapatkan pula ada 10 orang dari hasil penelitian terhadap 108
(67%) KEK dan 5 orang (43%) lainnya tidak responden, responden tertinggi umur (20-35
KEK. tahun) 48 responden (44,4%).
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka penulis tertarik untuk meneliti faktor-
faktor risiko kejadian bayi berat badan lahir
rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas
24
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
C. Jarak Kelahiran
Gambar 5. Distribusi Responden
Berdasarkan Status Gizi di
Wilayah Kerja Puskesmas
Pelaihari Tahun 2015
25
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
melahirkan bayi BBLR, sedangkan Tabel 1. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu
kelompok kontrol hanya 9 ibu hamil (8,3%) Hamil dengan Kejadian Bayi Berat
yang kenaikan berat badan yang tidak Lahir Rendah (BBLR) di wilayah kerja
sesuai, beresiko melahirkan bayi BBLR. Puskesmas Pelaihari Tahun 2015
No Kenaikan Bayi yang Dilahirkan Total
Berat Kasus Kontrol
G. Lingkar Lengan Atas (LLA) Ibu Hamil
Badan n % n % n %
1 Beresiko 30 27,7 9 8,3 39 36,2
2 Tidak 24 22,3 45 41,7 69 63,8
Beresiko
Jumlah 54 50 54 50 108 100
P = 0,000 dan OR = 6,250
26
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
bayi BBLR, sedangkan kelompok kontrol 2-4 kali lebih tinggi di bandingkan dengan
hanya 11 ibu hamil (10,1%) yang KEK, kehamilan pada wanita yang cukup umur
beresiko melahirkan bayi BBLR. (11).
Hasil uji statistik menggunakan uji chi Meskipun kehamilan dibawah umur
square nilai p=0,000 OR=6,645 yang berarti sangat berisiko tetapi kehamilan di atas usia
ada hubungan yang bermakna antara 35 tahun juga tidak dianjurkan karena
hubungan lingkar lengan Atas (LLA) ibu sangat berbahaya. Mengingat mulai usia ini
hamil KEK dengan kejadian BBLR, dan sering muncul penyakit seperti hipertensi,
lingkar lengan atas (LLA) ibu hamil yang tumor jinak peranakan atau penyakit
KEK beresiko melahirkan bayi BBLR 6,645 degenerative pada persendian tulang
kali lipat dibanding yang tidak KEK. belakang dan panggul. Kesulitan lain
kehamilan di atas usia 35 tahun ini yakni bila
J. Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb) ibu ternyata mengidap penyakit seperti
dengan Kejadian Bayi Berat Lahir diatas yang ditakutkan bayi lahir dengan
Rendah (BBLR) di wilayah kerja membawa kelainan (11).
Puskesmas Pelaihari Tahun 2015 Dalam proses persalinan sendiri,
Tabel 3. Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu kehamilan di usia lebih ini akan menghadapi
Hamil dengan Kejadian Bayi Berat kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim
Lahir Rendah (BBLR) di wilayah kerja serta sering timbul kelainan pada tulang
Puskesmas Pelaihari Tahun 2015 panggul tengah. Mengingat bahwa faktor
No Kadar Bayi yang Dilahirkan Total
umur memegang peranan penting terhadap
Hb Ibu Kasus Kontrol
Hamil
derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu
n % n % n %
hamil serta bayi, maka sebaiknya
1 Anemia 28 26 8 7,5 36 33,3
2 Tidak 26 24 46 42,5 72 66,7
merencanakan kehamilan pada usia antara
Anemia 20-30 tahun (12).
Jumlah 54 50 54 50 108 100
P = 0,000 dan OR = 6,192 b. Paritas
Paritas secara luas mencakup gravid
Dari tabel 3 dapat diketahui dari hasil (jumlah kehamilan), premature (jumlah
penelitian terhadap 108 responden 2 kelahiran), dan abortus (jumlah keguguran).
kelompok kasus maupun kontrol, dari 54 Paritas dalam arti khusus yaitu jumlah atau
kelompok kasus terdapat 28 ibu hamil (26%) banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas
yang anemia, beresiko melahirkan bayi dikatakan tinggi bila seorang ibu melahirkan
BBLR, sedangkan kelompok kontrol hanya 8 anak ke empat atau lebih (13). Berdasarkan
ibu hamil (7,5%) yang anemia, beresiko hasil penelitian, responden paling banyak
melahirkan bayi BBLR. mengalami paritas kurang dari 3 kali yaitu
Hasil uji statistik menggunakan uji chi sebanyak 67 responden (62,03%). Hal ini
square nilai p=0,000 OR=6,192 yang berarti berarti responden paling banyak termasuk
ada hubungan yang bermakna antara paritas yang bisa dikatakan rendah.
Hubungan kadar hemoglobin ibu hamil
anemia dengan kejadian BBLR, dan kadar c. Jarak Kelahiran
hemoglobin ibu hamil yang anemia beresiko Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh
melahirkan bayi BBLR 6,192 kali lipat Badan Koordinasi Keluarga Berencana
dibanding yang tidak anemia. (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2
tahun atau lebih, kerena jarak kelahiran
Pembahasan yang pendek akan menyebabkan seorang
a. Umur ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya.
108 responden, responden paling banyak Berdasarkan hasil penelitian, responden
berumur (20-35 tahun) yaitu sebanyak 48 paling banyak memiliki jarak kehamilan
responden (44,4%). kurang dari 2 tahun sebanyak 59 responden
Umur ibu erat kaitannya dengan berat (54,6%). Hal ini berarti sebagian besar
bayi lahir. Kehamilan dibawah umur 20 responden memiliki jarak kelahiran yang
tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, pendek (tidak ideal).
27
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
28
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
29
Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016 Oklivia Libri, dkk.
30