Professional Documents
Culture Documents
Content from this work may be used under the terms of the a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
31 | Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM ……….
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
……….Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM | 32
(Goto, et al., 1977) dengan menggunakan metode menguapnya kaporit menjadi gas Cl2, sampel
Spektrofotometri. langsung dianalisis kadar besi dan mangannya.
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
33 | Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM ……….
Kekeruhan
Dosis kaporit dengan % penurunan diatas 80% Kekeruhan air merupakan salah satu faktor
dikatakan efektif dan dapat digunakan sebagai yang mempengaruhi sediaan air karena selain
acuan dosis guna menurunkan besi dan mangan mengurangi efektivitas usaha desinfeksi, dapat
yang terkandung di dalam air sungai Ciliwung. pula mengurangi segi estetika dan terhadap
kekeruhan (Sutrisno, 2006).
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
……….Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM | 34
dosis yang berbeda, tetapi juga pada dosis tertentu hingga 156 mg/L pada IPA Citayam dengan
kekeruhan pada kedua sampel mengalami persentase penurunan 12,4%. Hal ini dikarenakan
kenaikan kembali yang disebabkan oleh kaporit Ca(OCl)2 memiliki sifat oksidator yang
penambahan kaporit berlebih. Kekeruhan pada air akan mengoksidasi Fe2+ dan Mn2+ yang terlarut
baku tidak mempunyai batas standar yang dalam air menjadi Fe dan Mn yang bervalensi lebih
digunakan yaitu Peraturan Pemerintah No.82 tinggi dan tidak dapat larut dalam air, yang
Tahun 2001 sehingga hasil kekeruhan pada kemudian diendapkan. Dapat dilihat dengan
penelitian ini masih dikatakan layak dan dapat semakin banyak teroksidasinya Fe dan Mn terlarut
digunakan sebagai air baku di PDAM karena maka nilai TDS akan semakin menurun, walaupun
kekeruhan pada air tersebut dapat diturunkan terjadi kenaikan kadar TDS kembali setelah
melalui proses pengolahan air. Kaporit atau mengalami penurunan karena penambahan kaporit
Ca(OCl)2 di dalam air akan berpisah menjadi ion yang berlebih, tetapi hasil kadar TDS dari kedua
kalsium (Ca2+) dan hipoklorit (ClO -). Ion ClO- sampel masih memenuhi standar PP No.82 kelas 1
yang terbentuk bersifat reaktif yang dapat yaitu maksimum 1000 mg/L.
bereaksi dengan substansi-substansi lain yang
terdapat di air seperti ion-ion sulfida, senyawa Derajat Keasaman (pH)
organik, amonia, dan bakteri yang menyebabkan pH pada penelitian ini mengalami perbedaan
tingkat kekeruhan dalam air menurun (Komala dari masing-masing perlakuan. Pada penggunaan
dan Yanarosanti, 2014). 10 variasi dosis kaporit yang digunakan, diperoleh
hasil pH air Sungai Ciliwung sebesar 8,03 – 8,41
Total Padatan Terlarut/Total Dissolved Solid pada sampel IPA Legong, 7,23 – 8,19 pada sampel
(TDS) IPA Citayam, sehingga hasil pada kedua sampel
Total Padatan Terlarut/Total Dissolved Solid sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan
(TDS) merupakan terlarutnya zat padat, berupa dalam PP No.82 Tahun 2001 dengan pH 6,5 – 9,0.
ion, senyawa dan koloid di dalam air. TDS pH yang berubah mengarah pada pH basa
umumnya terdiri dari zat organik, garam anorganik disebabkan oleh kaporit. Semakin banyak kaporit
dan gas terlarut yang ditambahkan maka pH air akan semakin
meningkat (Sawyer, 2003). Reaksi yang terjadi
yaitu:
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
35 | Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM ……….
Kaporit (Ca(OCl)2) di dalam air terhidrolisis diperoleh hasil yang sudah memenuhi baku mutu
menghasilkan basa kuat yaitu Ca(OH)2 dan asam yang ditetapkan pada PP No.82 Tahun 2001 yang
lemah yaitu HOCl. Basa kuat Ca(OH)2 akan menyatakan bahwa kadar besi pada pengolahan
terurai membentuk Ca2+ dan OH¯ menghasilkan persediaan air maksimal 0,3 mg/L.
perbandingan OH¯ lebih tinggi daripada ion H + Pada proses pengolahan air minum, senyawa
yang mengakibatkan pH air cenderung basa besi bervalensi dua Fe2+ (ferro) yang dapat larut
(Sawyer, 2003). dalam air harus diubah menjadi senyawa besi
bervalensi tiga Fe3+ (ferri) yang tidak dapat larut di
Kadar Besi dalam air, sehingga mudah diendapkan dan
Umumnya air sungai mengandung besi dipisahkan (Tatsumi, 1971). Menurut Giyantini
disebabkan oleh air mengalami kontak langsung (2004), kaporit yang ditambahkan ke dalam air
dengan lapisan tanah yang mengandung Fe di akan mengoksidasi besi menjadi bentuk senyawa
dalamnya. Fe merupakan logam essensial yang yang tidak dapat larut dalam air, sehingga mudah
dalam kadar tertentu sangat diperlukan oleh diendapkan dan dipisahkan. Oleh sebab itu kadar
organisme hidup, tetapi dalam jumlah berlebihan besi dalam air dapat menurun setelah penambahan
bisa menyebabkan efek toksik (Supriyantini dan kaporit. Reaksi yang terjadi antara klorin yang
Endrawati, 2015). Hasil pengujian kandungan besi terdapat dalam kaporit dengan besi dalam air
dalam air sungai Ciliwung sebelum dan sesudah merupakan reaksi oksidasi dengan persamaan
penambahan kaporit dengan 10 dosis berbeda reaksi sebagai berikut:
ditunjukkan pada Gambar 4.
2Ca(OCl)2 (s) + 2H2O (l) → 2CaO (s) + 2HOCl(aq) +
2HCl (aq)+ O2 (g) ↑
Kadar Mangan
Keberadaan Mn di alamberupa unsur bebas
dalam sifat dasarnya dan sering bercampur dengan
Fe, seperti mineral-mineral lainnya (Indra et al.,
2020). Keberadaan logam Mn dan Fe dalam air
berasal dari tanah dan batu-batuan. Bentuk Mn
Gambar 4. Pengaruh Dosis Kaporit dalam air berupa senyawa mangan bikarbonat
Terhadap Kadar Besi (Mn(HCO3)2), mangan sulfat (MnSO4), dan
mangan klorida (MnCl2) (Said, 2005). Hasil
Dari Gambar 4, dapat dilihat perbedaan pengukuran kadar Mn dalam air sungai Ciliwung,
penurunan dari pemberian kaporit pada dosis 10 sebelum perlakuan dan sesudah penambahan
mg/L hingga 30 mg/L pada kedua sampel. Hal ini kaporit menggunakan 10 dosis berbeda
menunjukkan bahwa penurunan kadar besi ditunjukkan pada Gambar 5. Terdapat perbedaan
disebabkan oleh pemberian kaporit sedangkan penurunan dari pemberian kaporit. Sampel IPA
pada dosis 40 hingga 100 mg/L pada kedua Legong mengalami penurunan pada dosis 10 mg/L
sampel, kadar besi mengalami kenaikan, tetapi hingga 70 mg/L, sedangkan sampel IPA Citayam
tidak signifikan dan masih memenuhi baku mutu mengalami penurunan pada dosis 10 mg/L hingga
yang dipersyaratkan. Kenaikan ini terjadi 60 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan
kemungkinan karena pengadukan dengan jar test kadar mangan disebabkan oleh pemberian kaporit,
yang tidak homogen, menyebabkan Fe2+ masih sedangkan pada dosis 80 hingga 100 mg/L pada
terlarut dalam air dan terukur sebagai kadar besi sampel IPA Legong dan dosis 70 hingga 100 mg/L
dalam air. Kadar besi di kedua sampel setelah pada IPA Citayam mengalami kenaikan kembali
pemberian kaporit dengan 10 dosis berbeda, kadarnya karena pemberian kaporit yang berlebih.
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
……….Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM | 36
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
37 | Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM ……….
Tabel 4. Persentase Penurunan Kadar karena mampu menurunkan kadarnya hingga 80%
Mangan Sesudah Penambahan dari konsentrasi awal. Dosis kaporit yang paling
Kaporit dengan Berbagai efektif untuk air sungai Ciliwung di IPA Legong
Variasi Dosis. dan Citayam adalah 10 mg/L untuk penurunan
Persentase penurunan kadar kadar Fe dan 30 mg/L untuk penurunan kadar Mn.
Bobot Semakin banyak dosis kaporit yang diberikan
mangan
Kaporit sampai batas tertentu, maka semakin besar pula
(%)
(mg) penurunan kadar Fe, Mn dan kekeruhan.
IPA Legong IPA Citayam
10 73,87 73,79 Sebaliknya untuk pH dan TDS akan meningkat.
20 80,27 78,23
30 86,13 84,27
40 89,60 87,90 DAFTAR PUSTAKA
50 95,47 91,53
60 95,73 95,56 Achmad, R. (2004). Kimia Lingkungan. Edisi 1.
70 92,80 97,58 Andi Offset. Yogyakarta.
80 90,93 89,92
90 90,13 86,69 Akram, M., Asghar, M. N., Khan, M. S., Shahid,
100 87,73 78,63 S., Rahman, H. M. A., & Nadeem, I.
(2020). Development and validation of an
Besarnya penurunan kadar besi dan mangan economical uric acid-Fe3+/Fe2+-ferrozine-
seiring dengan semakin banyak dosis kaporit yang based colorimetric assay to estimate uric
diberikan, tetapi bila penambahan dosis kaporit acid level of pure and biological samples.
berlebih akan menyebabkan kadar besi dan Bioscience, Biotechnology, and
mangan akan mengalami kenaikan kembali. Biochemistry.
Semakin besar dosis kaporit sampai batas tertentu, https://doi.org/10.1080/09168451.2020.1
maka semakin besar pula kadar besi, mangan dan 781593
kekeruhan yang turun tetapi pH dan TDS akan Aziz, T., Pratiwi, D.Y. & Rethiana, L. (2013).
semakin meningkat. Dari data yang diperoleh, Pengaruh Penambahan Tawas Al2(SO4)3
dosis optimum untuk penurunan Fe yaitu 10 mg/L dan Kaporit Ca(OCl)2 Terhadap Karakter
sedangkan dosis optimum penurunan Mn yaitu 30 Fisik dan Kimia Air Sungai Lambidaro.
mg/L. Dosis tersebut efektif menurunkan kadar Fe Jurnal Teknik Kimia, 19(3).
dan Mn dalam sampel air sungai Ciliwung yang
digunakan sebagai air baku IPA Legong dan Azzahra, F., & Susilawaty, A. (2014). Efektivitas
Citayam sebesar 80%. Pembubuhan Kaporit dalam Menurunkan
Kadar Zat Besi (Fe) pada Air Sumur Gali
Tahun 2013. Journal Kesehatan, VII (1).
KESIMPULAN Darmasetiawan, M. (2004). Teori dan
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Ekamitra Engineering. Jakarta.
disimpulkan bahwa air sungai Ciliwung yang
Eaton, A.A., Clescerl, L.S., Rice, E.W., &
digunakan sebagai air baku di PDAM mengalami
Greenberg, A.E. (2005). Standard
cemaran logam Fe dengan nilai kandungan 0,436-
Methods for The Examination of Water
0,593 mg/L dan Mn dengan nilai kandungan
and Wastewater, 21st Edition. American
0,248-0,375 mg/L jika dibandingkan dengan baku
Public Health Association (APHA),
mutu yang ditetapkan oleh PP RI No. 82 tahun
Washington, D.C; American Water
2001 tentang pengolahan kualitas air dan
Works Association (AWWA), Denver,
pengendalian pencemaran air.
Colorado; and Water Environment
Penambahan kaporit ke dalam air sungai
Federation (WEF), Alexandria, Virginia.
Ciliwung pada IPA Legong dan Citayam sudah
efektif dalam menurunkan kandungan Fe dan Mn
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38
……….Efektivitas kaporit untuk menurunkan kadar besi dan mangan dalam air sungai ciliwung sebagai air baku PDAM | 38
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Kanasius. Sofia, Y., Tontowi, & Rahayu, S. (2010).
Yogyakarta Penelitian Pengolahan Air Sungai Yang
Tercemar Oleh Bahan Organik. Jurnal
Ginting, P. (2007). Sistem Pengelolaan
Sumber Daya Air, 6, 145-160.
Lingkungan dan Limbah Indsutri. Yrama
Widya. Bandung. Supriyantini, E., & Endrawati, H. (2015).
Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada
Giyantini. (2004). Deinfeksi Air dengan
Air. Sedimen. dan Kerang Hijau (Perna
Chlorinasi. Journal Info Penyehatan Air
viridis) di Perairan Tanjung Emas
dan Sanitasi, VI(2).
Semarang. Jurnal Kelautan Tropis, 6(18).
Goto, K., Taguchi, S., Fukue, Y., Ohta, K. (1977).
Slamet, S.J. (1994). Kesehatan Lingkungan.
Spectrophotometric Determination of
Gadjah Mada University Press. Bandung.
Manganese with l-(2-pyridylazo)-2-
naphthol and a non-ionic surfactant. Surbakti, B.M. (1987). Air Minum Sehat. CV
Talanta, 24, 752-753. Mutiara Solo. Surakarta
Indra. A., Armid, & Takwir, A. (2020). Distribusi Sutrisno, T.C. (2010). Teknologi Penyediaan Air
Logam Berat Mangan (Mn) Pada Air Bersih. Rineka Cipta. Jakarta.
Laut Permukaan Di Perairan Teluk
Tarigan, M.S., & Edward. (2003). Kandungan
Staring Sulawesi Tenggara. Jurnal
Total Zat Padat Tersuspensi (Total
Kelautan, 5(1):89-98.
Suspended Solid) di Perairan Raha
Komala, P. S. & Yanarosanti, A. (2014). Inaktivasi Sulawesi Tenggara. Jurnal Bidang
Bakteri Escherichia coli Air Sumur Dinamika Laut, Pusat Penelitian
Menggunakan Disinfektan Kaporit. Oseanografi, Makara Sains, 7 (3), 109-
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, 11(1), 119.
34-47.
Tatsumi, I. (1971). Water Work Engineering
Peraturan Pemerintah. (2001). Peraturan (JOSUI KOGAKU). Japanese Edition.
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tokyo.
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Tsai, C.T., & Lin, T.S. (1999). Disinfection of
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
hospital waste sludge using hypochlorite
Said, N.I. (1999). Teknologi Pengolahan Air. and chlorine dioxide. Journal of Applied
Direktorat Teknologi Lingkungan dan Microbiology, 86, 827-833.
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air
USEPA. (2002). Onsite Wastewater Treatment
Bersih dan Limbah Cair. Jakarta.
Sistems Technology Fact Sheet 4: Effluent
Said, N.I. (2005). Metoda Penghilangan Zat Besi Disinfection Processes. TFS-17-TFS-22,
Dan Mangan Di Dalam Penyediaan Air EPA/625/R-00/008, February.
Minum Domestik. Jurnal Air Indonesia,
1(3).
Sawyer, C.N., McCarty, P.L., Parkin, G.F. (2003).
Chemistry for Enviromental Engineering
and Science. McGrawHill. New York.
Sedlak, R. (1991). Phosphorus and Nitrogen
Removal from Municipal Wastewater:
Principles and Practice (2nd ed.). Boca
Raton. Lewis.
Simon, S.B. & Hidayat, R. (2008). Pengendalian
Pencemaran Sumber Air Dengan
Ekoteknologi (Wetland Buatan). Jurnal
Sumber Daya Air, 4, 111-124.
Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 11, No.1, Jan 2021, 30 – 38