You are on page 1of 20

EVALUASI DAN OPTIMALISASI

INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH (IPA)


PDAM KLATEN DAERAH PELAYANAN KOTA KLATEN
Budi Astuti*, H. Ir. M!"t#r H#di$idd**, G#%&#r S#'udr, ST, MT**
ABSTRA(
PDAM Klaten city uses standard water of wellspring and ground-water. Wellspring which
used is from Geneng wellspring and Lanang wellspring. Geneng wellspring placed in Ngrundul
illage which hae source capacity !"# lt$sec% capacity permission !"# lt$sec and used "&' lt$sec. (t
has source capacity )) lt$sec and used &' lt$sec. *eeing that capacity utili+ation of wellspring was
im,alance that is ,etween water discharges more large than serice area% so the reseration of
water from the water spring as standard water to fresh water suggestion in PDAM Klaten was
,ro-enreed and there is need alternaties of other standard source water% that is from Deep Well
from *umur Dalam Gayamprit which hae capacity "& lt$sec.
.he /uality of water spring which stem from deep well has more content of 0e and Mangan
which the content of 0e !.1 mg$lt. 2ased on that analysis% the processing unit to separate out of iron
which consists of aeration unit% roughing filter and filtration cannot separate out of iron-content
optimally. .hat is isi,le from the monitoring result of 0e content from the efluen unit (PA% that is
has content of iron '.)! mg$lt. Whereas institutional setting of drin- water /uality corresponding
with regulation of M3NK3* 4( No.5'6$ M3NK3*$ 7(($!''! that is '.# mg$lt. .here is need standard
unit (PA for that case to process that standard water% so there is need ealuation and optimali+ation
of Water .reatment 8nit to follow up that effort to sole the pro,lems of standard water.
Keyword9 Water .raetment 8nit% (ron remoel treatment
). PENDAHULUAN
).). L#t#r B*+#,#%-
Pertumbuhan penduduk di Kota Klaten
semakin meningkat sehingga membutuhkan
pasokan air bersih yang cukup besar. PDAM
Klaten memanfaatkan beberapa sumber air
baku untuk memenuhi kebutuhan air
diantaranya adalah dari mata air dan sumur
dalam. Daerah pelayanan dibagi menjadi 7
cakupan daerah pelayanan, yaitu kawasan Kota
Klaten, serta !KK"!bu Kota Kecamatan#,
dengan kapasitas produksi serta sumber air
baku yang berbeda$beda. %ntuk wilayah Kotip
sendiri terdiri dari &'.(7) sambungan rumah,
serta )* hidran umum dengan tingkat cakupan
pelayanan sebesar &.))+ meliputi daerah
pelayanan Kecamatan Klaten %tara, Kecamatan
Klaten ,engah, serta Kecamatan Klaten -elatan.
PDAM Kota Klaten memanfaatkan
sumber air baku dari mata air dan air tanah.
Mata air yang digunakan adalah dari mata air
.eneng dan mata air /anang. Mata Air .eneng
terletak di Desa 0grundul dengan kapasitas
sumber '&) lt1dt, kapasitas ijin &2( lt1dt dan
termanfaatkan &*( lt1dt. Mata Air /anang.
,erletak di Desa Malang 3iwan, Kebon Arum.
Dengan kapasitas sumber sebesar 22 lt1dt dan
kapasitas termanfaatkan *( lt1dt. Mengingat
pemanfaatan air dari mata air sudah tidak
seimbang lagi yaitu antara debit air yang ada
dengan daerah pelayanan yang lebih besar,
maka pengambilan air dari mata air sebagai
sumber air baku untuk sarana air bersih PDAM
Kabupaten Klaten sudah tidak dapat diandalkan
lagi dan perlu adanya alternatif sumber air baku
lain, yaitu dari sumur dalam yaitu dari -umur
Dalam .ayamprit dengan kapasitas &* lt1dt.
Kualitas dari sumber air yang berasal
dari sumur dalam mempunyai kandungan 4e
dan mangan yang berlebih dengan kandungan
4e sebesar '.2 mg1lt. 5erdasar hasil analisa,
ternyata unit pengolahan untuk menyisihkan
besi yang terdiri dari unit aerasi, roughing filter
dan bak filtrasi belum dapat menyisihkan kadar
besi secara optimal. 6al ini terlihat dari hasil
monitoring kadar 4e dari efluen unit !PA, yaitu
masih mempunyai kandungan besi sebanyak
(.2' mg1lt. -edangkan standar baku mutu
kualitas air minum sesuai peraturan M70K7-
8! 0o. 9(7 1 M70K7- 1 :!! 1 '((' adalah
sebesar (.) mg1lt. %ntuk itu diperlukan unit !PA
&
standar untuk mengolah air baku tersebut,
sehingga untuk menindaklanjuti usaha tersebut
perlu diadakan e;aluasi dan optimalisasi
!nstalasi Pengolahan Air "!PA# untuk mengatasi
permasalahan air baku yang ada.
)... Tu&u#%
)...). Tu&u#% U'u'
,ujuan umum penulisan laporan tugas
akhir adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan strata satu "-&# di
Program -tudi ,eknik /ingkungan %ni;ersitas
Diponegoro.
)..... Tu&u#% K"usus
,ujuan khusus 7;aluasi dan
<ptimalisasi %nit Pengolahan Air 5ersih "!PA#
PDAM Klaten unit wilayah Kabupaten Klaten
adalah memberikan solusi terkait kebutuhan air
bersih pada musim kemarau dan kebutuhan
tahun mendatang. .una mencukupi kebutuhan
air baku PDAM Kabupaten Klaten perlu
dilakukan usaha$usaha meliputi=
&. Melakukan e;aluasi unit !PA PDAM
Klaten serta analisis kondisi eksisting
'. Melakukan optimalisai unit !PA
PDAM Klaten berdasarkan e;aluasi
kondisi eksisting
)./. Ru#%- Li%-,u0
8uang lingkup -tudi Kualitas Air baku
PDAM Kabupaten Klaten meliputi meliputi
lingkup tempat, sasaran, masalah, waktu.
Penjelasan masing$masing ruang lingkup
terdapat dalam uraian berikut =
)./.). Ru#%- Li%-,u0 T*'0#t
/okasi studi adalah Kabupaten Klaten,
Propinsi 3awa ,engah. /okasi studi adalah
!nstalasi Pengolahan Air "!PA# .ayamprit
dengan sumber air baku berupa sumur dalam
yang terletak di 3alan ,entara Pelajar,
.ayamprit, Klaten -elatan.
)././. Ru#%- Li%-,u0 M#s#+#"
-ecara garis besar ruang lingkup
pekerjaan studi ini adalah sebagai berikut =
&. Melakukan studi potensi sumber mata
air dilihat dari segi teknis yang
meliputi aspek kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas maupun aspek non teknis
'. Mengidentifikasi permasalahan air
baku
). Melakukan upaya kajian dan analisis
untuk mengatasi permasalahan yang
berkaitan dengan air baku
>. Membuat suatu e;aluasi, analisis, serta
alternatif desain teknis pengolahan air
baku untuk mengatasi permasalahan
yang ada meliputi lokasi penempatan
bangunan !nstalasi Pengolahan Air
"!PA#, menentukan jenis unit$unit
pengolahan yang sesuai dengan
karakteristik air baku serta tata letak
"lay out# unit$unit pengolahan air
*. Membuat D7D "Detail 7ngineering
Design#
. Menyusun 8encana Anggaran dan
5iaya "8A5# dan 5<? dari desain
pengolahan air baku.
7. Membuat -<P "-tandar <perasional
Prosedur# dari unit !nstalasi
Pengolahan Air "!PA#
).1. M#%2##t
Manfaat e;aluasi dan optimalisasi
Pengolahan Air "!PA# PDAM Kabupaten Klaten
adalah =
&. Mengatasi permasalahan yang selama
ini terjadi yaitu kendala kualitas air
baku yang ada
'. Menjamin kelangsungan penyediaan
air bersih untuk daerah layanan
Kabupaten Klaten untuk beberapa
tahun mendatang
). Meningkatkan tingkat pelayanan air
bersih bagi masyarakat Kabupaten
Klaten
.. TIN3AUAN PUSTAKA
..) K*4utu"#% Air B*rsi"
Kebutuhan air yang dikonsumsi
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah pemakai air,
serta karakteristik pemakai air. 6al$hal yang
mendorong adanya perbedaan tingkat
pemakaian air, Metcalf dan 7ddy "&99&= ')$'>#
menyebutkan beberapa faktor, sebagai berikut =
- !klim
- 3umlah Penduduk
- Pembangunan
- 7konomi
- Kualitas air baku
'
... Pr5*,si P*rtu'4u"#% P*%dudu,
5eberapa metode proyeksi penduduk yang
digunakan dalam perencanaan domestik
penyediaan air bersih adalah sebagai berikut
"3oetata, &997# =
a. Metode rata$rata aritmatik
Pt @ Po A "Pn A & $ Pn# t "'$&#
dimana Po adalahjumlah penduduk tahun ke (,
PnA& "Pn# adalah rata$rata pertumbuhan
penduduk, Pn adalah jumlah penduduk pada
tahun ke n, PnA& adalah jumlah penduduk pada
tahun ke nA&
b. Metode geometrik
Metode ini banyak sekali dipakai karena mudah
dan mendekati kebenaran
Pt @ Po "& A r#
n
"'$'#
dimana,Pt adalah jumlah penduduk tahun
proyeksi, Po adalah jumlah penduduk tahun
yang diketahui, r adalah persen pertambahan
penduduk tiap tahun, n adalah tahun proyeksi
c. Metode pertumbuhan seragam
Metode ini mengasumsi bahwa persen
pertumbuhan penduduk dari dekade ke dekade
adalah konstan dan perhitungan didasarkan
pada proses pertumbuhan rata$rata.
d. Metode selisih pertumbuhan
Baitu jumlah penduduk saat ini ditambah
dengan rata$rata pertambahan penduduk dalam
sepuluh tahun dan rata$rata selisih pertambahan.
e. Metode grafis "rentang grafis populasi#
Proyeksi penduduk dihitung dengan
menggunakan kur;a, plotting antara waktu
"tahun# dengan populasi.
../ Su'4*r d#% P*rs5#r#t#% Air B#,u
../.) Su'4*r Air B#,u
-umber air yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih banyak terdapat
di alam. Menurut 3oetata, &997 beberapa
sumber air baku yang dapat digunakan untuk
penyediaan air bersih dikelompokkan sebagai
berikut=
a. Air 6ujan
Air hujan disebut juga dengan air angkasa.
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada
besar kecilnya curah hujan di wilayah tersebut.
b. Air Permukaan
Pada umumnya air permukaan telah
terkontaminasi dengan berbagai Cat$Cat yang
berbahaya bagi kesehatan, sehingga
memerlukan pengolahan terlebih dahulu
sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.
c. Air ,anah
Dari segi kualitas air tanah bebas dari
polutan karena berada di bawah permukaan
tanah, tetapi tidak menutup kemungkinan
bahwa air tanah dapat tercemar oleh Cat$Cat
pengganggu kesehatan seperti kandungan 4e,
Mn, kesadahan.
d. Mata Air
Dari segi kualitas, mata air sangat baik bila
dipakai sebagai air baku, karena berasal dari
dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah
akibat adanya tekanan dalam tanah, sehingga
belum terkontaminasi oleh Cat$Cat pencemar.
Dilihat dari kuantitas jumlahnya sangat terbatas
sehingga hanya untuk pengolahan air dengan
kapasitas yang sedikit pula.
../.. P*rs5#r#t#% Air B#,u
-tandar kualitas air minum yang berlaku di
!ndonesia saat ini adalah Kepmenkes 8! 0o
9(71M70K7-1-K1:!!1'((', tanggal '9 3uli
'((', tentang -yarat$syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum. Air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. Pengawasan ini
mencakup standar kualitas, kuantitas dan
kontinuitas.
..1 P*%-+#"#% Air B*rsi"
Pengolahan air adalah usaha mengurangi
konsentrasi masing$masing polutan dalam air,
sehingga aman untuk digunakan sesuai dengan
keperluannya. Dalam analisa ,ugas Akhir kali
ini menggunakan analisa yang lebih spesifik
dari biasanya yaitu menggunakan filtrasi.
4iltrasi adalah "&# proses pemisahan Cat
padat dari cairan dengan cara melewatkan air
yang diolah melalui media berpori dengan
tujuan menghilangkan partikel$partikel yang
sangat halus "Martin, '((&#, "'# pemisahan
solid li/uid yang mana li/uid dilewatkan
melalui media berpori untuk memisahkan
suspended solid yang lebih halus "Mochtar,
&999#. -elama proses filtrasi terjadi beberapa
proses, antara lain "Martin, '((&# =
a. Penyaringan Me-anis
Proses ini terjadi pada saringan pasir
lambat dan saringan pasir cepat. Media yang
dipergunakan dalam filtrasi adalah pasir yang
mempunyai pori$pori yang cukup kecil.
,. Pengendapan
Proses ini hanya terjadi pada saringan pasir
lambat. 8uang antar butir media pasir berfungsi
sebagai bak pengendap kecil.
c. 2iological action
Proses ini hanya terjadi pada saringan pasir
lambat. -uspensi$suspensi yang terdapat dalam
air mengadung organisme$organisme
)
0ilter "saringan# biasa dikelompokkan
sesuai dengan tipe media yang digunakan antara
lain sebagai berikut "Mochtar, &999#=
&. *ingle medium filter "saringan satu
media#
-aringan yang menggunakan satu macam
media, biasanya pasir atau anthracite coal.
'. Dual media filter "dua media saringan#
-aringan ini menggunakan dua media,
biasanya dengan pasir dan anthracite coal.
). Multi media filter "banyak media#
5erikut merupakan hal$hal yang harus
diperhatikan dalam proses filtrasi=
a. Debit 4iltrasi
Debit filtrasi di hitung dengan persamaan =
0 @ &,'?
(,*
"'$)#
Debit masing$masing filter "?f#,
?f @ ?10 "'$>#
dimana, 0 adalah jumlah filter yang
dibutuhkan, ? adalah debit air input, ?f adalah
debit masing$masing filter.
b. Dimensi 4ilter
/uas filter dihitung dengan persamaan =
Af @ ?f1; "'$*#
Dimensi bak filter
Af @ p D l "'$#
dimana, Af adalah luas filter, p adalah panjang, l
adalah lebar.
c. Media 4ilter
Media filter terdiri dari media penyaring dan
media penahan. Media penyaring yang
digunakan adalah pasir, sedangkan media
penyangga berupa grael "kerikil#.
d. -istem %nderdrain
%nderdrain dapat berupa
". Plat dengan no++le
!. .eepee dengan lubang disamping
#. Pipa lateral pada manifold
,api pada semua underdrain headloss yang
berlaku pada lubang mengikuti persamaan=
hu @ k
g

'
'
"'$7#
dimana, h adalah headloss, ; adalah kecepatan,
g adalah gaya gra;itasi.
5ila menggunakan noCCle maka luas bukaan
noCCle "AnC# dihitung dengan =
n @
n+
,-
A
:p A
"'$
2#
dimana, kriteria luas bukaan underdrain " p@
(,>* + luas media#, Abk adalah luas
filter, AnC adalah luas bukaan noCCle, n
adalah jumlah noCCle.
Debit noCCle dihitung dari=
?nC @ ?f1 n "'$9#
dimana, ?nC adalah debit noCCle, ?f adalah debit
tiap filter, n adalah jumlah noCCle.
e. Kehilangan ,ekanan Ketika 4iltrasi
Kehilangan tekanan pada saat filtrasi terjadi di
setiap bagian unit filtrasi, yaitu media filter,
media penyangga dan sistem underdrain
5esarnya kehilangan tekanan pada media
filter dapat diketahui dengan persamaan berikut
6/media @

i
i
d
: ;D
g
D . (7 , &
>
'

"'$&(#
ED @
8e
'>
N
untuk 08e F & atau
"'$&&#
@
+
8e
'>
N

)> , (
)
8e
+
N
untuk 08e
G &
08e @

d. .
"'$&'#
dimana, D adalah kedalaman media "m#, ;
adalah kecepatan filtrasi "m1dt#, g adalah gaya
gra;itasi "9,2& m1dt
'
#, ED adalah koefisien
drag, D adalah berat friksi partikel "+#, d adalah
diameter partikel, "m#, adalah porosity "(,>'#,
H adalah spericity, "(,9'#, I adalah ;iskositas
kinematik, = (,29) D &(
$
m
'
1dtk ", @ '*
o
E#.
6eadloss pada media penyangga
diperhitungkan seperti halnya headloss pada
media filter. 6eadloss pada underdrain dihitung
dengan persamaan =
6eadloss pada noCCle " 6/nC #,
g

- <
n+
Ln+
'
'
= "'$&)#
6eadloss pada pipa noCCel
n+ pn+
:L
:;<W:D
=
<
*> , ( 1 &
) , '
#
'7* , (
" =
"'$&>#
6underdrain @ 6/nC A 6pnC
Dimana, 6/nC adalah headloss noCCle "m#, k
adalah koefisien kontraksi "'#, ;nC adalah
kecepatan pada noCCle "m1dt#, E6J adalah
koefisien gesekan pipa "&'(#, D adalah
diameter pipa "m# , /nC adalah panjang noCCle
"m#.
,otal headloss pada saat filtrasi adalah
jumlah headloss yang terjadi pada media
penyaring, media penyangga dan pada
underdrain.
f. 2ac-wash Water
>
5ackwash bertujuan untuk mengekspansi media
pasir dengan air supaya partikel "mudball# yang
mengendap dan melekat pada butiran bisa
terangkat dan terlepas dari butiran pasir dengan
mengalirkan air dari bawah >,ac-wash?
berlawanan arah dengan saat filtrasi. Persamaan
yang digunakan untuk ,ac-wash =
?bw @ Abk D ;bw "'$&*#
:bw @ ,d D ?bw "'$&#
dimana, ?bw adalah debit pencucian "m
)
1menit#,
Abk adalah luas filter "m
'
#, ;bw adalah kecepatan
aliran "m1jam#, :bw adalah ;olume aliran "m
)
#,
,d adalah lama backwash "menit#.
Pada saat pencucian diharapkan semua
media filter akan terangkat dan media
penyangga tidak terangkat. 5esarnya tinggi
ekspansi pada media filter dapat diketahui
dengan persamaan berikut=

=
# & "
. #. & "
e
i
e
:
L L

"'$
&7#
n
s
,w
e

= "'$&2#
' 1 &
.
# "
. .
)
>


= d
p
p p
;D
g

s
s
"'$
&9#
ED @
8e
'>
N
untuk 08e F & atau "'$
'(#
@
+
8e
'>
N

)> , (
)
8e
+
N
untuk 08e
G &
08e @

,w
d. .
"'$
'&#
dimana, /e adalah kedalaman media saat
terekspansi "m#, ;bw adalah kecepatan backwash
" (,((7 m1dt#, ;s adalah kecepatan mengendap
pasir "m1dt#, g adalah gaya gra;itasi "9,2&
m1dt
'
#, ED adalah koefisien drag, D adalah berat
friksi partikel "+#, d adalah diameter partikel
"m#, s adalah massa jenis pasir "',*#, w
adalah massa jenis air "&#, e adalah porosity
saat terekspansi, adalah spericity "(,9'#, I
adalah ;iskositas kinematik= (,29) D &(
$
m
'
1dtk
", @ '*
o
E#
5erat partikel media saat filtrasi dan saat
,ac-wash maka besarnya headloss pada media
filter saat ,ac-wash adalah =
# & "
# "

= :
p
p p
L: <L
p
md,w
"'$
''#
Dimana, 6/mdbw adalah headloss media
backwash, / adalah tebal media "m#, po adalah
massa jenis media "',*#, p adalah massa jenis
air "&#, adalah porosity saat terekspansi
"(,>'#.
Pada saat pencucian media penyangga tidak
mengalami ekspansi1terangkat, sehingga
kehilangan tekanan pada media penyangga
diperhitungkan seperti halnya headloss pada
media filter. -edangkan headloss pada
underdrain dihitung dengan persamaan =
g

- <
n+
Ln+
'
'
= "'$')#
6eadloss pada pipa noCCle
n+ pn+
:L
:;<W:D
=
<
*> , ( 1 &
) , '
#
'7* , (
" =
"'$'>#
6 backwash underdrain @ 6/nC A 6pnC "'$'*#
3adi total headloss pada saat ,ac-wash
adalah jumlah headloss yang terjadi pada media
penyaring, media penyangga dan pada
underdrain.
Air bekas pencucian filter ",ac-wash#
ditampung dalam saluran gutter menuju saluran
gullet dan selanjutnya dibuang melalui saluran
drain.
g. Perpipaan
Persamaan yang digunakan untuk mengetahui
dimensi pipa, yaitu pipa inlet, outlet, washline,
drain adalah sama "yang membedakan adalah
kriteria desain kecepatan dalam pipa yang
digunakan#, yaitu =

=
A
f
=

A
D
. >
= "'$
'#
dimana, A adalah luas penampang pipa "m
'
#, ?f
adalah debit tiap filter "m
)
1dt#, ; adalah
kecepatan aliran dalam pipa "m1dt#.
h. Pompa 2ac-wash
Debit ,ac-wash per bak filter
? @ ; D A "'$'7#
Daya pompa teoritis tipe panggung

s
< = g
p
. . .
=
"'$
'2#
Dimana, ? adalah debit backwash "m
)
1dt#, ;
adalah kecepatan aliran "m1dt#, A adalah luas
*
filter "m
'
#, p adalah daya pompa "kJ#,

adalah berat jenis air "&(((#, g adalah gaya


gra;itasi "9,2#, 6s adalah tinggi statis "m#,

adalah (,9.
/. METODOLOGI
Diagram alir metodologi perencanaan
adalah sebagai berikut.
G#'4#r ). Diagram Alir Metodologi
Perencanaan
1. KONDISI EKSISTING DAN ANALISIS
PEMBAHASAN
1.).)L*t#, d#% Lu#s 6i+#5#"
Kota merupakan bagian dari
wilayah Kabupaten , Propinsi 3awa ,engah.
-ecara geografis, Kota terletak di tengah$
tengah wilayah Kabupaten dan secara
astronomis letaknya adalah di antara &&(K

)>L *7M N &&(K )*L >(M 5ujur ,imur dan 7K


>*L &*M N 7K >*L *M /intang -elatan.
1.)... A%#+isis P*'4#"#s#%
1.)...)A%#+isis Pr5*,si 3u'+#" P*%dudu,
Perkembangan atau
pertumbuhan penduduk merupakan faktor
yang memegang peranan utama dalam
perencanaan penyediaan air bersih suatu
kota. 6al ini disebabkan oleh semakin
bertambahnya jumlah penduduk tentunya
akan meningkatkan jumlah pelanggan atau
konsumen air bersih suatu kota. Dalam
proyeksi penduduk diperlukan suatu metode
pendekatan tertentu yang disesuaikan
dengan karakteristik daerah yang ada.
Perhitungan proyeksi jumlah penduduk
merupakan metode perkiraan jumlah
penduduk pada kurun waktu beberapa tahun
"n tahun# mendatang sesuai dengan jangka
waktu perencanaan.
Dari hasil proyeksi dengan
metode geometri tersebut diperoleh jumlah
penduduk Kota pada &( tahun mendatang,
yaitu tahun '('( sebesar &)(.92( jiwa.
5erarti dalam waktu &( tahun mendatang
penduduk Kota diperkirakan akan
bertambah sejumlah 9.72& jiwa. 6al ini
tentunya akan berpengaruh cukup besar
pada peningkatan pemakaian air bersih
setiap tahunnya di Kota . Dengan kata lain
pihak PDAM Kabupaten harus menyiapkan
langkah$langkah nyata untuk memenuhi
permintaan air bersih yang setiap tahunnya
otomatis akan terus bertambah. /angkah
yang harus dipersiapkan adalah berupa
program jangka panjang terkait usaha$usaha
identifikasi potensi perairan wilayah
maupun penyiapan infrastruktur PDAM
Kabupaten sendiri. Proyeksi penduduk
Kota dapat dilihat pada T#4*+ 1.7. berikut.
,abel 1.7. Proyeksi Penduduk Kota 3angka
Jaktu &( ,ahun
T#"u% 3u'+#"
'((2 &'&.&99
'((9 &''.)'7
'(&( &').>*
'(&& &'>.&>
'(&' &'*.77>
'(&) &'.9>>
'(&> &'2.&'
'(&* &'.2''
'(& &'7.)2
'(&7 &'2.>'
'(&2 &'9.'9>
'(&9 &)(.&))
'('( &)(.927
*um,er =
Perhitungan
Dalam
1.)...). A%#+isis Pr5*,si K*4utu"#% Air
B*rsi"
Dalam menentukan besarnya
kebutuhan air bersih suatu daerah
perencanaan harus mempertimbangkan
standar perencanaan kebutuhan air bersih
dan kondisi daerah perencanaan yang sudah
ada. -tandar yang digunakan dalam
menghitung kebutuhan air bersih suatu
daerah ditentukan berdasarkan ketentuan
dari instansi terkait serta berdasarkan
literatur yang ada. -tandar kebutuhan yang
digunakan dalam perencanaan di %nit
Pelayanan
-tandar kebutuhan air bersih
yang digunakan dalam e;aluasi dan analisis
kebutuhan untuk &( tahun ke depan adalah
kebutuhan air untuk kategori Kota -edang
karena jumlah penduduk Kota pada tahun
'(( adalah &((.((($*((.((( jiwa.
Proyeksi kebutuhan air wilayah Kota
diperoleh dari data proyeksi penduduk Kota
dan fasilitas$fasilitas yang akan dilayani
oleh instalasi pengolahan air bersih %nit
Pelayanan Kota dalam jangka waktu &(
tahun kedepan di sajikan dalam T#4*+ 1.)1
berikut ini. -edangkan grafik proyeksi
kebutuhan air secara lengkap untuk &( tahun
mendatang tercantum dalam grafik pada
Gr#2i, 1./. berikut ini. Perhitungan
proyeksi kebutuhan air untuk &( tahun ke
depan secara lengkap tercantum dalam
T#4*+ 1.)8. ",erlampir#
7
.rafik 1./. .rafik Proyeksi Kebutuhan Air
untuk &( ,ahun Mendatang
*um,er = Perhitungan
1... A%#+isis K%disi Air B#,u
1...). Su'4*r Air B#,u d#% K#0#sit#s
Prdu,si
-umber air baku yang
digunakan adalah Mata Air O -umur
Dalam. Mata air yang digunakan adalag MA
/anang dan MA .eneng, sedangkan sumur
dalam yang digunakan berasal dari DJ !
.ayamprit. MA .eneng berlokasi di Desa
0grundul, Kecamatan Kebonarum,
Kabupaten yang berjarak ,* km dari
daerah pelayanan. 7le;asi muka air pada
,roncaptering adalah ''',92 m dpl.
Kapasitas MA .eneng berdasarkan data dari
DP% Pengairan Eabang Dinas 5engawan
-olo adalah '&) l1dt, dengan debit
pemanfaatan oleh PDAM sebesar &*( l1dt.
MA /anang berlokasi di Desa Malang
3iwan, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten
dengan ele;asi muka air pada ,roncaptering
'&2,) m dpl. Mata air yang berjarak km
dari Pona !! ini berkapasitas 22 l1dt, dan
yang dimanfaatkan untuk penyediaan air
minum sebesar *( l1dt. 5erikut ini kapasitas
sumber air dan jumlah produksinya pada
masing$masing sumber air baku di Kota .
,abel 1.)9. Kapasitas -umber dan Produksi
Air Kota ,ahun '(&(
-umber= PDAM Ka,upaten
-aat ini sumber air baku yang di
gunakan berasal dari ' mata air, yaitu Mata
Air /anang dan Mata Air .eneng, serta dari
-umur Dalam ! O !! .ayamprit. %ntuk
kondisi saat ini sudah mencukupi, tapi
berdasar hasil perhitungan proyeksi
kebutuhan air untuk &( tahun mendatang
ternyata debit air yang ada saat ini tidak
cukup untuk memenuhinya. %ntuk itu di
ambil alternatif yaitu dengan memanfaatkan
' sumur dalam yang belum beroperasi, yaitu
dari -umur Dalam Permadi Karya dan
-umur Dalam 3onggrangan. Proyeksi
kebutuhan air bersih dan persediaan sumber
air baku di Kota bisa di lihat pada grafik
berikut.
.rafik 1.1. .rafik Proyeksi Kebutuhan Air dan Persediaan
-umber Air 5aku Kota Klaten
2
*um,er= Perhitungan
-umber air permukaan yang ada
di Kota tidak digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan air minum, melainkan digunakan
sebagai air irigasi serta saluran pembuangan
air limbah dan dan saluran drainase. -ungai$
sungai yang ada di Kota adalah sungai kecil
dan debitnya juga kecil sehingga tidak
memenuhi jika digunakan sebagai sumber
air baku.
1..... A%#+isis K%ti%uit#s Air B#,u
-umber air baku yang di
gunakan pada %nit !nstalansi Pengolahan
Air "!PA# .ayamprit khusus yang berasal
dari sumur dalam saja, yaitu dari -umur
Dalam .ayamprit. -umur dalam atau sumur
bor ini dibuat dengan kedalaman &*( m,
dengan pertimbangan jangka panjang akan
diaktifkan sepanjang tahun sehingga pada
musim kemarau PDAM Kabupaten %nit
Pelayanan Kota tidak akan mengalami
kekeringan. 4luktuasi
.rafik 1.8. .rafik 4luktuasi Debit
-umur Dalam
*um,er= PDAM Kabupaten
Kedalaman sumur mencapai &*( m
dan pemasangan pompa kedalam sumur
pada ele;asi '* m, di harapkan fluktuasi ini
tidak berpengaruh pada kapasitas debit air
sumur dalam sehingga dapat dimanfaatkan
sepanjang tahun. Dengan kata lain sumber
air yang berupa sumur dalam ini dapat
dimanfaatkan secara kontinu sepanjang
tahun dan sepanjang tahun perencanaan
tentunya.
%ntuk menjaga kontinuitas air
baku sumur dalam dan mata air di
lakukanbeberapa usaha, antara lain=
&. Melakukan konser;asi di sekitar MA
/anang O MA .eneng dan sumur
dalam.
'. Mensosialisasikan rencana strategis
pengadaan air bersih Kota kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten dengan
tujuan mendapatkan legalitas hukum.
). Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat terutama sekitar sumber air
akan pentingnya daya dukung
lingkungan terhadap kelangsungan
pengadaan sumber air bersih.
1.../. A%#+isis Ku#+it#ti2
Analisis yang dilakukan
untuk sumber air baku meliputi parameter
fisika, parameter kimia dan parameter
khusus. Analisa kualitas air baku ini
berfungsi untuk menentukan proses$proses
pengolahan apa saja yang dibutuhkan agar
menghasilkan air bersih yang memenuhi
standar baku mutu sehingga aman
dikonsumsi oleh masyarakat. Data kualitas
air baku yang diperoleh dari hasil
pengukuran disajikan pada T#4*+ 1.)7.
,abel 1.)7. Data Kualitas Air 5aku
*um,er= PDAM Kabupaten
-aat ini sumber air baku yang
di gunakan berasal dari Matra Air /anang O
Mata Air .eneng serta dari & sumur dalam,
yaitu -umur Dalam ! .ayamprit. 7;aluasi
dan analisis kualitas sumber air baku
tersebut berdasarkan pada kriteria kualitas
air menurut Peraturan Menteri Kesehatan
9
0omor >& tahun '((' tentang -yarat$
syarat dan Pengawasan Kualitas Air bisa di
lihat pada ,abel 1..:. berikut.
,abel 1..:. Perbandingan Kualitas Air 5aku dengan -tandar 5aku Mutu
0o. Parameter -atuan Mata Air

K*t
/anang .eneng DJ ! St#%d#r Air Mi%u' U'u'
A. ;ISIKA ! !! !!! P*r'*%,*s
..
USEPA /. 6HO
&. 5au $
tak
berbau
tak
berbau amis $ $ $ Q
'. 3uml. Pat Padat terlarut ",D-# mg1l &&9 &'9 '>( &.((( *(( &.(((
). Kekeruhan "skala 0,%# 0,% ttd ttd &> * * * Q
>. 8asa $
tak
berasa
tak
berasa
tak
berasa $ $ $
*. ,emperatur
o
E '7 '7 '7 )(K E $ $
. Jarna ,E% ttd ttd 22 &* &* &* Q
B. KIMIA
). Ki'i# A%r-#%i,
&. Air raksa mg1l ttd ttd ttd (,((& $ $
'. Arsen mg1l ttd ttd ttd (,(& (,(& (,(&
). 5esi mg1l (.&* (,'' '.2 (,) (,) (,) Q
>. 4luorida mg1l (,&9 (,'> (,' &,* > &,*
*. Kadmium mg1l ttd ttd ttd (,(() (,((* (,(()
. Kesadahan "EaE<)# mg1l >7 * &'' *(( $ $
7. Klorida mg1l ),9 ',9 *,9 '*( $ $
2. Kromium "Er
A
# mg1l F /D F /D F /D (,' (,' (,'
9. Mangan mg1l F /D F /D (,9 (,& (,(& (,(& Q
&(. 0atrium mg1l &* &* )' (,7 ' (,7
&&. 0itrat mg1l (,27 &,'* (,()7 (,) (,) (,) Q
&'. 0itrit mg1l (,((& F /D (,(( &,* > &,*
&). Perak mg1l F /D F /D F /D (,(() (,((* (,(()
&>. p6 $ 7, 7 7,> ,* N 2,* ,* $ 7,* ,* $ 7,*
&*. -elenium mg1l $ $ $ (,(& (,(* (,(&
&. -eng mg1l F /D (,(7 (,()' ) * )
&(
&7. -ianida mg1l F /D F /D F /D (.(7 $ $
&2. -ulfat mg1l > * && '*( '*( '*(
&9. ,imbal mg1l F /D F /D F /D (,(& $ $
.. Ki'i# Or-#%i,
'(. Detergent mg1l ttd ttd ttd
'&. Pat <rganik "KMn<># mg1l &,*2 ',*' &,*9 (,((9 $ $ Q
*um,er= &. Data kualitas air baku PDAM '(&(
'. Kep.Men.Kes 8! 0o. 9(71Menkes1-K1:!!1'(('
). Jorld 6ealth <rganiCation, '((
5erdasarkan hasil perbandingan
kualitas air baku dengan kualitas air minum
milik Kep.Men.Kes 8! 0o.
9(71Menkes1-K1:!!1'((', Jorld 6ealth
<rganiCation, '((, %nited -tates of America
7n;ironmental Protection Agency, '((),
dapat diketahui beberapa parameter air yang
tidak memenuhi dari ketiga peraturan tersebut
diatas untuk persyaratan air minum yaituR bau,
kekeruhan, warna, besi, mangan, nitrat, dan
KMn<>.
>.). A%#+isis U%it P*%-+#"#% Air
!nstalasi air bersih PDAM
Klaten memiliki unit operasi dan unit
proses !PA berupa aerator dengan bentuk
tray aerator yang berfungsi untuk
oksidasi 4e. 8oughing filter sebagai
media pengendapan sekjaligus penyaring
dari larutan besi yang sudah menjadi
bentuk endapan1suspensi dari hasil
oksidasi, kemudian filtrasi. -ebelum di
alirkan ke reser;oir di bubuhkan khloor
terlebih dahulu untuk mencegah
pertumbuhan mikrobiologi selama
penyimpanan atau distribusi.

G#'4#r 1... %nit !PA PDAM Klaten
-umber9 Pengamatan Lapangan% !'"'
1./... B#%-u%#% A*r#tr
G#'4#r 1.1. ,ray Aerator
-umber9 Pengamatan Lapangan%!'"'
Kualitas air baku yang berasal
dari sumur dalam ini mempunyai kandungan
besi yang cukup besar, yaitu '.2 mg1liter,
sehingga perlu adanya treatmen lagi untuk
menurunkan konsentrasi besi ini. ,reatment
pertama yaitu pada unit ,ry Arator.
Kandungan 4e dan Mn air baku !PA PDAM
sangat tinggi. %ntuk menghilangkannya
salah satu treatment yang dipakai adalah
dengan aerasi, yaitu dengan prinsip dasar
mengontakkan air baku dengan udara
sehuingga menimbulkan reaksi oksidasi
sehingga besi terlarut dalam air dapat di
hilangkan pada proses berikutnya karena
telah berubah menjadi besi endapan yang
tidak terlarut dalam air. 8eaksi antara 4e
dan Mn dengan udara "<'# akan
menghasilkan reaksi oksidasi sehingga 4e
'A
akan diubah menjadi 4e
)A
dan Mn
'A
akan
dirubah menjadi Mn
>A
. 8eaksi antara 4e dan
Mn dengan udara dapat digambarkan dalam
persamaan reaksi berikut ini
"Kawamura,&99&#=
>4e"6E<)#' A <' A '6'<
>4e"<6#) A 2E<'
'Mn-<> A 'Ea"<6#' A <'
'Mn<' A 'Ea-<> A '6'<
Aerator yang digunakan di
PDAM menggunakan jenis Multiple ,ray
&&
Aerator dengan > tingkat. Air baku yang di
pompakan ke atas menara aerasi kemudian
akan terpancarkan jatuh melalui tiap tray.
Air baku yang mengandung besi terlarut
akan teroksidasi dengan senyawa oksigen di
udara sehingga akan terbentuk Cat padat
tersuspensi halus yang dapat di hilangkan
melalui pengendapan dan penyaringan. ,ray
aerator ini terdiri atas > tingkat. Masing$
masing tray memiliki tinggi total 7* cmR
dengan jarak antar tray ** cm. ,ebal media
berpori &* cm serta tebal kayu penyangga *
cm. ,ray aerotor ini memiliki lubang$lubang
pada tiap tingkatnya yang dilengkapi dengan
kawat kassa, yang berguna untuk
memperkecil butiran air yang jatuh sehingga
mengakibatkan luas kontak antara butiran
air dan udara semakin besar, yang
mengakibatkan transfer oksigen pun juga
semakin cepat sehingga proses oksidasi
akan semakin optimal.
Media yang di gunakan pada
tingkat pertamadi isi dengan potongan pipa
p;c. ,ingkat kedua berisi bola$bola plastik
bergerigi yang dilapisi bakteri besi. Kontak
yang terjadi antara air dengan bola$bola tadi
diharapkan terjadinya lapisan semacam
lumut yang menyelimuti bola$bola bergerigi
tadi, sehingga penyisihan 4e akan semakin
optimal. ,ingkat ketiga diisi lagi dengan
potongan$potongan pipa p;c, dengan tujuan
untuk memperlama waktu kontak antara air
dengan udara sehingga proses oksidasi dapat
berjalan sempurna. ,ingkat ke empat di isi
dengan kapur tohor yang berfungsi sebagai
pengaturan Ph. Proses pembersihan media
di lakukan bulan sekali.
-elama proses aerasi
berlangsung ada beberapa hal yang berperan
penting dalam proses tersebut, di antaranya
adalah jumlah oksigen terlarut dan
temperatur. Kedua unsur ini akan saling
mempengaruhi. <ksigen yang terlarut
selama proses oksidasi berlangsung bila
jumlahnya berlebihan akan menimbulkan
masalah korosi, yang hal ini ternyata sangat
di pengaruhi temperatur air. -emakin tinggi
temperatur air, semakin tinggi pula
konsentrasi D<$nya. "Modul Pelatihan
,omcat Perpamsi, '(('#
G#'4#r 1.8 ,ingkat > ,ray Aerator
Sumber 9 Pengamatan Lapangan% !''"'
1./...). A%#+isis T*,%is D*s#i% Tr#5
A*r#tr

T#4*+ 1.)7. Perbandingan Analisis ,eknis 5angunan ,ray Aerator dengan KriteriDesain
Spesifkasi Teknis Kriteria Desain
Kondisi
Eksisting Ket
R%#+d. L, Drst*
Debit air baku 14 lt/det
Beban permukaan 37-50 m3/m2/jam &&.7>2 m
)
1m
'
1jam TM
Total waktu kontak 10 det 27.''9 detik !"
Tebal Media 5 - 15 #m 15 #m !"
$arak antar tra% 30 - 75 #m 55 #m !"
$umla& tar% 3 - ' tra% 4 tra% !"
-umber= <asil Perhitungan
&'
1././. Ru-"i%- ;i+t*r
G#'4#r 1.9. Desain %p flow 84
-umber 9 Data *e-under
G#'4#r 1.<. 5ak 8oughing 4ilter
-umber 9 Pengamatan Lapangan !'"'
%nit ini merupakan gabungan
dari unit sedimentasi dan filtrasi. Air dari
aerotor dialirkan ke unit ini dengan aliran
dari bawah ke atas melalui pipa orifice
dengan diameter >M, sehingga besi yang
telah teroksidasi bisa terendapkan disini.
8oughing filter ini di isi dengan media
gra;el dengan ukuran yang beragam sampai
) tingkat.
%nit ini diharapkan mampu
menurunkan konsentrasi besi terlarut yang
sudah teroksidasi menjadi bentuk suspensi.
-pesifikasi dari tiap lapisan gra;el adalah
sebagai berikut =
a. ,ingkat paling atas
5erisi gra;el dengan diameter (.> $ (.7
cm serta ketebalan lapisan 7* cm.
b. ,ingkat kedua
5erisi gra;el dengan diameter (.7 $ &
cm, ketebalan lapisan *( cm.
c. ,ingkat paling bawah
5erisi gra;el dengan diameter & $ &.*
cm, dan ketebalan lapisan *( cm.
Aliran air melalui gra;el$
gra;el tadi diharapkan mampu membentuk
lapisan semacam lumut, yang nantinya bisa
memperkecil lubang antar gra;el sehingga
filtrasi ataupun penyaringan besi yang sudah
teroksidasi bisa lebih optimal.
Kolam sedimentasi didesain untuk
menghasilkan aliran up-flow. Aliran up-flow
mengalirkan air dari arah bawah ke atas N
berlawanan dengan arah pengendapan yang dari
atas ke bawah. Aliran up-flow membantu
pengendapan. Pada awal pemakaian kolam
sedimentasi pengendapan kurang begitu efektif.
Perubahan terjadi setelah beberapa jam,
pengendapan akan semakin efektif. 6al ini
disebabkan akibat pada awal pemakaian kolam
sedimentasi belum terbentuk selimut lumpur
"sludge ,lan-et#. -eiring berjalannya waktu
kecepatan pengendapan akan relati;e konstan.
4enomena ini terjadi karena
pada awal pemakaian bak aliran masih
belum stabil. 0amun setelah terjadi
keseimbangan kecepatan pengendapan
dengan kecepatan aliran ke atas
pengendapan menjadi efektif. -tabilitas
pengendapan disebabkan karena
menyebabkan terjadi tumbukan antara flok$
flok yang akan mengendap dengan flok$flok
kecil yang terbawa aliran, sehingga
mengakibatkan terbentuknya selimut lumpur
yang akan semakin tebal seiring dengan
berjalannya waktu. Keberadaan selimut
lumpur mengakibatkan terjadinya kontak
&)
filtrasi yang mampu menyaring endapan
berukuran kecil sehingga tidak terbawa
aliran "0otodarmodjo,'((>#.
Dimensi panjang bak roughing
filter sebesar >.* m dan lebar ) m. Dimensi
ini tidak memenuhi kriteria desain yang
dipersyaratkan Kawamura "&99&# karena
perbandingan panjang dengan lebar
seharusnya *=&. Kedalaman air telah
memenuhi kriteria desain yang
dipersyaratkan Kawamura "&99&#.
Darmasetiawan "'((&#
mempersyaratkan waktu tinggal antara & N '
jam. Perhitungan menggunakan persamaan
'.&' diperoleh td bak sedimentasi sebesar
&,&*& jam "memenuhi#. -elain itu tingkat
turbulensi dan uniformitas aliran, yang
diketahui melalui besaran nilai 8e dan 4r,
perlu dihitung. Dengan persamaan '.7 dan
'.2 diperoleh nilai 8e sebesar 7*&',>(22
dan 4r sebesar (,>9D&(
$*
. 0ilai 8e hasil
perhitungan menurut Darmasetiawan tidak
memenuhi "8e = F*((#. Artinya aliran masih
belum laminar karena turbulensi aliran
masih terlalu besar sehingga pengendapan
kurang maksimal. %niformitas
menunjukkan keseragaman aliran. 3ika
bilangan 4r tidak terpenuhi menandakan
bahwa aliran dalam kolam sedimentasi
kurang seragam.
6asil Perhitungan 5angunan -edimentasi
Krit*r
i#
D*s#i
%
S#t
u#%
B*s#
r#%
Ni+#i
H#si+
P*r"it
u%-#%
A%#+i
sis
P = /
&
& = * & = &,*) ,idak
meme
nuhi
Kedal
aman
Air
&
Met
er
) N * & ,idak
Meme
nuhi
,d
'
jam & N ' &,*)( Meme
nuhi
08e
'
F*(( 7*&',>
(22
,idak
meme
nuhi
04r
'
G&(
$*
(,>9D&
(
$*
,idak
Meme
nuhi
1./.1. ;i+tr#si
%nit filtrasi yang digunakan
berupa media -aringan Pasir Aktif. 7fluen
dari roughing filter dialirkan ke unit
saringan pasir aktif dengan aliran dari atas
ke bawah melalui pipa outlet roughing filter,
yang terdiri dari pipa orifice dengan
diameter 2M. Media dari unit ini berupa pasir
aktif dengan ketebalan 7( cm. Dasar lapisan
terdapat pipa dengan lubang$lubang
"orifice#, yang berfungsi sebagai pipa outlet
untuk kemudian dialirkan pada reseroir
penampung. -istem aliran air baku yang
masuk serta aliran keluar dilengkapi dengan
katup$katup atau klam yang difungsikan
ketika saat pencucian "back wash#

G#'4#r 1.7. 5ak 4iltrasi
-umber= Pengamatan Lapangan% !'"'
,abel 1..<. Perbandingan Analisis ,eknis %nit 4iltrasi dengan Kriteria Desain
Spesifkasi Teknis Kriteria Desain Kondisi Eksisting Keterangan
R%#+d. L, Drst*
Kecepatan 4iltrasi *$&'.* m
)
1m
'
1jam &*.>) m
)
1m
'
1jam ,idak Memenuhi
,otal 6eadloss 4iltrasi (.'$) m '( cmS(.'( m Memenuhi
Ketinggian media saat terekspansi 9($( cm &.&** mS &&*.* m Memenuhi
Kecepatan 5ackwash &2$'* m1jam '* m 1jam Memenuhi
1./. A%#+isis Titi, S#'0+i%- d#% 6#,tu
T*r"#d#0 P*%uru%#% K#d#r B*si
Penelitian dilakukan selama 7
hari, pada tanggal &* Mei '(&( sampai
dengan '& Mei '(&( dengan ;ariabel titik
&>
sampling dan waktu. %ntuk ;ariabel titik
sampling dilakukan pada setiap titik unit
!PA dengan pengambilan sampling pada
setiap effluentnya, sedangkan untuk ;ariabel
waktu dilakukan sebanyak tiga kali dalam
setiap harinya yaitu pada pukul (2.((,
&).((, serta pukul &.((. Dengan melakukan
penelitian dan analisis melalui ' ;ariabel ini
harapannya bisa di ketahui titik serta waktu
paling optimal kinerja dari setiap unit !PA
dalam penyisihan 4e
'A.
Analisis kadar 4e
'A
dilakukan dengan menggunakan alat
spektrofotometer, yaitu dengan spesifikasi
D8 N '(( T6AE6M. %ntuk pemeriksaan
kadar 4e alat ini bekerja pada panjang
gelombang *&( nm. %ji kadar 4e dengan
alat ini dapat diketahui kadar 4e
'A
dari air
sampel dalam satuan mg1l. -elain kadar
4e'A dilakukan juga uji kadar ph.
G#'4#r 1.):. -pektrofotometer
T#4*+ 1..=. Ni+#i Efisiensi Penurunan Besi Terlarut Pda Tiap Unit Pengolahan
TANGGAL JAM IPA Gayamprit
Aerasi Roughing ilter ILTRA!I
input output

(%) input output

(%) input output



(%)
8.
oo
2,50 1,80
28,0
0 1,80 1,50
16,6
7
1,5
0 0,95

37
15/05/'10 13.
oo
2,50 1,50
40,0
0 1,50 1,30
13,3
3
1,3
0 0,94

2(
16.
oo
2,50 1,90
24,0
0 1,90 1,45
23,6
8
1,4
5 0,90

3(
8.
oo
2,43 1,64
32,5
1 1,64 1,32
19,5
1
1,3
2 1,00

24
16/05/'10 13.
oo
1,82 1,43
21,4
3 1,43 1,30 9,09
1,3
0 0,90

31
16.
oo
2,45 1,65
32,6
5 1,65 1,25
24,2
4
1,2
5 0,85

32
8.
oo
2,50 1,80
28,0
0 1,80 1,45
19,4
4
1,4
5 0,94

35
17/05/'10 13.
oo
2,42 1,70
29,7
5 1,70 1,50
11,7
6
1,5
0 0,94

37
16.
oo
2,50 1,60
36,0
0 1,60 1,35
15,6
3
1,3
5 0,93

31
8.
oo
2,50 1,70
32,0
0 1,70 1,42
16,4
7
1,4
2 0,92

35
18/05/'10 13.
oo
2,50 1,70
32,0
0 1,70 1,45
14,7
1
1,4
5 0,89

3'
16.
oo
2,50 1,50
40,0
0 1,50 1,20
20,0
0
1,2
0 0,83

31
8.
oo
2,60 1,52
41,5
4 1,52 1,30
14,4
7
1,3
0 0,81

3(
&*
19/05/'10 13.
oo
2,45 1,25
48,9
8 1,25 1,16 7,20
1,1
6 0,84

2(
16.
oo
2,50 1,24
50,4
0 1,24 1,15 7,26
1,1
5 0,85

2)
8.
oo
2,38 1,17
50,8
4 1,17 1,10 5,98
1,1
0 0,87

21
20/05/'10 13.
oo
2,45 1,17
52,2
4 1,17 1,09 6,84
1,0
9 0,88

1'
16.
oo
2,45 1,18
51,8
4 1,18 1,10 6,78
1,1
0 0,87

21
8.
oo
2,16 1,24
42,5
9 1,24 1,14 8,06
1,1
4 0,88

23
21/05/'10 13.
oo
2,13 1,18
44,6
0 1,18 1,10 6,78
1,1
0 0,86

22
16.
oo
2,16 1,22
43,5
2 1,22 1,11 9,02
1,1
1 0,84

24
*ata-rata 8.
oo
2,44 1,55
36,5
0 1,55 1,32
14,3
7
1,3
2 0,91 30,39
13.
oo
2,32 1,42
38,4
3 1,42 1,27 9,96
1,2
7 0,89 29,01
16.
oo
2,44 1,47
39,7
7 1,47 1,23
15,2
3
1,2
3 0,87 29,03
*ata-rata/
+ari 2,4 1,4(
3(,2
3 1,4( 1,27
13,1
(
1,2
7 0,(' 2',4(
Gr#2i, 1.<. 8ata$rata 7fisiensi Penurunan
4e
'A
pada %nit Aerasi
Gr#2i, 1.=. 8ata$rata 7fisiensi Penurunan
4e
'A
pada %nit 8oughing 4ilter
Gr#2i, 1.7. 8ata$rata 7fisiensi Penurunan
4e
'A
pada %nit 4iltrasi
-etelah melakukan proses
pengkajian terutama data$data kualitas air
yang diperoleh dengan uji sampling maka
diperoleh kesimpulan bahwa ternyata unit
unit pengolahan yang ada belum dapat
menyisihkan kandungan 4e
'A
secara
optimal. Pada effluent terakhir setelah
filtrasi di dapatkan kualitas kadar 4e
'A
sebesar (.29 mg1lt. !ni berarti beban 4e yang
harus dikurangi total adalah sebesar (.*9
mg1lt. Dari hasil pengujian terhadap kinerja
setiap unit menunjukkan bahwa unit yang
paling efektif dalam melakukan penyisihan
4e
'A
adalah pada unit aerator, yaitu sebesar
)2.')+.
1.1. P*'i+i"#% A+t*r%#ti2
). A+t*r%#ti2 I >
R*sir,u+#si A*r#si
&
%nit Pengolahan > Aerasi,
bak penampung, roughing filter,
filtrasi
Keuntungan >
<ptiomalisasi efisiensi penyisihan
cukup besar. 7fisiensi satu kali aerasi
adalah sebesar )2,' + sehingga bila
dilakukan resirkulasi efisiensi bisa
sampai 7,>+.
Kerugian =
5iaya yang di butuhkan besar, karena
harus menambahkan & lagi bak
penampung. Di butuhkan juga
tambahan pompa untuk resirkulasi
sehingga biaya dario pengadaan listrik
semakin besar.
.. A+t*r%#ti2 II >
P*%#'4#"#% K+' Adsr4si
%nit Pengolahan = Aerasi,
roughing filter, kolom adsorbs, filtrasi
Keuntungan >
<ptiomalisasi efisiensi penyisihan
cukup besar, yaitu sebesar 2',72+
Kerugian =
5iaya sangat mahal, karena berarti
menambah uinit baru serta peningkatan
biaya operasional. Di samping itu
penyisihan dengan menggunakan
kolom adsorbs ini untuk jangka waktu
lama juga kurang efektif, karena harus
mengganti media adsorbsi yang artinya
akan ada penambahan biaya lagi.
/. A+t*r%#ti2 III > P*%#'4#"#%
(0*%i%--i#%) '*di# ;i+tr#si
%nit Pengolahan = Aerasi,
roughing filter, filtrasi
Keuntungan >
,idak perlu mengubah unit yang sudah
ada, hanya melakukan penambahan
media saja. 7fisiensi relati;e lebih
besar yaitu sekitar >( + dengan
kandungan besi terlarut pada effluent
terakhir sebesar (.7+
Kerugian =
Perlu operasional yang cukup rumit,
tapi hanya di awal saja pada saat
penggantian "penambahan media filter#
1. A+t*r%#ti2 IV > P*%--#%ti#% U%it
R; '*%&##di U%it ;i+tr#si
%nit Pengolahan = Aerasi,
filtrasi
Keuntungan >
,idak perlu mengubah unit yang sudah
ada, hanya melakukan penggantian
media pada bak roughing filter untuk
kemudian di ubah fungsi menjadi bak
filtrasi..sehingga terdapat unit filtrasi
secara seri 7fiseinsi remo;el cukup
tinggi dengan kandungan besi terlarut
sebesar (.>' mg1lt
Kerugian = Perlu
operasional yang cukup rumit, tapi
hanya di awal saja pada saat
penggantian media filter pada bak
roughing filter mengingat pada
roughing filter menggunakan tipe
aliran secara up flow.
T#4*+ 1./1. 7fisiensi Penurunan 5esi ,erlarut pada Alternatif %nit Pengolahan
-
o
.lternati/
0en1ola&an 234ien4i *emo5el "adar Be4i Terlarut
.era4i

2k4i4tin
1
!utpu
t
234ien
4i
2k4i4tin
1
1
.era4i-
*e4irkula4i
.era4i-*6-6iltra4i 2,4 1,13
7),40
7
2
.era4i-*6-"olom
.d4orb4i-6iltra4i 2,4 1,4(
3(,23
7
3
.era4i-*6-
6iltra4i80enin11ia
n Media 6iltra4i9 2,4 1,4(
3(,23
7
4 .era4i-6iltra4i-
6iltra4i 8:e#ara
2,4 1,4( 3(,23
7
&7
:eri9
8. KESIMPULAN
5erdasarkan hasil e;aluasi dan analisis
terhadap unit !PA PDAM Klaten, maka dapat di
ambil kesimpulan sebagai berikut.
& PDAM Klaten menggunakan sumber air
baku yang berasal dari ' mata air dan satu
sumur dalam, yaitu Mata Air .eneng
dengan debit produksi *( t1dt, Mata Air
/anang dengan debit produksi &*( lt1dt,
serta dari -umur Dalam .ayamprit dengan
debit rata$rata &> lt1dt
' Kondisi kualitas air baku yang berasal dari
mata air sudah memenuhi standard baku
mutu, sedangkan yang berasal dari sumur
dalam mempunyai kandungan 4e'
A
yang
relati;e tinggi, yaitu sebesar '.2 mg1lt
) Dari hasil penelitian, %nit !PA yang ada
ternyata belum mampu secara optimal
menurunkan kadar 4e'
A
yang ada, dengan
rata$rata efisiensi penurunan kadar besi
pada setiap unitnya adalah sebagai berikutR
%nit Aerasi sebesar )2.') +, unit
8oughing 4ilter sebesar &).&2 +, dan unit
4iltrasi sebesar '9.>2 +. -ehingga total
rata$rtata unit !PA .ayamprit ini baru bisa
menurunkan kadar 4e'
A
sebesar 2(.29 +,
dengan kualitas effluent dari unit
pengolahan terakhir sebesar (.29+
> 5erdasar hasil e;aluasi dan analisis
optimalisasi pada unit pengolahan yang
ada, maka di gunakan alternati;e terpilih
yaitu dengan menggunakann resirkulasi
aerasi
&2
7. DA;TAR PUSTAKA
Alaerts. .R -ri -umestri. &92>. Metoda
Penelititan Air. Penerbit %saha 0asional.
-urabaya
Al$/ayla, M. Anis., -hamim Ahmad, dan 7. 3oe
Middlebrooks. &92(. Water *upply
3ngineering Design. Ann Arbor -cience
Publisher, !nc = Michigan.
6adihardjaja, 3oetata. &997. 4e-ayasa
Ling-ungan. %ni;ersitas .unadarma.
3akarta.
Kawamura, -usumu. &99&. (ntegrated Design
of Water .reatment 0acilities. 3ohn
Jiley O -ons, !nc = Eanada.
Montgomery, 3ames M., Eonsulting 7ngineers,
!nc. &92*. Water .reatment Principles
and Design. 3ohn Jiley O -ons, !nc =
Eanada.
Pea;y, 6.-., D.8. 8owe, .. ,chobanoglous.
&92*. 3nironmental 3ngineering. Mc
.raw$6ill, !nc = -ingapore.
8eynolds, ,om D.&92'. 8nit @perations and
Processes in 3nironmental 3ngineering.
Jadsworth, !nc = 5elmont, Ealifornia.
,ambo, 0orihito, et al. &97>. Water .reatment
3ngineering. 3apan !nternational
Eooperation Agency.
,jokrokusumo, K8,, &99*, Pengantar Konsep
.e-nologi 2ersih , B/6 -,,/,
Bogyakarta.
American Jater Jorks Association "AJJA#,
American -ociety of Ei;il 7ngineers
"A-E7#. &997. Water .reatment Plant
Design, 7disi ketiga. Mc .raw$6ill
Eompanies, !nc= 0ew Bork.
&9
Darmasetiawan, Martin. '((&. .eori dan
Perencanaan (nstalasi Pengolahan Air.
Penerbit Bayasan -uryono = 5andung.
4air, ..M., 3.E. .eyer, D.A. <kun. &9. Water
and Wastewater 3ngineering% 7olume "9
Water *upply and Wastewater 4emoal.
3ohn Jiley O -ons, !nc= 0ew Bork.
Droste, 8onald /. .heory and Practice of
Water and Wastewater .reatment. &997.
3ohn Jiley and -ons, !nc. Eanada
6adiwidodo, Mochtar. &999. *atuan @perasi.
Pusat Pendidikan ,eknologi, P%$%0D!P.
-emarang.
Kamala, A. and Kanth 8ao, D./. &922.
3nironmental 3ngineering9 Water
*upply% *anitary 3ngineering% and
Pollution. ,ata Mc.raw$6ill
Publishing Eompany /td. 0ew
Delhi. !ndia.
'(

You might also like