Professional Documents
Culture Documents
Penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Jung (2007) yang menguji
pengaruh pajak terhadap konservatisme dalam laporan keuangan dan
menemukan bahwa entitas dengan perbedaan laba yang cukup besar dalam
laporan keuangan dan laporan pajak cenderung lebih konservatif. Hal ini
dilakukan untuk menghemat pajak. Perencanaan pajak yang efisien harus
mempertimbangkan tidak hanya biaya pajak tetapi juga biaya non-pajak lain
yang mungkin timbul dari minimisasi pajak (Scholes et al.,2002).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah : 1)Untuk mengetahui apakah insentif pajak
berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi.2) Untuk mengetahui
apakah earning pressure berpengaruh terhadap tingkat konservatisme
akuntansi.3) Untuk mengetahui apakah tingkat utang (leverage) berpengaruh
terhadap tingkat konservatisme akuntansi.4)Untuk mengetahui apakah
earning bath berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi.5) Untuk
mengetahui apakah ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap tingkat
konservatisme akuntansi.6) Untuk mengetahui apakah growth opportunities
berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi.
2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Definisi Perpajakan
Definisi pajak dalam Pasal 1 ayat 1 UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana
telah disempurnakan terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
2.2. Definisi Konservatisme
Menurut Wolk et al. (2001: 144-145) dalam Lo (2005: 397)
mendefinisikan konservatisme akuntansi sebagai usaha untuk memilih
metoda akuntansi berterima umum yang memperlambat pengakuan
revenues, mempercepat pengakuan expenses, merendahkan penilaian aktiva,
dan meninggikan penilaian utang.
2.3. Teori Agensi
Teori agensi merupakan teori yang muncul karena adanya konflik
kepentingan antara principal selaku pemegang saham dan agent selaku
manajer. Principal mengontrak agent untuk melakukan pengelolaan sumber
daya dalam perusahaan dengan menyediakan fasilitas dan dana untuk
kegiatan operasi perusahaan. Agent berkewajiban melakukan pengelolaan
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan
kepadanya. Principal memiliki kewajiban untuk memberikan imbalan atas
tugas yang telah dibebankan kepada agent (Widayati, 2011). Wewenang dan
tanggung jawab agent maupun principal diatur dalam kontrak kerja atas
persetujuan bersama. Pendefinisian teori agensi ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Jensen dan Meckling (1976).
2.4. Teori Signaling
Teori signaling menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh
manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan
informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan
akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba lebih berkualitas karena
prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan
laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba
dan aktiva yang tidak overstate. . Tujuan teori signaling kemungkinan besar
2.6.4. Size
Ukuran
perusahaan
(size)
menunjukkan
aktivitas
perusahaan yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran
perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa dijadikan
jaminan untuk memperoleh utang sehingga size yang besar
memudahkan perusahaaan dalam masalah pendanaan. Perusahaan
besar memiliki kemampuan atas sumber daya yang memadai untuk
memanipulasi proses politik seperti yang mereka inginkan misalnya
dengan perencanaan pajak (tax planning) atau mengatur kegiatan
mereka untuk mencapai penghematan pajak yang optimal. Diduga
bahwa perusahaan besar akan lebih mungkin untuk mengurangi
laba laporan keuangan dan menunda laba kena pajak sebagai
respon atas penurunan tarif pajak penghasilan.
2.6.5. Growth Opportunities
Pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatif
terdapat cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi
sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan perusahaan
yang tumbuh (Mayangsari dan Wilopo, 2002). Pertumbuhan ini akan
direspon positif oleh investor sehingga nilai pasar perusahaan yang
konservatif lebih besar dari nilai bukunya sehingga akan tercipta
goodwill. Pasar menilai positif atas investasi yang dilakukan
perusahaan karena dari investasi yang dilakukan saat ini
diharapkan perusahaan akan mendapatkan kenaikan arus kas di
masa depan (Widya, 2005). Keadaan ini dapat memperlihatkan
perusahaan yang selalu tumbuh karena aset yang selalu bertambah.
Peluang tumbuh akan tercermin dalam tingginya potensi laba suatu
perusahaan. Hal ini dapat memperbesar biaya dan resiko politik
yang harus ditanggung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
yang sedang tumbuh cenderung melaporkan labanya secara
konservatif agar dapat mengurangi biaya dan resiko politik yang
tinggi. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi perhatian yang
berlebihan dari regulator dan analis sekuritas.
2.7. Pengembangan Hipotesis
2.7.1. Pengaruh Insentif Pajak terhadap Konservatisme Akuntansi
Dalam Undang-Undang PPh No 36 tahun 2008, terdapat
penurunan dalam tarif PPh bagi wajib pajak badan. Penurunan tarif
PPh ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tarif PPh yang
berlaku di negara-negara tetangga yang relatif lebih rendah,
meningkatkan daya saing di dalam negeri, mengurangi beban pajak
dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak (WP). Tarif PPh yang
semula terdiri dari 3 lapisan (10%, 15%, dan 30%) menjadi tarif
tunggal 28% di tahun 2009 dan 25% tahun 2010. Perencanaan
pajak (tax planning) merupakan langkah yang ditempuh oleh wajib
pajak untuk meminimumkan beban pajak tahun berjalan maupun
tahun yang akan datang agar pajak yang dibayar dapat ditekan
seefisien mungkin dan dengan berbagai cara yang memenuhi
ketentuan perpajakan (Wijaya dan Martani, 2011: 14). Dengan
demikian, insentif pajak berpengaruh terhadap konservatisme
akuntansi.
H1 : Insentif pajak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
2.7.2. Pengaruh Earnings Pressure terhadap Konservatisme Akuntansi
Insentif pajak mengimplikasikan bahwa perusahaan akan
memilih metode akuntansi untuk menurunkan laba sebagai respon
2.7.6.
3. Metodologi penelitian
3.1. Populasi dan Sampel
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
termasuk dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20072010. Laporan keuangan perusahaan tersebut merupakan data kuantitatif
sebagai sumber informasi yang digunakan untuk mengetahui dan
mengukur variabel penelitian yaitu: konservatisme, insentif pajak dan
faktor-faktor nonpajak (earnings pressure, tingkat utang/leverage, earnings
bath, ukuran perusahaan/size, dan growth opportunities). Laporan
keuangan tersebut juga merupakan data sekunder yang diperoleh melalui
web BEI, PDPM Kwik Kian Gie School of Business, dan ICMD (Indonesian
Capital Market Directory).Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik non-probability sampling, yaitu judgement sampling yang disajikan
pada Tabel 1 disini. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka
diperoleh sampel sebanyak 49 perusahaan.
3.2
TACC it =
Dimana :
TACCit = Total accrual untuk perusahaan i pada periode t
NIit = Net income ditambah dengan depresiasi dan amortisasi
untuk perusahaan i pada periode t
CFOit = Cash flow dari kegiatan operasional untuk perusahaan
i pada periode t
TAit
= Total asset untuk perusahaan i pada periode t
3.2.2. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang berdiri sendiri
dan tidak bergantung pada variabel lainnya, bahkan sebaliknya ia
memengaruhi variabel lain yang disebut variabel dependen (terikat).
Variabel independen di dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Insentif Pajak
Perhitungan perubahan tarif pajak penghasilan
menggunakan proksi perencanaan pajak sebagai ukuran
insentif pajak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yin
dan Cheng (2004) yaitu sebagai berikut :
TAXPLAN (TP) =
Dimana :
TAXPLAN (TP) = Perencanaan pajak
PTI
= Pre-tax income
CTE
= Current portion of total tax expense (beban
pajak kini)
b. Earnings Pressure
Earnings pressure dihitung dengan membagi hasil selisih
antara laba tahun berjalan(Lit) dan laba tahun lalu (Lit-1) dengan
total aset awal tahun (TA0) dengan rumus sebagai berikut:
EP =
c. Leverage
Leverage dihitung dengan menggunakan rasio kewajiban
jangka panjang atau long-term debt (LTDit) terhadap total aset
awal tahun (TA0) dengan rumus sebagai berikut:
LEV =
d. Earning Bath
Earnings bath diproksikan dengan peringkat ROE
perusahaan (ERANK). Dalam hal ini, ERANK diukur dengan
menggunakan variabel dummy. ERANK bernilai 1 jika berada di
kuantil terbawah (di bawah 20%) dan bernilai 0 untuk yang
lainnya.
e. Size
Size diproksikan dengan menggunakan logaritma natural
dari total aset yang dimiliki perusahaan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini.
Size = Ln TAit
f.
Growth Opportunities
Growth
opportunities
merupakan
kesempatan
perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang
menguntungkan. Sesuai dengan penelitian Collins dan Kothari
3.3
= Konservatisme
CON
TP
= Taxplan
EP
= Earnings pressure
LEV
= Leverage
ERANK = Earnings bath yang diukur dengan tingkat ROE perusahaan
SIZE
= Ukuran perusahaan
Growth
= Growth opportunities yang diukur dengan market to
book
value of equity
0
= Konstanta
16
= Koefisien regresi
i
= Perusahaan
t
= Tahun
= Error
4.
N
CON
TP
EP
LEV
ERANK
SIZE
Growth
Valid N
(listwise)
Sumber : Hasil SPSS
Std.
Deviation
.21422468
.03934730
.16922951
.12985047
.468
1.30647396
5.61079539
196
minimum sebesar 0.00568 dan nilai maksimum sebesar 0.56441 serta nilai
rata-rata sebesar 0.1263360 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.12985047.
Variabel earning bath (ERANK) memiliki nilai minimum yaitu 0 dan nilai
maksimum yaitu 1 serta nilai rata-rata sebesar 0.68 dengan nilai standar
deviasi sebesar 0.468. Variabel ukuran perusahaan (size) memiliki nilai
minimum sebesar 24.56206 dan nilai maksimum sebesar 31.05664 serta nilai
rata-rata sebesar 27.6712388 dengan nilai standar deviasi sebesar
1.30647396. Variabel growth memiliki nilai minimum sebesar 0.17397 dan
nilai maksimum sebesar 51.02574 serta nilai rata-rata sebesar 2.6799542
dengan nilai standar deviasi sebesar 5.61079539.
4.2. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menguji empat asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi . Dari uji asumsi
klasik yang telah dilakukan, hasil menunjukkan bahwa model tersebut lolos
uji asumsi klasik berdasarkan hasil berikut : (1) Uji Normalitas menggunakan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test memiliki Asym. Sig (2-tailed) lebih besar
dari = 0,05 yang berarti data berdistribusi normal; (2) Uji Multikolinearitas
untuk model tersebut memiliki nilai Tolerance diatas 0,01 dan VIF dibawah 10;
(3) Uji Heterokedastisitas memiliki nilai probabilitas di atas = 0,05 yang
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas; (4) Uji Autokolerasi memiliki residual
lag (res_2) yang melebihi = 0,05 yang berarti tidak terjadi autokolerasi
dalam model regresi.
4.3. Analisis Regresi Linear Ganda
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
t
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-.407
.314
-1.297
TP
-1.041
.520
-.191
-2.002
EP
-.413
.103
-.326
-4.021
1
LEV
-.084
.115
-.051
-.732
ERANK
-.092
.037
-.200
-2.496
SIZE
.008
.011
.048
.699
Growth
.006
.003
.146
2.099
a. Dependent Variable: CON
*EP: Sig 0.000084 Sumber : Hasil SPSS
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
df
Mean
F
Squares
Square
Regression
1.931
6
.322
8.666
1
Residual
7.018
189
.037
Total
8.949
195
a. Dependent Variable: CON
b. Predictors: (Constant), Growth, EP, LEV, SIZE, ERANK, TP
Sumber : Hasil SPSS
Uji Koefisien Determinasi ( R2)
Model Summary
Model
R
R Square Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
1
.464a
.216
.191
.19270100
Sig.
.196
.047
.000
.465
.013
.485
.037
Sig.
.000b
10
11
12
13
Deffa Agung Nugroho. 2012. Skripsi: Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Debt
Covenant, Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan, dan Risiko Litigasi
terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010). Universitas Diponegoro.
Dwi Astarini. 2011. Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan
Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran.
Dyahayu Artika Deviyanti. 2012. Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme dalam Akuntansi (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Universitas Diponegoro.
Eko Widodo Lo. 2005. Skripsi: Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan
terhadap Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII
Solo.
Endah Widayati. 2011. Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan
Perusahaam terhadap Konservatisme Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Euis Soliha dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai
Perusahaan serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi.
Fatmariani. 2013. Skripsi: Pengaruh Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, dan Growth
Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI. Universitas Negeri Padang.
Givoly, D. & Hayn, C. 2000. The Changing Time Series Properties of Earnings, Cash
Flows, and Accruals: Has Financial Reporting Become More Conservative?.
Journal of Accounting and Economics pp.287-320.
Henry Kurniawan Wiryadi dan Supatmi. 2009. Analisis Metode Akuntansi Persediaan
FIFO dan Rata-Rata dalam Mencerminkan Market Value Perusahaan.
Universitas Kristen Satya Wacana.
Hilda Hoesni. 2011. Skripsi: Analisis Pengaruh Konservatisme, Ukuran Perusahaan,
dan Pertumbuhan Penjualan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan yang Terdaftar di The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) Periode 2001-2008. IBII (Tidak Dipublikasikan).
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi
Ke-5, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kim, B. & Jung, K. 2007, The Influence Tax Costs on Accounting Conservatism.
KAIST Business School pp.12-13.
Kiryanto dan Edy Suprianto. 2006. Pengaruh Moderasi Size terhadap Hubungan
Laba Konservatisma dengan Neraca Konservatisma. Simposium Nasional
Akuntansi IX Padang.
Lanny. 2008. Skripsi: Analisis Pengaruh Beberapa Variabel terhadap Konservatisme
Laporan Keuangan dan Kualitas Laba pada Perusahaan-perusahaan
Manufaktur, Properti, dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Periode 2003-2006. IBII (Tidak Dipublikasikan).
Legit Larassari Liberty. 2007. Skripsi: Pengaruh Political Cost, Operating Uncertainty,
Dividend Policy, dan Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi. IBII (Tidak
Dipublikasikan).
Lia Alfiah Dinanar Hati. 2011. Telaah Literatur tentang Faaktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi. Jurnal Ekonomi&Pendidikan Vol.8
No.2.
Lie Linda. 2008. Skripsi: Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kontrak Utang, Pertumbuhan,
dan Biaya Politik terhadap Konservatisme Akuntansi. IBII (Tidak
Dipublikasikan).
Luciana Spica Almilia. 2004. Pengujian Size Hypothesis dan Debt/Equity Hypothesis
yang Mempengaruhi Tingkat Konservatisme Laporan Keuangan Perusahaan
dengan Tehnik Analisis Multinomial Logit. STIE Perbanas Surabaya.
Maxson Wijaya dan Dwi Martani. 2011. Praktik Manajemen Laba Perusahaan dalam
Menanggapi Penurunan Tarif Pajak sesuai UU No. 36 Tahun 2008.
Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.
14
Muhammad Zain. 2005. Manajemen Perpajakan. Edisi Ke-2. Jakarta: Salemba Empat.
Qiang, Xinrong. 2003. The Economic Determinants of Self-imposed Accounting
Conservatism. State University of New York.
Rendra Jastika Jamaluddin. 2011. Skripsi: Pengaruh Konservatisma Akuntansi
terhadap Sengketa Pajak Penghasilan pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Universitas Hasanuddin.
Resti. 2012. Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme
Akuntansi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2010). Universitas Hasanuddin.
Sekar Mayangsari dan Wilopo. 2002. Konservatisme Akuntansi, Value Relevance dan
Discretionary Accrual: Implikasi Empiris Model Feltham-Ohlson (1996). Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia Vol.3 No.5 pp.291-310.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Fourth Edition. New York: John
Wiley&Sons.Inc.
Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ke-3.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Subagyo dan Oktavia. 2010. Manajemen Laba sebagai Respon atas Perubahan Tarif
Pajak Penghasilan Badan di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto.
Watts, R. 2003a. Conservatism in Accounting Part I: Explanations and Implications.
Journal of Accounting and Economics pp. 207-221.
Watts, R. 2003b. Conservatism in Accounting Part II: Evidence and Research
Opportunities. Journal of Accounting and Economics pp. 287-301.
Widya. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan
terhadap Akuntansi Konservatif. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.8
No.2.
Windra Septian Wicaksono. 2012. Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pilihan
Perusahaan
terhadap
Konservatisme
Akuntansi.
Universitas
Diponegoro.
Yenny Mangoting 1999, Tax Planning: Sebuah Pengantar sebagai Alternatif
Meminimalkan Pajak Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Petra
Surabaya Vol.1 pp.43-53
Yin, J., & Cheng, A. 2004. Earnings Management of Profit Firms and Loss Firms in
Response to Tax Rate Reductions. Review of Accounting and Finance Vol.3
pp.67-92.
www.fauzanmisra.blogspot.com/2008/12/determinan-konservatisme-dalam.html
www.julian-blogspot.com/2012/04/download-indonesian-capital-market.html
www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=12509&q=&hlm=15
www.pajak.go.id/dmdocuments/UU-36-2008.pdf
15